Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian Bank Konvensional & Bank Syariah

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk
menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai
banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut
undang-undang perbankan. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

KONVENSIONAL

Bank Konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Martono (2002) menjelaskan prinsip
konvensional yang digunakan bank konvensional menggunakan dua metode, yaitu :

 Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti tabungan,
deposito berjangka, maupun produk pinjaman (kredit) yang diberikan berdasarkan
tingkat bunga tertentu.
 Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank menggunakan atau menerapakan berbagai biaya
dalam nominal atau prosentase tertentu. Sistem penetapan biaya ini disebut fee based.

Ciri-ciri bank konvensional

 Padabank konvensional, kepentingan pemilik dana(deposan) adalah memperoleh imbalan


berupa bunga simpanan yang tinggi, sedang kepentingan pemegang saham adalah
diantaranya memperoleh spread yang optimal antara suku bunga simpanan dan suku bunga
pinjaman (mengoptimalkan interest difference). Dilain pihak kepentingan pemakai dana
(debitor) adalah memperoleh tingkat bunga yang rendah (biaya murah). Dengan demikian
terhadap ketiga kepentingan dari tiga pihak tersebut terjadi antagonisme yang sulit
diharmoniskan. Dalam hal ini bank konvensional berfungsi sebagai lembaga perantara saja.
 Tidak adanya ikatan emosional yang kuat antara Pemegang Saham, Pengelola Bank dan Nasabah
karena masing-masing pihak mempunyai keinginan yang bertolak belakang

o Sistem bunga:
 Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu
untung untuk pihakBank.
 Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan
Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akaddengan pedoman harus selalu
untung untuk pihak Bank.
 Jumlah pembayaran bunga tidak mengikat meskipun jumlah keuntungan berlipat
ganda saat keadaan ekonomi sedang baik.
 Eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk agama
Islam.
 Eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk agama
Islam.
 Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan proyek
yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.
BANK SYARIAH

Bank syariahadalah bank yang beroperasi berdasarkan prinsip agama Islam, yang melarang sistem
bunga atau riba yang memberatkan, maka bank tersebut beroperasi berdasarkan kemitraan pada semua
aktivitas bisnis atas dasar kesetaraan dan keadilan.Dalam pandangan Islam kegiatan ekonomi merupakan
kelaziman dan tuntutan kehidupan, dan ada juga dimensi ibadah dalam hal tersebut. Kegiatan ekonomi
dalam pandangan Islam bertujuan untuk:

 Memenuhi kebutuhan hidup seseorang secara cukup dan sederhana.


 Memenuhi kebutuhan keluarga.
 Memenuhi kebutuhan jangka panjang.
 Menyediakan kebutuhan keluarga yang ditinggalkan.
 Memberikan bantuan sosial dan sumbangan menurut jalan Allah SWT.

Untuk mencapai tujuan tersebut ajaran Islam memberikan panduan untuk menegakkan asas keadilan
dan menghapus eksploitasi dalam transaksi bisnis. Asas ini dilaksanakan dengan melarang semua bentuk
peningkatan kekayaan secara tidak adil. Salah satu sumber penting yang tidak diperbolehkan adalah
menerima keuntungan moneter dalam transaksi bisnis tanpa memberikan suatu imbalan setimpal yang
adil. Riba merupakan suatu sumber utama keuntungan yang tidak diperbolehkan. Secara literal berarti
peningakatan dan penambahan. Secara teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau
modal secara bathil.

UU No. 10 Tahun 1998 tentangPerubahan Atas Undang –Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan pasal 1 ayat 3 menetapkan bahwa salah satu bentuk usaha bank adalah „menyediakan
pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.‟ Pokok –pokok ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
memuat antara lain:

 Kegiatan usaha dan produk –produk bank berdasarkan prinsip syariah.


 Pembentukan dan tugas Dewan Pengawas Syariah.
 Persyaratan bagi pembukaan kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha

secara konvensional untuk melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

Bank syariah adalah bank yang dalam aktivitasnya ( penghimpunan dana maupun penyaluran
dananya ) memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil.
Sedangkan bank konvensional adalah bank yang dalam aktivitasnya, memberikan dan mengenakan
imbalan berupa bunga atau sejumlah imbalan dalam presentase tertentu dari danauntuk suatu periode
tertentu. Presentase ini biasanya ditetapkan per tahun.

Anda mungkin juga menyukai