Anda di halaman 1dari 12

KOPERASI SEKOLAH

MAKALAH

Untuk memenuhi Matakuliah “Perkoperasian“ oleh Dosen pengampu


Putri Vina Sefaverdiana, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh Kelompok 6


MEI SANTI (2191000420063)
KALSUM RESID (2191000420057)
JULIA KALLI GHOBA (2191000420071)

Kelas B/2019

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BUDI UTOMO


MALANG
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan
kesehatan sehingga saya sebagai penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Koperasi Sekolah”. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Perkoperasian di program studi Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan di Ikip
Budi Utomo Malang.
Saya sebagai penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-
kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu saya mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ...............................................................................................
1.2.Rumusan Masalah ..........................................................................................
1.3.Tujuan ............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Tahapan dan langkah mendirikan koperasi ....................................................
2.2.Rincian persyaratan ........................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berlandaskan UUD pasal 33 ayat 1, mengandung cita-cita untuk menemgangkan
perekonomian yang berdasarkan kekeluargaan. Dalam UU nomor 25 tahun 1992 berisi
tentang pedoman bagi pemerintah dan masyarakat mengenai cara-cara menjalankan
kopersai, termasuk koperasi sekolah.
Koperasi sekolah sangat membantu bagi para siswa untuk mengembangkan
potensinya dalam bidang ekonomi dan sebagai latihan bertanggung jawab dan kemandirian
siswa.
Koperasi didirikan berdasarkan surat keputusan bersama antara Depertemen
Transmigrasi dan Koperasi denganh Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 16
Juli 1972 Nomor 275/SKPTS/Mentranskop dan Nomor 0102/U/1983. Kemudian
diterangkan lebih lanjut dalam surat Keputusan Mentri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan
Koperasi Nomor 633/SKPTS/Men/1974. Menurut surat keputusan tersebut, yang dimaksud
dengan koperasi sekolah yang didirikan di sekolah-sekolah SD, SMP, SMA, Madrasah, dan
Pesantren.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana tahapan dan langkah mendirikan koperasi?
2. Bagaimana rincian persyaratan?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui tahapan dan langkah mendirikan koperasi.
2. Mengetahui rincian persyaratannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Koperasi sekolah
Menurut UU No. 17 Tahun 2012 tentang perekonomian yang dimaksud dengan
koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum
koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan
usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial dan
budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
Koperasi Sekolah ialah koperasi yang didirikan oleh para siswa sebagai tempat
pendidikan dan latihan berkoperasi di sekolah. Koperasi Sekolah tidak berbentuk badan
hokum, tetapi mendapat pengakuan sebagai perkumpulan koperasi dari Kantor
Departemen Koperasi.

2.2 Tahapan dan langkah mendirikan koperasi


Sebelum mendirikan koperasi sekolah, penting disiapkan orang-orang calon anggota
yang disiplin dan mau bekerja keras supaya dapat mendapatkan hasil yang baik dalam
mendirikan koperasi sekolah.
Tapi jangan khawatir, perilaku disiplin dan mau bekerja keras bisa juga kita biasakan
lo. Disamping itu kita juga bisa harus mempunyai keberanian, keuletan dan keyakinan
tentang berhasilnya koperasi sekolah ini. Apakah anda dan teman-teman anda termasuk?
Jika iya, maka anda sudah bisa memulai mendirikan sebuah koperasi sekolah bersama
guru dan teman-temanmu.
1. Tahap Persiapan Koperasi Sekolah
Adakan pertemuan/rapat pembentukan koperasi sekolah oleh panitia
pembentukan koperasi sekolah. Hal-hal yang dibahas adalah:
1. Penjelasan tentang maksut dan tujuan mendirikan koperasi sekolah yang dihadiri oleh
guru-guru dan siswa. Dalam setiap rapat harus di sertakan berita acara dan daftar
hadir.
2. Pembuatan akta pendirian koperasi sekolah yang memuat informasi tentang nama-
nama para panitia pembentukan koperasi sekolah.
3. Keanggotaan
Membicarakan tentang status anggota koperasi sekolah yang terdiri dari siswa sekolah
yang bersangkutan. Dan keanggotaan akan berakhir apabila:
a. Keluar sekolah
b. Lulus sekolah
c. Dicabut oleh pengurus
4. Memilih pengurus koperasi sekolah.
5. Pengurus dipilih dari kalangan anggota sendiri.
6. Beberapa guru dilibatkan untuk ikut menjadi anggota pengurus atau pengawas
koperasi sekolah.
7. Pengurus untuk masa jabatan 1 tahun.
8. Jumlah pengurus jumlahnya harus ganjil dan minimal 3 orang.
9. Pengurus sebelum melakukan tugas, sebaiknya mengangkat janji atau sumpah
jabatan.
10. Memilih pengawas koperasi sekolah.
Dalam rapat anggota ini, juga memilih pengawas koperasi sekolah. Kepala sekolah
mempunyai kedudukan sebagai penasehat anggota dan pengawas.
2. Tahap Pembentukan Koperasi
1. Pembuatan anggaran dasar
Setiap organisasi pasti memiliki tujuan didirannya, contohnya perkumpulan sepak
bola yang mempunyai tujuan memajukan anggotanya di bidang sepak bola. Perkumpulan
catur, supaya anggotanya mahir bermain catur.
Pengurus organisasi/koperasi dianggkat melalui rapat anggota. Rapat ini adalah
kekuasaan tertinggi, mengapa? Karena koperasi adalah milik anggota. Tugas dan kewajiban
pengurus diatur menurut anggaran dasar. Anggaran dasar (AD) adalah pedoman kerja
koperasi, tanpa AD artinya koperasi tanpa aturan yang jelas atau mengikat.
Penyusunan anggaran dasar memuat antara lain sebagai berikut.
a. Nama, pekerjaan serta tempat tinggal para pendiri koperasi sekolah.
b. Nama lengkap dan nama singkatan koperasi sekolah.
c. Tempat kedudukan koperasi sekolah dan daerah kerjanya.
d. Maksud dan tujuan.
e. Ketegasan usaha.
f. Syarat-syarat keanggotaan.
g. Ketetapan tentang permodalan.
h. Peraturan tentang tanggung jawab anggota.
i. Peraturan tentang pimpinan koperasi sekolah dan kekuatan anggota.
j. Ketentuan tentang quorum rapat anggota.
k. Penetapan tahun buku.
l. Ketentuan tentang sisa hasil usaha pada akhir tahun buku.
m. Ketentuan mengenai sisa kekayaan bila koperasi dibubarkan.
Point 1-13 jika dilihat merupakan ketentuan dalam anggaran dasar yang menjamin tata tertib
koperasi.
1. Anggaran dasar adalah dasar kehidupan demokrasi dalam koperasi.
Anggaran dasar disusun oleh dan untuk para anggota koperasi dan secara demokratis
di dalam kehidupan koperasi.
2. Anggaran dasar sebagai sumber tata tertib koperasi.
Koperasi sebagai perkumpulan orang-orang yang memiliki visi sama yaitu untuk
membangun kegiatan ekonomi membutuhkan peraturan dan ketentuan agar hubungan
antaranggota dan kegiatan usaha dapat berjalan dengan tertib.
3. Tahap Pelaporan/Pengajuan
Setelah ditetapkan pengurus > pengawas > permodalan koperasi dan Anggaran Dasar
maka pengurus koperasi sekolah segera mengajukan permohonan untuk pengakuan
pendirian koperasi sekolah kepada Kepala Kantor Departemen Koperasi di tingkat
Kabupaten/Kotamadya dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:
a. Anggaran Dasar/akta pendirian koperasi sekolah yang disusun sebanyak dua lembar.
Akta yang asli dibubuhi materi 6.000.
b. Berita acara rapat pembentukan koperasi.
c. Neraca awal koperasi sekolah yang memberikan informasi tentang jumlah kekauaan
dan permodalan koperasi sekolah pada awal didirikan.
4. Tahap Pengesahan
Sebelum memberikan pengakuan pendirian koperasi sekolah, pejabat Kantor
Departemen Koperasi wajib meninjau koperasi sekolah tersebut. Apabila setelah di tinjau
dan dinilai layak untuk berdiri maka Kepala Direktorat Koperasi akan mengeluarkan surat
pengesahan koperasi yang bersangkutan selambat-lambatnya 3 bulan, terhitung dari
tanggal mengajukan permohonan pengajuan koperasi sekolah. Jika persyaratan
administrasinya kurang lengkap maka akan ditolak atau dikembalikan.
2.3 Syarat-syarat mendirikan Koperasi
Sebuah koperasi dapat didirikan apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Koperasi harus memiliki sejumlah anggota
Anggota harus terdiri atas warga negara Indonesia yang:
a. Mampu untuk melakukan tindakan hukum
b. Menerima landasan idiil sebagai asas dan sendi dasar koperasi
c. Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak sebagai anggota sebagaimana
tercantum dalam Undang-undang No. 25 tahun 1992, Anggaran Dasar, dan Anggaran
Rumah Tangga serta peraturan koperasi lainnya.
d. Anggota yang sudah memenuhi syarat tersebut harus berjumlah sekurang-kurangnya
20 orang.
2. Koperasi harus memiliki AD dan ART
Dalam melakukan kegiatan, tiap organisasi harus memiliki pedoman dan tata cara
bagaimana mencapai tujuan yang telah ditentukan. Di mana tempat dan daerah kerja
koperasi, apa asas, tujuan, dan usahanya itu semua terdapat dalam AD dan ART.
Dalam Anggaran Dasar dalam akta pendirian koperasi memuat sekurang-kurangnya:
a. Daftar nama pendiri
b. Nama dan tempat kedudukan
c. Maksud dan tujuan serta bidang usaha
d. Ketentuan mengenai keanggotaan
e. Ketentuan mengenai Rapat Anggota
f. Ketentuan mengenai pengelolaan
g. Ketentuan mengenai permodalan
h. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya
i. Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha
j. Ketentuan mengenai sanksi.
3. Koperasi harus memiliki pengurus
Setiap organisasi, termasuk organisasi ekonomi, baik sektor negara, swasta maupun
koperasi harus mempunyai pengurus dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tugas/kewajiban pengurus koperasi adalah memimpin organisasi dan usaha koperasi
serta mewakilinya di muka dan di luar pengadilan sesuai dengan keputusan rapat
anggota.
b. Pengurus dapat memperkerjakan seorang atau beberapa orang melakukan pekerjaan
sehari-hari.
c. Pengurus bertanggung jawab melaporkan kepada rapat anggota tentang:
1. Segala sesuatu yang menyangkut tata kehidupan koperasi dan
2. Segala laporan pemeriksaan atas tata kehidupan koperasi. Khusus mengenai
laporan tertulis dari badan pemeriksa, pengurus menyampaikan pula salinannya
kepada pejabat.
d. Tiap-tiap anggota pengurus harus memberi bantuan kepada pejabat yang sedang
melakukan tugasnya. Untuk keperluan itu, ia diwajibkan memberi keterangan yang
diminta oleh pejabat dan memperlihatkan segala pembukuan perbendaharaan,serta
persediaan dan alat-alat inventaris yang menjadi dan merupakan kekayaan koperasi.
e. Pengurus kewajiban menyelenggarakan rapat anggota tahunan menurut ketentuan
yang tercantum di dalam anggaran dasar.
f. Pengurus wajib mengadakan buku daftar anggota pengurus yang cara penyusunannya
dilakukan menurut ketentuan yang ditetapkan oleh pejabat.
g. Pengurus harus menjaga kerukunan anggota dan melayaninya.

4. Koperasi harus memperoleh pengesahan sebagai badan hukum koperasi


Cara-cara mendapatkan badan hukum koperasi adalah sebagai berikut:
a. Untuk mendapatkan hak badan hukum, pendiri koperasi mengajukan akta pendirian
kepada pejabat. Akta pendirian yang dibuat dalam rangkap 2 (dua), satu diantaranya
bermaterai, bersama-sama petikan berita acara tentang rapat pembentukan yang
memuat catatan tentang jumlah anggota dan nama mereka yang diberi kuasa untuk
menandatangani akta pendirian, dikirim kepada pejabat.
b. Pada waktu menerima akta pendirian, pejabat mengirim/menyerahkan sehelai tanda
terima yang bertanggal kepada pendiri koperasi.
c. Jika pejabat berpendapat bahwa isi akta pendirian itu tidak bertentangan dengan
undang-undang, maka akta pendirian didaftar dengan memakai nomor urut dalam
buku daftar umum yang disediakan untuk keperluan itu pada kantor pejabat.
d. Tanggal pendaftaran akta pendirian berlaku sebagai tanggal resmi berdirinya koperasi.
e. Kedua buah akta pendirian tersebut dibubuhi tanggal, nomor pendaftaran, serta tanda
pengesahan oleh pejabat atas kuasa menteri. Sebuah akta pendirian yang tidak
bermaterai disimpan di kantor pejabat, sedangkan yang lainnya (yang bermaterai)
dikirimkan kepada pendiri koperasi.
f. Jika terdapat perbedaan antara kedua akta pendirian yang telah disahkan tersebut
maka akta pendirian yang disimpan di kantor pejabatlah yang dianggap benar.
g. Pejabat mengumumkan setiap pengesahan koperasi di dalam berita negara.
h. Buku daftar umum beserta akta yang disimpan pada kantor pejabat dapat dilihat
dengan cuma-cuma oleh umum; salinan ataupun petikan akta dapat diperoleh dengan
mengganti biaya.
i. Menteri dapat mengadakan pengecualian mengenai pembayaran bea materai atas akta
pendirian.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di sekolah yang anggota-anggotanya terdiri
dari siswa. Mereka dilatih untuk mengembangkan ketrampilannya dan bersikap tanggung
jawab. Landasan pokok koperasi sekolah yaitu: UUD 1945 pasal 33 ayat 1. Modal koperasi
sekolah di dapat dari modal sendiri dan modal dari pihak luar. Lapangan Usaha Koperasi
sekolah berada dalam lingkungan sekolah yang usahanya meliputi sektor ekonomi yang
dapat memenuhi kebutuhan para siswa sekolah. Dengan adanya koperasi sekolah, siswa
mudah mendapatkan keperluan sekolah dengan harga yang terjangkau.
DAFTAR PUSTAKA

Firmansya Herlian dan kawan-kawan. 2013. Advanced Learning Economics 1. Bandung :


Grafindo Media Pratama.
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi_sekolah
http://handikosuharso-handikosuharso.blogspot.com/2010/12/pengertian-koperasi-
sekolah.html
http://www.slideshare.net/afrilla_trisky/koperasi-sekolah

Anda mungkin juga menyukai