Anda di halaman 1dari 21

Nama Firman Ichsan

NIM 155100207111012
Kelas K
Kelompok K4

BAB II
PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN

TUJUAN:
 Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu
 Mengencerkan larutan dengan konsentrasi tertentu

1. PRE-LAB
1. Jelaskan perbedaan molaritas, molalitas dan normalitas?
 Molaritas adalah suatu konsentrasi yang banyak di pergunakan, dan didefinisikan
sebagai banyak mol terlarut dalam 1 liter (1000mL) larutan. Hampir seluruh
perhitungan kimia larutan menggunakan satuan ini. Di dalam laboratorium kimia
sering kita jumpai satuan molaritas misalnya HNO3 3M. Dalam botol tersebut
terkandung 3 mol HNO3 dalam 1 liter larutan (Salirawati, 2008).
 Molalitas adalah satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah mol zat yang terdapat
didalam 1000 gram pelarut. Molalitas diberi lambang dengan huruf m. Sebagai
contoh didalam botol di laboratorium tertera label bertuliskan 0.5 m CuSO4, hal ini
berarti didalam larutan terdapat 0.5 mol CuSO4 dalam 1000 gram pelarut.
Penggunaan satuan konsentrasi molalitas, ketika kita mempelajari sifat- sifat zat yang
ditentukan oleh jumlah partikel misalnya kenaikan titik didih atau penurunan titik
beku larutan (Salirawati, 2008).
 Normalitas yang bernotasi (N) merupakan satuan konsentrasi yang sudah
memperhitungkan kation atau anion yang dikandung sebuah larutan. Normalitas
didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu liter larutan. Secara
sederhana gram ekivalen adalah jumlah gram zat untuk mendapat satu muatan
(Salirawati, 2008).

2. Jelaskan perbedaan satuan konsentrasi dalam molar (M), normal (N), %(b/v), %(v/v),
%(b/b), ppm,dan ppb !

 Molar adalah banyaknya jumlah zat terlarut tiap 1000 gram zat pelarut.
 Normalitas adalah jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap larutan.
 %volum menyatakan jumlah ml volume / berat zat terlarut dalam 100 ml larutan.
 %berat menyatakan jumlah gram berat zat terlarut dalam 100 gram larutan.
 Bagian per sejuta (part per million) menyatakan jumlah gram berat zat yang terlarut
dalam volume atau berat total larutan.
 Bagian per miliar (part per billion) menyatakan jumlah mikro gram berat zat yang
terlarut dalm volume atau berat total larutan. (Herning, 2011)
3. Jelaskan perbedaan pengenceran larutan HCl dan H2SO4 dari larutan pekatnya!
Untuk melakukan pengencerkan HCl dari larutan pekatnya dilakukan dengan cara
menambahkan air ke dalam larutan pekat HCl, sebaliknya untuk pengenceran H2SO4 dari
larutan pekatnya dilakukan dengan cara menambahkan larutan pekat H2SO4 ke dalam air
(Sutresna, 2007).
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian dan Sifat Larutan


Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat
yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat
bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah
larutan yang mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap jumlah pelarut.
Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute.
Solute adalah zat terlarut, sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana
solute terlarut (Sutresna, 2007).
Sifat :
 Tidak ada bidang batas antar komponen – kompone penyusunnya.
 Antara partikel solven (pelarut) dan solut (terlarut) tidak dapat dibedakan.
 komponen yang paling banyak dianggap sebagai pelarut. Jika larutan berbentuk
cair, maka air yang dianggap sebagai pelarut.
 komposisi di seluruh bagian adalah sama.
2. Pengertian Konsentrasi dan Perhitungan dalam Konsep Larutan
Konsentrasi adalah ukuran jumlah suatu zat tertentu dalam volume tertentu. Jadi,
sebuah cara umum untuk menyatakan konsentrasi larutan adalah dalam mol zat terlarut
per liter larutan (Fried & Hademenos, 2006).

Perhitungan dalam konsep larutan


massa zat terlarut
 Persen massa (%) = massa larutan x 100%
mol zat terlarut
 Molaritas (konsentrasi molar) (mol dm–3) = liter larutan
mol zat terlarut
 Molalitas (mol kg–1) = (Takeuchi, 2006)
kg pelarut
ekuivalen (ek)
 Normalitas (N) = (Fried & Hademenos, 2006)
V
massa zat terlarut (g)
 Persen berat (% b/v) = x 100%
100 𝑔
volume zat terlarut
 Persen volume (% v/v) = x 100% (James, 2008)
100 mL
mol zat terlarut (mol)
 Fraksi mol (X) = mol zat terlarut (mol)+mol zat pelarut (mol)
berat zat terlarut (mg)
 Part Per Million (ppm) = atau
volume larutan (L)
berat zat terlarut (mg)
ppm = berat larutan (kg)
berat zat terlarut (μg)
 Part Per Billion (ppb) = atau
volume larutan (L)
berat zat terlarut (μg)
ppb = (Weiner, 2013)
berat (kg)
massa zat (g)
 Mol = massa molekul (Mr)atau atom relatif (Ar) (Leong, 2007)

3. Aplikasi larutan dalam teknologi pertanian


 Pembuatan campuran pupuk
 Pengawetan dan pemrosesan bahan pangan
 Pengaturan pH dalam pemrosesan hasil pertanian (Herning, 2011).
B. DIAGRAM ALIR

1. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M

Dihitung konsentrasi larutan yang akan dibuat

NaCl 0,585 gram

NaCl ditimbang dengan timbangan analitik

Diletakan dalam beaker glass

Aquades secukupnya

Dilarutkan

Dipindahkan ke dalam labu ukur ukuran 100mL

Aquades

Ditambah hingga tanda batas

Dihomogenkan

Hasil
2. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm

NaCl 10 mg

NaCl ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik

Diletakan dalam beaker glass

Aquades secukupnya

Dilarutkan

Dipindahkan ke dalam labu ukur ukuran 100mL

Aquades

Ditambahkan hingga tanda batas

Dihomogenisasi

Hasil
3. Pembuatan 100 ml larutan etanol 20% (v/v)

Etanol 96%

Dihitung volume etanol dengan rumus pengenceran

Dipindahkan ke dalam labu takar ukuran 100mL

Aquades

Ditimbahkan hingga tanda batas

Dihomogenisasi

Hasil

4. Pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v)

Gula

Timbang sebanyak 5 gram

Letakan dalam beaker glass

Aquades secukupnya

Aduk hingga larut

Pindahkan ke dalam labu takar ukuran 100mL

Hasil

Ditambahkan hingga tanda batas

Hasil
5. Pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32%

Perhitungan konsentrasi HCl 32% dan volume yang dibutuhkan

Konsentrasi 32% dalam (M)

Hitung volume HCl yang akan diambil dengan rumus pengenceran

Larutan HCl 32%

Letakan dalam labu ukur yang berukuran 100ml

Aquades

Tambahkan hingga tanda batas

Kocok hingga homogen

Hasil
DAFTAR PUSTAKA
Fried, George H., & George J. Hademenos. 2006. Shcaum’s Outlines Biologi Edisi Kedua.

Jakarta: Eralngga.

Herning, F Geofrey, dkk. 2011. Kimia Dasar Prinsip – Prinsip dan Aplikasi Modern. Jakarta:

Erlangga.

Leong, Oon Hock. 2007. Chemistry Expression : An Inquiry Approach : O Level, Special,

Express. New Industrial Road, Singapore : EPB Pan Pacific.

Salirawati, Das. 2008. KIMIA. Bandung: Grafindo Media Pratama

Sutresna, Nana. 2007. KIMIA. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Takeuchi, Yashito. 2006. Buku Teks Pengantar Kimia. Alih bahasa : Ismunandar.

Weiner, Eugene H. 2013. Applications of Environmental Aquatic Chemistry Third Edition.

Boca Raton, Florida: CRC Press Taylor & Francis Group.


C. DATA HASIL PRAKTIKUM

Solute (zat terlarut) / Solven (pelarut) / satuan


Larutan Konsentrasi
satuan (g/ml) (g/ml)
0,1 M 0,5 gr 100 ml
NaCl
100 ppm 10 mg 100 ml
Etanol 20% (v/v) 20,8 ml 79,2 ml
Gula 5% (b/v) 5 gram 100 ml
HCl 0,1 M 32% 0,96 ml 9,04 ml

D. PEMBAHASAN
1. Hal apakah yang harus diperhatikan dalam pembuatan larutan dari padatan dan cairan
(larutan pekat), sebutkan dan jelaskan !
Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan larutan yang pertama adalah sifat dari
bahan-bahan yang akan digunaka, dalam hal ini harus melihat MSDS dari setiap bahan.
Penghitungan konsentrasi, ppm, %volume, dan %berat haruslah tepat dan cermat karena
apabila terjadi kesalah kecil saja dapat menyebabkan praktikum gagal dan harus
diulangi kembali lagi.

2. Jelaskan langkah-langkah pembuatan larutan NaCl 0,1 M dan 100 ppm dari kristal padat
NaCl! Jelaskan langkah kerja pengenceran larutan tersebut menjadi 1 M !
 Menghitung terlebih dahulu jumlah massa NaCl yang akan dipergunakan dalam
percobaan pembuatan larutan NaCl 0,1 M dan pembuatan larutan NaCl 100 ppm dengan
menggunakan rumus molaritas dan ppm.
𝑔
𝑀𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑔)
M= ppm =
𝐿 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝐿)
𝑔
58,5 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑔)
0,1 = 100 =
0,1 𝐿 0,1 𝐿

g = 0,585 gram g = 10 mg
 Mengambil NaCl sedikit demi sedikit dan menaruhnya di atas gelas arloji yang telah
ada di dalam timbangan analitik sambil menimbangnya hingga mencapai massa 0,585
gram untuk larutan NaCl 0,1 M dan 10 mg untuk larutan NaCl 100 ppm.
 Mengambil NaCl di atas gelas arloji dari dalam timbangan analitik dan menuangkannya
ke dalam gelas beker.
 Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.
 Mengaduk larutan campuran aquades dan NaCl dengan menggunakan pengaduk hingga
NaCl larut dan tidak terlihat oleh mata.
 Menuangkan larutan NaCl 0,1 M dan larutan NaCl 100 ppm ke dalam labu ukur
masing-masing larutan.
 Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur dengan
menggunakan pipet ukur dan pipet tetes hingga meniskus bawah mencapai tanda batas,
yaitu tepat 100 ml.
 Menutup labu ukur dengan penutup.
 Menghomogenkan 100 ml larutan NaCl 0,1 M di dalam labu ukur dengan proses
homogenisasi sebanyak 12 kali. Menghomogenkan 100 ml larutan NaCl 100 ppm di
dalam labu ukur dengan proses homogenisasi sebanyak 12 kali.
 Hasil 100 ml larutan NaCl 0,1 M dan 100 ml larutan NaCl 100 ppm.

Langkah kerja pengenceran 100 ml larutan NaCl 0,1 M menjadi 1 M.


 Menghitung terlebih dahulu volume kedua menggunakan rumus pelarutan.
M1V1 = M2V2
0,1*100 = 1*V2
V2 = 10 ml
 Menuang 100 ml larutan NaCl 0,1 M ke dalam gelas beker 100 ml.
 Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.
 Mengaduk larutan campuran aquades dan NaCl dengan menggunakan
pengaduk.
 Menuangkan larutan NaCl 1 M dalam labu ukur 100 ml.
 Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur dengan
menggunakan pipet ukur dan pipet tetes hingga meniskus bawah mencapai tanda
batas, yaitu tepat 100 ml.
 Menutup labu ukur dengan penutup.
 Menghomogenkan 100 ml larutan NaCl 1 M di dalam labu ukur dengan proses
homogenisasi sebanyak 12 kali.
 Hasil 100 ml larutan NaCl 1 M.
Langkah kerja pengenceran 100 ml larutan NaCl 100 ppm menjadi 1 M.
 Menghitung terlebih dahulu konsentrasi 100 ml larutan NaCl 100 ppm.
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑔)
100 = 0,1 𝐿

g = 10 mg
0,01 𝑚𝑔
58,5
M= 0,1

M = 0,001
 Menghitung volume kedua menggunakan rumus pelarutan.
M1V1 = M2V2
0,001*100 = 1*V2
V2 = 0,1 ml
 Mengurangi volume larutan hingga mencapa 0,1 ml.
 Menutup labu ukur dengan penutup.
 Menghomogenkan 0,1 ml larutan NaCl 1 M di dalam labu ukur dengan proses
homogenisasi sebanyak 12 kali.
 Hasil 0,1 ml larutan NaCl 1 M.

3. Jelaskan cara pembuatan larutan 100 ml HCl 0,1 M dari larutan HCl pekat 32% !
 Menghitung terlebih dahulu jumlah volume HCl 32% yang akan diencerkan dalam
percobaan pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32% dengan
menggunakan rumus konsentrasi dan pengenceran larutan.
% 𝑥 10 𝑥 ƿ
M1 = 𝑀𝑟
32% 𝑥 10 𝑥 1,19
M1 = 36,5

M1 = 10,43
M1V1 = M2V2
10,43*V1 = 0,1*100
0,1 𝑥 100
V1 = = 0,96 ml
10,43

 Mengambil HCl sedikit demi sedikit dengan menggunakan pipet tetes 1 ml dan
memasukkannya ke dalam labu ukur.
 Menambahkan aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga mencapai 100
ml dengan tetap memperhatikan meniskus bawah.
 Menutup labu ukur dengan penutup.
 Menghomogenkan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32% di dalam labu ukur
dengan proses homogenisasi sebanyak 12 kali.
 Hasil 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32%.

4. Jelaskan cara pembuatan larutan 100 ml larutan NaCl 100 ppm dari krital garam NaCl !
 Menghitung terlebih dahulu jumlah massa NaCl yang akan dipergunakan dalam
percobaan pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm dengan menggunakan rumus part
per million (ppm).
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑔)
ppm = 𝐿
𝑚𝑔
100 = 0,1

berat = 10 mg
 Mengambil NaCl sedikit demi sedikit dan menaruhnya di atas gelas arloji yang telah
ada di dalam timbangan analitik sambil menimbangnya hingga mencapai massa 5 gram.
 Mengambil NaCl di atas gelas arloji dari dalam timbangan analitik dan menuangkannya
ke dalam gelas beker.
 Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.
 Mengaduk larutan campuran aquades dan NaCl dengan menggunakan pengaduk hingga
NaCl larut dan tidak terlihat oleh mata.
 Menuangkan larutan NaCl 100 ppm ke dalam labu ukur.
 Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur dengan
menggunakan pipet ukur dan pipet tetes hingga meniskus bawah mencapai tanda batas,
yaitu tepat 100 ml.
 Menutup labu ukur dengan penutup.
 Menghomogenkan 100 ml larutan NaCl 100 ppm di dalam labu ukur dengan proses
homogenisasi sebanyak 12 kali.
 Hasil 100 ml larutan NaCl 100 ppm.

5. Jelaskan cara pembuatan larutan gula 5% (b/v) !


 Menghitung terlebih dahulu jumlah massa gula yang akan dipergunakan dalam
percobaan pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v) dengan menggunakan %berat.
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
%berat = 𝑥 100%
100 𝑚𝑙
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
5% = 𝑥 100%
100 𝑚𝑙

Berat zat terlarut = 5 gram


 Mengambil gula sedikit demi sedikit dan menaruhnya di atas gelas arloji yang telah ada
di dalam timbangan analitik sambil menimbangnya hingga mencapai massa 5 gram.
 Mengambil gula di atas gelas arloji dari dalam timbangan analitik dan menuangkannya
ke dalam gelas beker.
 Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.
 Mengaduk larutan campuran aquades dan gula dengan menggunakan pengaduk hingga
gula larut, tidak terlihat oleh mata dan warna larutan berubah menjadi kuning kecoklatan
 Menuangkan larutan gula 5% ke dalam labu ukur.
 Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur dengan
menggunakan pipet ukur dan pipet tetes hingga meniskus atas mencapai tanda batas,
yaitu tepat 100 ml.
 Menutup labu ukur dengan penutup.
 Menghomogenkan 100 ml larutan gula 5% di dalam labu ukur dengan proses
homogenisasi sebanyak 12 kali.
 Hasil 100 ml larutan gula 5% (b/v).
Analisa Prosedur
Dalam percobaan pembuatan dan pengenceran larutan kita perlu memperhatikan alat dan bahan
yang akan di gunakan untuk praktikum. Alat dan bahan yang akan digunakan adalah NaCl, HCl
32%, etanol 96%, gula, aquades, neraca analitik, gelas arloji, spatula, pengaduk kaca, pipet ukur
1 ml dan 10 ml, bulb, pipet tetes, gelas beaker 100 ml, labu ukur 100 ml, corong kaca. Analisis
prosedur dalam pembuatan dan pengenceran larutan adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M
adalah NaCl, aquades, neraca analitik, gelas arloji, spatula, pengaduk kaca, pipet tetes,
gelas beaker 100 ml, labu ukur 100 ml, corong kaca. Langkah pertama yaitu menghitung
terlebih dahulu jumlah massa NaCl yang akan dipergunakan dalam percobaan
𝑔
𝑀𝑟
pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M dengan menggunakan rumus molaritas M= .
𝐿

sehingga di temukan massa yang dibutuhkan adalah 0,5 gr. Kemudian mengambil NaCl
sedikit demi sedikit dan menaruhnya di atas gelas arloji yang telah ada di dalam
timbangan analitik sambil menimbangnya hingga mencapai massa 0,5 gram. Setelah itu
ambil NaCl di atas gelas arloji dari dalam timbangan analitik dan menuangkannya ke
dalam gelas beker. Aduk dengan menggunakan pengaduk kaca dengan di campur
sedikit aquades hingga benar-benar terlarut dan tidak terlihat oleh mata. Kemudian
tuangkan kedalam labu ukur dengan bantuan corong kaca, tetapi dengan ujung corong
tidak menyentuh mulut labu, sehingga ada udara yang masuk kedalam labu ukur.
Kemudian tambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga
meniskus bawah mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml. Tutup labu dengan penutup,
dan homogenkan larutan di dalam labu ukur dengan proses homogenisasi sebanyak 10
-15 kali, sehingga menghasilkan 100 ml larutan NaCl 0,1 M.

2. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm


Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M
adalah NaCl, aquades, neraca analitik, gelas arloji, spatula, pengaduk kaca, pipet tetes,
gelas beaker 100 ml, labu ukur 100 ml, corong kaca. Langkah pertama yaitu menghitung
terlebih dahulu jumlah massa NaCl yang akan dipergunakan dalam percobaan
pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm dengan menggunakan rumus part per million
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑔)
(ppm) : ppm = . Sehingga di temukan massa yang dibutuhkan
𝐿

adalah 10 mg. Kemudian mengambil NaCl sedikit demi sedikit dan menaruhnya di atas
gelas arloji yang telah ada di dalam timbangan analitik sambil menimbangnya hingga
mencapai massa 10 mg. Setelah itu ambil NaCl di atas gelas arloji dari dalam timbangan
analitik dan menuangkannya ke dalam gelas beker. Aduk dengan menggunakan
pengaduk kaca dengan di campur sedikit aquades hingga benar-benar terlarut dan tidak
terlihat oleh mata. Kemudian tuangkan kedalam labu ukur dengan bantuan corong kaca,
tetapi dengan ujung corong tidak menyentuh mulut labu, sehingga ada udara yang
masuk kedalam labu ukur. Kemudian tambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit
ke dalam labu ukur hingga meniskus bawah mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml.
Tutup labu dengan penutup, dan homogenkan larutan di dalam labu ukur dengan proses
homogenisasi sebanyak 10 -15 kali, sehingga menghasilkan 100 ml larutan NaCl 100
ppm.

3. Pembuatan 100 ml larutan etanol 20% (v/v)


Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan 100 ml larutan etanol
20% adalah etanol 96%, pipet ukur 1 ml dan 10 ml, bulb, pipet tetes, gelas beaker 100
ml, labu ukur 100 ml. pertama yang kita lakukan adalah menghitung terlebih dahulu
jumlah volume etanol 96% yang akan diencerkan dalam percobaan pembuatan 100 ml
larutan etanol 20% (v/v) dengan menggunakan rumus pengenceran larutan.
M1V1 = M2V2
96*V1 = 20*100
20∗100
V1 = = 20,83 ml
96

Kemudian mengambil etanol sedikit demi sedikit dengan menggunakan pipet ukur 10
ml sebanyak dua kali dan pipet ukur 1 ml sebanyak 0,83 ml dengan bantuan bulb, dan
memasukkannya ke dalam labu ukur. Ketika menggunakan bulb harus berhati- hati,
pipet ukur harus selalu dalam keadaan tegak agar tidak ada satu cairan apapun yang
terkena bulb. Karena bulb akan rusak jika terkena cairan. Sebelum di masukkan kedalam
labu ukur, terlebih dahulu labu ukur harus di isi dengan aquades. Karena etanol adalah
zat kimia yang sangat berbahaya, sehingga sebelum etanol menyentuh glassware harus
terlebih dahulu mengikat suatu zat. Kita menggunakan aquades sebagai perantara. Pada
saat memasukkan nya kedalam labu ukur, pipet yang berisi etanol harus menyentuh
dinding labu ukur, agar etanol mengalir dan tidak menetes. Kemudian tambahkan
kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga meniskus bawah
mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml. Tutup labu dengan penutup, dan homogenkan
larutan di dalam labu ukur dengan proses homogenisasi sebanyak 10 -15 kali, sehingga
menghasilkan 100 ml larutan etanol 20%.

4. Pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v)


Dalam pembuatan100 ml larutan gula 5% ini diperlukan alat dan bahan. Alat
yang dibutuhkan adalah timbangan analitik, gelas arloji, spatula, geles beker, pengaduk,
botol semprot berisi aquades, corong, labu ukur ukuran 100ml, pipet tetes. Sedangkan
bahan yang digunakan adalah gula,dan aquades. Langkah pertama yang harus dilakukan
adalah menghitung massa gula, kita bisa mendapatkannya dengan menggunakan rumus
molaritas terlebih dahulu. Rumusnya adalah :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑔𝑟)
%(b/v) = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝑚𝑙)

Setelah massa gula didapatkan yaitu 5 gr. Langkah selanjutnya adalah menimbang gula
menggunakan timbangan analitik, caranya adalah buka pintu timbangan analitik, taruh
gelas arloji di dalam timbangan analitik, tutup kembali pintu timbangan analitik
tersebut. Kemudian kalibrasikan timbangan analitik sampai menunjukan angka nol.
Lalu, ambil gula menggunakan spatula sebanyak 5gr. Taruh NaCl tersebut ke dalam
gelas beker menggunakan ujung spatula yang berbentuk datar. Setelah itu, berikan
aquades secukupnya lalu aduk menggunakan pengaduk agar gula benar benar
tercampur. Kamudian tuangkan gula ke dalam labu ukur ukuran 100ml, menggunakan
corong (angkat sedikit corong agar ada udara di dalam labu reaksi dan mencegah air
meluap) beri aquades sampai garis batas labu ukur menggunakan meniscus bawah
karena larutan bening atau tidak berwarna , apabila aquades hampir mencapai batas
garis lebih baik tambahkan menggunakan pipet tetes supaya tidak melebihi garis batas,
karena apabila melebihi batas,konsentrasi yang dihasilkan pun akan berubah juga. tutup
labu ukur menggunakan penutup. lalu kocok labu ukur agar larutan homogen. Saat
mengocok perhatikan posisi tangan, bagian tutup harus ditahan dengan jadi untuk
mencegah tutup terlepas yang menyebabkan larutan tumpah, juga pada saat
menghomogenkan larutan di bagian dasar labu ukur harus terdapat gelembung udara.
Dihasilkanlah larutan 100 ml gula 5%. Terakhir, buang larutan tersebut lalu cuci glass
ware sampai bersih, kemudian keringkan menggunakan lap atau tisu.

5. Pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32%.


Dalam pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M ini diperlukan alat dan bahan. Alat yang
dibutuhkan adalah labu ukur 100 ml, pipet ukur, botol semprot berisi aquades, bulb,
pipet tetes. Sedangkan bahan yang digunakan adalah etanol,dan aquades. Langkah
pertama yang harus dilakukan adalah menghitung molaritas. Rumusnya adalah : M =
% 𝑋 10 𝑋 𝑃
. Hasil yang didapatkan adalah 10,43. Selanjutnya kita masukkan air ke dalam
𝑀𝑟

labu ukur sampai bagian dasar labu ukur 100 ml tertutupi oleh air. Kemudian kita
mencari berapa HCl yg di butuh kan dengan menggunakan rumus M1V1 = M2V2.
Sehingga didapatkan hasil 0,96 ml. Pasang bulb pada bagain atas pipet ukur, ambil HCl
sebanyak 0,96 ml. Pada saat pengambilan posisi pipet harus tegak dan lurus dengan
mata kita. Untuk menjaga agar bulb tidak kemasukan air, karena apabila terkena air bulb
tidak dapat berisi udara dan bulb akan langsung rusak sedangkan lurus dengan mata kita
agar kita lebih mudah melihat skala pada pipet, setelah itu keluarkan etanol di dalam
labu ukur ukuran 100 ml. Tambahkan aquades menggunakan botol semprot (jangan
melebihi garis batas, apabila aquades hampir mencapai batas garis lebih baik tambahkan
menggunakan pipet tetes supaya tidak melebihi garis batas, karena apabila melebihi
batas, konsentrasi yang dihasilkan pun akan berubah dan percobaan pun harus diulang).
Tutup labu ukur menggunakan penutup. lalu kocok labu ukur agar larutan homogen.
Saat mengocok perhatikan posisi tangan, bagian tutup harus ditahan dengan jadi untuk
mencegah tutup terlepas yang menyebabkan larutan tumpah, juga pada saat
menghomogenkan larutan di bagian dasar labu ukur harus terdapat gelembung udara.
Dihasilkanlah 100ml larutan HCl 0,1 M. Terakhir, buang larutan tersebut ke limbah
basa, kemudian cuci glass ware sampai bersih, kemudian keringkan menggunakan lap
atau tisu.
ANALISA HASIL
1. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M
Percobaan pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M dengan menggunakan rumus
konsentrasi atau molaritas.
𝑔
𝑀𝑟
M= 𝐿
𝑔
58,5
0,1 = 0,1

g = 0,585 gram

2. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm


Percobaan pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm dengan menggunakan rumus part
per million atau bagian per sejuta.
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑔)
ppm = 𝐿
𝑚𝑔
100 = 0,1

mg = 0,01 gram

3. Pembuatan 100 ml larutan etanol 20% (v/v)


Percobaan pembuatan 100 ml larutan etanol 20% (v/v) dengan menggunakan rumus
pengenceran larutan.
M1V1 = M2V2
96*V1 = 20*100
20∗100
V1 = = 20,83 ml
96

4. Pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v)


Percobaan pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v) dengan menggunakan rumus
%berat.
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
%berat = 𝑥 100%
100 𝑚𝑙
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
5% = 𝑥 100%
100 𝑚𝑙

Berat zat terlarut = 5 gram


5. Pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32%
% 𝑥 10 𝑥 ƿ
M1 = 𝑀𝑟
32% 𝑥 10 𝑥 1,19
M1 = 36,5

M1 = 10,43
M1V1 = M2V2
10,43*V1 = 0,1*100
0,1 𝑥 100
V1 = = 0,96 ml
10,43
Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan dari kegiatan praktikum yang dilaksanakan dapat diambil
beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Dalam melakukan praktikum haruslah sesuai prosedur dan budaya K3
2. Memperhatikan MSDS dari setiap bahan yang digunakan dalam praktikum.
3. Sesuai dengan prinsip dan langkah yang ditetapkan untuk membuat larutan dengan prinsip
100 ml larutan NaCl 0,1 M dengan 0,5 gr NaCl.
4. Sesuai dengan prinsip dan langkah yang ditetapkan untuk membuat larutan dengan prinsip
100 ml larutan NaCl 100 M dibutuhkan 0,01 gr NaCl.
5. Sesuai dengan prinsip dan langkah yang ditetapkan untuk membuat larutan dengan prinsip
100 ml larutan etanol 20% (v/v) dibutuhkan 20,83 ml => 21 ml etanol 96%.
6. Sesuai dengan prinsip dan langkah yang ditetapkan untuk membuat larutan dengan prinsip
100 ml larutan gula 5% (b/v) dibutuhkan 5 gr gula.
7. Sesuai dengan prinsip dan langkah yang ditetapkan untuk membuat larutan dengan prinsip
100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32% dibutuhkan 0,8 ml larutan HCl 32%.

Paraf
Tanggal Nilai
Asisten

Anda mungkin juga menyukai