Anda di halaman 1dari 1

AKTIVITAS URIKOSURIK PADA MONYET CEBUS

Ledya Ayudila
1411011065

Monyet Cebus merupakan spesies yang dipilih untuk penelitian khusus obat anti-
uricopathic karena metabolisme asam urat pada spesies ini menyerupai metabolisme asam urat
pada manusia.

Prosedur
Monyet Cebus (Cebus albifrons) yang digunakan yaitu dari kedua jenis kelamin dengan
berat 3,0 sampai 5,0 kg. Dua puluh empat jam sebelum percobaan, hewan uji dipuasakan,
namun tetap diberi air secara ad libitum. Pada pagi hari percobaan, hewan tersebut menerima
20 ml/kg air minum dengan cara gavage, dilanjutkan dengan pemberian senyawa uji secara
oral. Hewan kontrol hanya menerima air saja. Hewan ditempatkan di kandang metabolisme
individu dan urin dikumpulkan setelah 2, 6, dan 24 jam. Setelah 2 dan 6 jam, tambahan 4 ml/kg
air diberikan secara gavage. Dari darah vena kubit diambil sebelum percobaan dan 2, 6 dan 24
jam setelah aplikasi. Urin dan sampel serumnya dianalisis untuk asam urat (Uricaquant®-
method), kreatinin (Reaksi Jaffé), natrium dan kalium (fotometri nyala), kalsium dan
magnesium (metode penyerapan atom), dan klorida (argentometri dan juga osmolalitas).

Evaluasi
Allopurinol dan probeneside digunakan sebagai obat standar dan dibandingkan dengan
senyawa uji.

Penilaian Kritis Metode


Penggunaan monyet Cebus sebagai model hewan telah terbukti menjadi metode yang
paling berharga untuk menguji senyawa hipourikemia putatif.

Modifikasi Metode
Onuma dkk. (1988) menggunakan monyet Cebus untuk mengevaluasi efek uricosuric
dari turunan aryloxyacetic. Yonetani dkk. (1987) melakukan percobaan pembersihan dengan
obat uricosuric pada simpanse yang diberi anestesi. Dan dkk. (1989) menguji aktivitas AA-
193, agen uricosuric pada tikus, tikus dan monyet Cebus.

Anda mungkin juga menyukai