Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NAMA KELOMPOK :
UNIVERSITAS WARMADEWA
Tunai n/60
(juta rupiah) (juta rupiah)
Penjualan 800 1.050
Keuntungan 15% 120 157,5
Rata2 hari pengump. piutang 0 60 hari
Perputaran piutang 0 360 : 60 = 6x
Rata-rata piutang 0 1.050 : 6 =175
Investasi pada piutang 0 85% x 175 = 148,75
Biaya modal 16% 0 16% x 148,75 =23,80
Piutang tak tertagih 1% 0 1% x 1.050 =10,5
Manfaat :
Tambahan keuntungan
(Rp 157,5 juta – Rp 120 juta) Rp 37,5 juta
Pengorbanan
Biaya modal Rp 23,80 juta
Piutang tak tertagih Rp 10,50 juta
Jumlah Rp 34,30 juta
Manfaat bersih Rp 3,20 juta
D. Persyaratan Kredit
Persyaratan kredit atau credit term merupakan kondisi yang disyaratkan
untuk pembayaran kembali piutang dari para langganan. Kondisi tersebut meliputi
lamanya waktu pemberian kredit dan potongan tunai atau cash discount serta
persyaratan khusus lainnya seperti seasonal dating. Contoh : persyaratan kredit
net 30 berarti langganan mempunyai tenggang waktu 30 hari untuk membayar
kembali utangnya kepada perusahaan tanpa discount. Contoh lainnya misalkan
persyaratan kredit 6/10 net 60 berarti langganan mempunyai tenggang waktu
pembayaran 60 hari kepada perusahaan dan apabila pembayarannya dilakukan
dalam waktu 10 hari atau kurang akan mendapatkan potongan tunai enam persen.
Besarnya potongan yang diberikan akan dapat mempengaruhi langganan untuk
membayar pada periode lamanya kredit yang ditentukan. Kalau potongan yang
diberikan menarik artinya apabila potongan yang didapatkan lebih besar dari
biaya opportunity costnya maka potongan tersebut akan dimanfaatkan oleh
pelanggan.
Persyaratan kredit ini juga dapat mempengaruhi tingkat penjualan dengan
demikian perlu mempertimbangkan apakah sebaiknya memperpanjang periode
pemberian kredit atau tidak atau apakah perusahaan juga memberikan potongan
hal ini akan tergantung dari pada keuntungan yang akan didapatkannya apakah
meningkat atau tidak.
Dalam menentukan besarnya investasi pada piutang perlu diketahui :
a. Rata-rata pengumpulan piutang misalnya 60 hari hal ini sama dengan jangka
waktu kredit.
b. Tingkat perputaran piutang yaitu jumlah hari dalam satu tahun dibagi dengan
jangka waktu kredit.
c. Jumlah investasi pada piutang yaitu penjualan kredit dibagi dengan tingkat
perputaran piutang.
PT TRI WISTA sekarang mempertimbangkan perubahan kebijakan penjualan dari
n/60 menjadi 2/30 n.60. Penjualan diperkirakan meningkat menjadi Rp 1.150 juta.
50% pelanggan diperkirakan memanfaatkan diskon. Piutang tak tertagih tetap 1%.
Apakah perusahaan akan mengubah kebijakan kredit?
Utang-utang yang telah memenuhi 2 syarat di atas terdiri dari beberapa jenis utang
jangka pendek. Berikut ini adalah jenis jenis hutang jangka pendek:
Utang Wesel. Hutang wesel adalah jenis pinjaman yang dilakukan oleh
pemilik usaha dengan bukti sebuah surat tertulis. Namun, di dalam surat
tersebut, tidak perlu disertakan syarat ataupun jaminan dari pinjaman yang
akan diberikan.
Utang Usaha. Hutang usaha (account payable) adalah jenis pinjaman
yang seharusnya bisa dilunasi dalam jangka waktu singkat. Jenis pinjaman
ini timbul apabila seorang pemilik usaha melakukan kredit terhadap
sebuah barang yang akan ia jual lagi kepada konsumen atau pelanggannya.
Utang Deviden. Dividen adalah keuntungan khusus yang diberikan oleh
pemilik usaha terhadap para investor yang menanamkan uangnya di dalam
bisnis. Jumlah dari keuntungan tersebut berbeda-beda sesuai dengan
perjanjian yang telah dilakukan sebelumnya.
Utang jangka panjang yang jatuh tempo pada periode itu. Contoh
utang jangka pendek yang jatuh tempo dalam periode itu adalah utang
obligasi.
Utang muka dan jaminan yang bisa diminta kembali. Dalam transaksi
bisnis dikenal dengan uang muka, yaitu sejumlah uang yang dibayarkan
terlebih dahulu sebagai tandai jadi atas pembelian suatu barang atau jasa.
Uang muka ini belum bisa dianggap sebagai pendapatan, tetapi utang
jangka pendek hingga perusahaan menyerahkan barang-barang yang dibeli
kepada si pembeli.
Utang biaya (biaya yang masih akan dibayar) Hutang Biaya adalah
pengeluaran yang dilakukan oleh pemilik usaha dan telah tercatat ke dalam
beban (pengeluaran). Akan tetapi, hutang tersebut belum dibayarkan
dengan alasan tanggal jatuh tempo masih jauh.
Dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga. Dalam lingkup instansi
baik pemerintah maupun swasta juga bisa melakukan penggalangan dana.
Misalnya dengan memotong gaji karyawan untuk kegiatan atau
kepentingan sosial, bahkan termasuk pajak. Potongan untuk pajak yang
dilakukan perusahaan atas gaji karyawan ini dicatat sebagai utang lancar,
karena dana hasil pemotongan gaji tidak masuk sebagai pendapatan
perusahaan, tetapi disetorkan kepada otoritas pajak.
Pendapatan diterima di muka. Pendapatan diterima di muka adalah uang
penjualan yang didapatkan terlebih dahulu oleh pemilik usaha padahal
mereka belum memberikan produk atau jasa kepada pihak konsumen
mereka.
DAFTAR PUSTAKA
http://manajemena2011.blogspot.co.id/2013/04/manajemen-
piutang.html#sthash.KXORhW9U.dpuf