Anda di halaman 1dari 51

Darah

Dr. William, MBiomed


Bagian Fisiologi
FK UKRIDA
2019
Sasaran Belajar
• Mahasiswa mengetahui komponen darah.
• Mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi
dari masing-masing komponen darah.
• Mahasiswa mengetahui dan memahami
proses pembentukan eritrosit.
• Mahasiswa mengetahui dan memahami
proses hemostasis.
Darah
• Sekitar 8% total berat tubuh
• Jumlah 5 liter pada perempuan dan 5,5 liter
pada laki-laki.
• Terdiri dari eritrosit, leukosit, trombosit dan
plasma darah.
Komposisi Darah
Komponen Darah
Plasma
• Cairan yang 90% nya terdiri dari air, berfungsi
sebagai medium material-material yang ada di
darah.
• Karena plasma terutama terdiri dari air, plasma
dapat absorpsi panas, menahan panas dan
mendistribusikan panas yang dihasilkan proses
metabolisme oleh jaringan.
• Fungsi lain: eksitabilitas membran, distribusi
osmotik antara CES dan sel, buffer pH (karena
ion-ion yang terdapat dalam plasma).
Fungsi Plasma
Sel Dalam Darah & Fungsinya
Hematopoiesis
Sitokin Dalam Hematopoiesis
Eritrosit
• Umur 120 hari
• Diskus bikonkaf
• Sel tipis
• Membran sel
yang fleksibel
• Mengandung
hemoglobin
• Fungsi: Transport
O2 dan CO2
(terutama O2 )
Hemoglobin (Hb)
• Setiap Hb dapat
mengikat 4 O2
• Terdiri dari:
1. Heme
(mengandung Fe
yang terikat pada
polipeptida)
2. Globin (protein-4
polipeptida, 2
subunit alfa dan 2
subunit beta)
Hemoglobin
• Fungsi :
1. Transport oksigen (paling utama)
2. Transport karbondioksida
3. Buffer
• Dapat juga terikat pada CO (Keracunan gas CO) dan NO
• Satu eritrosit mengandung lebih dari 250 juta molekul
Hb, sehingga satu eritrosit dapat mengikat lebih dari satu
milyar molekul oksigen.
• Hb berpigmen, berwarna merah jika berikatan dg
oksigen (oksiHb) dan berwarna biru jika kehilangan
oksigen (deoksiHb).
Enzim Pada Eritrosit
• Enzim glikolisis: Untuk energi sel eritrosit
• Enzim carbonic anhidrase: untuk mengangkut
karbondioksida
Langkah-Langkah Eritropoiesis

• Umur 120 hari


• Dihancurkan di Lien
• Retikulosit: eritrosit yang belum matang, dilepaskan jika
permintaan akan eritrosit sangat tinggi
Eritropoiesis

• Terjadi di sumsum tulang


• Dikontrol oleh ginjal dengan eritropoietin
• Stimulus: kurangnya oksigen darah
Metabolisme Besi
Pembentukan, Destruksi & Daur Ulang
Komponen Hb
Anemia
• Kurangnya jumlah sel darah merah
• Ada 6 kategori:
1. Anemia defisiensi (misalnya Fe)
2. Anemia pernisiosa (kurang faktor intrinsik pada
lambung-B12)
3. Anemia aplastik (kegagalan sumsum tulang)
4. Anemia pada penyakit ginjal (kurang
eritropoietin)
5. Anemia hemoragik (perdarahan)
6. Anemia hemolitik
Polisitemia
• Terlalu banyak eritrosit
• Polisitemia primer (tumor-like pada sumsum
tulang).
• Polisitemia sekunder (kurangnya oksigen darah
dalam waktu lama-pada seseorang yang tinggal di
tempat sangat tinggi, penyakit paru kronik, dan
pada penyakit gagal jantung).
• Polisitemia relatif (peningkatan hematokrit karena
hilangnya cairan tubuh, seperti pada diare,
keringat yang sangat berlebih).
Golongan darah
• Bergantung kepada antigen permukaan pada
eritrosit
• Golongan darah ABO
 Golongan darah A mengandung antibodi B
 Golongan darah B mengandung antibodi A
 Golongan darah AB tidak mengandung antibodi A
ataupun B
 Golongan darah O mengandung antibodi A dan B
Donor & Resipien
• Universal blood donor and recipient.
Golongan darah O, tidak mengandung antigen
A dan B sehingga tidak diserang oleh antibodi,
sehingga disebut donor universal.
• Golongan darah AB disebut resipien universal
karena tidak memiliki antibodi A dan B
• Istilah diatas tidak tepat karena ada antigen
lain yang berperan selain ABO, diantaranya
yang penting adalah Rhesus.
Rhesus
• Jika memiliki antigen rhesus pada eritrositnya
disebut rhesus positif.
• Jika tidak memiliki antigen rhesus pada
eritrositnya disebut rhesus negatif.
• Lain dengan sistem ABO, sistem rhesus tidak
memiliki antibodi yang sudah tersedia secara
alami pada darahnya .
Rhesus/Rh
• Antibodi Rh hanya diciptakan oleh seseorang dengan
rhesus negatif yang harus terlebih dahulu terekspos
oleh antigen rh seseorang dengan rh positif.
• Seorang Rh positif tidak pernah menciptakan antibodi
Rh.
• Agar tidak terjadi reaksi transfusi:
1. Seseorang dengan Rh negatif harus diberikan darah
Rh negatif.
2. Seorang Rh positif dapat diberikan darah Rh negatif
dan positif.
• Eritroblastosis fetalis: ibu Rh negatif, anak Rh positif
Reaksi Transfusi
• Dapat terjadi
pengumpalan
dan pecahnya
sel darah
merah.
• Dapat
menyebabkan
gagal ginjal.
Eritroblastosis Fetalis & Reaksi
Transfusi Rh
Transfusi
• Selain pada keadaan gawat darurat seseorang
yang akan ditransfusi harus dilakukan cross
match karena terdapat kurang lebih 23 antigen
lagi dalam eritrosit manusia.
• Cross match: Cara dengan mencampur sel
darah merah donor dengan plasma resipien,
jika tidak ada pengumpalan atau hemolisis,
dapat dilakukan transfusi.
Leukosit
• Berperan dalam sistem imun tubuh
• Dapat keluar dari pembuluh darah dengan
pergerakan seperti amuba
• Tidak mengandung Hb sehingga tidak berwarna
• Ada 5 jenis leukosit: neutrofil, eosinofil, basofil,
monosit, dan limfosit, masing-masing dengan
struktur dan fungsi yang khusus.
• Leukosit diproduksi dengan kecepatan bervariasi
bergantung kepada respon imun tubuh.
Leukosit
• Leukosit dibagi 2 kategori utama, bergantung
kepada penampilan nukleusnya dan ada atau
tidaknya granul pada sitoplasmanya.
• Polimorfonuklear dan granular: neutrofil,
eosinofil dan basofil.
• Granulosit: afinitas granul terhadap
pewarnaan=eosinofil: terhadap eosin warna
merah, basofil: blue dye, neutrofil: netral.
• Monosit dan limfosit: mononuklear dan agranular
(kurang granul).
Pergerakan Leukosit/Diapedesis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah
Leukosit
Trombosit/Platelet

• Fragmen kecil dari Megakariosit


• Satu megakariosit dapat produksi 1000 trombosit
• Umur fungsional: 10 hari, kemudian akan dihancurkan oleh hepar dan lien.
• Produksi trombosit ditingkatkan oleh trombopoeitin yang dihasilkan oleh
hepar.
Platelet Aktif & Inaktif
Hemostasis
• Merupakan proses berhentinya perdarahan.
• Bermanfaat terutama perdarahan pada
mikrosirkulasi (kapiler, arteriol dan venula).
• Pada perdarahan pembuluh darah besar perlu
bantuan penekanan pada daerah perdarahan.
• Hemostasis meliputi 3 langkah:
1. Spasme vaskular
2. Pembentukan sumbat trombosit
3. Pembekuan darah
Spasme Vaskular
• Putus/robeknya pembuluh darah menyebabkan
pembuluh darah melakukan vasokonstriksi.
• Mekanisme belum jelas, mungkin karena
sinyal parakrin yang dihasilkan oleh endotel
pembuluh darah yang putus/robek.
• Vasokonstriksi tersebut menyebabkan aliran
darah melambat dan mengurangi jumlah darah
yang hilang akibat perdarahan.
Pembentukan Sumbat Trombosit
Kegunaan Sumbat Trombosit
1. Membentuk sumbat yang semakin lama
semakin kuat.
2. Vasokonstriksi pembuluh darah melalui
vasokonstriktor yang kuat (serotonin,
epinefrin, tromboksan A2 ).
3. Memperkuat koagulasi darah.
Koagulasi Darah
• Merupakan proses perubahan bentuk darah
dari cair menjadi padat.
• Menguatkan sumbat trombosit yang telah
terbentuk, sehingga nantinya aliran darah
terhenti pada daerah perdarahan (merupakan
mekanisme hemostatis terkuat).
• Langkah kuncinya adalah perubahan
fibrinogen menjadi fibrin yang dikatalasis oleh
trombin.
Koagulasi Darah
Fungsi Trombin Dalam Hemostasis
Kaskade
Pembekuan
Darah
Agregasi Trombosit & Pembekuan Darah
Bleeding time & Clotting time
• Bleeding time adalah pemeriksaan laboratorium
yang dilakukan untuk mengetahui terutama fungsi
dari trombosit. Cara: tusuk di kuping,
diperhatikan waktu sampai perdarahan berhenti.
• Clotting time adalah pemeriksaan laboratorium
yang dilakukan untuk mengetahui fungsi dari
faktor-faktor pembekuan darah. Cara: tusuk pada
ujung jari, teteskan pada gelas objek, kemudian
diperhatikan waktu yang diperlukan darah untuk
membeku.
PT & PTT
• Protrombin time (PT), diperiksa untuk melihat fungsi
dari faktor ekstrinsik dan jalur bersama.
• Partial protrombin time (PTT), diperiksa untuk
melihat fungsi faktor intrinsik dan jalur bersama.
• Activated partial protrombin time (aPTT), diperiksa
untuk melihat kelainan pendarahan pasien yg
meminum antikoagulan, co: heparin yg hambat
faktor X dan trombin serta mengaktifkan
antitrombin.
Protrombin Time (PT)
• N: 11-15 detik
• PT> : defisiensi faktor VII,
V, X, dan protrombin
atau fibrinogen. Dapat
juga karena def vit K,
penyakit hepar atau
meminum obat
Coumarin yg
menghambat kerja vit K.
Activated Protrombin Time (aPTT)

• N: 35 detik
• Menilai fungsi faktor XII,
XI, VIII, IX dan jalur
bersama.
Hemostasis & Perbaikan Jaringan
Pembekuan Darah & Pengenceran
Bekuan Darah
Koagulasi & Fibrinolisis
Selamat Belajar
&
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai