Anda di halaman 1dari 12

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakekatnya bahwa pendidikan nasional merupakan suatu kekuatan (power).


Theodore Brameld (1965) menegaskan bahwa education is power, artinya bahwa
dengan pendidikan seseorang bisa menguasai dunia. Seiring dengan itu Francis
Bacon (Brameld, 1965) berpendapat bahwa ”Knowledge is power”. Hal ini diperkuat
dengan sabda Rasulullah saw, yaitu: Barang siapa yang ingin menghendaki dunia
hendaknya menguasai ilmu, barang siapa yang menghendaki akhirat hendaknya
menguasai ilmu, dan barang siapa yang ingin menguasai dunia dan akhiran
hendaknya menguasai ilmu. Dengan demikian semakin yakin akan pentingnya
pendidikan nasional dalam kehidupan bangsa dan negara. Menyadari akan posisi
pendidikan nasional, maka visi pendidikan sebagaimana yang tersurat dalam
Penjelasan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional adalah
terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa
untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia
yang berkualitas, sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah. Atas dasar visi tersebut, diharapkan pendidikan nasional dapat
dijadikan suatu faktor yang sangat strategis dalam membangun bangsa Indopnesia di
masa depan. Walau pendidikan memiliki posisi yang sangat strategis, pada
kenyataannya kinerja pendidikan nasional masih jauh dari yang diharapkan, bahkan
hampir tiada henti-hentinya beberapa anggota masyarakat menghujat sistem
pendidikan nasional, di antaranya berkenaan dengan peraturan perundang-
undangannya, desain kurikulum, sistem evaluasi, anggaran pendidikan, dan
sebagainya. Terlepas dari persoalan yang ada di seputar praktek pendidikan nasional,
bangsa Indonesia berkepentingan untuk menghadapi kompetisi global. Untuk itu
sistem pendidikan nasional tetap menjadi tumpuan bangsa dan negara. Karena itulah
perlu diupayakan berbagai strategi menegakkan sistem pendidikan nasional menuju
masa depan Indonesia yang cerah.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian pendidikan nasioanal ?


1.2.2 Bagaimana pendidikan nasional sebagai suatu system ?
1.2.3 Apakah dasar pendidikan nasional ?
1.2.4 Apakah tujuan dan fungsi pendidikan nasional ?

1.3 Tujuan

Melalui sistem pendidikan nasional diharapkan setiap rakyat Indonesia


mempertahankan hidupnya,mengembangkan dirinya dan secara bersama – sama
membangun masyarakatnya. serta mengamalkan Pancasila sebagai dasar sistem
Pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang tertera
dalam UUD 1945 dan Pancasila sehingga Pendidikan Nasional Indonesia adalah
Pendidikan Pancasila.

1
1.4 Manfaat

Dengan adanya sistem pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila, maka


para generasi muda penerus bangsa akan lebih terarah dalam pandangannya. Baik
dari segi kehidupan sehari-hari, pola pikir, sudut pandang. Sehingga bangsa
Indonesia akan memiliki para penerus generasi muda yang dapat membawa bangsa
dan Negara Indonesia menuju kesuksesan.

2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Pendidikan Nasional

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) yang
berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai
suatu tujuan. Istilah sistem juga berarti sehimpunan bagian atau komponen yang
saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Zahara Idris
(1987) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas
komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber
yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak, yang saling
membantu untuk mencapai suatu hasil. Menurut Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (1984-1985) setiap sistem mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tujuan
b. Fungsi-fungsi
c. Komponen-komponen
d. Interaksi atau saling hubungan
e. Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan
f. Proses transformasi
g. Umpan balik atau koreksi
h. Daerah batasan atau lingkungan

Menurut Sunarya (1969), pendidikan nasional merupakan suatu sistem pendidikan


yang berdiri diatas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan
tujuannya bersifat mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa
tersebut. Sementara itu, Departemen pendidikan dan kebudayaan (1976),
merumuskan bahwa pendidikan nasional ialah suatu usaha untuk membimbing para
warga negara indonesia menjadi pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan
ketuhanan berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam sekitar.
Berdasarkan tujuan pendidikan nasional, dilaksanakan proses pendidikan di
Indonesia. Setiap lima tahun sekali biasanya ditetapkan tujuan pendidikan nasioanl
itu dalam ketetapan majelis permusyawaratan rakyat dan dijelaskan dalam Garis-
garis Besar Haluan Negara (GBHN). Zahar Idris (1987) mengemukakan bahwa
pendidikan nasional sebagai suatu sistem adalah karya manusia yang terdiri dari
komponen-komponen yang mempunyai hubungan fungsional dalam rangka
membantu terjadinya proses transformasi atau perubahan tingkah laku seseorang
sesuai dengan tujuan nasional seperti tercantum dalam UUD Republik Indonesia
tahun 1945. Pendidikan merupakan proses dan merupakan alat mewariskan
kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda. Oleh karena itu, pendidikan
nasional merupakan proses dan merupakan alat mewariskan kebudayaan nasional.
Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan
dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan
tercapainya tujuan pendidikan nasional. Dalam sistem pendidikan nasional, peserta

3
didiknya adalah semua warga Negara artinya setiap satuan pendidikan yang ada
harus memberikan kesempatan kepada semua warga Negara menjadi peserta didik
yang memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan ke khususannya, tanpa
membedakan status social, ekonomi, agama, suku bangsa dan sebagainya sesuai
dengan UUD 1945 pasal 31 ayat (1) dan (2) yang berbunyi “tiap-tiap warga Negara
berhak mendapatkan pengajaran”, dan “bahwa setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Menurut UU no. 20 tahun
2003, sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu serta relevasi dan efisiensi manajemen pendidikan
untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan local,
nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan.

B. Dasar, Tujuan, dan Fungsi Pendidikan Nasionala.

a. Dasar Pendidikan Nasional


Dasar pendidikan nasional Pancasila menjadi dasar sistem pendidikan
nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai yang tertuang
dalam pembukaan UUD 1945 dan pancasila sehingga pendidikan nasional
Indonesia adalah pendidikan pancasila. Melalui sistem pendidikan nasional
diharapkan setiap rakyat Indonesia mempertahankan hidupnya, mengembangkan
dirinya dan secara bersama-sama membangun masyarakatnya. Pendidikan di
Indonesia mempunyai landasan ideal adalah pancasila, landasan konstitusional
ialah UUD1945, dan landasan operasional ialah ketetapan MPR tentang GBHN.
1. Landasan Ideal
Dalam UU Pendidikan no. 4 tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan
Pengajaran Sekolah pada Bab III Pasal 4 tercantum bahwa landasan ideal
pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang
kesejahteraan masyarakat dan Tanah air.
2. Landasan Konstitusional
Pendidikan nasional didasarkan atas landasan konstitusional/UUD 1945 pada
Bab XIII Pasal 31 yang berbunyi:
Ayat 1 : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
Ayat 2 : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakansuatu sistem
pengajaran nasional yang ditetapkan dengan UU.
Pasal 32 berbunyi: pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.
Dalam pembukaan UUD 1945 dapat dilihat bahwa pemerintah memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
3. Landasan Operasional
Dalam GBHN 1988 dirumuskan tujuan pendidikan, yaitu untuk membentuk
manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti luhur berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras dn tangguh,
bertanggung jawab, madiri, cerdas dan terampil, serta sehat jasmani dan

4
rohani. Berikut ini dikemukakan Ketetapan MPR tentang GBHN sejak tahun
1966-1988 sebagai landasan operasional pendidikan nasional dan tujuan
pendidikan nasional.
a) TAP MPRS No. XXVII/1966 Bab II Pasal 3
b) TAP MPR No. IV/MPR/1973
c) TAP MPR No. IV/MPR/1978
d) TAP MPR No. II/MPR/1983
e) TAP MPR No.II/MPR/1988
f) Bab II Pasal 4 UU RI No. 2 Tahun 1989

b. Tujuan pendidikan nasional


Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, agar berkembangnya ptensi peserta didik agar
menjadi manusia yng beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif,
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

c. Fungsi pendidikan nasional


Fungsi pendidikan nasional adalah alat membangun pribadi, pengembangan
warga Negara, pengembangan kebudayaan, dan pengembangan bangsa Indonesia.
Menurut UU RI No. 2 tahun 1989 Bab II Pasal 3 “Pendidikan nasional berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan
martabat bangsa Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional”.

5
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Pendidikan Nasional

Pendidikan, sebagaimana yang tertuang dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1


ayat 1, merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. Adapun dalam pasal 1 ayat 2 dinyatakan bahwa pendidikan
nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Pendidikan nasional sebagai usaha untuk mengembangkan potensi diri peserta
didik harus tanggap terhadap dinamika perkembangan zaman. Hal ini supaya
pendidikan nasional tetap bisa eksis dan lebih jauh survive untuk menghadapi
tantangan dunia yang semakin global dan kompetitif. Akan tetapi, apabila dicermati
secara lebih mendalam, pendidikan nasional yang berlangsung saat ini dalam dataran
filososfis masih menjadi objek tarik menarik dari berbagai pihak.
3.2 Pendidikan Nasional Sebagai Suatu Sistem
Sistem berasal dari bahsa Yunani yang berarti hubungan fungsional yang teratur
antara unit-unit komponen-komponen. Tatang M. Arifin mengemukakan pengertian
sistem sebagai suatu keseluruhan yang tersusun dari bagian-bagian yang satu dengan
lainnya saling berhubungan secara teratur untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan
menurut Banathy, sistem merupakan suatu organisme sintetik yang dirancang secara
sengaja, terdiri atas komponen-komponen yang saling terkait dan saling berinteraksi
yang dimanfaatkan agar berfungsi secara terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan terlebih dahulu. (Kadir & dkk, 2012)
Berdasarkan definisi tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem
adalah sebuah struktur fungsionalyang tersusun dari bagian-bagian yang
berhubungan secara sistematik untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Unsur-unsur
pokok sistem berdasarkan pengertian diatas yaitu proses, isi, dan tujuan. Maka dapat

6
diartikan bahwa sistem pendidikan nasional adalah struktur fungsional pada
pendidikan nasional dalam rangka mencapai tujuan nasional Indonesia.
Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 3, sistem pendidikan
nasional adalah keseuruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Menurut Abdul Kadir dkk, sisdiknas
dirumuskan dengan misi utama dapat memberi pendidikan dasar bagi setiap warga
negara Republik Indonesia. Hal ini bertujuan supaya tiap-tiap warga negara
memperoleh sekurang-kurangnya pengetahuan dan kemampuan dasar. Kemampuan
dasar tersebut meliputi kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta mampu
menggunakan bahasa Indonesia yang diperlukan oleh setiap warga negara untuk
dapat berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3.3 Dasar Sistem Pendidikan Nasional


Pancasila yang tercantum dalam pembukaan Undang – undang Dasar 1945
yang ditetapkan pada tanggal 18 agustus 1945 adalah dasar Negara, kepribadian,
tujuan dan pandangan hidup bangsa. Melalui sistem pendidikan nasional diharapkan
setiap rakyat indonesia mempertahankan hidupnya, mengembangkan dirinya dan
secara bersama - sama membangun dan mengembangkan dirinya dan secara
bersama – sama membangun masyarakat. Pendidikan di indonesia mempunyai
landasan – landasan sebagai berikut:
a. Landasan ideal
Landasan ideal merupakan landasan yang membentuk manusia susila
yang cakap & warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang
kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Menurut Direktorat jenderal
Pendidikan Tinggi dalam buku Program Akta Mengajar, V B, komponen
bidang studi Pendidikan moral pancasila ( 1984/1985 ) yang dikemukakan;
‘’ Sistim Pendidikan Nasional Pancasila Ialah Sistem Pendidikan
Nasional Indonesia satu-satunya yang menjamin teramalkan dan terlestarikan
Pancasila’’.

b. Landasan Konstitusional
Pendidikan nasional didasarkan atas landasan konstitusional / Undang –
Undang Dasar 1945 pada BAB XIII Pasal 31 yang berbunyi;
Ayat 1 ; Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
Ayat 2 ; Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistempengaja-
Ran nasional yang diterapkan dengan undang- undang.

c. Landasan Operasional
Landasan operasional bagi pembangunan negara, termasuk pendidikan
adalah Ketetapan MPR tentang GBHN. Berikut ini dikemukakan ketetapan MPR

7
tentang GBHN sejak tahun 1986 – 1988 sebagai landasan Operasional
Pendidikan Nasional dan Tujuan Pendidikan Nasional.

3.4 Tujuan dan Fungsi Sistem Pendidikan Nasional

a. Tujuan Sistem Pendidikan Nasional


untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, agar berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

b. Fungsi Sistem Pendidikan Nasional

o Alat membangaun pribadi, pengembangan warga negara, pengembangan


kebudayaan, dan pengembangan bangsa Indonesia.
o Menurut Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989 Bab II Pasal 3
“Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat bangsa Indonesia dalam
rangka upaya mewujudkan tujuan nasional”.

8
BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang pengertian pendidikan nasional, maka dapat
disimpulkan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman.
Berdasarkan pembahasan tentang pengertian sistem pendidikan nasional, maka
dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan nasional adalah adalah struktur
fungsional pada pendidikan nasional dalam rangka mencapai tujuan nasional
Indonesia.
Berdasarkan pembahasan tentang kelembagaan, program, dan pengelolaan sistem
pendidikan nasional, maka dapat disimpulkan bahwa kelembagaan sistem pendidikan
nasional mencakup jalur pendidikan dan jenjang pendidikan. Sedangkan program
dan pengelolaan sistem pendidikan nasional mencakup program pendidikan yang
termasuk jalur pendidikan dan kurikulum.
Berdasarkan pembahasan permasalahan sistem pendidikan nasional dan upaya
pemecahan masalahnya, maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan sistem
pendidikan nasional dapat digolongkan menjadi dua bagian yang umum yaitu
konteks historis yang menekankan pada kepentingan penguasa serta konteks analisis
praksis yaitu konteks dalam penerapan sistem pendidikan nasional itu sendiri.
Berdasarkan pembahasan upaya pembangunan pendidikan nasional, maka dapat
disimpulkan bahwa sistem pendidikan nasional harus selalu melakukan pembaruan
supaya dapat menghadapi tantangan zaman.

4.2 Saran
Sistem Pendidikan Nasional yang terus diperbaharui seiring dengan Amandemen
UUD 1945 memantapkan dan menegakkan sistem pendidikan nasional perlu terus
diupayakan, sehingga sistem pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila
mampu mencerdaskan kehidupan rakyat, yang pada akhirnya mampu menjunjung

9
tinggi martabat bangsa Indonesia, karena sistem pendidikan nasional mampu
menghasilkan insan yang beriman, bertaqwa, beradab, cerdas, produktif, dan mampu
memberikan manfaat, baik bagi dirinya sendiri, sesama manusia, bangsa, maupun
lingkungan pada umumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kadir, A., & dkk. 2012. Dasar - dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Supriyoko, K. 2003. Pendidikan Nasional Dan Kebudayaan Nasional : Perannya


Terhadap Pembangunan Yang Berkelanjutan. Makalah disajikan dalam
Seminar Pembangunan Hukum Nasional VIII, Badan Pembinaan Hukum
Nasional Departemen Kehakiman dan HAM RI, Denpasar, 14-18 Juli.

Tirtarahardja, Umar, & Sulo, S. L. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Wahab, Rochmat. 2007. Menegakkan Sistem Pendidikan Nasional Berdasarkan


Pancasila. Makalah disajikan dalam sarasehan dalam rangka memperingati
Hari lahir Pancasila dari Klaster Pendidikan dengan tema ”Sistem Pendidikan
Nasional untuk Membangun Peradaban Indonesia yang dijiwai oleh Nilai-
nilai Pancasila”, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 30 April - 1 Mei.

Ihsan. Fuad, Dasar Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.


Kusuma, Rahayu Pratiwi, “Makalah Sistem Pendidikan
Nasional”,http://rahayukusumapratiwi.blogspot.com/2013/01/makalah-sistem-
pendidikan-nasional.html , (diakses pada 28 Mei 2013, 21.50)

Wahyono. Budi, “Defenisi dan DasaR Sistem Pendidikan


Nasional”,http://www.pendidikanekonomi.com/2012/12/definisi-dan-dasar-sistem-
pendidikan.html , (diakses pada 28 Mei 2013, 22.25)

Zhalabe: Reading Is Fundamental, “ Visi dan Misi Pendidikan Nasional),


http://zhalabe.blogspot.com/2012/03/visi-dan-misi-pendidikan-
nasional.html#.UaTB_dIVMZY, (diakses pada 28 Mei 2013, 22. 05)

Tilaar H.A.R. 2009. Kekuasaan dan Pendidikan: Manajemen Pendidikan


Nasional dalam Pusaran Kekuasaan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dhofier Zamakhsyari. 2000. Menggagas Paradigma Baru Pendidikan:


Demokratisasi, Otonomi, Civil Socienty, Globalisasi. Yogyakarta: Kanisius.

Purwanto M.Ngalim. 2003. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Jakarta: PT


Remaja Rosdakarya.

Surakhmad Winarno. 2009. Pendidikan Nasional: Strategi dan Tragedi. Jakarta:


Buku Kompas.

11
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 dan Peraturan menteri

Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2011. 2012. Guru dan Dosen. Bandung: Citra

Umbara.

12

Anda mungkin juga menyukai