Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Penelitian Ilmu Komputer, System Embedded & Logic

3(1) : 41-49 (2015)

DETEKSI KEBERSIHAN KERABANG TELUR AYAM BERDASARKAN


PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Maimunah
Program Studi Teknik Komputer Unisma Bekasi
Jl. Cut Meutia 83 Bekasi
Email : maimaimuna@gmail.com

ABSTRACT

Digital image processing can be used in the applications of computer vision, one of which is the object
classification. Classification of eggs used to determine the quality of eggs that includes internal quality and
external quality. One aspect of the external egg quality is in terms of cleanliness of the eggshell whether
there is dirt on the eggshel or not. Digital image processing on the image of the egg is done by
preprocessing to convert to binary image which are further identified wheter there is dirt on the eggshell.
Programs designed can determine whether an egg has a good quality or not with the information that eggs
is in clean or dirty conditions. The results stated that the image quality of the eggs, image preprocessing
and classification methods greatly affect the outcome of the classification of the eggs.

Key Words : classification, eggshell,image processing

ABSTRAK

Pengolahan citra digital dapat digunakan dalam aplikasi di bidang computer vision, salah satunya adalah
klasifikasi objek. Klasifikasi telur digunakan untuk menentukan mutu (kualitas) telur yang meliputi kualitas
internal dan kualitas eksternal. Salah satu aspek kualitas eksternal telur ditinjau dari kebersihan kerabang
telur yaitu ada tidaknya kotoran yang menempel pada kerabang telur. Pengolahan citra digital pada citra
telur dilakukan dengan pra pengolahan dengan mengubah ke citra biner yang selanjutnya diidentifikasi ada
tidaknya kotoran yang pada kerabang telur. Program yang dirancang dapat menentukan sebuah telur
mempunyai mutu yang bagus atau tidak dengan informasi bahwa telur dalam kondisi bersih atau kotor.
Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa kualitas citra telur, proses pengolahan citra dan metode klasifikasi
sangat mempengaruhi hasil klasifikasi telur.

Kata Kunci : klasifikasi, kerabang telur, pengolahan citra

1. Pendahuluan telur, penggolongan atau klasifikasi telur


Telur dikenal sebagai sumber menjadi salah satu proses penting yang
makanan yang kaya akan nutrisi. Untuk dibutuhkan untuk mengontrol kualitas dari
memenuhi kebutuhan konsumen akan telur telur yang dihasilkan. Dalam kenyataannya,
maka industri produksi telur menjadi kualitas telur dipengaruhi oleh kualitas
industri besar di banyak negara. Kebutuhan internal dan kualitas eksternal. Pada
yang tinggi akan telur juga harus disertai umumnya, kualitas telur yang bagus
dengan ekspektasi dan permintaan telur mempunyai permukaan yang lembut, bentuk
dengan kualitas yang bagus. Berdasarkan hal yang bagus dan tidak pecah. Selain itu
tersebut, perusahaan-perusahaan produksi kualitas telur dapat dilihat dari adanya titik
telur bersaing tidak hanya menghasilkan darah (bloodspot), kulit telur yang retak dan
telur dalam bentuk yang bagus namun juga telur yang busuk. Oleh karena itu diperlukan
kaya akan nutrisi seperti DHA, Omega3 dan sebuah teknik untuk melakukan deteksi
sebagainya. Dalam produksi untuk penjualan

41
Maimunah

terhadap hal tersebut agar diperoleh telur teknik pengolahan citra digital misalnya
dengan kualitas yang bagus. digunakan dalam robotic, pengklasifikasian
Pengawasan mutu telur dapat objek, sistem biometri, medical
dilakukan terhadap keadaan fisik,kesegaran visualization, perbaikan dan pemugaran
isi telur, pemeriksaan kerusakan dan citra, industrial inspection dan human
pengukuran komposisi fisik. Keadaan fisik computer interface (Ibrahim,2012). Salah
dari telur mencakup hal ukuran (berat, satu contoh penerapan pengolahan citra
panjang dan lebar), warna (putih,agak digital dalam klasifikasi objek adalah
kecoklatan,coklat), kondisi kulit telur (tipis klasifikasi mutu kerabang telur. Kualitas
dan tebal), rupa (bulat dan lonjong) dan kerabang telur yang baik ditentukan oleh
kebersihan kulit telur. Secara subyektif mutu permukaan yang halus, bentuk yang bagus,
telur utuh dapat dinilai dengan cara candling bersih dari kotoran dan tidak ada yang
yaitu dengan meletakkan telur dalam jalur pecah.
sorotan sinar (matahari atau lampu listrik) Dalam penelitian ini dilakukan
yang kuat sehingga memungkinkan penerapan pengolahan citra digital terhadap
pemeriksaan kulit dan bagian dalam telur. Di citra telur ayam untuk mendapatkan
tingkat pengecer pemeriksaan telur klasifikasi mutu telur ayam khususnya
umumnya dilakukan dengan cara berdasar kerabang telur ayam dan
peneropongan dengan sumber cahaya penentuan kualitas kerabang telur ditinjau
matahari atau lampu pijar yang dilakukan dari aspek kebersihan kerabang telur.
oleh seorang pekerja. Dengan cara ini Melalui proses pengolahan citra seperti
adanya keretakan kulit telur dapat perbaikan kualitas citra dapat dilakukan
ditemukan, juga posisi kuning telur, ukuran klasifikasi berdasarkan telur yang bersih dan
dan posisi kantung udara, bintik-bintik yang kotor. Klasifikasi yang dibuat
darah, kerusakan oleh mikroorganisme dan diharapkan dapat membantu dalam proses
pertumbuhan jamur. Kelemahan cara ini pemilihan telur dengan kualitas yang bagus
adalah hanya dapat mengetahui kerusakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
yang menonjol saja dan dalam jumlah besar Penelitian ini bertujuan untuk
cara ini tidak praktis. Selain itu cara tersebut mengetahui kualitas kerabang telur yang
dapat menimbulkan kesalahan yang cukup baik, mengetahui cara mendeteksi kualitas
besar sehingga efisiensi tenaga kerja kerabang telur ditinjau dari kebersihan kulit
menjadi rendah. Dengan kata lain penentuan telur menggunakan pengolahan citra digital
kualitas telur sangat bergantung kepada dan merancang suatu sistem deteksi kualitas
kemampuan pekerja. kerabang telur ditinjau dari kebersihan kulit
Teknik Pengolahan citra digital telah telur sehingga diperoleh klasifikasi kerabang
digunakan secara luas dalam berbagai jenis telur yang kotor atau bersih.
aplikasi dalam computer vision. Berbagai

42 J Piksel 3(1) : 41-49 (2015)


Deteksi Kebersihan Kerabang Telur Ayam ...

Pengembangan sistem visi untuk 2. Bahan dan Metode


deteksi kerabang telur dilakukan untuk 2.1 Bahan
mendeteksi adanya kotoran pada kerabang Bahan dan peralatan yang digunakan
telur dengan menggunakan algoritma dalam penelitian ini adalah Software Matlab
klasifikasi dengan operasi logika yang tidak 2008a, Software Microsoft Office 2007 dan
banyak. Pertama kali yang dilakukan adalah Citra telur berwarna dengan ekstensi .jpg
dengan kombinasi citra monokromatik untuk dari telur yang diperoleh dari pasar sebanyak
memisahkan kerabang telur dari warna latar 30.
belakang citra telur. Selanjutnya dilakukan 2.2 Metode
deteksi kotoran menggunakan Region of Deteksi kebersihan kerabang telur
Interest (ROI) dan kemudian ayam dilakukan dengan menggunakan
menggolongkan telur ke dalam kelompok metode thresholding. Citra telur yang
telur yang bersih atau kotor. (Lunadei,2011). digunakan merupakan citra RGB. Pada
Teknik Pengolahan citra digital telah awalnya citra telur diolah untuk
digunakan secara luas dalam berbagai jenis mendapatkan kualitas citra yang lebih baik.
aplikasi dalam computer vision misalnya Pra pengolahan citra telur dilakukan
dalam klasifikasi objek. Salah satu contoh dengan cara menghilangkan noise. Citra
penerapan pengolahan citra digital dalam telur yang telah diolah selanjutnya dilakukan
klasifikasi objek adalah klasifikasi mutu identifikasi mutu atau kualitas kerabang
kerabang telur. Kualitas kerabang telur yang telur dengan cara deteksi ada atau tidaknya
baik ditentukan oleh permukaan yang halus, kotoran di kerabang telur. Kotoran kerabang
bentuk yang bagus, bersih dari kotoran dan telur dideteksi dengan cara menghitung
tidak ada yang pecah (Ibrahim, 2012). banyaknya piksel putih pada telur.
Keseluruhan atau sebagian kerabang Jika banyaknya piksel putih lebih
telur dimungkinkan terkena kotoran dari besar dari nilai threshold yang digunakan
berbagai macam noda. Kotoran pada maka telur diklasifikasikan sebagai telur
kerabang telur dapat berasal dari yang kotor dan jika banyaknya piksel putih
pendarahan, kontaminasi feses,noda kurang dari nilai threshold yang digunakan
lemak,air dan sebagainya. Kondisi kotoran maka telur diklasifikasikan sebagai telur
pada kerabang telur berbeda-beda pada yang bersih atau mempunyai mutu yang
setiap telur oleh karena itu perlu dilakukan bagus. Tahap – tahap yang dilakukan seperti
identifikasi. Kotoran pada kerabang telur dalam Gambar 1, yaitu tahap pengambilan
dideteksi dengan menggunakan metode citra, pengolahan citra dan identifikasi. Pada
konversi warna dari RGB ke HSV tahap pengolahan citra meliputi konversi
(Arivazhagan et al, 2013). citra telur ke citra garyscale,citra
biner,menghilangkan noise, inverse citra dan
penghitungan area piksel warna putih. Tahap

J Piksel 3(1) : 41-49 (2015) 43


Maimunah

identifikasi meliputi tahap menentukan citra putihnya.Dari hasil pengolahan citra


telur ayam mempunyai kerabang yang bersih diperoleh nilai yang menyatakan banyaknya
atau kotor dengan menghitung jumlah piksel warna piksel putih dari citra telur yang
warna putih dengan menggunakan diinputkan.
thresholding. Proses deteksi dilakukan dengan
Mulai membandingkan nilai piksel warna putihnya

Akuisisi Citra
dengan nilai thresholding. Jika banyaknya
Telur Ayam

warna piksel putih lebih besar dari nilai


Konversi citra telur RGB
ke grayscale
thresholding maka kerabang telur ayam
Konversi citra grayscale dinyatakan sebagai telur yang bersih,
ke citra biner

sebaliknya maka dinyatakan sebagai


Penghilangan noise
kerabang telur ayam kotor.
Inverse citra Antarmuka sistem deteksi kebersihan
kerabang telur ayam tampak dalam gambar 2
Hitung area piksel puth

Jumlah piksel Y Kerabang


putih > threshold telur bersih

T
Kerabang
telur kotor

Selesai

Gambar 1. Tahap – tahap deteksi kebersihan


kerabang telur
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Hasil
Gambar 2. Antarmuka Sistem
Tahap implementasi merupakan tahap
Menu-menu yang terdapat dalam
untuk melakukan deteksi mutu atau kualitas
aplikasi yang dibuat adalah :
kerabang telur. Terdapat 4 proses untuk
1. Tombol Open Image
melakukan identifikasi yaitu pengambilan
Digunakan untuk membuka dan
citra, pengolahan citra, identifikasi dan
memilih file citra yang akan dilatih. Setelah
perancangan antar muka sistem.
itu muncul citra yang telah dipilih. Coding
Proses pengambilan citra dilakukan
untuk tombol open image adalah :
dengan menggunakan kamera Samsung 8 function buka_citra_Callback(hObject,
eventdata, handles)
Mega Piksel dan diperoleh citra telur dengan [name_file1,name_path1] = uigetfile(
...
ekstensi .jpg. Proses pengolahan citra {'*.bmp;*.jpg;*.tif','Files of type
(*.bmp,*.jpg,*.tif)';
dilakukan meliputi konversi ke citra '*.bmp','File Bitmap (*.bmp)';...
'*.jpg','File jpeg (*.jpg)';
grayscale dan biner yang selanjutnya '*.tif','File Tif (*.tif)';
'*.*','All Files (*.*)'},...
dihilangkan noise nya, melakukan inverse 'Open Image');

citra dan menghitung area piksel warna if ~isequal(name_file1,0)

44 J Piksel 3(1) : 41-49 (2015)


Deteksi Kebersihan Kerabang Telur Ayam ...

handles.data1 = guidata(hObject,handles);
imread(fullfile(name_path1,name_file1))
; 5. Invers Image
guidata(hObject,handles);
axes(handles.axes1); Tombol invers image digunakan
imshow(handles.data1);
else untuk mendapatkan citra yang merupakan
return;
end invers dari citra biner. Jika pada citra biner
2. Tombol Grayscale warna hitam maka akan diubah ke warna
Tombol grayscale digunakan untuk putih dan jika warna putih maka akan diubah
mengubah citra yang telah diinput ke dalam ke warna hitam. Coding untuk invers image
bentuk citra grayscale. Coding untuk tombol adalah :
function invers_image_Callback(hObject,
graysacle adalah :
eventdata, handles)
Functiongrayscale_Callback(hObject,
eventdata, handles) renoise1= handles.data4;
image1 = handles.data1; renoise1invers=~renoise1;
gray = rgb2gray(image1);
axes(handles.axes2); axes(handles.axes5);
imshow(gray); imshow(renoise1invers);
handles.data2 = gray; handles.data5 = renoise1invers;
guidata(hObject,handles); guidata(hObject,handles);
3. Tombol Binary 6. Identification
Tombol binary digunakan untuk Tombol identification digunakan
mengubah citra grayscale ke bentuk citra untuk mendapatkan informasi bahwa citra
biner. Coding untuk tombol binary adalah : telur yang merupakan input mempunyai
function binary_Callback(hObject,
kerabang dengan klasifikasi bersih atau
eventdata, handles)
image1 = handles.data1; kotor. Coding untuk tombol identification
gray = rgb2gray(image1); adalah :
thresh=graythresh(gray);
function
imbw=im2bw(gray,thresh);
identification_Callback(hObject,
axes(handles.axes3);
eventdata, handles)
imshow(imbw);
renoise1invers=handles.data5;
handles.data4 = imbw;
[m,n]=size(renoise1invers)
guidata(hObject,handles);
count=0;
4. Remove Noise for i=1:m;

Tombol remove noise digunakan for j=1:n;


if renoise1invers(i,j)==1;
untuk menghilangkan gangguan pada citra count=count+1
biner. Coding untuk tombol remove noise else,
end
adalah :
end
function remove_noise_Callback(hObject,
end
eventdata, handles)
if count>50000;
imbw = handles.data4;
count='kotor';
renoise=filter2(fspecial('average',3),i
else,
mbw)/255;
count='bersih';
renoise1=medfilt2(imbw,[3,3]);
end
axes(handles.axes4);
handles.count=count;
imshow(renoise1)
count=handles.count;
handles.data4 = renoise1;

J Piksel 3(1) : 41-49 (2015) 45


Maimunah

set(handles.edit1,'string',count); diinputkan dalam program. Hasil citra


guidata(hObject,handles);
grayscale tampak dalam gambar 5
Pengujian program dilakukan
bertujuan untuk mengecek dan menguji
apakah program sudah sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Untuk setiap tombol diuji
agar diketahui kesesuaian antara input,
proses dan outputnya. Beberapa pengujian
yang dilakukan :
Gambar 5. Tampilan Citra Grayscale
1. Open Image
3. Binary
Jika memilih tombol open image
Tombol binary digunakan untuk
maka akan muncul tampilan lokasi tempat
mengubah citra grayscale menjadi citra
penyimpanan file citra telur seperti dalam
biner. Citra telur dalam format citra biner
gambar 3 Setelah memilih citra telur yang
seperti dalam gambar 6
menjadi input, maka citra telur akan tampil
dalam menu utama seperti dalam gambar 3

Gambar 6 Tampilan Citra Biner


4. Remove Noise
Citra biner yang telah diperoleh pada
tahap binary selanjutnya dihilangkan noise
Gambar 3. Open Image
nya dengan memilih tombol remove noise
seperti dalam gambar 7.
5. Invers Image
Tombol invers image digunakan
untuk melakukan invers (kebalikan) dari
citra biner seperti dalam gambar 8.
6. Identification
Identifikasi merupakan tahap terakhir
Gambar 4. Tampilan Open Image untuk melakukan klasifikasi kerabang telur.
2. Grayscale Melalui tombol identification dapat
Tombol Grayscale menampilkan citra diperoleh informasi suatu citra telur
grayscale dari citra telur yang telah

46 J Piksel 3(1) : 41-49 (2015)


Deteksi Kebersihan Kerabang Telur Ayam ...

mempunyai kerabang yang kotor atau bersih dari citra telur. Beberapa komponen yang
seperti dalam gambar 9 mempengaruhi adalah :
1. Ukuran piksel kamera
2. Pencahayan terhadap objek telur
3. Sudut pengambilan citra telur
4. Warna latar belakang objek telur
Selain itu faktor metode klasifikasi
sangat berpengaruh terhadap hasil
identifikasi dan klasifikasi kerabang telur.

Gambar 7. Tampilan Citra yang Telah


dihilangkan noisenya

Gambar 8. Tampilan Invers Citra

Gambar 10. Hasil Pengujian


3.2 Pembahasan
Setelah dilakukan pengujian program
dapat diperoleh klasifikasi mutu kerabang
telur. Hasil klasifikasi sangat berpengaruh
Gambar 9. Tampilan Identifikasi Citra Telur
dari citra telur. Beberapa komponen yang
Hasil pengujian program untuk
mempengaruhi adalah :
menentukan klasifikasi kebersihan kerabang
1. Ukuran piksel kamera
kulit ada pada Tabel 10.
Ukuran piksel mempengaruhi hasil
Setelah dilakukan pengujian program
citra yang diambil misalkan objek telur.
dapat diperoleh klasifikasi mutu kerabang
Semakin tinggi piksel semakin
telur. Hasil klasifikasi sangat berpengaruh
menghasilkan citra yang lebih jelas dan tidak
pecah objek citranya.

J Piksel 3(1) : 41-49 (2015) 47


Maimunah

2. Pencahayan terhadap objek telur identifkasi dan klasifikasi kerabang telur.


Faktor cahaya berpengaruh pada citra Metode yang digunakan dalam klasifikasi ini
yang dihasilkan misalkan terang gelapnya berdasarkan jumlah piksel dengan nilai
objek citra dan pantulan cahaya menjadi ambang batas (threshold). Pemilihan nilai
warna putih. Jika menghasilkan warna putih threshold cukup berperan dalam hasil
maka pada proses pengolahan citra akan identifikasi.
menghasilkan warna hitam pada invers 4. Kesimpulan
image. Jika pada citra telur yang kotor akan Berdasarkan pembahasan maka dapat
mengakibatkan kotoran putih yang dideteksi diambil kesimpulan sebagai berikut :
sebagai warna putih menjadi semakin 1. Kotoran pada kerabang telur dapat
banyak dan mengakibatkan semakin dideteksi dengan metode pengolahan
banyaknya warna hitam pada invers citra. citra digital. Identifikasi adanya kotoran
Dengan demikian citra telur yang kotor pada kerabang telur dilakukan dengan
tersebut akan dideteksi sebagai telur yang menghitung jumlah piksel putih sebagai
bersih. warna yang mengidentifikasikan adanya
3. Sudut pengambilan citra telur kotoran pada kerabang telur pada citra
Sudut pengambilan citra telur sangat telur yang telah dilakukan pengolahan
berpengaruh karena menentukan jumlah citra sebelumnya.
piksel hitam dan putihnya. Misalkan telur 2. Program yang dirancang dapat
diambil dari sisi ujungnya maka citra akan melakukan identifikasi citra telur sebagai
menampilkan lebih banyak latar telur yang mempunyai kerabang dengan
belakangnya dibandingkan jika diambil dari mutu yang baik atau tidak ditinjau dari
sisi samping. Hal ini mempengaruhi jumlah ada atau tidaknya kotoran yang terdapat
piksel dari objek telur sehingga pada pada kerabang telur.
akhirnya mempengaruhi hasil identifikasi. 3. Beberapa komponen yang mempengaruhi
4. Warna latar belakang objek telur identifikasi kebersihan kerabang telur
Apabila telur diambil dengan warna adalah ukuran piksel kamera, pencahayan
latar belakang hitam maka pada invers citra terhadap objek telur, sudut pengambilan
akan menghasilkan warna putih. Dengan citra telur dan warna latar belakang objek
demikian akan menambah jumlah piksel telur
putih yang merupakan piksel sebagai Saran – saran untuk pengembangan
identitas adanya kotoran. Apabila yang aplikasi sebagai berikut :
diambil adalah telur bersih maka 1. Metode klasifikasi yang digunakan dapat
kemungkinan besar dapat diidentifikasikan dikembangkan menggunakan metode lain
sebagai telur kotor. misalnya menggunakan neural network
Selain itu faktor metode klasifikasi atau fuzzy logic.
sangat berpengaruh terhadap hasil

48 J Piksel 3(1) : 41-49 (2015)


Deteksi Kebersihan Kerabang Telur Ayam ...

2. Metode klasifikasi yang digunakan dapat Emerging Trends in Computing and


Information Sciences Vol 4 No. 3,
dikembangkan menggunakan metode lain
ISSN 2079-8407,
misalnya menggunakan neural network
Ibrahim, R et all. 2012, Egg’s Grade
atau fuzzy logic. Classification and Dirt Inspection
Using Image Processing
3. Perlu diteliti lebih lanjut mengenai
Techniques, Proceedings of the
kualitas mutu telur ditinjau dari aspek World Congress on Engineering Vol
II, London
lain misalkan bentuk, keretakan kerabang
Kadir, Abdul dan Adhi Susanto. 2013, Teori
telur, warna atau kualitas internal telur
dan Aplikasi Pengolahan Citra,
seperti kuning telur, putih telur sehingga Yogyakarta:Andi
diperoleh kulitas telur yang lebih bagus Lunadei, L, et all. 2011 A Simple Digital
Imaging Method for Dirt Detection
ditinjau dari kualitas eksternal dan on Eggshells, Proceedings of the 6th
internal telur. CIGR Section VI International
Symposium, France
Daftar Pustaka Munir, Rinaldi. 2004, Pengolahan Citra
Arivazhagan,S. et all, 2013. External and Digital dengan Pendekatan
Internal Defect Detection of Egg Algoritmik, Bandung: Informatika
using Machine Vision. Journal of

J Piksel 3(1) : 41-49 (2015) 49

Anda mungkin juga menyukai