Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia, di penghujung abad ke 20 ini kewirausahaan boleh dikata


baru saja diterima oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif dalam meniti
karier dan penghidupan. Seperti diketahui, umumnya rakyat Indonesia
mempunyai latar belakang pekerja pertanian yang baik. Dengan hidup dialam
penjajahan hampir 3,5 abad lamanya, nyaris tidak ada figur panutan dalam
dunia kewirausahaan. Yang ada hanya pola pemikiran feodalisme, priyayiisme,
serta elitisme yang satu diantaranya sekian banyak ciri-cirinya adalah
mengagungkan status sosial sebagai pegawai, terutama pegawai negeri
(kontras dengan status leluhur yang petani).

Pada era orde baru, pemerintah sadar bahwa untuk memajukan bangsa dan
negara, peran serta masyarakat swasta harus dilibatkan secara serius. Oleh
sebab itu kewirausahaan mulai dikampanyekan, dengan berbagai penekanan
bahwa lowongan kerja tidak akan mampu menampung jumlah angkatan kerja
yang dari tahun ke tahun semakin membengkak. Lebih jauh para pengusaha
kecil dibina dengan harapan bisa berkembang menjadi tonggak tumpuan
ekonomi di masa datang. Pengusaha besar diberi kemudahan, karena
merekalah kini pemain-pemain utama yang mendukung tugas pemerintah di
sektor ekonomi. Sebagai negara berkembang bisa dimengerti kalau terjadi
berbagai ekses dan penyimpangan. Dengan masyarakat yang berlatar belakang
non entrepreneur serta cendrung feodalis, bangsa Indonesia tampak kurang
siap di berbagai aspek. Dalam periode transisi dari alam birokrasi ke iklim
bisnis yang serba cepat, pacuan kewirausahaan menyebakan para pengusaha
Indonesia kedodoran pada segi-segi yang amat penting, diantaranya faktor
sikap mental (attitude), motivasi, etos kerja serta kesadaran tentang
pengabdian kepada bangsa dan negara.

1
Setiap kegiatan yang mempunyai bobot persaingan, memerlukan
ketajaman naluri. Seorang pemburu memerlukan naluri untuk bersaing dengan
buruannya. Demikian juga dalam dunia kewirausahaan. Pengusaha bersaing
tidak hanya dengan perusahaan-perusahaan pesaing, tetapi juga dengan
keadaan dan situasi tertentu, seperti moneter dan ekonomi, politik, perubahan
kebijaksanaan pemerintah. Untuk dapat mengantisipasi setiap perkembangan
yang mungkin terjadi, seorang wirausahaan perlu melatih naluri
kewirausahaannya, agar selalu siap menghadapi hal apapun dan tetap bertahan
hidup.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sikap terhadap karier wirausaha?
2. Bagaimana karakteristik dan kualifikasi kewirausahaan yang andal dan
tangguh?
3. Apa ciri-ciri wirausahawan yang unggul?
4. Bagaimana sikap mental dan sikap positif seorang wirausaha?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sikap terhadap karier wirausaha.
2. Untuk mengetahui karakteristik dan kualifikasi kewirausahaan yang
andal dan tangguh.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri wirausahawan yang unggul.
4. Untuk mengetahui sikap mental dan sikap positif seorang wirausaha.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengembangan Manajemen Kewirausahaan Pendidikan

Istilah kewirausahaan sering digunakan silih berganti dengan istilah


kewiraswastaan. Dari dua istilah itu dapat diapresiasi bahwa makna wira
berarti berani atau berjiwa kepahlawanan, swa artinya sendiri, usaha artinya
cara-cara yang dilakukan dan sta artinya berdiri. Jadi, seorang kepala sekolah
yang berjiwa kewirausahaan adalah mereka yang memiliki keberanian,
berjiwa kepahlawanan dan mengembangkan cara-cara kerja yang mandiri.

Menurut Lupiyodi dan Wacik (1998) yang dikutip dalam buku Manajemen
Pendidikan Kejuruan karangan Tim Dosen Administrasi Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia (2008) menyatakan bahwa memang
realitasnya wiraswasta itu sama dengan wirausaha yakni berusaha keras
menunjukkan sifat-sifat keberanian, keutamaan dan keteladanan dalam
mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meskipun
demikian, wirausaha dan wiraswasta dapat dibedakan, yaitu wirausaha
memiliki visi pengembangan usaha, kreativitas dan daya inovasi, sedangkan
wiraswasta tidak memilikinya.

Istilah kewirausahaan itu sesungguhnya bermuara pada pengertian pada


istilah asing yakni entrepreneurship. Raymond (1995) yang dikutip oleh
Lupiyodi dan Wacik (1998) dan dikutip lagi dalam buku Manajemen
Pendidikan Kejuruan karangan Tim Dosen Administrasi Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia (2008) menyatakan bahwa entrepreneurship
merupakan proses penciptaan sesuatu yang baru atau inovasi guna
memperoleh kesejahteraan atau kekayaan individu dan mendapatkan nilai
tambah bagi masyarakat. Kesejahteraan atau nilai tambah bagi masyarakat
sebagai tujuan dari kewirausahaan itu, dilakukan melalui pengungkapan
gagasan baru, penggalian sumber daya, dan merealisasikan gagasan itu
menjadi suatu kenyataan yang menguntungkan.

3
Kewirausahaan dalam pendidikan merupakan kerja keras yang terus-
menerus yang dilakukan pihak sekolah terutama kepala sekolah dalam
menjadikan sekolahnya lebih bermutu. Konsep kewirausahaan ini meliputi
usaha membaca dengan cermat peluang-peluang, melihat setiap unsur institusi
sekolah adanya sesuatu yang baru atau inovatif, menggali sumber daya secara
realistik dan dapat dimanfaatkan, mengendalikan resiko, mewujudkan
kesejahteraan (benefits) dan mendatangkan keuntungan financial (profits).
Benefits dan profits ini terutama dilihat untuk kepentingan peserta didik, guru-
guru, dan kepala sekolah.

1. Sikap terhadap Karier

Sebagai wirausahawan kita harus memiliki kemampuan-kemampuan


tertentu yang dapat diterapkan pada sejumlah karier yang luas. Faktor-
faktor yang dalam mengembangkan sikap-sikap kewirausahaan dalam
karier adalah :

a) Pilihlah sebuah karier yang akan memberikan kita kemungkinan


untuk mewujudkan diri kita secara kreatif.
b) Jika kita memulai karier, tindakan-tindakan kita hendaknya
mencontohkan orang-orang yang berhasil dalam bidang pekerjaan
yang sama.
c) Selalu berusaha meningkatkan diri.
d) Karena semuanya selalu berubah, maka kita pun juga harus
berubah.
e) Kita harus berorientasi pada tindakan.
f) Kita harus mampu menggabungkan sifat-sifat pribadi pada
individu yang bekerja untuk kita dalam upaya mencapai hasil-hasil
maksimum.
g) Mengambil keputusan merupakan ciri utama dari wirausaha yang
berhasil.
h) Hiduplah pada masa sekarang dan janganlah menghabiskan waktu
dengan menyesali kegagalan di masa lampau.

4
2. Karakteristik dan Kualifikasi Kewirausahaan yang Andal dan
Tangguh
Seorang wirausaha yang handal memiliki karakteristik sebagai berikut.

a) Memiliki rasa percaya diri dan sikap mandiri yang tinggi untuk
berusaha mencari penghasilan dan keuntungan melalui perusahaan.
b) Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang usaha yang
menguntungkan, serta melakukan apa saja yang perlu untuk
memanfaatkannya.
c) Mau dan mampu untuk bekerja keras dan tekun dalam
menghasilkan barang dan jasa, serta mencoba cara kerja yang lebih
tepat dan efisien.
d) Mau dan mampu berkomunikasi, tawar-menawar dan musyawarah
dengan berbagai pihak yang besar pengaruhnya pada kemajuan
usaha, terutama para pembeli atau pelanggan.
e) Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur,
hemat, dan disiplin.
f) Mencintai kegiatan usaha dan perusahaannya, serta lugas dan
tangguh, tetapi cukup luwes dalam melindunginya.
g) Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas
perusahaan dengan memanfaatkan dan memotivasi orang lain, serta
melakukan perluasan dan pengembangan usaha dengan risiko yang
tidak terlalu besar.
h) Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta
menggalang kerja sama yang saling menguntungkan dengan
berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.

5
Adapun karakteristik wirausaha yang tangguh antara lain sebagai
berikut.

a) Berfikir dan bertindak secara strategis dan adaptif terhadap


perubahan yang terjadi dalam upaya mencari peluang keuntungan,
termasuk yang mengandung risiko yang agak besar dan dalam
mengatasi berbagai masalah.
b) Selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan melalui berbagai
keunggulan dalam memuaskan pelanggan.
c) Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan
perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan
dengan sistem pengendalian intern.
d) Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan
perusahaan terutama dengan pembinaan, motivasi, dan semangat
kerja, serta pemupukan pemodalan.

3. Ciri-ciri Wirausahawan Unggul

Wirausahawan yang unggul adalah wirausahawan yang mempunyai


semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan yang sangat
baik untuk dapat mendirikan, memiliki, dan menangani perusahaan yang
risikonya besar, serta kegiatan yang kompleks. Ciri dan kemampuan
wirausahawan yang unggul adalah ciri dan kemampuan wirausahawan
tangguh ditambah ciri dan kemampuan berikut ini.

a) Berani mengambil resiko dan mampu menghadapinya dengan


penuh perhitungan, serta berusaha untuk menghindarinya.
b) Selalu berupaya mencapai dan menghasilkannya karya bakti yang
lebih baik untuk langganan, pemilik, pemasok, tenaga kerja,
masyarakat, bangsa, dan negara.
c) Antisipasi terhadap perubahan dan akomodatif terhadap
lingkungan.

6
d) Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar serta
meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
e) Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan
melalui inovasi dalam berbagai bidang.
Disamping ciri dan cara tersebut, terdapat beberapa kiat pengusaha
sukses yang perlu diamati dan ditiru. Apabila kita ingin mengikuti jejak
mereka yang telah berhasi dalam membangun bisnisnya, antara lain
sebagai berikut.
a) Proses panjang dan penuh perjuangan yang ditempuh, serta kiat
yang digunakan oleh wirausahawan dalam menagkap, mancari,
menciptakan, dan memanfaatkan peluang-peluang usaha.
b) Menjalin kerja sama usaha dan kemitraan.
c) Konsep perencanaan bisnis dan kiat pengendalian yang diterapkan.
d) Sistem manajemen yang diterapkan dalam menghadapi para
pesaing, perubahan yang terjadi dan perkembangan lingkungan.
e) Indikator keberhasilan kinerja bisnis dan keuangan.

4. Sikap Mental dan Sikap Positif


a) Sikap Mental

Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin


untuk selalu dalam keadaan baik. Unsur ini yang menentukan apakah
orang menjadi sosok yang tinggi budi ataukah sebaliknya menjadi
orang yang jahat dan culas. Orang baik budi merupakan kader
pembangunan bangsa, sedangkan orang jahat akan menjadi beban
masyarakat dari bangsa itu sendiri.

Tentu kita tidak ingin melihat bahwa banyak kejahatan dan


keculasan merajalela di negeri ini. Itu sebabnya pembinaan sikap
mental menjadi unsur penting dalam dunia kewirausahaan sekaligus
dalam kehidupan. Selain menghadirkan sifat-sifat baik alamiah seperti
kejujuran dan ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif

7
dalam motivasi dan proaktivitas. Beberapa bentuk sikap mental
wirausaha yang ingin maju yaitu :

1) Bersikap mental positif.


2) Mempunyai tekad yang kuat.
3) Tekun, bekerja keras dan bertanggung jawab.
4) Selalu melakukan perbaikan diri dengan menggunakan
pengetahuan, prestasi masa lampau, dan pandangan ke depan
untuk menciptakan tujuan baru.
5) Selalu berusaha meningkatkan kualitas diri dengan melakukan
perubahan untuk memotivasi diri mencapai sasaran yang lebih
tinggi.
6) Percaya diri akan kemampuan dan kemauan.
7) Meningkatkan konsep diri dan kesan yang diperoleh orang lain
dari diri sendiri dengan diawali penampilan menarik.

Saran-saran berikut akan membantu wirausahawan untuk


mengembangkan sikap mental yang baik :

1) Para wirausaha adalah orang-orang yang mengetahui


bagaimana menemukan kepuasan dalam pekerjaan dan bangga
akan prestasinya. Tunjukan sikap mental yang positif terhadap
pekerjaan wirausahawan, karena sikap inilah yang akan ikut
menentukan keberhasilan wirausahawan.
2) Otak wirausahawan merupakan alat yang berdaya luar biasa.
Menyediakan waktu beberapa saat setiap hari untuk renungan
pikiran wirausahawan yang akan memungkinkan wirausahawan
terarah pada kegiatan-kegiatan yang berarti.
3) Kebanyakan orang membatasi pikiran-pikirannya pada
problem-problem dan kegiatan-kegiatan sehari-hari.
Gunakanlah imajinasi wirausahawan untuk meluaskan pikiran-
pikiran wirausahawan dan cobalah berpikir yang besar-besar.
Orang-orang yang dapat melihat gambaran besar adalah orang

8
yang bersifat wirausaha dan merupakan calon-calon pemimpin
bisnis maupun masyarakat.
4) Rasa humor ikut mengembangkan sikap mental yang sehat.
Terlalu serius dapat merugikan pekerjaan wirausahawan dan
tidak sehat. Menunjukan rasa humor berpengaruh terhadap
orang lain dengan jalan menyebarkan optimisme dan suasana
yang santai.

Pikiran wirausahawan haruslah terorganisasi dengan baik sekali


dan mampu memfokuskan pada pelbagai problem. Wirausahawan
haruslah mampu memindahkan perhatian wirausahawan dari satu
problem ke problem lain dengan upaya yang minim.

b) Sikap Positif

Kebanyakan orang membiarkan keadaan luar mengendalikan sikap


mereka, sedangkan para wirausaha menggunakan sikap mereka untuk
mengendalikan keadaan. Sikap mental positif memudahkan untuk
memfokuskan pada kegiatan dan kejadian atas hasil yang ingin dicapai.
Malahan pengalaman negatif mempunyai segi yang positif.
Wirausahawan harus bersikap mental secara positif terhadap semua
peristiwa dan mencari hikmah dari setiap pengalaman. Beberapa faktor
yang berguna bagi wirausaha dalam mengembangkan sikap mental
yang positif :

1) Pusatkan perhatian anda sedemikian rupa dan gunakanlah


pikiran anda secara produktif.
2) Pilihlah sasaran–sasaran positif dalam pekerjaan.
3) Bergaullah dengan orang–orang yang berpikir dan bertindak
secara wirausaha. Cara berpikir, cara–cara dan ciri–ciri dari
orang–orang di sekitar berimbas pada perkembangan individu.
4) Jauhilah pikiran dan ide–ide yang negatif.

9
5) Sadarlah bahwa Andalah yang mengendalikan pikiran Anda,
dan gunakanlah pikiran tersebut secara produktif.
6) Haruslah selalu awas terhadap peluang–peluang yang
meningkatkan situasi, baik dalam kehidupan pribadi, kehidupan
kerja maupun dalam kehidupan masyarakat.
7) Jangan takut meninggalkan suatu ide, jika tidak menghasilkan
hasil yang benar. Lebih baik mengubah arah daripada mengejar
suatu ide yang tidak akan berhasil secara memuaskan.
8) Lingkungan akan mempengaruhi prestasi. Jika lingkungan
tidak memenuhi kebutuhan Anda, ubahlah lingkungan itu, atau
pindah ke lingkungan lain yang lebih positif dan
memungkinkan tercapainya sasaran yang patut diinginkan
9) Percayalah pada diri dan bakat. Sukses akan datang kepada
mereka yang percaya pada kemampuan mereka dan
menggunakan kemampuan itu sepenuhnya.
10) Hilangkan beban mental dengan mengambil tindakan. Pusatkan
pikiran pada suatu problem tertentu. Sekali mengambil
keputusan, ambillah tindakan untuk memecahkan persoalan itu.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kewirausahaan dalam pendidikan merupakan kerja keras yang terus-


menerus yang dilakukan pihak sekolah terutama kepala sekolah dalam
menjadikan sekolahnya lebih bermutu. Konsep kewirausahaan ini meliputi
usaha membaca dengan cermat peluang-peluang, melihat setiap unsur institusi
sekolah adanya sesuatu yang baru atau inovatif, menggali sumber daya secara
realistik dan dapat dimanfaatkan, mengendalikan resiko, mewujudkan
kesejahteraan (benefits) dan mendatangkan keuntungan financial (profits).

Sebagai wirausahawan kita harus memiliki kemampuan-kemampuan


tertentu yang dapat diterapkan pada sejumlah karier yang luas. Faktor-faktor
yang dalam mengembangkan sikap-sikap kewirausahaan dalam karier antara
lain :

1. Pilihlah sebuah karier yang akan memberikan kita kemungkinan untuk


mewujudkan diri kita secara kreatif.
2. Jika kita memulai karier, tindakan-tindakan kita hendaknya
mencontohkan orang-orang yang berhasil dalam bidang pekerjaan
yang sama.
3. Selalu berusaha meningkatkan diri.
4. Karena semuanya selalu berubah, maka kita pun juga harus berubah.

Seorang wirausaha yang handal memiliki karakteristik sebagai berikut.

1. Memiliki rasa percaya diri dan sikap mandiri yang tinggi untuk
berusaha mencari penghasilan dan keuntungan melalui perusahaan.
2. Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang usaha yang
menguntungkan, serta melakukan apa saja yang perlu untuk
memanfaatkannya.

11
3. Mau dan mampu untuk bekerja keras dan tekun dalam menghasilkan
barang dan jasa, serta mencoba cara kerja yang lebih tepat dan efisien.
4. Mau dan mampu berkomunikasi, tawar-menawar dan musyawarah
dengan berbagai pihak yang besar pengaruhnya pada kemajuan usaha,
terutama para pembeli atau pelanggan.

Wirausahawan yang unggul adalah wirausahawan yang mempunyai


semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan yang sangat baik
untuk dapat mendirikan, memiliki, dan menangani perusahaan yang risikonya
besar, serta kegiatan yang kompleks.

Sikap mental positif memudahkan untuk memfokuskan pada kegiatan dan


kejadian atas hasil yang ingin dicapai. Malahan pengalaman negatif
mempunyai segi yang positif. Wirausahawan harus bersikap mental secara
positif terhadap semua peristiwa dan mencari hikmah dari setiap pengalaman.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sumidjo, Wahyo. 1984. Kepemimpinan dan Motivasi. Ghalia Indonesia: Jakarta.

Sutjipta, Nyoman. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Diktat: Universitas


Udayana: Denpasar.

Thoha, Miftah. 1994. Kepemimpinan Dalam Manajemen. CV. Rajawali: Jakarta.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2008.


Manajemen Pendidikan. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Yukl, Gary. 1996. Kepemimpinan dalam Kewirausahaan. Prerhallindo: Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai