Anda di halaman 1dari 4

1

PERENCANAAN SISTEM START PADA


MESIN DIESEL
Dittantra Gusti Nugraha
Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: Dgustinugraha@rocketmail.com
Abstrak secara otomatis . alat yang digunakan untuk starting mesin
Perkembangan dibidang teknologi pada saat ini sudah diesel beragam seperti motor DC, engkol manual , dan juga
semakin maju, khususnya pada sistem start mesin diesel. dengan pneumatic.
Sistem start diesel terbagi menjadi 3 (tiga)sistem utama, Sistem stater berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin
antara lain: sistem start elektrik, sistem start mekanik dan bisa bekerja., Ada beberapa jenis stater, diantarannya :
sistem start pneumatic. Tugas akhir ini menunjukan analisa A. Stater mekanik Adalah stater yang digerakkan dengan
starting motor pada mesin Cummins 4BTA3.9-M125. Tahap tenaga manusia, contohnya, kick stater (stater kaki),
proses perencanaan adalah desain sistem start yang akan slenger (stater untuk mesin diesel, dan beberapa type mobil
dipakai, perhitungan daya motor starter, pemilihan motor lama)
starter serta material yang akan digunakan. Maka akan B. Stater elektrik
didapatkan data-data yang diperlukan pada saat Adalah stater yang sumber tenaganya berasal dari arus
perencanaan sistem start pada mesin diesel. listrik. Stater jenis ini banyak digunakan pada mesin dan
Kata kunci: sistems start, desain sistem start, motor starter. saat ini banyak diaplikasikan
C. Stater Pneumatik
PENDAHULUAN Adalah stater yang sumber tenagannya dari udara yang
bertekanan. Banyak dipakai pada mesin-mesin kapal laut.
Karena mesin kapal cukup besar, maka digunakan stater
Latar Belakang jenis ini.
Perkembangan dibidang teknologi pada saat ini sudah
semakin maju, khususnya pada sistem start mesin diesel. Air starting atau yang sering disebut sebagai pneumatic
Sistem start diesel terbagi menjadi 3 (tiga) sistem utama, starting adalah yang paling sesuai digunakan pada mesin diesel
antara lain: sistem start mekanik, sistem start elektrik, dan ukuran sedang dan besar. Mesin diesel dengan ukuran yang
sistem start pneumatic. Seiring bertambahnya populasi besar biasanya digunakan pada kapal ukuran besar. Pada
manusia tiap tahun membuat meningkatnya jumlah pengguna prinsipnya adalah udara yang bertekanan dialirkan ke ruang
peralatan yang menggunakan listrik . di antaranya merupakan bakar sehingga mendorong piston ke bawah secara bergantian
alat transportasi seperti mesin sepeda motor, mesin mobil, dan sesuai dengan firing order. Ketika poros engkol pada mesin
mesin kapal yang terus bertambah jumlahnya. Konfigurasi diesel mulai berputar dan menghasilkan pembakaran maka
dari ketiga sistem start sangat dipengaruhi oleh rancangan poros engkol telah digerakkan sendiri oleh tenaga mesin diesel
pada mesin diesel yang akan dipakai kapal itu sendiri, serta dan pneumatic starting berhenti.
bagaimana misi yang harus dijalankan dalam operasionalnya Starting valve merupakan komponen yang berfungsi
dilaut. Pada mesin Cummins 4BTA3.9 menggunakan sistem sebagai valve tempat keluarnya udara bertekanan 10 bar,
start elektrik dengan mengguankan perencanaan dari sistem sehingga udara dapat menggerakakn piston ke bawah. Starting
elektrik maka akan berpengaruh terhadap besar torsi untuk valve membuka pada saat posisi TDC pada langkah ekspansi
memutar flywheel, daya motor starter, biaya dan kehandalan di silinder tersebut dan menutup pada sesaat sebelum BDC
dalam sistem start elektrik. Pada tugas akhir ini melakukan langkah ekspansi. Membuka dan menutupnya starting valve
perhitungan dan analisa mulai dari kebutuhan torsi pada diatur oleh suatu alat yang disebut dengan air starting
flywheel, daya yang dibutuhkan motor starter, analisa material distributor. Air starting distributor mempunyai satu inputan
yang digunakan, analisa ekonomis serta gambar rencana umum udara bertekanan 6 bar dengan satu valve otomatis yang
pada sistem start elektrik. disebut starting air control valve dan beberapa keluaran udara
bertekanan tergantung pada jumlah silinder pada mesin diesel.
TINJAUAN PUSTAKA

METODE STARTING ENGINE


Starting pada mesin diesel
Starting pada mesin diesel digunakan sebagai
penggerak mula sebelum terjadinya pembakaran . setelah
mesin terjadi pembakaran maka alat starting akan berhenti
2

Electrical Starting System mengakibatkan timbulnya arus listrik yg disebut arus imbas
(induksi) arus bolak-balik (AC). Jika dilihat dengan osiloskop,
grafik arus listrik ini berupa fungsi sinusoida.
perubahan dari daya listrik menjadi daya gerak. Motor stater
mobil /sepeda motor/genset/pesawat/kapal dll, ialah bagian
untuk menggerakan mesin pertama kali dengan bantuan aliran
listrik (battery/Accu),dirubah menjadi tenaga/daya
gerak.(putaran).yang terhubung dengan flywheel (roda gila).
- Pada motor starter terdapat 3 terminal, yaitu,
1) Gambar 2.3 electrical starting system a) terminal 50,
b) terminal 30 dan
Adalah starter yang sumber tenaganya berasal dari c) terminal C.
arus listrik. Starter jenis ini banyak digunakan pada mesin
kecil dan sedang. untuk mesin diesel dan bensin beroperasi Terminal 50 mendapatkan suplai dari baterai (aki) pada
pada prinsip yang sama sebagai motor listrik arus searah. saat kita memutar kunci kontak pada posisi starter. Kemudian,
Motor ini dirancang untuk membawa beban yang sangat berat suplai listrik tersebut akan mengerakkan / mengaktifkan
tetapi, karena menarik arus tinggi (300-665 ampere), solenoid.
cenderung panas dengan cepat. Untuk menghindari Selanjutnya solenoid menghubungkan kontak point/switch
overheating, tidak pernah memungkinkan motor untuk antara terminal 30 (yang langsung mendapatkan suplai arus (+)
menjalankan lebih dari jumlah waktu tertentu, biasanya 30 dari baterai) dengan terminal C.Sehingga suplai arus (+) dari
detik pada suatu waktu. Kemudian biarkan hingga dingin baterai terhubung ke terminal C.
selama 2 atau 3 menit sebelum menggunakannya lagi Untuk Dan terminal C mendapatkan suplai arus (+), lalu suplai
memulai mesin diesel, Anda harus membaliknya dengan cepat positif tsb segera menggerakan/ memutarkan motor starter.
untuk mendapatkan panas yang cukup untuk menyalakan Putaran motor starter ini otomatis memutarkan mesin melalui
bahan bakar. fly wheel, yang memungkinkan komponen mesin dapat
Motor starter berlokasi dekat dari roda gila, dan dorongan gigi berputar hidup.
pada starter diatur sehingga dapat cocok dengan gigi pada roda
gila ketika saklar mulai ditutup. Mekanisme drive harus
berfungsi untuk (1) mengirimkan kekuatan beralih ke mesin
saat motor mulai berjalan, (2) melepas motor mulai dari mesin
segera setelah mesin telah menyala, dan (3) memberikan rasio
gigi reduksi antara memulai motor dan mesin. 3) Gambar 2.5 motor starter dan terminal
Mekanisme drive harus memisahkan pinion dari roda gila
segera setelah mesin dijalankan. Setelah mesin menyala, - Komponen-komponen Motor Starter
kecepatannya bisa meningkat pesat menjadi sekitar 1.500 rpm.
Jika drive pinion tetap menyatu dengan roda gila dan juga
terkunci dengan poros dari motor mulai dari kecepatan mesin
yang normal (1.500 rpm), poros akan berputar dengan
kecepatan tinggi (22.500 sampai 30.000 rpm). Pada kecepatan
tersebut, motor mulai akan rusak parah.

Motor Starter
4) Gambar 2.6 Komponen-komponen Motor Starter

Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang


memungkinkan bekerja untuk mengubah energi listrik DC dari
baterai menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar
untuk memutarkan flywheel, sehingga mesin hidup.
2) Gambar 2.4 motor Starter Bagian-bagian komponen motor starter adalah sebagai
berikut :
motor starter adalah penggerak utama untuk  Yoke : berfungsi sebagai penompang dari core
menyalakan mesin. Alat ini sebagai pemutar mesin pertama berbentuk silinder yang terbuat dari
kali. motor starter adalah mesin listrik (pembangkit tenaga logam.
listrik) pengubah energi listrik menjadi tenaga mekanik. Bila
dinamo menghasilkan arus bolak-balik (AC), dinamakan  Field Coil : Kumparan medan atau field coil
alternator. Didalam dynamo, ada kumparan yg berada di berfungsi untuk membangkitkan medan
ruangan bermedan magnet homogeny. Jika kumparan berputar, magnet.
maka fluks magnet yang menembus kumparan itu selalu
berubah-ubah setiap saat. Menurut hukum Faraday , hal ini
3

 Armature: Berfungsi untuk merubah energi Alternator atau electrical generator


listrik menjadi mekanik, dalam adalah sebagai pembangkit arus dan bersama sama dengan
bentuk gerak putar. baterai untuk menghasilkan listrik ketika mesin dihidupkan.
Tegangan yang dihasilkan oleh alternator adalah tegangan AC,
 Brush : Brush Atau sikat dan pemegang kemudian dikonversi/diubah menjadi tegangan DC dengan
sikat, sikat berfungsi untuk menggunakan rectifier. Alternator memasok listrik ke sistem
meneruskan arus dari field coil listrik dan mengisi kembali baterai Fungsi dari alternator
ke armature coil dan langsung adalah untuk merubah energi mekanis yang didapatkan dari
ke massa melalui komutator. mesin menjadi tenaga listrik. Sebuah konduktor bergerak
relatif terhadap medan magnet mengembangkan gaya gerak
 Armature Brake Berfungsi sebagai pengereman listrik di dalamnya, (Hukum Faraday). membalikkan polaritas
putaran armature setelah lepas ketika bergerak di bawah kutub magnet polaritas berlawanan.
dari perkaitan dengan roda Biasanya, sebuah magnet berputar, yang disebut rotor berubah
penerus. dalam satu set stasioner konduktor luka dalam gulungan pada
inti besi, disebut stator.
 Drive Lever : Atau tuas penggerak, berfungsi
untuk mendorong pinion gear ke
arah posisi berkaitan dengan
roda penerus. Dan melepas
perkaitan pinion gear dari
perkaitan roda penerus.

 Stater clutch : Berfungsi untuk memindahkan


momen puntir dari armature saft 6) Gambar 2.8 komponen pada alternator
kepada roda penerus, sehingga
dapat berputar. Starter clutch Fungsi komponen dari alternator adalah sebagai berikut;
juga berfungsi sebagai  Puli (pulley), berfungsi sebagai tempat tali kipas
pengaman dari armature coil penggerak rotor
bilamana roda penerus
cenderung memutarkan pinion  Kipas (fan), berfungsi untuk mendinginkan diode dan
gear. kumparan-kumparan pada alternator
 Pinion Gear : Pinion gear berfungsi untuk  Rotor, berfungsi untuk membangkitkan kemagnetan
meneruskan momen puntir dari
starter clutch ke roda penerus  Stator, berfungsi untuk menghasilkan arus bolak-
atau ring gear. balik AC

 Magnetic Switch : Magnetic Switch atau sakelar  Rectifier (diode), berfungsi untuk menyearahkan arus
magnet digunakan untuk AC menjadi DC
menghubungkan dan
melepaskan pinion gear ke/dari METODOLOGI
roda penerus, sekaligus
mengalirkan arus listrik yang
besar pada sirkuit motor starter
melalui terminal utama.

Alternator

5) Gambar 2.7 Komponen-komponen Alternator


4

IV PEMBAHASAN = 267109 Hp
Setelah mendapatkan hasil daya, kemudian hasil daya tersebut
Pengambilan data dan pengukuran motor starter dirubah menjadi watt dengan koversi 1Hp = 0.735 Kw
Pada 100% rpm = 1211 watt = 1.2 Kw
Maka didapatkan data untuk menentukan motor starter

Tabel karakteristik material gear

Gambar pinion gear

Tabel dimensi pinion gear


Dimensi dari pinion gear
Diameter luar pinion gear : 32 mm
Diameter dalam pinion gear : 14 mm
Jarak antar gear : 0.8 mm
Tebal pinion gear : 23 mm
Tebal gear : 0.20 mm kesimpulan
Tinggi gear : 1.2 mm
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan torsi yang
Pemodelan pinion gear dengan software solidwork dengan telah dihitung serta pemilihan motor stater dan material yang
ukuran yang sebenarnya. akan dipakai. Maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

- Dari hasil simulasi yang dilakukan didapatkan hasil


bahwa elektrik motor starter bisa lebih efisien dari
motor starter asli dari mesin Cummins.
- Perbandingan pemilihan motor starter didapat agar
biaya yang dikeluarkan lebih sedikit.
- Perbandingan material juga didapat agar gear bisa
bertahaan sampai jangka waktu yang lama.
Pembuatan desain sistem start

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir. Indrajaya
Gerianto, M.Sc dan DR. I Made Ariana, ST, MT atas
bimbingannya selama satu semester untuk menyelesaikan
skripsi.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/motor_bakar_diesel

http://en.wikipedia.org/wiki/alternator

http://en.wikipedia.org/wiki/Electric_starter

Perhitungan pada flywheel didapatkan data: http://en.wikipedia.org/wiki/involute_gear


 Torsi pada 100% rpm = 404.711 N.m
http://ww.engineeringtoolbox.com/electric-motor-torque-
 Torsi pada 30% rpm = 121.413 N.m d_651.html

Setelah didapatkan torsi dari flywheel maka akan dilanjutkan http://www.howacarworks.com/basic/how-the-starting-system-


perhitungan daya . works
Daya pada 100% rpm = Torsi x rpm
= 404.711 x 2200
= 890364 Hp
Daya pada 30% rpm = Torsi x rpm
= 121.413 x 2200

Anda mungkin juga menyukai