Anda di halaman 1dari 8

Nama : Elya Santika

Nim : 1606010183
Matakuliah : Manajemen SDM Internasional
Dosen : Ibu Ernie Mardiany D. S.Pd., MM

ANALISIS PT GO-JEK INDONESIA

PT GO-JEK Indonesia GO-JEK adalah sebuah perusahaan teknologi berjiwa sosial


yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di berbagai sektor informal di
Indonesia. Kami bermitra dengan sekitar 200.000 pengendara ojek yang berpengalaman
dan terpercaya di Indonesia, untuk menyediakan berbagai macam layanan, termasuk
transportasi dan pesan antar makanan. Kegiatan GO- JEK bertumpu pada tiga nilai pokok:
kecepatan, inovasi, dan dampak sosial. GO- JEK telah resmi beroperasi di 10 kota besar di
Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Medan,
Semarang, Palembang, dan Balikpapan dengan rencana pengembangan di kota-kota
lainnya pada tahun mendatang. Aplikasi GO-JEK dapat diunduh di Apple Store dan
Google Play. Dengan menggunakan aplikasi GO-JEK, Pelanggan dapat memesan GO-JEK
Driver untuk mengakses semua layanan kami. Cara penggunaan aplikasi GO-JEK tersebut
juga terbilang mudah karena Pelanggan hanya perlu memasukan alamat untuk mengetahui
biaya penggunaan layanan. Di samping itu, GO-JEK memiliki beberapa keunggulan
diantaranya adalah layanan transportasi, gaya hidup dan logistik di dalam satu aplikasi,
transaksi mudah dan cashless dengan GO-PAY, penyimpanan alamat tujuan dan GPS yang
akurat untuk proses order yang lebih cepat, harga yang transparan sebelum konfirmasi
pemesanan, memantau Driver dengan foto dan informasi kontak, serta sistem rating jasa
untuk peningkatan layanan berkelanjutan. Di sisi lain, para Driver GO-JEK mengatakan
bahwa pendapatan mereka meningkat semenjak bergabung sebagai mitra, mereka juga
mendapatkan santunan kesehatan dan kecelakaan, serta mendapat akses ke lebih banyak
Pelanggan melalui aplikasi kami.

Visi dan Misi PT GO-JEK Indonesia GO-JEK memiliki dua visi utama yaitu, untuk
mengatasi permasalahan pengangguran yang ada dan membantu semua Pemerintah
Daerah dalam mengintegrasikan seluruh transportasi publik dengan GO-JEK. Layanan PT
GO-JEK Indonesia Untuk lebih memuaskan kebutuhan dan keinginan Pelanggannya, GO-
JEK menyediakan beberapa layanan yang sesuai dengan komitmen utama GO-JEK, yakni
memberikan tingkat keamanan dan kenyamanan yang terbaik bagi Pelanggan serta
kemudahan pembayaran sehingga Pelanggan tidak perlu khawatir soal uang kembalian
atau membawa uang tunai, maka GO-JEK menyediakan fasilitas layanan GO-PAY yang
membantu layanan berkendara GO- JEK kini semakin praktis. Top up saldo GO-PAY
dengan mudah dan instan lewat ATM, mobile banking, dan internet banking dari BCA,
Bank BRI, dan Mandiri, diantaranya sebagai berikut.

GO-RIDE Layanan transportasi sepeda motor yang dapat mengantar Pelanggan ke


berbagai tempat, lebih mudah dan lebih cepat. Layanan ini beroperasi di sepuluh kota
besar, termasuk Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Medan,
Palembang, Semarang, Balikpapan, Solo, Batam, Malang, Manado, Samarinda. Dengan
jumlah lebih dari 200 ribu Drivers, mereka siap untuk melayani Pelanggan dalam waktu
seketika. 2. GO-CAR Layanan transportasi menggunakan mobil untuk mengantar
Pelanggan kemanapun dengan nyaman. 3. GO-FOOD Layanan pesan antar makanan
nomor 1 di Indonesia. GO-FOOD memiliki lebih dari 30.000 daftar restoran. 4. GO-
SEND. Layanan kurir instan yang dapat Pelanggan gunakan untuk mengirim surat dan
barang dalam waktu 60 menit. 5. GO-BOX Layanan pindah barang ukuran besar
menggunakan truk bak/blind van. 6. GO-MART Layanan yang bisa Pelanggan gunakan
untuk berbelanja ribuan jenis barang dari berbagai macam toko. 7. GO-MASSAGE
Layanan jasa pijat kesehatan profesional langsung ke rumah Pelanggan. 8. GO-CLEAN
Layanan jasa kebersihan profesional untuk membersihkan kamar kos, rumah dan kantor
Pelanggan 9. GO-GLAM Layanan jasa perawatan kecantikan untuk manicure-pedicure,
cream bath, waxing, dan lainnya langsung ke rumah Pelanggan. 10. GO-BUSWAY
Layanan untuk memonitor jadwal layanan bus transjakarta dan memesan GO-RIDE untuk
mengantar Pelanggan ke sana. 11. GO-PAY Layanan dompet virtual untuk transaksi
Pelanggan di dalam aplikasi GO-JEK. 12. GO-TIX Layanan informasi acara dengan akses
pembelian dan pengantaran tiket langsung ke tangan Pelanggan. 13. GO-MED Layanan
terintegrasi untuk membeli obat-obatan, vitamin dan kebutuhan medis lainnya dari apotek
berlisensi. 14. GO-AUTO Layanan auto care, auto service, dan towing & emergency
untuk memenuhi kebutuhan otomotif Pelanggan.

Pembagian pendapatan antara Driver dan pihak GO-JEK yakni sebesar 80% bagi
Driver itu sendiri, dan 20% bagi pihak GO-JEK. Bahkan dalam 1 hari, Driver bisa
memperoleh bonus pendapatan dari GO-JEK setiap berhasil mengantarkan 10 Pelanggan.
Dalam sebuah artikel disebutkan bahwa seorang Driver GO-JEK dapat memperoleh
penghasilan bersih setidaknya Rp 3 juta per bulan. Menurut artikel ini, Tukang ojek yang
bernaung di GO-JEK juga telah mencapai 7.500 Driver di area Jabodetabek saja. Jumlah
Driver GO-JEK bahkan tidak berhenti di situ, tetapi terus menerus bertambah. Ironisnya,
pertambahan jumlah Driver GO-JEK dengan pertambahan jumlah pelanggan mengalami
perbedaan. Jumlah pelanggan yang menggunakan GO-JEK tidaklah sebanyak jumlah
Driver-nya. Hal ini kemudian menimbulkan adanya suatu persaingan di antar Driver itu
sendiri. Mereka harus “berebut” penumpang agar bisa memperoleh keuntungan yang
besar. Peristiwa ini kemudian menjadi salah satu faktor adanya “Order Fiktif”. Order
Fiktif merupakan suatu tindakan pemesanan GO-JEK yang dilakukan oleh Driver, seolah-
olah mengantarkan seorang Pelanggan. Driver menggunakan dua ponsel dengan dua
aplikasi di dalamnya. Di satu ponsel ia berperan sebagai Pelanggan, dan di ponsel lainnya
berperan sebagai Driver. Tindakan ini semata-mata bertujuan mendapatkan bonus yang
besar karena aplikasi akan merekam jumlah Pelanggan yang diantarkan oleh Driver.
Semakin banyak record Pelanggan, semakin besar bonus yang didapatkan.

Maka dengan adanya kejadian ini, Driver GO-JEK dinilai melanggar perjanjian kerja
yang dimuat dalam Pasal 1 angka 14 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan) yakni dijelasakan bahwa "perjanjian kerja adalah
perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat
syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak". Sesuai dengan Asas Pacta Sun
Servanda dalam Pasal 1338 KUHPerdata, perjanjian kerja antara GO-JEK dengan Driver
berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Apabila dalam perjanjian
kerja antara GO-JEK dan Driver terdapat hal yang dilarang seperti “order fiktif”, maka
Driver telah melakukan suatu bentuk pelanggaran perjanjian (wanprestasi). Adapun sanksi
dari wanprestasi Driver bergantung pada isi perjanjian kerja itu sendiri. Disamping itu,
order fiktif GO-JEK mengakibatkan kerugian finansial tidak langsung terasa, tetapi
perlahan-lahan kualitas GO-JEK akan dinilai menurun karena Pelanggan yang tak kunjung
dilayani oleh Driver. Order fiktif juga dapat dikatakan sebagai tindakan penipuan dari
sudut pandang hukum pidana seperti dimuat dalam Pasal 378 KUHP. Pasal 378 KUHP
berbunyi, “Barangsiapa dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang
lain dengan melawan hak, baik dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik
dengan akal dan tipu muslihat, maupun dengan karangan perkataan- perkataan bohong,
membujuk orang supaya memberikan sesuatu barang, membuat utang atau menghapuskan
piutang, dihukum karena penipuan, dengan hukuman penjara selama-lamanya empat
tahun.” Oleh karena itu Driver yang melakukan tindakan order fiktif dapat dijerat dengan
pasal penipuan serta terancam hukuman penjara maksimal selama 4 tahun.

Pajak Transportasi Online Layanan transportasi roda dua (ojek) dan taksi online yang
makin marak memicu perdebatan di kalangan sejumlah pihak. Bahkan Gubernur DKI
Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak melarang keberadaan layanan tersebut asal
menyetor pajak dengan benar. setiap pengusaha angkutan di Jakarta diwajibkan untuk
membayar sekitar 25 hingga 28 persen dari total pendapatannya setiap tahun. Pajak
tersebut seharusnya juga dibayarkan oleh transportasi aplikasi. Sebagai gambaran, Ahok
memberikan contoh bagaimana transportasi yang berbasis aplikasi ini di negara lain
mendapatkan izin resmi dari pemerintah setempat. Namun demikian, mereka menempeli
kendaraan tersebut dengan stiker khusus dan tetap membayar pajak online kepada
pemerintah. Dengan adanya penempelan di setiap kendaraan yang digunakan untuk alat
transportasi secara online tersebut, maka pemerintah bisa menarik pajak online kepada
mereka yang menyediakan jasa transportasi online. Menurut Direktur Jenderal/Dirjen
Pajak Kementerian Keuangan, potensi penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) dari layanan
GO-JEK, Uber Taxi, Grabtaxi maupun Grab Bike cukup besar. Hal ini terlihat dari jumlah
yang berkisar 2.000 orang lebih pengemudi ojek yang tergabung dalam GO-JEK belum
lagi dengan layanan sejenisnya. Jika ribuan orang ini dipungut PPh dari hasil pemotongan
gajinya, maka negara akan mendapat tambahan penerimaan pajak. Maka sebagai salah
satu perusahaan lokal yang memberikan benefit kepada kota, pemerintah, dan negara,
sejak 2015 GO-JEK telah menghasilkan dan mebayar pajak untuk pemerintah dan menjadi
perusahaan pada sektor ojek menghasilkan dan membayar pajak. Menurut pendiri gojek
ini merupakan salah satu sejarah dimana ojek membayar pajak dan dapat menghasilkan
pajak yang cukup besar untuk Negara.

ANALISIS PT GRAB

Grab didirikan oleh Anthony Tan dan Hooi Ling Tan yang merupakan warga
negara Malaysia, mereka melihat adanya dampak negatif dari tidak efisiennya sistem
transportasi yang ada pada saat itu. Merekapun memiliki ide untuk membuat aplikasi
pemesanan transportasi, khususnya taksi, yang kemudian menobatkan mereka sebagai
finalis dalam Kontes Harvard Business School’s 2011 Business Plan. Grab merupakan
aplikasi layanan transportasi terpopuler di Asia Tenggara yang kini telah berada di
Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand dan Vietnam, menghubungkan lebih
dari 10 juta penumpang dan 185.000 pengemudi di seluruh wilayah Asia Tenggara.
Layanan Grab ditujukan untuk memberikan alternatif berkendara bagi para
pengemudi dan penumpang yang menekankan pada kecepatan, keselamatan, dan
kepastian. Grab sendiri telah hadir di Indonesia pada bulan Juni 2012 sebagai aplikasi
pemesanan taksi dan sejak itu telah memberikan beragam pilihan transportasi seperti
mobil dan ojek.
Identitas merek baru mewakili aplikasi layanan grab yang sedang tumbuh untuk
melayani industri transportasi secara menyeluruh. Selain itu, pergantian nama dan logo
pada tanggal 28 Januari 2016 ini, menekankan komitmen Grab yaitu menyediakan
kebebasan untuk mencapai tempat yang aman dan nyaman, kebebasan memilih moda
transportasi terbaik, dan kebebasan untuk meraih kehidupan yang layak. Dua garis pada
logo baru tersebut terinspirasi dari jalan raya dan mewakili jalan dengan segala
kemungkinan yang tak berujung.

Grab menawarkan pilihan layanan pemesanan kendaraan terbanyak di sebagian


besar pasar di Asia Tenggara, yang telah diunduh di lebih dari 17 juta perangkat dan
320.000 pengemudi di 30 kota di seluruh Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia,
Thailand dan Vietnam ( Grab Indonesia, 2016).
Aplikasi Grab menawarkan 5 pilihan layanan transportasi mulai dari taksi, mobil
pribadi, sepeda motor hingga pengiriman paket untuk memenuhi kebutuhan penumpang
di Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam dan Indonesia yaitu meliputi:
GrabTaxi :Layanan taksi premium dengan jaringan terluas di Asia Tenggara.
GrabCar :Layanan transportasi untuk mereka yang memilih kenyamanan
berkendara layaknya menggunakan mobil pribadi.
GrabBike :Sebuah alternatif layanan transportasi untuk mereka yang ingin lebih
cepat dan aman sampai ke tujuan.
GrabExpress :Layanan pengiriman paket yang cepat, aman dan terpercaya.

Perkembangan teknologi beberapa tahun terakhir yang begitu cepat, membuat


berbagai peluang bisnis melalui teknologi semakin menjanjikan. Manusia menciptakan
teknologi untuk mendorong/mendukung kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun
perusahaan sehingga lebih efektif dan efisien (Ahmad,2015). Penerapan teknologi dan
informasi menyebabkan perubahan dalam kebiasaan atau habit yang baru pada bidang
bisnis. Seperti pemanfaatan media perdagangan perusahaan jasa menggunakan media
internet yang saat ini tidak sulit dijangkau oleh semua kalangan. Dampak utama dalam
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam bisnis adalah tingginya volume
penggunaan internet. Di dunia pertumbuhan pengguna internet dari tahun ke tahun
mengalami kenaikan hingga 200 juta pengguna dari tahun 2015 lalu ini menurut laporan
State of Connectivity: A Report on Global Internet Access yang dibuat oleh Facebook
yang berarti sekarang ada sekitar 3,4 miliar pengguna internet di dunia. Dilihat dari total
populasi manusia yang mencapai 7,4 miliar, artinya internet sudah hampir digunakan
oleh 50 persen penduduk Bumi.

Pada gambar dibawah menunjukkan persentase pengguna internet di dunia yang terdiri
dari 7 (tujuh) benua pada tahun 2016. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa
pengguna terbanyak berasal dari Asia sebanyak 49,6% meningkat 1,8% dibanding tahun
2015 yaitu 47,8%. Masih menurut data Internet World Stats, pengguna internet Asia
saat ini mencapai 1,62 miliar jiwa dengan penetrasi 40,2
Pada gambar 1.3 menunjukkan persentase pengguna internet di dunia yang
terdiri dari 7 (tujuh) benua pada tahun 2016. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa
pengguna terbanyak berasal dari Asia sebanyak 49,6% meningkat 1,8% dibanding tahun
2015 yaitu 47,8%. Masih menurut data Internet World Stats, pengguna internet Asia
saat ini mencapai 1,62 miliar jiwa dengan penetrasi 40,2.

Persen dari total populasi sebesar 4 miliar jiwa. Hal tersebut dipengaruhi oleh
kebangkitan asia sebagai kontribusi utama untuk populasi internet di dunia.

Pada gambar diatas Indonesia masuk ke dalam 10 besar dengan menduduki


peringkat ke 6 (enam) di dunia dalam hal jumlah pengguna internet. Populasi pengguna
internet di Indonesia berkembang sangat pesat. Berdasarkan data yang dipublikasikan
WeAreSocial, kini ada 88,1 juta orang Indonesia yang menggunakan internet dari total
populasi 259 juta jiwa. Data yang dikutip dari Digital, Social, and Mobile Report in
2016 tersebut memaparkan bahwa active user di Indonesia meningkat 15 persen.
Masyarakat Indonesia pun terpantau semakin lumrah menghabiskan waktunya dalam
sehari untuk berselancar di dunia maya. Masih menurut data dari WeAreSocial, rerata
orang Indonesia menggunakan internet per harinya lewat PC atau tablet ialah 4 jam 42
menit. Sedangkan waktu yang dihabiskan untuk surfing di ponsel lebih sedikit, yakni 3
jam 33 menit saja.

Aktivitas yang dilakukan masyarakat dalam penggunaan internet berbagai


macam. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada
gambar 1.5 menunjukkan aktivitas mencari informasi berada berada pada posisi ke dua
setelah aktivitas menggunakan jejaring sosial yaitu sebesar 68,7%.

Data Perbandingan Pengunjung Website Grab, Go-Jek

Website Percent of Rank In Daily Daily


Transportasi Visitor Country Pageviews Time On
Online Per Visitor Site

Grab.com 31,8% Indonesia 120 2.32 increase 2:58


2% increase
2%
Go-Jek.com 78,2% Indonesia 2382 1.43 decline 2:02
13,33% decline 6%
Uber.com 40,3% for Indonesia 3.00 decline 3:52
USA - 18,03% decline
12%

Pada tabel menunjukkan bahwa dalam lingkup nasional ketiga website


transportasi online di Indonesia dilihat dari persentase pengunjung website Grab percent
of visitor 31,8% tetapi peringkat untuk dinegara sendiri berada pada peringkat 120 dan
untuk setiap harinya pengunjung meningkat sebesar 2%. Selanjutnya jika melihat
saingan Grab yaitu Go-Jek dan Uber Go-Jek memiliki persentase pengunjung website
percent of visitor 78,2% tetapi peringkat untuk dinegara sendiri berada pada posisi
urutan 2382 dan setiap harinya pengunjung menurun sebesar 13,33%. Sedangkan untuk
Uber sendiri dalam situs alexa.com sendiri tidak ada info jumlah pengakses maupun
peringkat untuk negara Indonesia.
Maka, dapat disimpulkan bahwa jumlah visitor website Grab masih rendah
berada dibawah Go-Jek dan Uber. Dalam penelitian ini penulis melakukan survei awal
kepada 30 responden pengguna layanan website Grab untuk mengetahui apakah terdapat
kendala mengenai layanan website Grab.
1

Anda mungkin juga menyukai