Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Problem 1
Ny. Lisa Natalia berumur 32 tahun datang ke Apotek. Ny. Lisa ingin membeli tablet lozenges
untuk sakit tenggorokan yang dialaminya sejak 2 hari yang lalu. Dia belum mengatasi sakit
tenggorokannya dengan obat apapun. Ny. Lisa terlihat lelah dan tenggorokannya agak terasa
sakit saat menelan. Ny Lisa tidak mempunyai alergi pada obat dan makanan apapun, tidak
sedang hamil dan menyusui dan kadang minum vitamin Enervon-C® tablet.
Dari kasus Ny. Lisa tersebut dilakukan assessment bahwa Ny. Lisa mengalami sakit
tenggorokan karena adanya peradangan atau inflamasi pada bagian faring. Penyebab sakit
tenggorokan paling banyak disebabkan oleh virus. Ciri-ciri sakit tenggorokan yang disebabkan
oleh virus adalah tonsil yang berwarna merah membengkak karena terjadi peradangan, tidak
ada bercak putih pada bagian tonsil, dan tidak demam (Rutter P., 2013). Berdasarkan hal ini,
diduga Ny. Lisa mengalami sakit tenggorokan yang disebabkan oleh virus karena tidak adanya
bercak putih pada bagian tonsil dan tidak ada demam.
Terapi untuk mengobati sakit tenggorokan Ny. Lisa berdasarkan algoritma sore throat adalah
tidak diperlukan pemeriksaan selanjutnya dari dokter dan tidak diperlukan antibiotik untuk
pengobatan pasien. Sehingga terapi yang dapat diberikan kepada Ny. Lisa adalah terapi
simptomatik yang dapat meringankan gejala sakit tenggorokan Ny. Lisa. Pilihan terapinya
antara lain menggunakan analgesik, anti-inflamasi (NSAID), lokal anestesi, dan demulsen
(Blenkinsopp et al., 2009). Terapi yang kami sarankan untuk Ny. Lisa adalah dengan
menggunakan anti-inflamasi (NSAID) karena NSAID merupakan pengobatan lini pertama
untuk sakit tenggorokan dan berdasarkan patofisiologinya. Berdasarkan patofisiologinya, sakit
tenggorokan disebabkan karena adanya virus yang mengikis lapisan epitel sehingga jaringan
limfoid superficial bereaksi dan menyebabkan terjadinya inflamasi pada faring (tenggorokan)
(Bailey et al., 2006). Terapi anti-inflamasi (NSAID) merupakan pilihan yang efektif untuk
meringankan inflamasi pada faring/tenggorokan Ny. Lisa.
Di Indonesia, obat anti-inflamasi (NSAID) untuk sakit tenggorokan yang tersedia adalah
benzydamine. Benzydamine tersedia dalam tiga bentuk yaitu spray, larutan, dan tablet
lozenges. Dipilih bentuk tablet lozenges karena agar tidak menimbulkan rasa sakit di
tenggorokan dan bentuk lozenges akan melarut perlahan sehingga menghasilkan efek yang
lebih lama (Nathan, 2008). Hal ini juga sesuai dengan permintaan Ny. Lisa yang meminta obat
sakit tenggorokan yang berbentuk tablet lozenges.
Tablet lozenges benzydamine yang ditawarkan kepada Ny. Lisa yaitu Tantum Lozenges yang
mengandung benzydamine HCl 3 mg. Cara penggunaanya adalah obat diminum tiga kali sehari
satu tablet, kemudian biarkan tablet melarut perlahan jangan dikunyah dan jangan langsung
ditelan. Lama penggunaan obatnya adalah tidak boleh digunakan lebih dari 7 hari, apabila
setelah 7 hari masih terasa sakit maka dirujuk untuk berobat ke dokter). Selain itu, disarankan
kepada Ny. Lisa untuk menghentikan penggunaan vitamin Enervon-C® tablet karena
dikhawatirkan menimbulkan interaksi.
Kesimpulan
Problem 1
Pasien mengalami sakit tenggorokan dengan gejala lelah dan terasa sakit saat menelan.
Apoteker menawarkan terapi farmakologis untuk meringankan sakit tenggorokan yang
dialaminya dengan menggunakan Tantum Lozenges. Untuk saran non farmakologis apoteker
menyarankan kepada pasien untuk istirahat yang cukup, banyak minum air, serta makan buah
segar yang banyak mengandung vitamin.

Anda mungkin juga menyukai