Anda di halaman 1dari 2

TEORI

No.3
a. Poikiloterm disebut hewan ektotermik karena hewan poikiloterm sangat bergantung pada
suhu di lingkungan luarnya untuk meningkatkan suhu tubuhnya karena panas yang
dihasilkan dari keseluruhan sistem metabolismenya hanya sedikit.

Homoioterm disebut hewan endotermik karena hewan homoioterm suhu tubuhnya


berasal dari produksi panas di dalam tubuh yang merupakan hasil dari metabolisme
jaringan. Suhu tubuh dipertahankan agar tetap konstan, walaupun suhu lingkungannya
selalu berubah dengan cara menyeimbangkan perolehan dan pelepasan panas.

b. Heterotermik temporal merupakan suatu kategori yang luas, dimana suhu tubuh hewan
dapat berbeda setiap saat, misalnya terdapat pada serangga terbang, phyton dan beberapa
ikan, yang dapat meningkatkan suhu tubuh di atas suhu lingkungan dengan sifat panas
yang dibangkitkan sebagai suatu hasil yang melibatkan aktivitas otot.

Heterotermik regional sebenarnya adalah poikilotermik seperti teleostei besar yang dapat
mncapai suhu tubuh dalam (suhu jaringan dalam) cukup tinggi melalui aktivitas otot,
sementara jaringan periferal dan ekstremitas mendekati suhu lingkungannya. Contoh
pada ikan hiu, tuna dan pada serangga terbang.

c. Pada saat kondisi lingkungan panas, reptil khususnya kadal memperoleh panas dengan
cara berjemur dibawah sinar matahari atau berpindah ke tempat yang panas dengan cara
mengekspose sebagian besar tubuhnya sehingga memperoleh panas dengan optimal.
Sedangkan pada saat kondisi lingkungan dingin, kadal hanya mengekspose sebagian kecil
tubuhnya untuk menyimpan panas. Sebagian besar kadal mengatur suhu tubuhnya dengan
cara mengubah warna tubuhnya. Pada waktu pagi hari dan sore hari, kulit dari kadal
berwarna lebih gelap sehingga dapat menyerap panas dari sinar matahari secara optimal
dan pada waktu tubuhnya telah panas, maka warna kulitnya berubah menjadi lebih
terang.

PRAKTIKUM

No. 2
a.

*Note: Pokoknya itu semakin encer konsentrasi larutan NaCl, maka semakin cepat hemolysis
b. Dengan mengamati volume supernatant serta endapan eritrosit.
 Apabila supernatan yang berwarna bening (tanpa warna merah) dengan endapan
eritrosit paling banyak, berarti tidak terjadi hemolysis
 Apabila supernatan sudah ada yang berwarna merah dan endapan eritrosit sudah
berkurang, berarti sudah mulai terjadi hemolysis
 Apabila supernatant berwarna merah dan tanpa endapan eritrosit sama sekali, berarti
terjadi hemolysis sempurna
c. Batas bawah toleransi osmotik ditunjukkan oleh kepekatan suatu medium, dimana
apabila eritrosit dilarutkan dalam medium tersebut, sudah nampak eritrosit yang
mengalami hemolisis.

Batas atas toleransi osmotik eritrosit mengacu kepada kepekatan suatu medium dimana
bila eritrosit dilarutkan dalam medium tersebut akan mengalami hemolysis sempurna,
artinya semua eritrosit sudah mengalami hemolisis.
Di dalam tubuh hewan, eritrosit muda dan tua saling bercampur. Oleh karena itu batas
toleransi osmotik membrane eritrosit harus dibedakan menjadi batas atas toleransi dan
batas bawah toleransi.

Anda mungkin juga menyukai