Cara kerja dan fungsi hormon insulin dan glukagon bagaikan yin- yang dalam mengatur
kadar glukosa darah. Hormon ini bekerja bersama untuk menyeimbangkan gula darah Anda,
menjaganya agar tetap berada pada tingkat yang dibutuhkan oleh tubuh
Ketika Anda makan, pankreas Anda mengeluarkan insulin untuk membantu menurunkan
gula darah. Di antara waktu makan tersebut, pankreas juga mengeluarkan glukagon untuk
menjaga kadar gula darah agar seimbang.
Bila Anda menderita diabetes atau pradiabetes, tubuh Anda tidak bisa menggunakan insulin,
tidak memproduksi cukup insulin,atau tidak memproduksi sama sekali. Sebagai gantinya,
jumlah glukagon yang tidak sesuai dikeluarkan dari tubuh. Ketika sistem kehilangan
keseimbangan, kondisi ini bisa mengarah pada kadar glukosa darah yang berbahaya.
Insulin adalah hormon utama yang diproduksi oleh sel dalam pankreas Anda. Fungsi
hormon insulin adalah bekerja dengan memindahkan glukosa dari darah ke dalam sel
sebagai energi atau penyimpanan energi untuk nanti.
Selama proses pencernaan, makanan yang mengandung karbohidrat dicerna dan diubah
menjadi glukosa. Hal ini menyebabkan peningkatan glukosa dalam darah. Peningkatan gula
ini tanda bagi pankreas untuk mengeluarkan insulin, agar gula darah cepat dibawa ke dalam
sel-sel dan tidak menumpuk di aliran darah.
Ketika insulin diproduksi, hormon glukagon ditekan. Insulin merangsang sel di seluruh tubuh
Anda untuk mengambil glukosa dari aliran darah Anda. Sel-sel tersebut kemudian
mengubahnya glukosa sebagai energi.
Untuk membantu menjadikannya sumber tenaga di antara waktu makan, glukosa lebih akan
disimpan dalam sel hati dan otot sebagai glikogen. Saat glukosa diubah menjadi energi atau
disimpan di hati dan otot, tingkatnya dalam darah Anda berkurang.
Kebalikan dari fungsi hormon insulin, glukagon adalah hormon protein yang diproduksi
dalam pankreas. Glukagon merupakan penyeimbang insulin.
Kurang lebih empat sampai enam jam setelah Anda makan, tingkat glukosa dalam darah
berkurang. Hal ini memicu produksi glukagon dalam pankreas. Ketika pankreas
mengeluarkan glukagon, insulin akan ditekan.
Fungsi hormon glukagon adalah memberi tanda pada hati dan otot untuk memecah glikogen
menjadi glukosa dan mengeluarkannya kembali ke dalam aliran darah. Hal ini menjaga
kadar gula darah Anda agar tidak turun terlalu rendah.
Berapa banyak normalnya glukosa
ditemukan dalam darah?
National Health Institute menyediakan panduan untuk kadar glukosa darah. Kadar glukosa
darah normal pada orang-orang yang tidak menderita diabetes adalah puasa: 70 sampai 99
miligram/desiliter (mg/dL)
setelah makan: 70 sampai 120 mg/dL
Diabetes tipe 1 merupakan bentuk diabetes yang tidak banyak terjadi. Hal ini kemungkinan
adalah gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel di
pankreas yang membuat insulin.
Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 terjadi ketika sel Anda tidak merespon insulin. Seiring waktu, tubuh Anda
mengurangi produksi insulin dan kadar gula darah meningkat.
Terkait kuat dengan obesitas, diabetes tipe 2 tercatat sebagai kasus diagnosis paling
banyak dengan jumlah 90 hingga 95 persen, menurut Badan Informasi Nasional Diabetes.
Diabetes tipe 2 bisa dikontrol dengan obat dan perubahan gaya hidup, seperti kehilangan
berat badan, nutrisi baik, dan olahraga.
Diabetes gestasional
Pradiabetes
Bila Anda menderita pradiabetes, tubuh Anda membuat insulin tetapi tidak bisa digunakan
dengan baik. Sebagai hasilnya, kadar glukosa darah naik, tetapi tidak terlalu tinggi untuk
diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 2.
Banyak orang yang menderita pradiabetes berlanjut ke diabetes tipe 2. Namun, dengan
perubahan gaya hidup, termasuk menjaga berat badan, olahraga, dan diet sehat, diabetes
tipe 2 bisa dicegah.
Gaya hidup sehat juga penting untuk hidup sehat dari segala penyakit yang berhubungan
dengan insulin. Olahraga cukup dan sadar akan diet Anda adalah hal penting dalam
mempertahankan kondisi yang disebabkan oleh diabetes
Resistensi insulin. Kondisi ini terjadi ketika sel otot, lemak, dan hati tidak
dapat menggunakan insulin dengan baik. Dampaknya, pankreas akan bekerja
ekstra untuk menghasilkan lebih banyak insulin agar glukosa dapat digunakan
sebagai energi. Jika tidak ditangani, lama-kelamaan resistensi insulin akan
berkembang menjadi diabetes.
Diabetes mellitus. Penyakit di mana kadar gula dalam darah menjadi terlalu
tinggi akibat ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa menjadi
energi. Glukosa tidak bisa diubah karena jumlah insulin dalam tubuh tidak
cukup, atau sel tubuh tidak bereaksi terhadap insulin. Insulinoma, yaitu tumor
kecil di pankreas, akan mengakibatkan produksi insulin menjadi berlebihan.
Insulin adalah salah satu hormon penting dalam tubuh. Tanpa hormon insulin, sel-
sel akan kekurangan energi dan harus mencari sumber tenaga alternatif. Akibatnya,
komplikasi yang mengancam jiwa bisa terjadi. Karena itu, penting untuk rutin
memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter dan melakukan pemeriksaan gula darah
secara teratur. Jika terdapat tanda-tanda gangguan pada insulin, dokter akan mulai
menentukan langkah pengobatan yang sesuai.
Kadar gula darah adalah banyaknya zat gula atau glukosa di dalam darah.
Meskipun senantiasa mengalami perubahan, kadar gula darah perlu dijaga
dalam batas normal agar tidak terjadi gangguan di dalam tubuh.
Kadar gula darah dipengaruhi oleh asupan nutrisi dari makanan atau minuman,
khususnya karbohidrat, serta jumlah insulin dan kepekaan sel-sel tubuh terhadap
insulin. Kadar gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan memberikan
dampak buruk bagi kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Apa yang Terjadi jika Gula Darah Terlalu Tinggi?
Kadar gula darah dikatakan terlalu tinggi jika melebihi 200 mg/dL. Istilah medis untuk
kadar gula darah terlalu tinggi adalah hiperglikemia.
Hiperglikemia dapat terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin, yaitu hormon
yang dilepas oleh pankreas. Insulin berfungsi menyebarkan gula dari darah ke
seluruh sel-sel tubuh agar bisa diproses menjadi energi.
Gula darah tinggi juga dapat terjadi bila sel-sel tubuh tidak sensitif terhadap insulin,
sehingga gula dari darah tidak dapat masuk ke dalam sel untuk diproses.
Gula darah tinggi sering dialami oleh penderita diabetes yang tidak menjalani gaya
hidup sehat, misalnya terlalu banyak makan, kurang berolahraga, atau lupa
mengonsumsi obat diabetes atau insulin. Selain itu, gula darah tinggi pada penderita
diabetes juga dapat dipicu oleh stres, infeksi, atau mengonsumsi obat-obatan
tertentu.
Orang normal yang tidak menderita diabetes juga bisa terkena hiperglikemia,
terutama jika sedang mengalami sakit berat. Tanda-tanda Anda memiliki kadar gula
darah terlalu tinggi adalah badan terasa lelah, nafsu makan sangat tinggi, bobot
tubuh berkurang, sering merasa haus, dan sering buang air kecil.
Jika kadar gula darah mencapai 350 mg/dL atau lebih, gejala yang dapat muncul
adalah sangat haus, penglihatan buram, pusing, gelisah, dan penurunan kesadaran.
Di samping itu, kulit akan terlihat memerah, kering, dan terasa panas.
Apabila tidak segera ditangani, kadar gula darah yang terlalu tinggi bisa
menimbulkan ketoasidosis diabetik atau sindrom hiperglikemi hiperosmolar, yang
dapat berakibat fatal.
Selain itu, kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu lama tanpa pengobatan dapat
meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada gigi dan gusi, masalah kulit,
osteoporosis, gagal ginjal, kerusakan saraf, kebutaan, serta penyakit kardiovaskular
(jantung dan pembuluh darah).
Jika kadar gula darah rendah, tubuh akan terasa lemas dan tidak bertenaga. Gejala
lain yang bisa Anda alami adalah lapar, keluar keringat dingin, kulit pucat, jantung
berdebar, kesemutan di area mulut, gelisah, dan mudah marah.
Sedangkan gejala yang akan Anda alami ketika kadar gula darah terlalu rendah (di
bawah 40 mg/dL), antara lain:
Bicara melantur
Sulit konsentrasi
Tidak mampu berdiri atau berjalan
Otot berkedut
Kejang
Jika didiamkan, kondisi ini dapat menyebabkan stroke, koma, bahkan kematian.