I. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk :
a. Menemukan ciri – ciri khusus spessies tumbuhan yang termasuk kedalam divisi
Liliopsida khususnya Subkelas Alismatidae dan Subkelas Arecidae
b. Membedakan ciri – ciri tumbuhan pada kelas – kelas yang termasuk dalam divisi
Liliopsida khususnya Subkelas Alismatidae dan Subkelas Arecidae
c. Menemukan ciri – ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family – family yang ada
Liliopsida khususnya Subkelas Alismatidae dan Subkelas Arecidae
1
Classis Liliopsida terdiri atas lima subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam
praktikum ini hanya 2 dari kelima subclassis tersebut adalah sebagai berikut: (Campbell, 2000:
176). Adapun yang dipraktikumkan adalah subkelas darri Alismatidae dan Subkelas Arecidae
1. Subclassis Alismatidae
Subclassis Alismatidae mempunyai 4 ordo dan 16 family, Alismatidae mempunyai
karakteristik bunga Apokarp, herba akuatik, sistem pembuluh biasanya tidak mengandung lignin,
pollen triaperture, sel tetangga pada stomata kebanyakan 2, pembuluh terbatas pada akar
Family dari subclassis Alismatidae yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini
adalah 1 Family (Campbell, 2000: 180) yaitu :
a. Familia Limnocharitaceae
Daun yang termasuk kategori daun lengkap, habitus batangnya herba, Bunga majemuk,
actinomorf, biseksual, sepal 3, gigih. Kelopak 3, putih atau kuning. Benang sari 3-100. Ovarium
unggul. Karpel 3 sampai 20. Familia Limnocharitaceae diwakili oleh tanaman Limnocharis flava
Genjer).
2. Subkelas Arecidae
Bentuk hidupnya bervariasi dari lemna yang ukurannya hanya beberapa milimeter sampai
pohon-pohon palm yang besar. Sekitar 50% dari jumlah speciesnya adalah pohon. Bunga-bunga
umumnya kecil, sering tersusun dalam pembungaan spadiks yang dilindungi oleh seludang
spatha. Sel tetangga pada stomata umumnya empat, tetapi bisa dua atau tiga. Beberapa species
memiliki sifat-sifat yang bukan tipe Liliopsida seperti daun yang lebar dengan urat daun jala.
Kecuali pada ordo Arales, semua anggotanya mempunyai pembuluh trachea. Lebih dari setengah
jumlah speciesnya merupakan anggota ordo Arecales yang hanya mempunyai satu familia yaitu
Arecaceae. Catatan fosil menunjukkan bahwa Arecidae muncul pada periode Kretaseus atas,
sekitar 80 juta tahun lalu. Sub classis Arecidae terdiri dari empat ordo, lima famili, dan sekitar
5600 species.
Family dari subclassis Arecidae yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini
adalah 3 Family (Campbell, 2000: 178) yaitu:
a. Familia Pandanaceae
Familia yang habitusnya berupa semak, perdu atau pohon dengan batang yang besar dan
rumbuh tegak, bercabang-cabang, atau berupa liana dengan batang-batang memanjat, pada
pangkal batang terdapat akar tunjang, kadang-kadang akar keluar dari bagian batang yang lebih
2
tinggi, bahkan dari cabang-cabangnya, daun sempit, panjang, bangun pita dengan tepi berduri
kecil-kecil tajam, duri kadang-kadang juga pada sisi punggung ibu tulangnya, tersusun dalam
garis spiral (spirotich) yang biasanya ada 3, bunga berkelamin tunggal, telanjang tersusun
sebagai bunga tongkol yang bersifat majemuk. Familia Pandanaceae diwakili oleh tanaman
Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi)
b. Familia Araceae
Familia yang habitusnya berupa terna dengan getah yang cair atau seperti susu, pahit. Dalam
tanah mempunyai rimpang yang memanjang atau seperti umbi, kadang-kadang memanjat, jarang
dengan batang berkayu, daun biasanya tidak banyak, kadang-kadang baru berbentuk setelah
keluar bunga, tunggal atau berbagi sampai majemuk, kebanyakan tersusun sebagai roset akar
atau tersebar pada batang atau bersilang dalam 2 baris, helaian bangun jantung atau perisai
sering tombak atau anak panah, dengan tangkai yang pada pangkal berubah menjadi upih daun
yang seringkali tipis seperti selaput. Bunga kecil, dalam jumlah yang besar tersusun sebagai bulir
atau tongkol yang mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap, bunga banci atau berkelamin
tunggal, bunga yang banci sering sama, yang berkelamin tunggal pada tongkol teratur
sedemikian rupa sehingga bunga jantan terdapat dibagian atas tongkol dan bunga jantan betina
dibagian bawahnya. Bunga yang banci mempunyai perhiasan bunga yang terdiri 4-6 segmen atau
berlekatan membentuk badan seperti piala, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga,
benang sari 2-4-8.Anthurium crystalinum (Kuping Gajah)
c. Familia Arecaceae
Familia yang habitusnya berupa semak, pohon atau liana dengan batang sangat pendek
hampir tidak ada, atau tinggi besar, ada yang langsing panjang dan bersifat lentur, biasanya tidak
bercabang, seringkali penuh dengan dengan sisa-sisa tangkai daun yang lebar berbentuk upih
yang tidak gugur, akar pertama yang berasal dari lembaga segera hilang dan diganti dengan akar-
akar yang sama besar yang keluar dari pangkal batang, daun tunggal, bercangap, berbagi atau
majemuk dengan susunan tulang-tulang menjari atau menyirip, biasanya besar, panjangnya dapat
mencapai beberapa meter, tersusun sebagai roset batang atau roset akar, pada jenis-jenis yang
memanjat, tersebar dalam kuncup, daun berlipat bila telah berkembang biasanya berujung tajam,
tepi atau ibu tulang berduri. Bunga kecil, banci atau karena adanya reduksi salah satu alat
kelaminya menjadi berkelamin tunggal, berumah satu atau berumah dua, kadang-kadang
poligam, tersusun dalam bunga majemuk yang bersifat seperti malai, biasanya dengan ibu
3
tangkai bunga yang menebal, yang keseluruhanya membentuk yang disebut bunga tongkol.
Karangan bunga itu jarang terdapat pada ujung batang, tetapi biasanya diketiak-ketiak daun atau
pada batang dibawah roset daun, kebanyakan diselubungi oleh daun pelindung yang disebut
seludang bunga, seludang bunga banyak atau sedikit, seperti belulang atau seperti membran.
Hiasan bunga ganda, berupa 3 daun kelopak yang terpisah-pisah atau berlekatan dengan susunan
seperti genting atau kutub-kutub, dalam bunga jantan biasanya tersusun seperti katup-katup
dalam bunga betina seperti genting. Benang sari biasanya 6, tersusun dalam 2 lingkaran, jarang
lebih dari 6 ( 3- banyak ) atau hanya 3, bebas satu dari yang lain atau berlekatan, kepala sari
beruang 2, membuka dengan celah membungkus, serbuk sari dengan permukaan yang licin
jarang berduri. Familia Arecaceae diwakili oleh tanaman Cocos nucifera (Kelapa)
III. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1. Alat tulis secukupnya
2. Silet atau Cutter 1 buah
b. Bahan
1. Genjer (Limnocharis flava) secukupnya
2. Kuping Gajah (Anthurium crystalinum) secukupnya
3. Pandan (Pandanus amaryllifolius) secukupnya
4. Palm () secukupnya
IV. LANGKAH KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Diamati specimen tumbuhan Genjer (Limnocharis flava), kuping Gajah (Anthurium
crystalinum), Pandan (Pandanus amaryllifolius) dan Palm () dalam hal habitus, pola
percabangan, dan bentuk atau segi penampang melintangnya.
3. Diamati dan dibandingkan bunganya dari kelima specimen tersebut dalam hal komposisi,
jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4. Diamati perhiasan bunga dan alat kelamin bunga dari kelima specimen tersebut yang
meliputi Corolla, Calix, perigonium. Stamen dan pistillum.
5. Digambar bagian-bagian tumbuhan tersebut yang telah diamati dan diberi nama bagian-
bagian dari tumbuhan specimen tersebut.
6. Dibersihkan alat dan bahan yang telah digunakan.
4
V. HASIL PENGAMATAN
( Dilampirkan )
VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada subkelas Alismatidae dan Subkelas
Arecidae dengan bahan yang digunakan sebanyak 4 spesies yaitu genjer (Limnocharis flava)
yang termasuk kedalam ordo Alismatidae, ordo tersebut mempunyai karakteristik bunga
Apokarp, herba akuatik, sistem pembuluh biasanya tidak mengandung lignin, pollen triaperture,
sel tetangga pada stomata kebanyakan 2, pembuluh terbatas pada akar , sedangkan 3 bahan
selanjutnya termasuk kedalam subkelas Arecidae yang memiliki karakteristik Bentuk hidupnya
bervariasi dari lemna yang ukurannya hanya beberapa milimeter sampai pohon-pohon palm yang
besar (Anonim,2010) ketiga bahan tersebut adalah kuping gajah (Anthurium crystalinum)
termasuk edalam family Araceae, pandan (Pandanus amaryllifolius) yang termasuk kedalam
family pandanaceae dan Palm () yang termasuk kedalam family Arecaceae.
Pengamatan pertama dilakukan pada spesies genjer (Limnocharis flava) yang termasuk
kedalam subkelas Alismatidae,subkelas tersebut mempunyai karakteristik bunga Apokarp, herba
akuatik, sistem pembuluh biasanya tidak mengandung lignin, pollen triaperture, sel tetangga
pada stomata kebanyakan 2, pembuluh terbatas pada akar . Famili ini mempunyai karakteristik
Daun yang termasuk kategori daun lengkap, habitus batangnya herba, Bunga majemuk,
actinomorf, biseksual, sepal 3, gigih. Kelopak 3, putih atau kuning. Benang sari 3-100. Ovarium
unggul karpel 3 sampai 20 (Campbell, 2000: 178) Genjer (Limnocharis flava) merupakan
tanaman terna, tumbuh di rawa atau kolam berlumpur yang banyak airnya. Konon asalnya dari
Amerika, terutama bagian negara beriklim tropis. Selain daunnya, bunga genjer muda juga enak
dijadikan masakan dan dari hasil pengamatan genjer tersebut memiliki habitus berupa herba yang
banyak mengandung air dan berwarna hijau dengan batang yang lunak tidak berkayu atau hanya
sedikit sekali mengandung jaringan kayu, dan memiliki pola percabangan batang monopodial
dimana kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati dengan penampang
yang segitiga banyak mengandung air (herbacious) dan mudah sekali keluar akar. Berdasarkan
arah batang di atas tanah genjer memiiki batang yang tegak atau erectus dengan berarah tegak
lurus ke atas.
Genjer memiliki macam daun yang tunggal atau disebut folium simplex yaitu terdiri dari
satu helai daun tanpa adanya persendian pada dasar, Genjer atau Limocharis flava merupakan
5
tanaman yang mempunyai daun yang termasuk kategori daun lengkap. Letak daunnya berupa
roset akar karena daunnya langsung menempel pada akar. Akar genjer berupa akar serabut akar-
akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli yang dinamakan akar liar, bentuknya
seperti serabut, oleh karena itu dinamakan akar serabut (radix adventicia).Bentuk daunnya bulat
telur melebar dengan pertulangan daun yang sejajar dan ujung daunnya berupa rotundus atau
membulat dengan pangkal daun trunkatus atau terpotong membentuk garis lurus yang kurang
lebih tegak pada urat daun tengah.
Bunga pada tanaman Limnocharis flava atau genjer ini terdapat di ketiak daun (flos
lateralis atau flos axillaries). Bunga pada tanaman genjer ini merupakan bunga majemuk, dengan
bentuk bunga seperti payung, tangkai bunga berwarna hijau. Karangan bunga pada tumbuhan ini
adalah umbela komposira yaitu karangan bunga yang dapat termasuk kedalam simosa atau
rasemosa , tidak ada rakis pedicelus tidak sebanding dan bunga bunga dala satu bidang dan
memiliki simetri bunga zygomorf. Zigomorf merupakan bunga yang bisa dibuat satu bidang
simetri saja yang membagi bunga tersebut menjadi dua bagian yang sama, dan bunganya
termasuk dalam bunga yang sempurna yang terdapat mahkota, putik, benang sari dan putik.
Bunga pada genjer memiliki kelopak dengan kelipatan tiga, mahkota bunga berwarna kuning
dengan kelopak bunga berwrna hijau. Alat-alat kelamin bunga pada bunga genjer adalah adanya
stamen dan putik.Menurut (Tjitrosoepomo, 2009: 122 ) bentuk bunga pada genjer berbentuk
seperti paying dan tumbuh di ketiak daun, terdiri dari 3-15 kuntum, tangkai panjang 15-25 cm,
hijau, kelopak lepas, bentuk kuku, hijau, tenda bunganya corrolinus, benang sari 3, tangkaj putik
kuning, kepala putik bulat, mahkota lepas, ujung melengkung ke dalam, kuning, polypetalus.
Distribusi seksnya berupa monoceous karena bunga jantan dan bunga betina terdapat dalam satu
individu.
Tanaman genjer ini memiliki banyak manfaat bagi manusia. Selain daunnya, bunga
genjer muda juga enak dijadikan masakan. Genjer cocok diolah menjadi tumisan, lalap, pecel,
campuran gado-gado atau dibuat sayur bobor. Biasanya ditemukan bersama-sama dengan eceng
gondok. (Anonim,2010) Adapun klasifikasi dari tanaman ini adalah sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Alismatidae
6
Ordo : Alismatales
Famili : Limnocharitaceae
Genus : Limnocharis
Spesies : Limnocharis flava
7
runcing atau acutus dan pangkal daun cordatus yaitu berbentuk seperi jantung atau seperti
segitiga dengan dasar yang membulat.
Bunga pada kuping gajah tidak diamati karena pada saat pengamatan taanaman kuping
gajah sedang tidak berbunga, namun menurut (Tjitrosoepomo. 2009: 122) bunga pada kuping
gajah termasuk bunga majemuk kecil, dalam jumlah yang besar tersusun sebagai bulir atau
tongkol yang mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap, bunga banci atau berkelamin
tunggal, bunga yang banci sering sama, yang berkelamin tunggal pada tongkol teratur
sedemikian rupa sehingga bunga jantan terdapat dibagian atas tongkol dan bunga jantan betina
dibagian bawahnya. Bunga yang banci mempunyai perhiasan bunga yang terdiri 4-6 segmen atau
berlekatan membentuk badan seperti piala, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga,
benang sari 2-4-8. Berhadapan dengan segmen-segmen hiasan bunga, kelopak bulat halus, kepala
sari kuning membuka dengan celah atau liana, bebas atau bersatu menjadi satu masa, pada bunga
betina sering terdapat benang sari–benang sari yang mandul. Distribusi seksnya berupa
monoceous karena bunga jantan dan bunga betina terdapat dalam satu individu.
Perkembang biakkannya secara vegetative dengan potongan batang dan generative dengan
biji. Kuping gajah berkhasiat sebagai obat bengkak pada tenggorokan dan mulut.(Anonim,2012)
Adapun klasifikasi dari kuping gajah adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Anthurium
Spesies : Anthurium crystallinum
Pengamatan kedua pada subkelas Arecidae adalah pengamatan terhadap spesies pandan
(Pandanus amaryllifolius) yang termasuk kedalam family pandanaceae yang memiliki
karakteristik berhabitus semak, perdu atau pohon dengan batang yang besar dan rumbuh tegak,
bercabang-cabang, atau berupa liana dengan batang-batang memanjat, pada pangkal batang
8
terdapat akar tunjang, kadang-kadang akar keluar dari bagian batang yang lebih tinggi, bahkan
dari cabang-cabangnya, daun sempit, panjang, bangun pita dengan tepi berduri.(Anonim,2012)
Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi) merupakan jenis tumbuhan monokotil dari famili
Pandanaceae yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daunnya merupakan komponen
penting dalam tradisi masakan Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, tumbuhan
ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-tepi selokan yang teduh. (Anonim,
2012) dari hasil pengamatan pandan memiliki habitus berupa perdu yaitu tumbuhan berkayu
yang tidak pernah tinggi dan tidak mempunyai pokok batang utama dengan pola percabangan
monopodial dimana kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati dengan
penampang yang bulat.
Daun pandan termasuk yang tunggal atau disebut folium simplex yaitu terdiri dari satu helai
daun tanpa adanya persendian pada dasar, dengan duduk daunnya equitant, bentuk daunnya
lanset memanjang (lanceolate) seperti pita dengan pertulangan sejajar (parallel), bagian tepi daun
rata (entire), permukaan daun licin, ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya
dekuren yaitu pangkal daun yang memanjang kebawa sepanjang sumbu,.Daun tidak lengkap
karena tidak memiliki upih dan tangkai daun hanya memiliki helaian saja. (Tjitrosoepomo, 2009:
7) Berakar gantung (radix aereus), tumbuh menjalar, akar tunjang keluar di sekitar pangkal
batang dan cabang. Pandan memiliki batang dengan arah tumbuh batangnya tegak lurus,
permukaan batang dari pandan adalah licin. Pandan mempunyai kekhasan pada daunnya,
daunnya yang wangi sehingga sering dimanfaatkan sebagai pewangi makanan dan sebagainya,
menurut penelitian yang dilakukan oleh Ery Wen dalam tugas akhirnya ternyata aroma daun
pandan bisa memperpendek waktu tidur pada mencit, karena dalam daun pandan mengandung
alkalioda, saponin, flavonoida, tanin dan polifenol. Distribusi seksnya berupa monoceous karena
bunga jantan dan bunga betina terdapat dalam satu individu (Tjitrosoepomo. 2009: 122)
Bunga pada pandan tidak diamati hal tersebut dikarenakan pandan yang diamati sedang tidak
berbunga.Pandan wangi biasanya dimanfaatkan sebagai obat kuat (tonikum), penambah nafsu
makan (amara), lemah saraf (neurasthenia), rematik dan pegal linu, penenang, rambut rontok,
mengitamkan rambut, dan ketombe. (Tjitrosoepomo. 2009: 122) Adapun klasifikasi dari pandan
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
9
Divisi : Magnoliophyta :
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus amaryllifolius
Pengamatan yang terakhir dari subkelas Arecidae adalah spesies palm (Hyophorbe
lagenicaulis) yang termasuk kedalam family Arecaceae, yang memiliki karakteristik berupa
berhabitus semak, pohon atau liana dengan batang sangat pendek hampir tidak ada, atau tinggi
besar, ada yang langsing panjang dan bersifat lentur, biasanya tidak bercabang, seringkali penuh
dengan dengan sisa-sisa tangkai daun yang lebar berbentuk upih yang tidak gugur, akar pertama
yang berasal dari lembaga segera hilang dan diganti dengan akar-akar yang sama besar yang
keluar dari pangkal batang. Pohon Palem adalah tumbuhan kelompok palma atau palem, Suku
(famili) Arecaceae atau suku pinang-pinangan (palem). Tumbuhan palem banyak jenisnya
kadang pohon-pohon palem di jadikan juga sebagai tanaman hias, dan tumbuhan ini sebernarnya
banyak tumbuh liar di hutan-hutan (Anonim,2005) dari hasil pengamatan palem memiliki habitus
berupa perdu yaitu tumbuhan berkayu ,tidak pernah tinggi,tidak memiliki pokok batang
utama,tetapi memiliki beberapa batang yang kurang lebih sama besar yang berasal dari
percabangan dekat tanah, palem memiliki pola percabangan yang monopodial dimana kuncup
terminal selalu merupakan bagian vegetative dan hanya mati dengan penampang yang bulat.
Daun palem termasuk kedalam daun yang majemuk karena terdiri dari dua atau lebih helai
daun tetapi anak daun kadang kadang hanya satu, dengan letak daun palem yang berselang seling
dan memiliki bentuk daun yang enciformis atau bentuk daun dengan seperti pita, dengan
pertulangan daun sejajar (parallel), tepi daun rata (entire), dengan ujung daunnya meruncing
(accuminatus) dan pangkal daun tumpul (obtuse) pada daun muda berwarna kuning dan tua
berwarna hijau. Akar palem memiliki akar yang serabut, tebal dan berkayu.
Bunga palem tidak diamati karena pada saat pengamatan palem yang diamati tidak berbunga,
namun menurut anonym, 2005 palem memiliki bunga yang tersusun dalam karangan bunga
(mayang) dengan tangkai daun memiliki pelepah daun yang membungkus batang.Buahnya
10
ditutupi lapisan luar yang relatif tebal (biasa disebut sabut) dengan Biji buah relatif cair pada saat
masih muda dan semakin mengeras ketika tua.Tumbuhan palm dapat tumbuh mencapai 6 meter
dan biasanya di pekarangan rumah hanya 3 meter, ini dijadikan supaya lebih indah, adapun
klasifikasi dari palem adalah sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Alismatidae
Ordo : Alismatales
Famili : Arecaceae
Genus : Hyophorbe
Spesies : Hyophorbe lagenicaulis
VII.KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Alismatidae dan Arecidae merupakan subkelas dari kelas Liliopsida.
2. Subkelas Alismatidae mempunyai karakteristik bunga Apokarp, herba akuatik, sistem
pembuluh biasanya tidak mengandung lignin, sel tetangga pada stomata kebanyakan 2,
pembuluh terbatas pada akar, contohnya pada genjer.
3. Subkelas Arecidae memiliki karakteristik bentuk hidupnya bervariasi dari lemna yang
ukurannya hanya beberapa milimeter sampai pohon-pohon palm yang besar.Bunga-bunga
umumnya kecil, sering tersusun dalam pembungaan spadiks yang dilindungi oleh seludang
spatha.
4. Limnocharis flava (Genjer) dari family Limnocharitaceae memiliki ciri khusus berupa
5. Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi) dari family Pandanaceae yang dimanfaatkan
sebagai obat kuat (tonikum), penambah nafsu makan (amara), lemah saraf (neurasthenia),
rematik dan pegal linu, penenang, rambut rontok, mengitamkan rambut, dan ketombe.
6. Anthurium crystalinum (Kuping Gajah) dari family Araceae
7. Palm salah satu contoh spesies dari family Arecaceae, yang banyak jenisnya kadang pohon-
pohon palem di jadikan juga sebagai tanaman hias.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Tuliskan ciri – crri khusus tumbuhan yang termasuk kepada subclassis Alismatidae dan
Arecidae?
JAWAB : Ciri-ciri khusus pada subclassis Alismatidae yaitu sebagian besar berupa tumbuhan
herba dan hanya sedikit yang berkayu, tidak mempunyai kambium sehingga tidak ada
pertumbuhan sekunder. Ikatan pembuluh terbuka dan tersebar. Sistem perakarannya adalah
perakaran adventitif (serabut). Daun pada umumnya dengan pertulangan daun parallel (sejajar),
kecuali pada Araceae sebagian tumbuhan dengan pertulangan daun menjala. Helaian daun
seringkali berukuran kecil dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah. Bagian-bagian bunga
pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau kelipatan 4. Embrio biji mempunyai satu
kotiledon. Polen biasanya uniaperture (punya satu lubang) dan plastidanya tipe P (berisi protein)
Sedangkan ciri-ciri pada subclassis Arecidae mempunyai habitus bervariasi, ada yang
herba, semak, bahkan pohon. Duduk daun dengan pola tersebar namun ada juga yang roset akar
maupun roset batang, bunga pada umumnya berukuran kecil dalam perbungaan spadiks dan
ditutupi oleh spatha, perhiasan bunga pada umumnya berukuran kecil dan tidak bisa dibedakan
antara kaliks dan corolla
2. Jelaskan kekhasan dari Limnocharis flava?
JAWAB : Kekhasan dari Limnocharis flava atau genjer adalah tumbuhan ini tumbuh di
permukaan perairan atau akarnya masuk ke dalam lumpur, tumbuhan tahunan, rimpang tebal dan
tegak, tinggi tumbuhan dapat mencapai setengah meter, daun tegak atau miring, tidak
mengapung, tangkainya panjang dan berlubang, helainnya bervariasi bentuknya, mahkota bunga
berwarna kuning dengan diameter 1.5 cm, kelopak bunga berwarna hijau.
3. Jelaskan kekhasan dara Cocos nucifera dilihat dari bunganya?
JAWAB : Kekhasan Cocos nucifera adalah Bunga majemuk dan terletak pada rangkaian yang
dilindungi oleh bractea, bunga terdiri dari bunga jantan dan betina.bunga betina terletak di
pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal.
4. Jelaskan kekhasan dari Anthurium sp dilihat dari perbungannya?
JAWAB : Bunga Antrium sp berbentuk jantung, umumnya berwarna menyolok dan mengkilap,
warna seludang bunga amat bervariasi, misalnya merah cerah, kuning, pink, putih atau bintik
bintik merah dengan warna dasar putih atau kombinasi dari warna-warna tersebut.
13
5. Tuliskan dan jelaskan family subclassis Arecidae yang anggotanya banyak dimanfaatkan
sebagai tanaman hias?
JAWAB : Family pada subclassis Arecidae yang banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias
yaitu dari family Araceae, Ciri khas dari suku Araceae adalah bunga majemuk bertipi tongkaol
yang berseludang (spatha). Setiap bunga kecil, uni atau biseksual tetapi tumbuhan umumnya
berumah satu. Pada bunga biseksual perhiasan bunga umumnya 4 – 6 atau tidak ada. Pada bunga
uniseksual perhiasan bunga tereduksi. Buah umumnya buah baka. Perkembagan tanaman hias
sekarang ini sangat pesat, khususnya untuk jenis - jeinis tanaman hias dari familia Acerace
seperti Anthurium, Aglaonema, Alocasia, Caladium, Phylodendron dan jenis - jenis tanaman hias
lainnya.
14