Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI KELOMPOK TEMAN SEBAYA

TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KEHAMILAN


TIDAK DIINGINKAN (KTD) DI DESA NAGARAWANGI KECAMATAN
PANAWANGAN KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2017

Auliatika Mugnia1, Dede Gantini2, Uly Artha Silalahi3

1Mahasiswa 2, 3 Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

ABSTRAK
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Berbagai
penelitian menunjukkan bahwa remaja mempunyai permasalahan yang sangat kompleks
seiring dengan masa transisi yang dialami remaja. Berdasarkan data yang diperoleh kasus
Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) pada remaja tinggi. Tingginya kasus tersebut diakibatkan
karena kurangnya pengetahuan dan sikap remaja. Salah satu upaya yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya KTD adalah dengan dilakukan pendidikan kesehatan melalui metode
pembentukan kelompok teman sebaya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh
pendidikan kesehatan melalui kelompok teman sebaya terhadap pengetahuan dan sikap
remaja tentang Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD). Metode penelitian yang digunakan adalah
eksperimen dengan jenis penelitian pra eksperimen dengan rancangan One Group Pretest-
Posstest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja awal usia 10-14 tahun dan
remaja tengah usia 15-16 tahun yang berjumlah 186 orang, teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik Probability Sampling yaitu sebanyak 65 orang. Hasil penelitian
menunjukan rerata pengetahuan -19,4123 dan rerata sikap -10,7538. Perhitungan uji t
menunjukan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan melalui kelompok teman sebaya
terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang KTD dengan nilai t hitung sebesar 14,909 >
t tabel 2,000. Sedangkan untuk variabel sikap nilai Z yang diperoleh dari hasil perhitungan
dengan uji Wilxocon sebesar -7,026 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 signifikan p<0,05
artinya terdapat pengaruh pendidikan kesehatan melalui kelompok teman sebaya terhadap
peningkatan sikap remaja tentang KTD. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pendidikan kesehatan melalui kelompok teman sebaya dapat meningkatkan pengetahuan dan
sikap remaja tentang KTD.

Kata Kunci : Remaja, pengetahuan, sikap, pendidikan kesehatan

ABSTRAC
Adolescence is the transition from childhood to adulthood. Various research studies
show that teenagers have problems very complicated along with transition experienced
teenagers. Based on the data obtained cases unwanted pregnancy in adolescents is high. The
high case caused by because of a lack of knowledge and attitude teenagers. One of the efforts
to prevent unwanted pregnancy is by health education through a method of the formation of
groups their peers. Research objectives is to find the influence of health education peer groups
their peers to knowledge and attitude teenagers about unwanted pregnancy. The method used
is the method of experiment with the kind of research experiments with pre design group
pretest-posstest one. The population in this research was all the teenager early ages 10-14 year
the middle and teenager years the age of 15-16 which totaled 186 people, the sample collection
technique use probability sampling techniques namely 65 people.The results showed mean
knowledge -19,4123 and mean -10,7538 attitude. The calculation t show is the education health
peer groups their peers on increased knowledge about unwanted pregnancy worth t count of
14,909 > t table 2,000. While the value for the z obtained from the results of by test wilxocon of -
7,026 worth significantly by 0,000 significant <0,05 it means there were influence education
health peer groups their peers on increased attitudes about teenager unwanted
pregnancy.Based on the research done can be concluded that health education through groups
their peers can increase of knowledge and attitudes about teenagers unwanted pregnancy.

Keywords : teens, knowledge, attitude, health education.

PENDAHULUAN
Remaja adalah harapan bangsa, yang signifikan. Di Desa Nagarawangi ini
sehingga tidak berlebihan jika dikatakan belum memiliki PIK/R yang merupakan
bahwa masa depan bangsa yang akan upaya penanggulanan pemerintah. Maka
datang akan ditentukan pada keadaan dari itu penting kiranya untuk dilakukan
remaja saat ini. (Aryani, 2010). Masa remaja pembentukan dan pengembangan kelompok
merupakan masa peralihan dari masa teman remaja melalui program PIK/R untuk
kanak-kanak ke masa dewasa. Oleh karena memberikan pendidikan kesehatan
itu disebut juga sebagai masa pancaroba reproduksi dan KTD kepada remaja secara
yang penuh gejolak dan keadaan tak langsung guna meningkatkan pengetahuan
menentu. (Aryani, 2010). Berbagai remaja di Desa Nagarawangi. Tujuan
penelitian menunjukkan bahwa remaja penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
mempunyai permasalahan yang sangat pendidikan kesehatan melalui kelompok
kompleks seiring dengan masa transisi yang teman sebaya terhadap pengetahuan dan
dialami remaja. Masalah yang menonjol sikap remaja tentang Kehamilan Tidak
dikalangan remaja yaitu permasalahan Diinginkan (KTD) di Desa Nagarawangi
seputar seksualitas, HIV dan AIDS serta Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis
napza, rendahnya pengetahuan remaja Tahun 2017.
tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dan
median usia kawin pertama perempuan METODE PENELITIAN
relatif masih rendah yaitu 19,8 tahun (Badan Metode penelitian eksperimen,
Kependudukan dan Keluarga Berencana dengan bentuk pra eksperiment dengan
Nasional, 2012). rancangan One Group Pretest-Posttest.
Berdasarkan hasil wawancara kepada Peelitian dilakukan di Desa Nagarawangi
tenaga kesehatan di Desa Nagarawangi, Kecamatan Panawangan Kabupaten
terjadi peningkatan kasus KTD dari tahun Ciamis. Teknik yang digunakan dalam
2012 sampai tahun 2016. Pada tahun 2012 penelitian ini yaitu probability sampling. Cara
belum pernah terjadi kasus KTD namun pengambilan sampel dengan rumus solvin
pada tahun 2013 terjadi 1 kasus KTD, tahun dan untuk penentuan sampel perdusun
2014 tidak terjadi kasus KTD, dan pada digunakan rumus proportionate stratified
tahun 2015 terjadi 1 kasus KTD, sedangkan random sampling. Pengambilan sampel dari
pada tahun 2016 sampai bulan agustus tiap dusun yaitu dengan teknik simple
terjadi sebanyak 3 kasus KTD. Kehamilan random sampling.
tidak diinginkan adalah suatu kehamilan Prosedur penelitian yang dilakukan
yang terjadi karena suatu sebab sehingga peneliti dimulai dari studi pendahuluan
keberadaannya tidak diinginkan oleh salah penelusuran populasi remaja usia 10-16
satu atau kedua calon orang tua bayi tahun, pengambilan sampel sesuai metode
tersebut (Kusmiran, 2011). pengambilan sampel. Tahap selanjutnya
Upaya yang dilakukan oleh tenaga identifikasi calon pendidik sebaya 5 orang
kesehatan yaitu dengan cara melakukan dan diberikan pembinaan selama 4 kali
pendekatan kepada tokoh masyarakat, pertemuan dengan durasi 50 menit.
tokoh agama setempat serta forum-forum Pendidik sebaya diberikan buku panduan
umum untuk memberikan informasi tentang untuk dipelajari. Menyepakati jadwal
KTD. Upaya ini belum memberikan hasil pertemuan selama 4 kali dengan kelompok
teman sebaya selama 4 kali pertemuan, selanjutnya menganalisis data. Dilakukan
selanjutnya memberikan pendidikan analisis dengan uji statistik paired sample t-
kesehatan oleh pendidik sebaya. Sebelum test untuk data berdistribusi normal yaitu
dan sesudah pendidikan kesehatan peneliti variabel pengetahuan dan uji statistic
memberikan kuesioner yang telah di uji Wilcoxon Match Pairs Test untuk data
validitas dan realibilitas sebanyak 36 berdistribusi tidak normal yaitu variabel
sebagai bentuk pre test dan post test. Tahap sikap.

HASIL PENELITIAN
1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Tentang Kehamilan Tidak Diinginkan
Sebelum dan Sesudah Pendidikan Kesehatan

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Tentang Kehamilan Tidak Diinginkan


Sebelum dan Sesudah Pendidikan Kesehatan
Rata-
Pengetahuan N Min Mak
rata
Sebelum 65 71,8 54,2 95,8
Sesudah 65 91,2 70,8 100

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat Nagarawangi Kecamatan Panawangan


bahwa rata-rata pengetahuan remaja Kabupaten Ciamis sebesar 71,8, sedangkan
tentang kehamilan tidak diinginkan sebelum setelah diberikan pendidikan kesehatan
diberikan pendidikan kesehatan di Desa meningkat menjadi 91,2.

2. Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Tentang Kehamilan Tidak Diinginkan Sebelum dan
Sesudah Pendidikan Kesehatan

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Tentang Kehamilan Tidak Diinginkan Sebelum
dan Sesudah Pendidikan Kesehatan

Sikap N Rata-rata Min Mak


Sebelum 65 36,7 33 42
Sesudah 65 47,5 46 48

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat Nagarawangi Kecamatan Panawangan


bahwa rata-rata sikap remaja tentang Kabupaten Ciamis sebesar 36,7, sedangkan
kehamilan tidak diinginkan sebelum setelah diberikan pendidikan kesehatan
diberikan pendidikan kesehatan di Desa meningkat menjadi 47,5.

3. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Kelompok Teman Sebaya Terhadap


Pengetahuan Remaja

Tabel 3 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Kelompok Teman Sebaya Terhadap


Pengetahuan Remaja

N Rata-rata SD thit df sig


65 19,4 10,5 14,909 64 0,00
Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan H0 ditolak yang berarti bahwa ada pengaruh
bahwa nilai thitung yang diperoleh sebesar pendidikan kesehatan melalui kelompok
14,909, jika dibandingkan dengan nilai ttabel teman sebaya terhadap peningkatan
2,000, maka nilai thitung lebih besar daripada pengetahuan remaja tentang Kehamilan
nilai ttabel (14,909 > 2,000), atau melihat nilai Tidak Diinginkan (KTD) di Desa
p value sebesar 0,000, jika nilai p value Nagarawangi Kecamatan Panawangan
lebih kecil dari  (0,05) (0,000 < 0,05), maka Kabupaten Ciamis.

4. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Kelompok Teman Sebaya Terhadap Sikap


Remaja Tentang Kehamilan Tidak Diinginkan

Tabel 4 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Kelompok Teman Sebaya Terhadap


Sikap Remaja Tentang Kehamilan Tidak Diinginkan

N Mean Sum Nilai Sig


rank Rank
65 33,0 2145 -7,026 0,000

Berdasarkan hasil dari perhitungan menerima H1 atau ada pengaruh pendidikan


Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z kesehatan melalui kelompok teman sebaya
yang didapat sebesar -7,026 dengan p value terhadap peningkatan sikap remaja tentang
(Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000 di mana Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di Desa
kurang dari batas kritis penelitian 0,05 Nagarawangi Kecamatan Panawangan
sehingga keputusan hipotesis adalah Kabupaten Ciamis.

PEMBAHASAN
Hasil menunjukan rata-rata oleh peneliti berupa pendidikan kesehatan
pengetahuan remaja tentang kehamilan melalui kelompok teman sebaya.
tidak diinginkan sebelum diberikan Kelompok sebaya merupakan
pendidikan kesehatan di Desa kelompok sosial dimana masing-masing
Nagarawangi Kecamatan Panawangan anggota terjalin hubungan yang erat dan
Kabupaten Ciamis sebesar 71,8, dan rata- bersifat pribadi. Dampak kelompok teman
rata sikap remaja tentang kehamilan tidak sebaya akan memungkinkan individu untuk
diinginkan sebesar 36,7. Hal ini disebabkan saling berinteraksi, bergaul dan
karena pengetahuan yang diperoleh remaja memberikan semangat. Remaja menjadi
masih sedikit tentang kehamilan tidak dekat dengan teman sebayanya karena
diinginkan, begitu sikap yang ditunjukkan mereka mengganggap bahwa teman
oleh remaja masih kurang baik. sebaya dapat memahami keinginannya
Hasil menunjukan rata-rata sehingga mereka ingin menghabiskan
pengetahuan remaja tentang kehamilan waktunya dengan teman temannya. Oleh
tidak diinginkan setelah diberikan sebab itu, kelompok teman sebaya penting
pendidikan kesehatan meningkat menjadi untuk diperhatikan karena memiliki peranan
91,2, sedangkan rata-rata sikap remaja yang cukup penting bagi perkembangan
tentang kehamilan tidak diinginkan setelah remaja. (Muslikhah, 2015)
diberikan pendidikan kesehatan meningkat Pendidikan kesehatan dengan
menjadi 47,5. Adanya peningkatan menggunakan peer group/Kelompok teman
pengetahuan dan sikap remaja tentang sebaya berdasarkan hasil penelitian dapat
kehamilan tidak diinginkan disebabkan meningkatkan pengetahuan remaja, ini
karena adanya perlakuan yang diberikan terjadi karena melalui peer group banyak
remaja lebih banyak bermain di luar mempengaruhi pembentukan sikap kita
bersama teman-temannya, sehingga terhadap sesuatu. Pada umumnya individu
interaksi antara teman satu dengan teman cenderung akan memiliki sikap yang
yang lain mudah terjalin. Adanya peer konfermis atau searah dengan sikap orang
group memudahkan untuk memberikan yang dianggapnya penting.
informasi atau pengetahuan dalam hal ini Penelitian ini menyatakan terdapat
adalah masalah kehamilan tidak diinginkan, perubahan sikap remaja tentang Kehamilan
jika remaja yang seusia memberikan Tidak Diinginkan. Hal ini sejalan dengan
informasi akan lebih mudah dipahami oleh pendapat Sarwono, 1997 dalam Maulana
teman sebaya lainnya. (2009) bahwa sikap seseorang dapat
Orang lain di sekitar kita merupakan berubah dengan diperolehnya tambahan
salah satu di antara komponen sosial yang informasi tentang objek tertentu, melalui
ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang persusi serta tekanan dari kelompok
yang kita anggap penting akan banyak sosialnya.

KESIMPULAN
Rata-rata pengetahuan remaja Terdapat pengaruh pendidikan
tentang kehamilan tidak diinginkan di Desa kesehatan melalui teman sebaya terhadap
Nagarawangi Kecamatan Panawangan peningkatan pengetahuan remaja tentang
Kabupaten Ciamis sebelum diberikan kehamilan tidak diinginkan di Desa
pendidikan kesehatan melalui teman sebaya Nagarawangi Kecamatan Panawangan
sebesar 71,8, sedangkan rata-rata sikap Kabupaten Ciamis.
sebesar 36,7. Terdapat pengaruh pendidikan
Rata-rata pengetahuan remaja kesehatan melalui teman sebaya terhadap
tentang kehamilan tidak diinginkan di Desa peningkatan sikap remaja tentang
Nagarawangi Kecamatan Panawangan kehamilan tidak diinginkan di Desa
Kabupaten Ciamis setelah diberikan Nagarawangi Kecamatan Panawangan
pendidikan kesehatan melalui teman sebaya Kabupaten Ciamis.
sebesar 91,2, sedangkan rata-rata sikap
sebesar 47,5.

REFERENSI
Aryani, R. et al. 2010. Kesehatan Remaja Perkembangan Remaja. Tersedia di
Problem dan Solusinya. Jakarta: www.academia.edu diakses pada
Salemba Medika tanggal 13 Mei 2017
BKKBN. 2012. Pedoman Pengelola Pusat Maulana, H. 2009. Promosi kesehatan.
Informasi dan Konseling Remaja dan Jakarta: EGC
Mahasiswa (PIK R/M). Jakarta Kusmiran, E. 2011. Kesehatan Reproduksi
Muslikhah, I. 2015. Psikologi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba
Perkembangan II Peranan Kelompok Medika
Teman Sebaya (Peer Group) Dalam

Anda mungkin juga menyukai