Tugas Kelompok

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

Pentingkah kita memahami ilmu politik?

Buku Memahami Ilmu Politik karya Ramlan


Surbakti membantu kita untuk menjawabi pertanyaan ini. Penulis mengajak anda untuk
bermain-main secara intelektual dengan prioritas pada suguhan akademik Ramlan Surbakti
terkait dengan lima pandangan mengenai politik.
 Politik merupakan upaya-upaya yang ditempuh warga negara untuk membicarakan
dan mewujudkan kebaikan bersama.
 Politik ialah segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara dan
pemerintahan.
 Politik merupakan segala kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan
mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat.
 Politik merupakan kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan umum.
 Politik merupakan konflik dalam rangka mencari dan/atau mempertahankan sumber-
sumber yang dianggap penting.
Kelima cara pandangan ini dijelaskan sebagai berikut

1. Klasik
Sebutan klasik ini menunjuk tegas (sekurang-kurangnya) pada Aristoteles sebagai salah
satu filsuf klasik Yunani kuno yang mendefenisikan politik sebagai ilmu dan tindakan untuk
mencapai kebaikan bersama (tertinggi) yakni kebahagiaan. Di sini, urusan-urusan yang
berkaitan dengan kebaikan bersama masyarakat nilai moralnya lebih tinggi daripada urusan
menyangkut kepentingan individual. Dengan mementingakan kebaikan bersama, setiap warga
negara semakin menegaskan dirinya sebagai makhluk politis, makhluk yang pada prinsipnya
berhakekat polish.
Pada pandangan klasik (Aristoteles) mengemukakan bahwa politik digunakan masyarakat
untuk mencapai suatu kebaikan bersama yang dianggap memilki nilai moral yang lebih tinggi
daripada kepentingan swasta. Kepentingan umum sering diartikan sebagai tujuan-tujuan
moral atau nilai-nilai ideal yang bersifat abstrak seperti keadilan, kebenaran dan kebahagiaan.
Pandangan klasik dianggap kabur seiring banyaknya penafsiran tentang kepentingan umum
itu sendiri. Kepentingan umum dapat diartikan pula sebagai general will, will of all atau
kepentingan mayoritas. Walaupun demikian, catatan tentang kebaikan bersama masih
menyisakan sejumlah pertanyaan. Apa yang harus dipandang sebagai substansi dari kebaikan
bersama? Kebaikan bersama macam mana yang mau dicapai? Aristoteles menjawab
kebahagiaan. Di sini, keadilan, perdamaian, kebajikan dan kebenaran merupakan tujuan-
tujuan moral yang perlu digapai. Dengan demikian, kebaikan bersama yang menjadi tujuan
dari politik dalam kacamata pemahaman klasik lebih menekankan aspek filosofis (idea dan
etik).

2. Kelembagaan
Menurut Max Weber, politik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
penyelenggaraan negara. Max Weber melihat negara dari sudut pandang yuridis formal yang
statis. Negara dianggap memiliki hak memonopoli kekuasaan fisik yang utama. Namun
konsep ini hanya berlaku bagi negara modern yaitu negara yang sudah ada differensiasi dan
spesialisasi peranan, negara yang memiliki batas wilayah yang pasti dan penduduknya tidak
nomaden.
Secara kelembagaan, politik berurusan dengan segala hal yang berkaitan dengan
penyelenggaran negara. Penyelenggaraan negara ini dimungkinkan oleh kekuasaan karena itu
sangat ketat persaingan dan saling pengaruh untuk memperoleh dan membagi kekuasaan.
Kelembagaan ini pun sangat mementingkan sturktur karena itu seringkali paksaan fisik
terhadap warga negara disistimatisasikan sedemikian rupa sebagai perwujudan kekuasaan
demi penyelenggaraan negara.

3. Kekuasaan
Secara otoritatif, politik merupakan cara dan ajang untuk memperoleh kekuasaan dalam
masyarakat. Oleh karena itu, penekanan politik sebagai ilmu sangat diutamakan untuk
mempelajari dan memberi penjelasan tentang hakikat, kedudukan dan penggunaan kekuasaan
dalam masyarakat. Di sini, diakui bahwa tujuan dari politik adalah kekuasaan dan tujuan dari
kekuasaan adalah demi kebaikan bersama. Sebagaimana kuasa mengandaikan adanya yang
lain atas dasar itu pun kuasa perlu menghormati adanya yang lain.
Robson mengemukakan politik adalah kegiatan mencari dan mempertahankan kekuasaan
ataupun menentang pelaksanaan kekuasaan.Kekuasaan sendiri adalah kemampuan seseorang
untuk mempengaruhi oranglain, baik pikiran maupun perbuatan agar orang tersebut berfikir
dan bertindaksesuai dengan orang yang mempengaruhi.Kelemahan dari konsep ini adalah
tidak dapat dibedakannya konsep beraspek politik dan yang non politik dan juga kekuasaan
hanya salah satu konsep dalam ilmu politik, masih ada konsep ideologi, legitimasi dan
konflik.

4. Fungsionalisme
David Easton berpendapat bahwa politik adalah alokasi nilai-nilai secaraotoritatif
berdasarkan kewenangan dan mengikat suatu masyarakat.Sedangkan menurut Harold
Lasswell, politik merupakan who gets, what gets,when gets dan how gets nilai. Dapat
diketahui bahwa politik sebagai perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum.Kelemahan dari
konsep ini adalah ditempatkannya pemerintah sebagaisarana dan wasit terhadap persaingan
diantara pelbagai kekuatan politikuntuk mendapatkan nilai-nilai terbanyak dari kebijakan
umum tanpamemperhatikan kepentingan pemerintah itu sendiri. Di sini, politik dipandang
secara fungsional. Politik lebih berurusan dengan kegiatan merumuskan dan melaksanakan
kebijakan umum. Fungsi dari politik adalah untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan
umum.
Adapun nilai-nilai yang perlu dicapai melalui kebijakan umum yakni keadilan, keamanan,
kebebasan, persamaan, demokrai dan nilai-nilai religius dan nilai-nilai sosio-kultural. Nilai-
nilai ini seringkali seringkali sulit dicapai mengingat bahwa setiap perbedaan dalam
masyarakat serempak dengan bagian-bagian yang berbeda pula seringkali mengarahkan
konsentrasi fungsi politik pada bagian-bagian tertentu.

5. Konflik
Pandangan konflik mendeskripsikan bahwa politik merupakan kegiatan untuk
memengaruhi perumusan dan kebijaksanaan umum dalam rangka usaha untuk memengaruhi,
mendapatkan dan mempertahankan nilai. Oleh karena itu sering terjadi perdebatan dan
pertentangan antara pihak yang memperjuangkan dan pihak yang mempertahankan nilai.
Kelemahan konsep ini adalah tidak semua konflik berdimensi politik.
Hidup bersama menunjuk pada perbedaan (pluralitas). Perbedaan ini serentak menunjuk
pada tingginya persaingan. Tingginya persaingan dimotori oleh segala perbedaan cara
pandang, visi-misi, dapat memicu konflik. Di sini politik selalu ada konflik. Politik berarti
konflik. Walaupun pandangan ini seringkali tidak tepat tetapi patut diakui bahwa dalam
perkembangan aktivitas politik modern, konflik merupakan gejala yang paling melekat
dengan setiap proses politik.
Sekiranya kelima cara pandang mengenai politik ini dapat membantu kita dalam tugas-
tugas akademik maupun dalam diskusi forum-forum akademik.
Sumber :

Handoyo, Eko,dkk, Etika Poltik, Edisi Revisi, Semarang: Widya Karya Press, 2016.

Hardiman, Budi, dkk, Empat Esai Etika Politik, Jakarta : www. Srimullyani.net, 2011.

Surbakti, Ramlan, Memahami Ilmu Politik,

Jakarta; PT. Grasindo, 1999.

https://jurnalpolitikus.com/2017/12/06/5-konsep-politik/
TUGAS PENGANTAR ILMU POLITIK

5 PANDANGAN POLITIK

NAMA KELOMPOK 1

FALENTINUS MINO GAC 116 154

SAMSIN YELISI NENSA GAC 118 109

ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNVERSITAS PALANGKA RAYA

Anda mungkin juga menyukai