Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2840-2845 http://j-ptiik.ub.ac.id

Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Tanaman Kacang Tanah Menggunakan


Metode Fuzzy Mamdani Berbasis Android
Arifandi Wahyu Widianto1 , Nurul Hidayat2 , Moch. Cholil Mahfud3
1,2
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
3
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Badan Litbang Pertanian
Email: arifandiwahyu245@gmail.com, 2ntayadih@ub.ac.id, 3cholil_mohammad@yahoo.com
1

Abstrak
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah salah satu komoditas tanaman penting setelah tanaman
jagung dan kedelai. Selain itu, produksi kacang tanah di belum mencukupi kebutuhan dan sering
mengalami gagal panen. Salah satu penyebab hal itu adalah penyakit pada kacang tanah itu sendiri.
Untuk mengatasi masalah penyakit pada kacang tanah dilakukan dengan membuat sistem identifikasi
penyakit, sehingga mempermudah pengendalian. Metode yang digunakan adalah logika fuzzy mamdani
dan forward chaining, logika fuzzy Mamdani untuk menentukan nilai dan hasil diagnosis penyakit dari
gejala yang ditimbulkan, sedangkan forward chaining digunakan untuk pembobotan nilai. Setelah
dilakukan implementasi dan pengujian, didapatkan hasil akurasi antara pakar dengan sistem sebesar
90,00%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil dari sistem dan pakar sudah sejalan dan
memiliki akurasi positif.
Kata Kunci : Kacang Tanah, Fuzzy Mamdani, Sistem Pakar, Logika Fuzzy

Abstract
Peanut (Arachis hypogaea L.) is one of important plant commodities after corn and soybean crops. In
addition, peanut production in not sufficient needs and often experience crop failure. One of the causes
of it is the disease in the peanut itself. To overcome the problem of disease in peanuts done by making
disease identification system, thus facilitating the control. The method used is fuzzy mamdani logic and
forward chaining, fuzzy logic of Mamdani to determine the value and result of disease diagnosis of the
phenomenon, while forward chaining is used for weighting value. After the implementation and testing,
obtained the accuracy between experts with the system of 90.00%. From these results can be concluded
that the results of the system and experts are aligned and have a positive accuracy.
Keywords: Peanut, Fuzzy Mamdani, Expert System, Fuzzy Logic

mendiagnosis penyakit tersebut (Marwoto dan


1. PENDAHULUAN
Hardaningsih, 2004).
Kacang tanah atau dalam bahasa latin Sebenarnya setiap penyakit tanaman
Arachis hypogaea L. merupakan salah satu sebelum meluas umumnya menunjukkan
komoditas tanaman penting di Indonesia gejala-gejala awal dan ringan. Namun para
setelah tanaman jagung dan kedelai. Sampai petani sering membiarkan peristiwa ini karena
saat ini produksi dalam negeri belum mencukup ketidaktahuan dan mengira gejala yang timbul
kebutuhan, dan untuk memenuhi kebutuhan sudah biasa terjadi pada masa pertumbuhan,
tersebut Indonesia masih mendatangkan kacang hingga akhirnya gejala yang terjadi tambah
tanah dari luar negeri (impor) (Fachruddin, parah dan meluas sehingga terlambat untuk
2000). Hal ini mendorong peningkatan dikendalikan. Pengetahuan petani tentang
produksi kacang tanah di Indonesia. Berbagai penyakit tanaman pada kacang tanah sangat
masalah yang timbul pada proses peningkatan kurang sehingga dibutuhkan peningkatan agar
produksi kacang tanah yaitu adanya faktor dapat melakukan pengendalian seawal
penyakit. Pengendalian penyakit kacang tanah mungkin dan dengan tepat, sehingga
sering tidak berhasil karena keterlambatan keberadaan penyakit tidak merugikan tanaman
melakukan pengendalian akibat keterlambatan kacang tanah (Kayame dan Pongtiku, 2016).

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 2840
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2841

Ahli pertanian mempunyai kemampuan hasil sampai 60%. Bercak daun ini disebabkan
untuk menganalisis gejala-gejala penyakit oleh Cercospora personata dan Cercospora
tanaman tersebut, tetapi untuk mengatasi semua arachidicola. Penyakit ini dominan pada
persoalan yang dihadapi petani terkendala oleh pertanaman kacang tanah lahan kering maupun
waktu dan banyaknya petani yang mempunyai lahan sawah. Penyakit ini sudah menyebar ke
masalah dengan gejala yang timbul dan seluruh dunia, termasuk Indonesia, umumnya
beberapa kemiripan gejala yang membuat para disebut tikka.
petani susah melakukan identifikasi penyakit
pada tanaman kacang tanahnya. 2. Karat (Rust)
Salah satu cara yang bisa digunakan dalam Karat adalah penyakit penting secara
mendeteksi penyakit tanaman kacang tanah ekonomi di negara-negara penghasil kacang
adalah penerapan logika fuzzy. Logika fuzzy tanah, menyebabkan kehilangan hasil yang
adalah metodologi sistem kontrol pemecahan cukup signifikan terutama bila serangannya
masalah yang cocok diimplementasikan pada bersama-sama dengan penyakit bercak daun.
sistem, mulai dari sistem yang sederhana, Bila penyakit meninfeksi tanaman kacang di
sistem kecil, embedded sistem, jaringan PC, awal fase generatif, menyebabkan pengurangan
multi-channel atau workstation berbasis pengisian polong.
akuisisi data, dan sistem kontrol (Widiyantoro,
2014). Salah satu metode dalam logika fuzzy 3. Belang (Mottle)
adalah metode Mamdani. Metode Mamdani Penyakit belang pada kacang tanah
paling sering digunakan dalam aplikasi-aplikasi merupakan penyakit penting dan tersebar luas
karena strukturnya yang sederhana, yaitu di daerah pusat pertanaman kacang tanah di
menggunakan operasi Min-Max atau Max- Indonesia. Kehilangan hasil akibat serangan
Product (Sukandy, 2013). Berdasarkan penyakit virus belang berkisar 10 -60%
penjabaran latar belakang tersebut, sistem pakar tergantung dari jenis kacang tanah, musim dan
deteksi penyakit tanaman kacang tanah pada umur tanaman pada saat terinfeksi. Penyakit
tugas akhir ini menggunakan Fuzzy Mamdani. tidak mengurangi berat, gaya kecambah, dan
ukuran biji, tetapi mengurangi jumlah polong,
2. KACANG TANAH jumlah biji dan berat kering biji. Makin awal
terjadinya infeksi, pengurangan semakin besar.
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) secara
ekonomi merupakan tanaman kacang-kacangan 4. Layu Bakteri
yang menduduki urutan kedua setelah kedelai, Penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh
sehingga berpotensi untuk dikembangkan bakteri Ralstonia solanacearum yang
karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan sebelumnya bernama Pseudomonas
peluang pasar dalam negeri yang cukup besar. solanacearum merupakan penyakit penting
Biji kacang tanah dapat digunakan langsung pada budidaya kacang tanah di Indonesia.
untuk pangan dalam bentuk sayur, digoreng Bakteri ini dapat menyerang tanaman kacang
atau direbus, dan sebagai bahan baku industri tanah pada berbagai stadia pertumbuhan.
seperti keju, sabun dan minyak, serta Pengendalian bisa dilkukan dengan kultur
brangkasannya untuk pakan ternak dan pupuk teknis seperti merendam tanah selama 15-30
(Marzuki, 2007). Di Indonesia kacang tanah hari kemudian diikuti dengan perbaikan
merupakan salah satu sumber protein nabati drainage sebelum penyemaian dapat
yang cukup penting dalam menu makanan. mengurangi insiden penyakit.
Sebagai bahan konsumsi, kacang tanah diolah
dalam berbagai bentuk makanan seperti kue- 5. Layu Pythium
kue, cemilan, atau hasil olahan lain. Di Layu Pythium dilaporkan penyakit ini
Indonesia kacang tanah memiliki beberapa terdapat di negara-negara penghasil kacang
nama antara lain kacang cina, kacang brol, dan tanah. Kerugian bervariasi 0-80% tergantung
kacang brudal (Andrianto dan Indarto, 2004). isolat patogen dan varietas kacang tanah. Gejala
2.1 Penyakit Kacang Tanah layu muncul karena sistem perakaran, terutama
jaringan pembuluh telah terinfeksi. Tanaman
1. Bercak Daun layu permanen mempunyai perakaran jauh
Bercak daun merupakan salah satu penyakit lebih sedikit.
utama pada kacang tanah yang menurunkan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2842

mendapatkan output, diperlukan empat tahapan


6. Busuk Batang Sclerotium (Kusumadewi & Purnomo, 2004), yaitu:
Busuk Batang Sclerotium salah satu 1. Pembentukan Himpunan Fuzzy
penyakit yang merugikan, dimana penyakit ini Pada metode mamdani, baik variabel input
disebabkan jamur Sclerotium rolfsii. Kerugian
maupun output dibagi menjadi satu atau
hasil kacang tanah karena busuk batang
Sclerotium cukup tinggi yaitu antara 13−59% lebih himpunan fuzzy
(Nautiyal 2002). Hasil penelitian Budi (2004) 2. Aplikasi Fungsi Implikasi
menunjukkan bahwa busuk batang S. Rolfsii Pada metode mamdani, fungsi implikasi
mengurangi hasil polong kacang tanah sebesar menggunakan operator AND atau fungsi
11% pada Varietas Kelinci. min. Fungsi min akan mencari nilai
keanggotaan terkecil antara dua himpunan
7. Sapu setan (Witches’ Broom) fuzzy
Penyakit sapu pada kacang tanah dikenal di
3. Komposisi Aturan
Indonesia sejak tahun 1910-an. Untuk pertama
Ada tiga metode yang digunakan dalam
kali penyakit ini dilaporkan oleh Rutgers.
Rutgers menamakannya sebagai Krulziektie melakukan inferensi sistem fuzzy Mamdani
(Curly desease). Nama ini diberikan yaitu max, additive, dan probabilistik OR
berdasarkan gejala yang tampak. Penyakit (probor).
dapat menurunkan hasil polong mencapai 28- 1. Metode Max
69%. Penyakit juga dapat menurunkan Solusi himpunan fuzzy diperoleh
kandungan protein dan lemak biji tanaman dengan cara mengambil nilai
sakit. maksimum aturan, kemudian
8. Gapong menggunakannya untuk memodifikasi
Istilah “Gapong” yang mulai dipublikasikan daerah fuzzy, dan mengaplikasikannya
pada tahun 1930-an digunakan untuk ke output dengan menggunakan
menamakan polong kacang tanah yang tidak operator OR (union). Jika semua
berisi biji, polong berwarna hitam, kulit polong proposisi telah dievaluasi, maka output
rapuh dan kadang-kadang diikuti oleh kondisi
akan berisi suatu himpunan fuzzy yang
busuk. Hasil survei tanaman kacang tanah di
Kab. Cirebon dan Majalengka pada musim merefleksikan kontribusi dari tiap-tiap
kemarau menunjukkan bahwa istilah gapong proposisi. Secara umum dapat ditulis
digunakan untuk menunjukkan kondisi polong menggunakan Persamaan (1).
yang tidak sehat dengan beragam keadaan. 𝝁𝐬𝐟 (𝒙𝒊 ) = 𝒎𝒂𝒙[𝝁𝒔𝒇 (𝒙𝒊 ), 𝝁𝒌𝒇 (𝒙𝒊 )] (1)
Dengan :
3. SISTEM PAKAR
𝜇sf (𝑥𝑖 ) = nilai keanggotaan solusi fuzzy
Sistem pakar merupakan cabang dari sampai aturan ke-i
Artificial Intelligence (AI) yang cukup tua 𝜇kf (𝑥𝑖 ) = nilai keanggotaan konsekuen
karena sistem ini mulai dikembangkan pada
fuzzy aturan ke-i
pertengahan 1960. Sistem pakar yang muncul
pertama adalah General-purpose Problem 2. Metode Additive
Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy
dan Simon (Sutojo, 2011). diperoleh dengan cara melakukan
bounded-sum terhadap semua output
4. FUZZY MAMDANI daerah fuzzy. Secara umum dapat
Metode Fuzzy Mamdani merupakan salah ditulis menggunakan persamaan (2).
satu dari metode inferensi fuzzy yang paling 𝝁𝐬𝐟 (𝒙𝒊 ) = 𝒎𝒊𝒏[𝟏, 𝝁𝒔𝒇 (𝒙𝒊 ) + 𝝁𝒌𝒇 (𝒙𝒊 )] (2)
popular digunakan pada berbagai bidang. Dengan :
Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh 𝜇sf (𝑥𝑖 ) = nilai keanggotaan solusi fuzzy
Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Untuk sampai aturan ke-i

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2843

𝜇kf (𝑥𝑖 ) = nilai keanggotaan konsekuen 5. IMPLEMENTASI


fuzzy aturan ke-i
3. Metode Probabilistik OR Implementasi antarmuka berfungsi sebagai
Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy sarana komunikasi antara pengguna dengan
sistem. Implementasi antarmuka pada
diperoleh dengan cara melakukan
penelitian ini terdiri dari 5 antarmuka yaitu
product terhadap semua output daerah antarmuka diagnosis, daftar gejala, daftar
fuzzy. Secara umum dapat ditulis penyakit, hasil identifikasi dan about.
menggunakan persamaan (3). Implementasi antarmuka bisa dilihat pada
𝝁𝐬𝐟 (𝒙𝒊 ) = 𝒎𝒊𝒏 (𝝁𝒔𝒇 (𝒙𝒊 ) + 𝝁𝒌𝒇 (𝒙𝒊 ) − Gambar 2-6.

𝝁𝒔𝒇 (𝒙𝒊 ) + 𝝁𝒌𝒇 (𝒙𝒊 )) (3)


Dengan :
𝜇sf (𝑥𝑖 ) = nilai keanggotaan solusi fuzzy
sampai aturan ke-i
𝜇kf (𝑥𝑖 ) = nilai keanggotaan konsekuen
fuzzy aturan ke-i
4. Penegasan (deffuzification)
Deffuzification merupakan langkah terakhir
dari Fuzzy Mamdani. Input dari proses
defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy
yang diperoleh dari komposisi aturan-
aturan fuzzy, sedangkan output yang
dihasilkan merupakan suatu bilangan pada
domain himpunan fuzzy dalam range
tertentu, maka harus dapat diambil suatu
nilai crisp tertentu sebagai output.
Flowchart sistem metode fuzzy
mamdani bisa dilihat di Gambar 1. Gambar 2. Antarmuka Diagnosis

Gambar 1. Flowchart metode fuzzy mamdani

Gambar 3. Antarmuka Daftar Gejala

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2844

6. PENGUJIAN DAN ANALISIS


Prosedur pengujian tingkat akurasi
dilakukan dengan cara membandingkan hasil
diagnosis pakar dengan hasil diagnosis sistem.
Dalam pengujian ini terdapat 50 data kasus
penyakit tanaman kacang tanah beserta dengan
diagnosis pakar. Nilai yang digunakan sebagai
acuan diperoleh dari hasil wawancara dengan
pakar. Pengujian perbandingan hasil dan
akurasi sistem dengan pakar ditunjukkan pada
Tabel 1.
Tabel 1 Perbandingan hasil sistem dengan pakar

Hasil
Gambar 4. Antarmuka Daftar Penyakit No Output sistem Output Pakar
Akurasi
1 Sapu setan Sapu setan 1
2 Sapu setan Sapu setan 1
3 Bercak daun Bercak daun 1
4 Sapu setan Sapu setan 1
5 Bercak daun Bercak daun 1
6 Sapu setan Sapu setan 1
7 Layu pythium Layu pythium 1
8 Sapu setan Sapu setan 1
9 Layu bakteri Layu bakteri 1
10 Bercak daun Bercak daun 1
11 Layu bakteri Layu bakteri 1
12 Sapu setan Sapu setan 1
13 Layu bakteri Layu bakteri 1
14 Karat Karat 1
15 Karat Bercak daun 0
Gambar 5. Antarmuka Hasil Identifikasi 16 Sapu setan Sapu setan 1
17 Layu bakteri Layu bakteri 1
18 Sapu setan Sapu setan 1
19 Sapu setan Sapu setan 1
20 Sapu setan Sapu setan 1
21 Karat Karat 1
22 Sapu setan Sapu setan 1
23 Bercak daun Bercak daun 1
24 Sapu setan Sapu setan 1
25 Layu bakteri Layu bakteri 1
26 Gapong Busuk Batang 0
Sclerotium
27 Sapu setan Sapu setan 1
28 Layu bakteri Layu bakteri 1
29 Karat Karat 1
30 Karat Belang 0
Gambar 6. Antarmuka About

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2845

31 Layu bakteri Karat 1 ini dengan 50 uji data kasus yang dipilih
32 Sapu setan Sapu setan 0 secara acak diperoleh dengan tingkat akurasi
33 Karat Karat 1 90%, penurunan tingkat akurasi disebabkan
34 Layu bakteri Layu bakteri 1
oleh nilai densitas hasil identifikasi sistem
dengan pakar berbeda.
35 Sapu setan Sapu setan 1
36 Sapu setan Sapu setan 1 8. DAFTAR PUSTAKA
37 Sapu setan Sapu setan 1
Andrianto, T.T. dan N. Indarto. 2004. Budidaya
38 Layu bakteri Layu bakteri 1 dan Analisis Tani Kedelai, Kacang Hijau,
39 Karat Karat 1 Kacang Panjang. Absolut. Yogyakarta.
40 Karat Karat 1 93 hlm.
41 Layu bakteri Sapu setan 1 Fachruddin, Lisdiana. 2000. Budidaya Kacang-
42 Layu bakteri Sapu setan 0 Kacangan. Kanisius, Yoyakarta.
43 Sapu setan Sapu setan 1 Kayame, Pongtiku. 2016. Ilmu Kesehatan
44 Sapu setan Sapu setan 1 Masyarakat Belajar dari Lapangan.
45 Gapong Gapong 1 Nulisbuku.com : Jakarta.
46 Belang Belang 1 Kusumadewi, S., dan Purnomo, H., 2004.
47 Gapong Gapong 1 Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung
48 Layu pythium Layu pythium 1 Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
49 Karat Karat 1 Marwoto, Sri Hardaningsih. 2004. Identifikasi
50 Sapu setan Sapu setan 1 hama penyakit kedelai serta cara
pengendaliannya. Lokakrya
Pengembangan kedelai melalui
Data diatas adalah data hasil perbandingan
pendekatan PTT di lahan kering masam.
sistem dengan pakar.
Jumlah Data Uji = 50 Balitkabi-BPTP Lampung. 72
Hasil Sistem yang Sesuai = 45 hlm.Marzuki, R. 2007. Bertanam Kacang
Tanah. Jakarta : Penebar Swadaya.
45
𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 (%) = 𝑥100 = 90% Marzuki, R. 2007. Bertanam Kacang Tanah.
50 Jakarta : Penebar Swadaya.
Berdasarkan hasil perbandingan data uji dan
Nautiyal, M.C. and Purohit, A.N. 2000.
sistem dapat menyimpulkan bahwa tingkat Cultivation of Himalayan Aconites under
akurasi sistem sebesar 90%. Pengujian ini poly house Condition. Current Science,
menggunakan 50 data uji dengan gejala yang di 78(9): 1062-1063
pilih secara acak.
Sutojo, S.Si., M.Kom., Edy Mulyanto, S.Si.,
M.Kom., Dr. Vincent Suhartono, 2011,
7. KESIMPULAN Kecerdasaan Buatan, Yogyakarta.
Berdasarkan dari hasil perancangan dan Widyantoro. 2014. Buku Panduan Bootstarp.
pengujian yang telah dilakukan, maka Jakarta: Margotek.
kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai
berikut:
1. Rancangan sistem pakar identifikasi
penyakit kacang tanah terdiri dari 4 tabel
database yaitu tabel user, tabel identifikasi,
tabel gejala dan tabel penyakit. Dan terdiri
dari 5 user interface yaitu antarmuka proses
diagnosis, daftar gejala, daftar penyakit,
hasil identifikasi dan about.
2. Hasil pengujian sistem pakar kacang tanah
dengan metode fuzzy mamdani di penelitian

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai