Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN PENYIMPANAN ELEKTROLIT KONSENTRAT

DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA

Jl.Bilal, No. 24 Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kec. Medan Timur


Email : ritonga.imelda@gmail.com
Website : www.rsuimelda.com
Telp. (061) 6610072-6631380
Fax. 061 – 6618457
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya.
Buku Pedoman Penyimpanan Elektrolit Konsentrat Tinggi Instalasi Farmasi dapat selesai di
susun. Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang memberikan
pelayanan kepada pasien di rumah sakit yang mendapat pelayanan yang seragam tanpa
membedakan status sosial,ekonomi,budaya,agama,dan waktu pelayanan dan diberikan oleh
praktisi yang kompeten dan memadai serta tidak tergantung waktu. Pedoman ini akan di
evaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai
dengan kebijakan pelayanan di rumah sakit.
Kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah
berkontribusi dalam membantu menyelesaikan penyusunan pedoman ini. Semoga buku
pedoman ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu pelayanan instalasi farmasi di
rumah sakit imelda pekerja indonesia.

Medan, 2019

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1. DEFINISI

a. Gas Medis
Adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk pelayanan
medis pada sarana kesehatan.

b. Instalasi Gas Medis


Adalah seperangkat prasarana perpipaan beserta peralatan yang
menyediakan gas medis tertentu yang dibutuhkan untuk menyalurkan gas medis ke
titik outlet diruang tindakan dan perawatan.

c. Sentral Gas Medis


Adalah seperangkat prasarana beserta peralatan dan atau tabung gas/liquid
yang menyimpan beberapa gas medis tertentu yang dapat disalurkan melalui pipa
instalasi gas medis.

II. RUANG LINGKUP


1. Sistem Instalasi Gas Medik
Sistem gas medik yang dimaksud meliputi O2, N2O, udara tekan medik, CO2,
dan vakum medik. Sistem Instalasi Gas Medik harus direncanakan dan dipasang
dengan mempertimbangkan jenis dan tingkat bahayanya. Sistem Instalasi Gas
Medik :
1. Sistem Sentral Gas Medik
a. Sumber Gas Medis
b. Instalasi Gas Medis
c. Outlet dan Inlet
2. Sistem Gas Medik Stand Alone
3. Sistem Portable/Moveable

1.1 Persyaratan Teknis


a. Persyaratan ini berlaku wajib untuk fasilitas pelayanan kesehatan di rumah
sakit, rumah perawatan, fasilitas hiperbarik, klinik bersalin.

b. Bila terdapat istilah gas medik atau vakum, ketentuan tersebut berlaku wajib bagi
semua sistem perpipaan untuk oksigen, nitrous oksida, udara tekan
medik, karbon dioksida, helium, nitrogen, vakum medik untuk pembedahan,
pembuangan sisa gas anestesi, dan campuran dari gas-gas tersebut. Bila
terdapat nama layanan gas khusus atau vakum, maka ketentuan tersebut
hanya berlaku bagi gas tersebut.

c. Sistem yang sudah ada yang tidak sepenuhnya memenuhi ketentuan ini boleh
tetap digunakan sepanjang pihak yang berwenang telah memastikan bahwa
penggunaannya tidak membahayakan jiwa.

d. Potensi bahaya kebakaran dan ledakan yang berkaitan dengan sistem


perpipaan sentral gas medik dan sistem vakum medik harus dipertimbangkan
dalam perancangan, pemasangan, pengujian, pengoperasian dan pemeliharaan
sistem ini.

e. Pengoperasian sistem pasokan sentral


1) Tidak dibenarkan menggunakan adaptor atau fiting konversi untuk
menyesuaikan fiting khusus suatu gas ke fiting gas lainnya.
2) Tidak dibenarkan merubah fiting/soket/adaptor yang telah sesuai dengan
spesifikasi gas medik.
3) Tidak dibenarkan penggunaan silinder tanpa warna dan penandaan yang
Disyaratkan.
4) Hanya silinder gas medik dan perlengkapannya yang boleh disimpan
dalam ruangan tempat sistem pasokan sentral atau silinder gas medik.
5) Tidak dibenarkan menyimpan bahan mudah menyalam silinder berisi gas
mudah menyala atau yang berisi cairan mudah menyala, di dalam ruang
penyimpanan gas medik.
6) Bila silinder terbungkus pada saat diterima, pembungkus tersebut harus
dibuang sebelum disimpan.
7) Tutup pelindung katup harus dipasang erat pada tempatnya bila silinder
sedang tidak digunakan.

f. Perancangan dan pelaksanaan.


Lokasi untuk sistem pasokan sentral dan penyimpanan gas-gas medik harus
memenuhi persyaratan berikut :
1) Dibangun dengan akses ke luar dan masuk lokasi untuk memindahkan
silinder, peralatan, dan sebagainya.
2) Dijaga keamanannya dengan pintu atau gerbang yang dapat dikunci, atau
diamankan dengan cara lain.
3) Jika di luar ruangan/bangunan, harus dilindungi dengan dinding atau pagar
dari bahan yang tidak dapat terbakar.
4) Jika di dalam ruangan/bangunan, harus dibangun dengan menggunakan
bahan interior yang tidak dapat terbakar/ sulit terbakar, sehingga semua
dinding, lantai, langit-langit dan pintu sekurang-kurangnya mempunyai
tingkat ketahanan api 1 jam.
5) Dilengkapi lampu atau indikator pada bagian luar ruang penyimpanan
yang menunjukkan kondisi kapasitas gas medis yang masih tersedia.
6) Dilengkapi dengan rak, rantai, atau pengikat lainnya untuk mengamankan
masing-masing silinder, baik yang terhubung maupun tidak terhubung,
penuh atau kosong, agar tidak roboh.
7) Dipasok dengan daya listrik yang memenuhi persyaratan sistem kelistrikan
esensial.
8) Apabila disediakan rak, lemari, dan penyangga, harus dibuat dari bahan
tidak dapat terbakar atau bahan sulit terbakar.

g. Standar dan pedoman teknis.


1) Untuk sistem gas medik pada bangunan gedung, harus dipenuhi SNI 03-
7011-2004, tentang ; Keselamatan pada bangunan fasilitas pelayanan
kesehatan, atau edisi terakhir.
2) Dalam hal persyaratan diatas belum ada SNI-nya, dipakai Standar baku
dan ketentuan teknis yang berlaku.
1.2 Syarat Dan Kelengkapan Tabung Gas Medis

a. Syarat Tabung Gas Medis :


1Tabung gas memiliki sertifikat test yang masih berlaku
2 Kepala tabung memiliki tutup dan segel

3 Kran / valve tabung mempunyai ulir yang baik dan jenis ulir yang berbeda
sesuai dengan jenis gas yaitu :
Oksigen, ulir dalam
Nitrogen oksida, ulir luar
Karbon dioksida, ulir luar
Udara tekan ulir, dalam

4 Tabung di cat dengan warna yang berbeda sesuai dengan jenis gas
yaitu :
Oksigen, berwarna putih;
Nitrogen oksida, berwarna biru;
Karbon dioksida, berwarna hitam;
Nitrogen, berwarna abu - abu;
Udara tekan, berwarna hijau;
Vacum (udara hisap), berwarna kuning

1.3 Kelengkapan Tabung Gas Medis


Tabung gas medis harus dilengkapi dengan :
1. Tulisan nama jenis gas medis dari bawah keatas dengan warna yang jelas.
2. Diberikan label yang jelas meliputi :
Nama Perusahaan;
Nama Gas;
Kandungan purity;
Volume (isi tabung);
Tekanan gas;
Tanggal pengisian;
Nomor Tabung;
Masa uji tabung;

3. Diberikan stiker tanda " Hazard " yang menyebutkan :


Sifat gas;
Peringatan - peringatan;
Pertolongan pertama;
Nama Produsen.

4. Tanda kepemilikan tabung gas medis

1.4 Alat penunjang untuk pengoperasian yaitu :


1 ( satu ) buah slang ( tubing );
1 ( satu ) buah masker ( nasal );
1 ( satu ) buah kunci regulator dan kunci tabung;
1 ( satu ) buah dorongan ( trolley ).
1.5 Penyimpanan
a. Tabung-tabung gas medis harus disimpan berdiri, dipasang penutup
kran dan dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat
terjadi goncangan .
b. Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing - masing gas medis
dibedakan tempatnya .
c. Penyimpanan tabung gas medis isi dan tabung gas medis kosong
dipisahkan, untuk memudahkan pemeriksaan dan penggantian.
d. Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas, listrik dan oli
atau sejenisnya .
e. Gas medis yang sudah cukup lama disimpan agar dilakukan uji / test
kepada produsen, untuk mengetahui kondisi gas medis tersebut.
1.6 Pendistribusian
a. Distribusi gas medis dilayani dengan menggunakan Trolly yang biasa
ditempatkan berdekatan dengan pasien.
b. Pemakaian gas diatur melalui flow meter pada regulator.
c. Regulator harus ditest dan kalibrasi.
d. Penggunaan gas medis sistem tabung hanya bisa dilakukan satu
tabung untuk satu orang.
e. Tabung gas beserta trolly harus bersih dan memenuhi syarat sanitasi /
Hygiene.

1.7 Persyaratan Dan Spesifikasi Gas Medis Yang Menggunakan IGM


1. Setiap jaringan saluran gas medis di lengkapi dengan:
a. 1 (satu) unit kran induk (main valve) dipasang pada sentral gas medis.
b. 1 (satu) unit kran distribusi (distribution valve) dipasang pada tiap
bagian pemakaian.
c. Sekurangnya 1 (satu) unit kran pembagi (zone valve) dipasang sesuai
dengan pembagian instalasi.
d. Sekurangnya 1 (satu) unit kran darurat (emergency valve) dipasang
pada ruang bedah.
e. 1 (satu) unit pressure gauge induk dipasang pada sentral.
f. 1 (satu) unit pressure gauge ditiap jalur distribusi utama.

2. IGM dilengkapi dengan alarm.

3. IGM dilengkapi dengan grounding

4. Pada ruang sentral gas medis di pasang lampu peringatan yang dapat dibaca
dengan jelas yaitu :
a. Sentral Gas Medis;
b. Yang tidak berkepentingan dilarang masuk;
c. Dilarang merokok;
d. Jauhkan dari panas dan oli.

5 Seluruh IGM harus dilakukan test kebocoran.

6 Setiap tabung perpipaan dan out let diberi warna sesuai dengan ketentuan.
7 Instalasi / perpipaan di dalam tembok harus dilapisi pipa PVC.
8 Ruang Gas Medis

a. Lokasi ruang gas medis mudah dijangkau transportasi untuk


pengiriman dan pengambilan tabung;.
b. Harus aman / jauh dari kegiatan yang memungkinkan terjadinya
ledakan / kebakaran;
c. Jauh dari sumber panas oli dan sejenisnya;
d. Disediakan ruang operator/ petugas dan dilengkapi fasilitas kamar
mandi / WC;
e. Ukuran Ruangan gas medis;
Luas ruangan disesuaikan dengan jumlah dan jenis gas medis yang
dipergunakan dan memperhatikan kelonggaran bergerak bagi operator /
petugas pada saat penggantian / pemindahan tabung dan kegiatan
pemeliharaan;
f. Bangunan Ruangan gas medis harus memenuhi persyaratan :
Konstruksi beton permanen;
Penerangan yang memadai;
Sirkulasi udara yang cukup.

9 Kelengkapan Sentral Gas Medis


a. Dipasang alat pemadam kebakaran;
b. Dipasang sekat / pemisah antara jenis-jenis gas yang ada dan
dilengkapi dengan pintu;
c. Dipasang rambu bahaya dan alarm;
d. Disediakan tool kit khusus dan tidak dicampur dengan peralatan lain;
e. Dipasang alat komunikasi.

10 Penataan Ruang Sentral Gas Medis


a. Harus diatur penempatan tabung - tabung kosong dan tabung berisi;
b. Dilarang menyimpan barang - barang selain untuk keperluan
penanganan gas pada ruangan penyimpanan gas dan sentral gas;
c. Apabila tabung tidak dipergunakan atau tidak disambungkan ke
instalasi perpipaan gas medis, kran induk harus selalu tertutup,
walaupun tabung dalam keadaan kosong;
d. Diupayakan jangan sampai ada tabung yang jatuh / roboh.

11 Syarat pipa gas medis


a. Pipa yang dipergunakan harus terbuat dari tembaga dengan kadar ±
99 % ( sembilan puluh sembilan persen ) atau stainless steel , yang
dinyatakan dengan sertifikat bahan.
b. Pipa yang akan dipasang harus bersih.
c. Pipa gas medis harus diberi warna sesuai dengan gas medis yang
dialirkan.
d. Pipa gas medis harus memenuhi keamanan terhadap struktur dan
utilitas dari bangunan unit sarana pelayanan kesehatan.
e. Ukuran pipa disesuaikan dengan kebutuhan / desain yang benar.
f. Penyambungan pipa harus dilas dengan menggunakan kawat las
perak , agar sambungan pipa rapat sempurna dan tahan lama, Gas
yang dipergunakan adalah campuran oksigen, Acetyline dan pada
proses pengelasan harus dialiri gas Nitrogen.
g. Pemasangan instalasi pipa diatas plafon harus dilengkapi dudukan
dan gantungan yang diikat kuat pada dak beton.
h. Pemotongan pipa harus menggunakan cutter pipa.
i. Jarak dudukan / penempatan satu dengan lainnya rata - rata 1
(satu ) meter, baik vertikal maupun horizontal.
j. Pemasangan instalasi pipa gas medis harus dalam dinding dan
dilindungi pipa PVC.
k. Diberikan tanda / stiker jenis gas dan arah aliran gas dalam pipa.
l. Seluruh jaringan instalasi pipa gas medis dilengkapi :
a). 1 (satu) unit kran induk dipasang di ruang sentral;
b). 1 (satu) unit kran distribusi dipasang di tiap lantai;
c). Kran pembagi (Zone Valve) sesuai kebutuhan;
d). Kran darurat sesuai kebutuhan, dipasang diruang bedah.

III. DASAR HUKUM


1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1439/MENKES/SK/XI/2002 Tentang
Penggunaan Gas Medis pada Sarana Pelayanan Kesehatan
2. Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Direktorat
Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan. 2011. Pedoman Teknis di
Bidang Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas B.

IV. TATA LAKSANA


1. Dilakukan oleh pihak ketiga
2. Diuji dan diperiksa secara berkala minimal 1 (satu) tahun sekali oleh pihak yang
Berwenang

V. DAFTAR PUSTAKA
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1439/MENKES/SK/XI/2002 Tentang
Penggunaan Gas Medis pada Sarana Pelayanan Kesehatan
2. Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Direktorat
Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan. 2011. Pedoman Teknis
di Bidang Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas B.

Anda mungkin juga menyukai