Anda di halaman 1dari 83

7 MASALAH SENGKETA KONTRAK

20,23% PEMUTUSAN KONTRAK/


WANPRESTASI

PERUBAHAN KONTRAK
19,24%
14,30% DAFTAR HITAM
7 MASALAH SENGKETA KONTRAK

14,11% UANG MUKA DAN PEMBAYARAN


PRESTASI PEKERJAAN

SANKSI
10,96%
10,96% KEADAAN KAHAR/PERISTIWA
KOMPENSASI

PENYESUAIAN HARGA
10,17%
PEMUTUSAN KONTRAK/
WANPRESTASI
PPK MEMUTUS KONTRAK
( Per LKPP 9 2018 )

Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat melakukan pemutusan
Kontrak apabila:
a. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses pengadaan yang diputuskan
oleh Instansi yang berwenang;
b. Pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh Instansi yang berwenang;
c. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
d. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelum penandatanganan Kontrak;
e. Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat Surat Peringatan Kontrak Kritis berturut-turut sebanyak 3
(tiga) kali;
f. Penyedia tidak mempertahankan berlakunya Jaminan Pe-laksanaan;Penyedia lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewa-jibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
g. Berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun
diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan
untuk menyelesaikan pekerjaan;
h. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;
i. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari kalender dan penghentian ini tidak
tercantum dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan serta tanpa persetujuan pengawas pekerjaan.

Penyedia mengalihkan seluruh kontrak bukan dikarenakan pergantian nama Penyedia (SE PU 10/2018)
❖ SANKSI PEMUTUSAN

a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;


b. Sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan Uang
Muka dicairkan (apabila diberikan);
c. Penyedia membayar denda (apabila ada); dan
d. Penyedia dikenakan Sanksi Daftar Hitam
❖ Dilakukan dengan Surat Peringatan
❖ Dalam hal surat peringatan diabaikan/tidak
PROSEDUR dipenuhi, diberikan surat peringatan
PEMUTUSAN selanjutnya.
KONTRAK ❖ Surat peringatan tidak harus 3 kali, misalkan
diberikan peringatan 1 kali dan penyedia dinilai
tidak bisa memenuhi maka dapat diputus
kontrak.
❖ Dicairkan dan disetorkan ke Kas Daerah dan
Negara
❖ Pencairan yang jaminan pelaksanaan yang
habis masa berlakunya diminta diperpanjang
atau di potong dari hak pembayaran sebesar
PENCAIRAN
5% atau dilakukan pembayaran oleh penyedia
JAMINAN
❖ Bila Bank/Asuransi tidak bersedia mencairkan
PELAKSANAAN jaminan meskipun jaminan masih berlaku maka
dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
❖ Bila Jaminannya palsu maka diproses sebagai
perbuatan pidana
❖ Perka LKPP Nomor 18 tahun 2014
❖ Penyedia yang telah ditetapkan dalam Daftar
DAFTAR Hitam, dilarang melakukan kontrak.
HITAM ❖ Kontrak tidak sah, apabila penyedia telah
ditetapkan dalam daftar Hitam sebelum
melakukan tanda tangan Kontrak.
❖ Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia
❖ Pembayaran dipotong uang muka yang telah
PENCAIRAN diterima
UANG ❖ Jika tidak ada pembayaran atau kurang
MUKA pembayarannya, maka dicairkan jaminan uang
muka
❖ Apabila terdapat kelebihan pencairan, maka
sisanya dikembalikan kepada penyedia
Denda hanya dikenakan atas penyerahan
DENDA pekerjaan yang melebihi tanggal berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan
❖ Tata cara pengalihan
❖ Tidak dilakukan oleh PPHP
❖ Penilaian Progres untuk pembayaran
❖ Keamanan pekerjaan/barang
PENYERAHAN ❖ Demobilisasi
AKIBAT ❖ DokumentasiTata cara pengalihan
PEMUTUSAN ❖ Tidak dilakukan oleh PPHP
KONTRAK ❖ Penilaian Progres untuk pembayaran
❖ Keamanan pekerjaan/barang
❖ Demobilisasi
❖ Dokumentasi
❖ Total loss (apabila total loss tidak boleh dibayarkan)
Contoh Kasus:
Progres pekerjaan, pekerjaan konstruksi kontrak lumpsum
pembayaran termin I sebesar 30%, namun progress
pekerjaan 20%. Apakah bisa dibayar ?
PEMBAYARAN ❖ Apabila 20% bisa dimanfaatkan, maka dibayarkan sesuai
PRESTASI prestasi tersebut.
❖ Termin (untuk lump sum) berdasarkan tahap yang telah
PEKERJAAN diselesaikan.
❖ Pekerjaan yang dilapangan, contohnya tiang pancang
menjadi sub tersendiri. Apabila materialnya sudah
dilapangan, maka harus dibayar.
❖ Permintaan Audit
❖ Pembayaran prestasi
Total lost bila :
❖ Pekerjaannya tidak dapat dimanfaatkan semua/
Barang bergerak yang diterima tidak sesuai
dengan spesifikasi dalam kontrak dan tidak ada
TOTAL jaminan keamanan bagi pemakainya
LOST ❖ Pekerjaannya yang ada tidak dapat dilanjutkan
sebagai rangkaian kesatuan pekerjaan /Kualitas
barang/pekerjaan yang diterima sangat rendah
sehingga barang tidak dapat difungsikan
❖ Duplikasi pekerjaan dan/atau fiktif
❖ Dihentikan
KELANJUTAN ❖ Dilanjutkan dengan penunjukan langsung
PEKERJAAN (kepada pemenangan cadangan (Peraturan
LKPP No.9 Tahun 2018)
❖ Dilanjutkan dengan pelelangan (bila pengadaan
barang
❖ Calon penyedia siapa? Penyedia yang mampu

MELANJUTKAN ❖ Proses penunjukan langsung oleh ULP/PP


DENGAN ❖ Harga kontrak penunjukan langsung (dari sisa
MENUNJUK kontrak sebelumnya menjadi berkurang, tetap
LANGSUNG atau bertambah)
❖ Untuk negosiasi harga, ULP dapat berkoordinasi
dengan PPK dan APIP (Inspektorat, BPKP)
1. Pemutusan Kontrak dapat dilakukan Karena
pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan
PEMUTUSAN Kahar.
KONTRAK
2. Dalam hal Kontrak diputus, maka PPK wajib
membayar kepada Penyedia sesuai dengan
prestasi yang telah dicapai.
1. Kontrak (Surat Pesanan), mengenai pemutusan
mengikuti klausul kontraknya.
Perlu atau tidak Surat Peringatan?
Kontrak yang berlaku antara PPK dan Penyedia.
e-Purchasing 2. Mengenai penyedia catalog yang wan prestasi,
sanksi daftar hitam hanya dilakukan oleh LKPP.
3. Mengadu ke Dit. Katalog LKPP
4. Sanksi kepada Penyedia.
5. Pembeli melaporkan kepada LKPP, lalu
penyedia diberikan sanksi.
❖ Terdapat pemutusan kontrak namun sudah ada sebagian
prestasi pekerjaan, bagaimana pembayarannya?
❖ Terhadap pemutusan kontrak untuk penyedia yang tidak
berhak maka dilakukan audit dengan pembayaran at
PEMBAYARAN cost, tanpa keuntungan, fisik/bangunan/pekerjaan yang
ATAS telah dilakukan dapat diterima dan dimanfaatkan.
PEMUTUSAN Mengenai biaya overhead agar di negosiasi.

KONTRAK ❖ Dalam hal pemutusan kontrak atas penyedia penyedia


yang berhak namun tidak mampu menyelesaikan
pekerjan maka dibayar sesuai dengan prestasinya yang
terpasang dan dapat dimanfaatkan (termasuk
keuntungan)
PERUBAHAN KONTRAK
Pasal 54 Perpres No. 16 Tahun 2018
(1) Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi
lapangan pada saat pelaksanaan, dengan gambar
dan/atau spesifikasi teknis/KAK yang ditentukan dalam
Dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia Barang/Jasa
DASAR dapat melakukan perubahan Kontrak yang meliputi:
PERATURAN a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang
tercantum dalam Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan lapangan; atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan.
(2) Dalam hal perubahan kontrak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan
penambahan nilai kontrak, perubahan kontrak
dilaksanakan dengan ketentuan penambahan nilai
kontrak akhir tidak melebihi 10% dari harga yang
DASAR
tercantum dalam kontrak awal.
PERATURAN
Poin 7.13 Peraturan LKPP No. 9 tahun 2018

▪ Perubahan Kontrak karena perbedaan kondisi lapangan pada saat


pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis/KAK
dalam dokumen kontrak diberlakukan untuk Kontrak Lumsum,
Kontrak
DASAR ▪ Harga Satuan, Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan, dan
Kontrak Terima Jadi (Turnkey).
PERATURAN ▪ Perubahan Kontrak yang disebabkan masalah administrasi, dapat
dilakukan sepanjang disepakati kedua belah pihak. Masalah
administrasi yang dimaksud antara lain pergantian PPK,
perubahan rekening penerima.
▪ Untuk pemeriksaan dalam rangka perubahan kontrak, Pejabat
Penandatangan Kontrak dapat menetapkan tim atau tenaga ahli.
▪ Perubahan Kontrak tidak dapat dilakukan pada masa tambahan
waktu penyelesaian pekerjaan (masa denda) akibat dari
keterlambatan setelah waktu pelaksanaan kontrak berakhir.
KATEGORI 1. Perubahan Kontrak Substansi
PERUBAHAN 2. Perubahan Kontrak Administrasi
KONTRAK
❖ Mengacu pada Pasal 87 Perpres No. 54
Tahun 2010
PERUBAHAN
❖ Perubahan kontrak berlaku untuk pekerjaan
KONTRAK
yang menggunakan Kontrak Harga Satuan
SUBSTANSI
atau bagian pekerjaan yang menggunakan
harga satuan dari Kontrak Gabungan Lump
Sum dan Harga Satuan
❖ Pasal 55 Perpres No.16 Tahun 2018:
1) Dalam hal terjadi keadaan kahar, pelaksanaan
Kontrak dapat dihentikan.
PERUBAHAN 2) Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan,
KONTRAK para pihak dapat melakukan perubahan
SUBSTANSI kontrak.
PADA 3) Perpanjangan waktu untuk penyelesaian
KEADAAN Kontrak disebabkan keadaan kahar dapat
KAHAR melewati Tahun Anggaran.
4) Tindak lanjut setelah terjadinya keadaan kahar
diatur dalam Kontrak.
❖ Mengacu pada Poin 17.3 Peraturan LKPP
No.9 Tahun 2018
“Perubahan Kontrak yang disebabkan masalah
administrasi, dapat dilakukan sepanjang
PERUBAHAN disepakati kedua belah pihak”
KONTRAK
ADMINISTRASI ❖ Masalah Administrasi yang dimaksud antara
lain:
➢ Pergantian PPK
➢ Perubahan Rekerning Penyedia
➢ Perubahan Nama Perusahan Penyedia
➢ Dsb.
1. Terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada
saat pelaksanaan, dengan gambar dan/atau spesifikasi
teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak
2. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang
KETENTUAN tercantum dalam Kontrak
PERUBAHAN 3. Menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan
4. Mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan lapangan
5. Mengubah jadwal pelaksanaan
6. Dilakukan sebelum tanggal berakhirnya kontrak
7. Perubahan kontrak dapat dilakukan berkali-kali sebelum
kontrak berakhir(Catatan: perlu perencanaan yang baik)
8. Tidak melebihi 10% (sepuluh perseratus) dari harga yang
tercantum dalam perjanjian/Kontrak awal dan Tersedia
KETENTUAN anggaran untuk pekerjaan tambah
PERUBAHAN 10. Berlaku untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak
Harga Satuan atau bagian pekerjaan yang menggunakan
harga satuan dari Kontrak Gabungan Lump Sum dan
Harga Satuan, (ciri-ciri kontrak lump sum tidak perlu dhk)
1. Usulan perubahan kontrak dapat dari penyedia
(kontraktor/ konsultan) dan atau dari PPK
2. Untuk usulan perubahan kontrak, PPK melakukan review
usulan perubahan (untuk review dapat dibantu
panitia/pejabat peneliti pelaksanaan kontrak, Konsultan
MEKANISME
Perencana, Konsultan Pengawas dan/atau Tim Teknis)
PERUBAHAN
3. Negosiasi Teknis & Harga (apabila diperlukan)
KONTRAK
4. Berita Acara
5. Perubahan kontrak

Untuk perubahan administrasi kontrak tidak diperlukan


peran dari panitia peneliti kontrak, dsb.
❖ Usulan perubahan kontrak dibuat oleh PPK secara
tertulis kepada Penyedia ( dapat sebaliknya) kemudian
dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan
TAMBAH
tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam
KURANG Kontrak Awal.
PEKERJAAN ❖ Bagi kejadian bencana alam yang masuk dalam cakupan
wilayah suatu Kontrak, pekerjaan penanganan darurat
dapat dimasukan kedalam Contract Change Order
(CCO) dan dapat melebihi 10% (sepuluh perseratus) dari
nilai awal Kontrak.
❖ Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat
membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas
usul PPK.

PANITIA/ ❖ Peraturan LKPP No. 16 Tahun 2018


PEJABAT “Untuk pemeriksaan dalam rangka perubahan kontrak, Pejabat
PENELITI Penandatangan Kontrak dapat menetapkan tim atau tenaga

PELAKSANAAN ahli.“
KONTRAK Penjelasan: Yang dimaksud dengan tim teknis adalah tim yang
dibentuk oleh PA untuk membantu PA dalam pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa. Tim teknis antara lain terdiri atas tim
uji coba, panitia/pejabat peneliti pelaksanaan Kontrak, dan
lain-lain.
PERAN
Antara lain dapat diperlukan untuk :
PANITIA/
PEJABAT 1.Perubahan item atau volume pekerjaan
PENELITI 2.Penggantian personil dan atau alat
PELAKSANAAN
3.Perpanjangan waktu pelaksanaan kontrak
KONTRAK
KOMPETENSI 1. Mengerti aspek kontrak
PANITIA/ 2. Substansi pekerjaan
PEJABAT
3. Keuangan
PENELITI
PELAKSANAAN 4. Memahami Pengadaan Barang/Jasa
KONTRAK Pemerintah
❖ Negosiasi teknis & harga dilakukan antara lain:
KOMPETENSI
1. Terdapat Item Baru
PANITIA/
PEJABAT 2. Harga Timpang untuk tambahan volume
PENELITI 3. Penambahan volume
PELAKSANAAN ❖ Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam
KONTRAK Berita Acara sebagai dasar penyusunan
Perubahan Kontrak.
YANG
PERLU
DIPERHATIKAN Tidak bertentangan dengan peraturan
DALAM
PERUBAHAN
KONTRAK
No. Masalah Keterangan
1 Uang Muka Di Draf kontrak tidak diberikan
uang muka, kemudian ketika
YANG berkontrak diberikan uang muka
DILARANG
DALAM
2 Penyesuaian Di Draf kontrak,tidak ada
PERUBAHAN
Harga penyesuaian harga
KONTRAK,
( eskalasi ), kemudian ketika
ANTARA berkontrak diberikan eskalasi
LAIN harga
3 Jenis Kontrak Dari kontrak lump sum diubah
menjadi harga satuan
No. Masalah Keterangan
4 Pembayaran Dari pembayaran sekaligus
diubah menjadi bulanan/termin
YANG
DILARANG 5 Perpanjangan Perpanjangan waktu diberikan
Waktu tanpa adanya perubahan ruang
DALAM lingkup dan tanpa denda
PERUBAHAN
KONTRAK, 6 Subkontrak Pengalihan semua pekerjaan ke
ANTARA penyedia lain
7 Denda Denda keseluruhan dari nilai
LAIN kontrakdiubah menjadi dari
bagian kontrak yang belum
selesai
1. Satu kesatuan konstruksi/kegagalan bangunan
SOLUSI dengan pekerjaan sebelumnya, dibuat kontrak
PEKERJAAN baru dengan penunjukan langsung
TAMBAH 2. Bukan satu kesatuan konstruksi/kegagalan
MELEBIHI bangunan dengan pekerjaan sebelumnya, dibuat
10% dengan kontrak baru dengan proses
NILAI lelang/pengadaan langsung

KONTRAK
CATATAN:
Pengadaan langsung/penunjukan langsung
dilakukan negosiasi kewajaran harga
DAFTAR HITAM
TOTAL
166 52 10
228 Penyedia
Jasa Penyedia Penyedia
PENYEDIA Konstruksi Barang/Ja Jasa
BARANG/JASA sa Lainnya Konsultan

Administrasi Penayangan Daftar Hitam Tahun 2017


PEMILIHAN 2
Jenis
Pelanggaran 1
Yang Menjadi 2,44%

Dasar
Penetapan Tidak memperbaiki atau mengganti barang akibat 2
cacat mutu
Menolak SPPBJ dengan alasan yang tidak dapat
Sanksi 3
diterima oleh PPK
Pencantuman KONTRAK 2
Dalam Daftar 1
Hitam Triwulan 1
I – II Tahun 2018
97,56%
5
(Perka No. 18
Tahun 2014) 10
6
TOTAL

123 106 17 0
Penyedia Penyedia Penyedia
PENYEDIA Barang/Ja
Jasa Jasa
BARANG/JASA Konstruksi sa Lainnya Konsultan

Administrasi Penayangan Daftar Hitam. Triwulan I – II Tahun


PEMILIHAN 2
Jenis
Pelanggaran 1
Yang Menjadi 2,44%

Dasar
Penetapan Tidak memperbaiki atau mengganti barang akibat 2
cacat mutu
Menolak SPPBJ dengan alasan yang tidak dapat
Sanksi 3
diterima oleh PPK
Pencantuman KONTRAK 2
Dalam Daftar 1
Hitam Triwulan 1
I – II Tahun 2018 97,56%
5
(Perka No. 18
Tahun 2014) 10
6
SANKSI BERDASARKAN PERPRES 16 TAHUN 2018
No Daftar Kesalahan Blacklist Blacklist Ganti Rugi
1 Tahun 2 Tahun
1 Menyampaikan dokumen atau keterangan palsu/tidak benar untuk memenuhi v
persyaratan yang ditentukan dalam dokumen pengadaan

2 Terindikasi melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur v


harga penawaran
3 Terindikasi melakukan KKN dalam pemilihan Penyedia v

4 Mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh Pejabat v
Pengadaan/Pokja Pemilihan/Agen Pengadaan

5 Pemenang pemilihan mengundurkan diri sebelum penandatanganan kontrak, v


setelah diterbitkan SPPBJ
6 Tidak melaksanakan kontrak, tidak menyelesaikan pekerjaan, atau tidak v
melaksanakan kewajiban dalam masa pemeliharaan

7 Menyebabkan kegagalan bangunan v

8 Menyerahkan Jaminan yang tidak dapat dicairkan v

9 Melakukan kesalahan dalam perhitungan volume hasil pekerjaan v


berdasarkan hasil audit
PERMASALAHAN 1

Batas Akhir Penetapan


Pengumuma
Pemasukkan Pemenang
n
Lelang Penawaran

SK
Penetapan
Blacklist
Dapatkah ditetapkan sebagai pemenang?
Tidak Dapat Ditetapkan sebagai Pemenang, karena
Penyedia telah menandatangani Pakta Intergritas, yang
berisikan:
“yang bersangkutan berikut pengurus badan usaha tidak
sedang dikenakan sanksi daftar hitam”
PERMASALAHAN 2

SPPBJ
Penetapan Penanyanga
Pemenang n dalam
Daftar Hitam
Nasional
SK
Penetapan
Blacklist

Dapatkah PPK menerbitkan SPPBJ?


1.SPPBJ tidak dapat diterbitkan
2.Lelang dinyatakan gagal
3.Evaluasi Ulang
PERMASALAHAN 3

Penetapan Penerbitan Penandatangana


Pemenang SPPBJ n Kontrak

SK
Penetapan
Blacklist

Dapatkah PPK menandatangani Kontrak?


1.PPK tidak dapat menandatangani Kontrak
2.Lelang dinyatakan gagal
3.Evaluasi Ulang
PERMASALAHAN 4

Penetapan Penandatangan Penayangan PPK mengetahui


Pemenang an Kontrak dalam Penyedia masuk
Daftar Hitam Daftar Hitam
Nasional
SK
Penetapan
Blacklist

Langkah apa yang harus diambil PPK?


1.PPK melakukan pemutusan kontrak dan Penyedia dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam pasal 7.17.1 huruf d. Perlem No. 9 Tahun 2018.
2.Penyedia dibayar sesuai prestasi pekerjaan setelah dilakukan proses
audit tanpa diberikan keuntungan.
3.Terhadap sisa pekerjaan, dapat dilakukan Penunjukan Langsung oleh
kelompok kerja ULP sebagaimana diatur dalam pasal 7.17.1 Perlem No. 9
Tahun 2018.
PERMASALAHAN 5

Penetapan Penandatangan PPK memberikan PPK mengetahui


Pemenang an Kontrak Uang Muka Penyedia masuk
kepada Penyedia Daftar Hitam
SK Penanyangan
Penetapan dalam Daftar
Blacklist Hitam
Langkah apa yang harus diambil PPK? Nasional
1.PPK melakukan pemutusan kontrak dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana
diatur dalam Pasal 7.17.1 Perlem No. 9 Tahun 2018.
2.Prestasi Pekerjaan berdasarkan hasil perthitungan bersama dan hasil audit tanpa
diberikan keuntungan dengan memperhitungkan besaran uang muka yang telah
diberikan.
3.Terhadap sisa pekerjaan, dapat dilakukan Penunjukan Langsung oleh kelompok
kerja ULP sebagaimana diatur dalam Pasal 7.17.1 Perlem No. 9 Tahun 2018.
PERMASALAHAN 6

Penetapan Penandatangan Serah Terima Pembayaran


Pemenang an Kontrak Pekerjaan 100% 100%

SK Penanyangan
Penetapan dalam Daftar
Blacklist Hitam
Nasional
Langkah apa yang harus diambil PPK?
1.Prestasi Pekerjaan dibayarkan tanpa keuntungan.
2.Prestasi Pekerjaan dapat dimanfaatkan dan sesuai spek
teknis dalam kontrak
PERMASALAHAN 7

Penetapan Penandatangan Serah Terima PPK mengetahui


Pemenang an Kontrak Pekerjaan dan Penyedia masuk
Pembayaran100 Daftar Hitam
%
SK Penanyangan
Penetapan dalam Daftar
Blacklist Hitam
Nasional
Langkah apa yang harus diambil PPK?
1.Penyedia diminta mengembalikan keuntungan.
2.Prestasi Pekerjaan dapat dimanfaatkan dan sesuai spek
teknis dalam kontrak.
PERMASALAHAN 8

Penetapan Penandatangan Penayangan PPK mengetahui


Pemenang an Kontrak Daftar Hitam Penyedia masuk
Nasional Daftar Hitam

SK
Penetapan
Blacklist

Langkah apa yang harus diambil PPK?


Dikeranakan Pengenaan Sanksi Daftar Hitam tidak berlaku
surut (non retroaktif), maka Hak dan Kewajiban Penyedia
tetap mengacu sesuai kontrak. (Pasal 6 Perlem No. 17
Tahun 2018)
PERMASALAHAN 9

Penetapan Penandatangan Penayangan Terdapat


Pemenang an Kontrak dalam Pengaduan
Daftar Hitam Masyarakat
Nasional
SK
Penetapan
Langkah apa yang harus Blacklist
diambil PPK?
1.PPK melakukan pemutusan kontrak dan Penyedia dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam Pasal 7.17.1 huruf d Perlem No. 9 Tahun 2018.
2.Penyedia dibayar sesuai prestasi pekerjaan setelah dilakukan proses audit tanpa
diberikan keuntungan.
3.Terhadap sisa pekerjaan, dapat dilakukan Penunjukan Langsung oleh kelompok
kerja ULP sebagaimana diatur dalam 7.17.1 Perlem No. 9 Tahun 2018.
Juni Juli
PERMASALAHAN 10
Perpres No 4 Perpres No 16
/2015 /2018

Penandatangan Penayangan
Penetapan
an Kontrak dalam
Pemenang
Daftar Hitam
Nasional
SK
Penetapan
Blacklist
Langkah apa yang harus diambil PPK?
1. PPK melakukan pemutusan kontrak dan Penyedia dikenakan
sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 7.17.1 huruf d Perlem
No. 9 Tahun 2018.
2. Penyedia dibayar sesuai prestasi pekerjaan setelah dilakukan
proses audit tanpa diberikan keuntungan.
3. Penyedia dikenakan sanksi Daftar Hitam kembali selama 1 Tahun
sebagaimana diatur dalam Pasal 6 Perlem No.9/2018.
PERPANJANGAN WAKTU
&
PEMBERIAN KESEMPATAN
LATAR BELAKANG

• Banyak kekeliruan pemahaman antara Perpanjangan Waktu Kontrak


dengan Pemberian Kesempatan

• Banyaknya terjadi sengketa kontrak akibat kekeliruan pemahaman


Perpanjangan Waktu Kontrak dan Pemberian Kesempatan
DEFINISI

Addendum Perpanjangan Waktu Kontrak Pemberian Kesempatan Penyelesaian


adalah perubahan kontrak yang berupa Pekerjaan adalah pemberian
perpanjangan waktu pelaksanaan kontrak kesempatan dari PPK kepada penyedia
karena adanya perubahan kondisi untuk menyelesaikan pekerjaan akibat
lapangan, force majeure, dan/atau terjadinya keterlambatan penyelesaian
peristiwa kompensasi yang menuntut pekerjaan karena kesalahan penyedia
perpanjangan waktu pelaksanaan barang/jasa.
pekerjaan.
DASAR HUKUM
PEMBERIAN KESEMPATAN
PENYELESAIAN PEKERJAAN
PERPANJANGAN WAKTU • Pasal 91 Perpres Nomor 16 Tahun 2018
KONTRAK tentang Pengadaan Barang/Jasa
• Pasal 55 Perpres Nomor 16 Pemerintah;
Tahun 2016 tentang Pengadaan • Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018
Barang/Jasa Pemerintah; tentang Pedoman Pelaksanaan
• Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia
2018 tentang Pedoman • Peraturan Menteri Keuangan Republik
Pelaksanaan Pengadaan Indonesia Nomor 243/PMK.05/2015
Barang/Jasa melalui Penyedia; tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 194/PMK.05/2014
tentang Pelaksanaan Anggaran Dalam
Rangka Penyelesaian Pekerjaan Yang
Tidak Terselesaikan Sampai Dengan Akhir
Tahun Anggaran;
PENYEBAB

PERPANJANGAN
PEMBERIAN KESEMPATAN
WAKTU KONTRAK
PENYELESAIAN PEKERJAAN

FORCE PERISTIWA
MAJEURE KOMPENSASI
KETERLAMBATAN AKIBAT
KESALAHAN PENYEDIA
BARANG / JASA

PERUBAHAN KONDISI
LAPANGAN
PERSYARATAN

PERPANJANGAN WAKTU KONTRAK


KRITERIA FORCE MAJEURE KRITERIA PERISTIWA KOMPENSASI
• Ada pernyataan Force Majeure dari instansi • PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi
berwenang (bencana alam, bencana sosial, pelaksanaan pekerjaan;
kerusuhan, Kejadian Luar Biasa, dan gangguan • keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
industri); • PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi
• Untuk Force Majeure diluar yang disebutkan diatas dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
tidak diperlukan pernyataan dari instansi yang • PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk
berwenang tetapi diperlukan bukti/data terjadi force melakukan pengujian tambahan yang setelah
majeure misalnya data curah hujan dari BMKG, dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
pemotongan anggaran oleh kementerian kerusakan/ kegagalan/ penyimpangan;
keuangan,atau terjadi kondisi yang tidak dapat • PPK memerintahkan penundaaan pelaksanaan
dikendalikan oleh para pihak; pekerjaan;
• Kejadian Force Majeure menuntut perpanjangan • ketentuan lain dalam SSKK.
waktu pelaksanaan pekerjaan.
PERSYARATAN

PEMBERIAN KESEMPATAN
PENYELESAIAN PEKERJAAN

Pemberian kesempatan yang tidak melampaui tahun anggaran :


• Tidak boleh direncanakan sebelum penandatanganan kontrak;
• Analisis PPK menyimpulkan bahwa lebih efisien dan bermanfaat apabila
penyedia diberi kesempatan menyelesaikan pekerjaan;
• Penyedia dinilai dan membuat pernyataan sanggup menyelesaikan
pekerjaan apabila diberi kesempatan;
PEMBERIAN KESEMPATAN
PERSYARATAN PENYELESAIAN PEKERJAAN

Pemberian kesempatan yang • Penyedia membuat surat pernyaataan bahwa


melampaui tahun anggaran : sanggup menyelesaikan sisa pekerjaan maksimal
• Tidak boleh direncanakan sebelum 90 hari kalender sejak berakhirnya masa
penandatanganan kontrak; pekerjaan, bersedia dikenakan denda
• Analisis PPK menyimpulkan bahwa keterlambatan, dan tidak menuntut denda/bunga
lebih efisien dan bermanfaat apabila apabila terdapat keterlambatan pembayaran atas
penyedia diberi kesempatan penyelesaian sisa pekerjaan pada tahun
menyelesaikan pekerjaan; anggaran berikutnya; dan
• Penyedia dinilai dan membuat • PA/KPA menyatakan bersedia mengalokasikan
pernyataan sanggup menyelesaikan anggaran pada tahun berikutnya untuk
pekerjaan apabila diberi kesempatan; membayar sisa pekerjaan yang diselesaikan
• Memperpanjang jaminan pelaksanaan pada tahun berikutnya.
(apabila ada);
ADDENDUM KONTRAK

PERPANJANGAN PEMBERIAN KESEMPATAN


WAKTU KONTRAK PENYELESAIAN PEKERJAAN

Tidak diperlukan addendum


Diperlukan Addendum /

perpanjangan waktu
Perubahan Kontrak
● Khusus untuk pemberian
kesempatan melampaui tahun
anggaran diperlukan
addendum perubahan
pembebanan anggaran.
KAPAN DILAKUKAN

PERPANJANGAN PEMBERIAN KESEMPATAN


WAKTU KONTRAK PENYELESAIAN PEKERJAAN

Sebelum Kontrak Berakhir


JAMINAN PELAKSANAAN

PERPANJANGAN PEMBERIAN KESEMPATAN


WAKTU KONTRAK PENYELESAIAN PEKERJAAN
• Diperpanjang s.d. batas • Diperpanjang s.d. batas waktu sesuai pemberian
waktu perpanjangan kesempatan;
• Apabila denda keterlambatan berdasarkan 1/1000 dari
penyelesaian kontrak bagian kontrak yang belum diselesaikan maka besaran
yang ditapkan dalam jaminan pelaksana tetap 5% dari nilai kontrak.
addendum kontrak; • Apabila denda keterlambatan sebesar 1/1000 dari nilai
kontrak, maka besaran jaminan dan pemberian kesempatan
mengakibatkan denda lebih dari 5%, maka penyedia
• Besaran jaminan barang/jasa menambah nilai jaminan pelaksanaan sehingga
pelaksanaan sebesar 5% menjadi sebesar 1/ 1000 dikalikan jumlah hari
dari nilai kontrak. kesanggupan penyelesaian pekerjaan dikalikan nilai
Kontrak, atau paling banyak sebesar 9% dari nilai Kontrak.
DENDA KETERLAMBATAN

PEMBERIAN KESEMPATAN
PENYELESAIAN PEKERJAAN
PERPANJANGAN
WAKTU KONTRAK ● 1/1000 per hari dari bagian kontrak apabila penyelesaian
masing-masing pekerjaan yang tercantum pada bagian
kontrak tersebut tidak tergantung satu sama lain dan
memiliki fungsi yang berbeda, dimana fungsi masing-
masing bagian kontrak tersebut tidak terkait satu sama
lain dalam pencapaian kinerja pekerjaan;
● 1/1000 per hari dari total nilai kontrak, apabila
penyelesaian masing-masing pekerjaan yang tercantum
pada bagian kontrak tersebut tergantung satu sama lain
dan tidak memiliki fungsi yang berbeda, dimana fungsi
TIDAK DIKENAKAN masing-masing bagian kontrak tersebut terkait satu sama
DENDA lain dalam pencapaian kinerja pekerjaan.
BERAPA LAMA

PERPANJANGAN PEMBERIAN KESEMPATAN


WAKTU KONTRAK PENYELESAIAN PEKERJAAN

Sesuai kebutuhan
perpanjangan waktu
90 hari
yang diperlukan akibat
penyebab
perpanjangan waktu
SIMULASI PERHITUNGAN
PEMBERIAN KESEMPATAN
PERPANJANGAN PEMBERIAN KESEMPATAN
WAKTU KONTRAK PENYELESAIAN PEKERJAAN

TIDAK BOLEH DIRENCANAKAN DARI AWAL


KEADAAN KAHAR
KEADAAN KAHAR

Pasal 1244 KUHPerdata, sebagai berikut:


”Debitur harus dihukum untuk mengganti biaya, kerugian
dan bunga, bila dia tidak dapat membuktikan bahwa tidak
dilaksanakannya perikatan itu atau tidak tepat waktu dalam
melaksanakan perikatan itu disebabkan oleh suatu hal yang
tidak terduga, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kepadanya, walaupun tidak ada iktikad buruk padanya”.
………Lanjutan halaman 2
Pasal 1 Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya,
sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat
dipenuhi.

Penjelasan : Contoh Keadaan Kahar dalam Kontrak Pengadaan


Barang/Jasa antara lain namun tidak terbatas pada: bencana alam,
bencana non alam, bencana sosial, pemogokan, kebakaran, gangguan
industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama
Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.
Kewenangan yang menetapkan bencana
No Keadaan Kahar Pengertian Yang menetapkan Instansi
yang berwenang
1 Bencana Alam Bencana yang diakibatkan oleh Badan Nasional
peristiwa atau serangkaian Penanggulangan Bencana
peristiwa yang disebabkan oleh (BNPB)
alam antara lain berupa: Badan Meterologi, Klimatologi
- Gempa bumi, dan Geofisika (BMKG)
- Tsunami,
- Gunung meletus,
- Banjir,
- Kekeringan,
- Angin topan, dan
- Tanah longsor.

Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Alam


Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Alam

No Keadaan Kahar Pengertian Yang menetapkan Instansi


yang berwenang
2 Bencana Non Alam Bencana yang diakibatkan
oleh
peristiwa atau rangkaian
peristiwa nonalam yang
antara lain berupa :
- Gagal teknologi,
- Gagal modernisasi,
- Epidemi, dan
- Wabah penyakit.
……….Lanjutan halaman 6
Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Alam
No Keadaan Kahar Pengertian Yang menetapkan Instansi
yang berwenang
3 Bencana Sosial Bencana yang diakibatkan oleh Kepolisian Setempat
peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh
manusia yang meliputi konflik
sosial antar kelompok atau
antarkomunitas masyarakat,
dan teror

……….Lanjutan halaman 5
Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Alam

No Keadaan Kahar Pengertian Yang menetapkan Instansi


yang berwenang
4 Kebakaran Kepolisian Setempat
5 Gangguan Industri - Keterlambatan - Direktorat Bea dan Cukai,
pengiriman barang Kementerian Keuangan
dikarenakan kebijakan - Pabrikan
peraturan Import;
- Discontinue
6 Bencana Nasional - Perubahan Kebijakan - Presiden
Pemerintah - Gubernur
- Walikota
- Bupati
Discontinue
• Apakah Discontinue merupakan keadaan kahar?
Discontinue merupakan barang yang dimaksud
sudah tidak diproduksi lagi oleh Produsen, dimana
produksi tersebut bukan kendali dari pihak Penyedia
atau PPK.

• Siapa yang menyatakan?


Pabrikan yang memproduksi barang yang dimaksud.
Penyelesaian Pekerjaan terhadap Keadaan Kahar

Penyelesaian atas Permasalahan akibat Keadaan Kahar:


- Apabila CCO lebih dari 10%, maka atas kelebihan dari
10% dapat dilakukan kontrak baru dengan dilakukan
penunjukan langsung oleh Penyedia terdekat yang sedang
mengerjakan proyek bencana atau penyedia lain yang
dianggap mampu (alat dan tenaganya dekat dengan lokasi)
atau Penyedia yang dianggap mampu.
- Apabila terjadi Keadaan Kahar, terhadap pekerjaan: ……….Lanjutan halaman 13
a) Penyedia Barang/Jasa memberitahukan tentang terjadinya Keadaan
Kahar kepada PPK secara tertulis dalam waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kalender sejak terjadinya Keadaan Kahar,dengan
menyertakan salinan pernyataan Keadaan Kahar yang dikeluarkan oleh
pihak/instansi yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b) Dibuat berita acara/justifikasi dari PPK akibat perubahan kontrak yang
mengubah waktu pelaksanaan pekerjaan, biaya dan ruang lingkup
pekerjaan.
c) Setelah terjadinya Keadaan Kahar, para pihak dapat melakukan
kesepakatan, yang dituangkan dalam perubahan Kontrak.
d) Pada saat terjadi Keadaan Kahar, dihentikan hingga keadaan kahar
(bencana, dll) selesai dan Penyedia melanjutkan pekerjaan setelah PPK
mendapatkan perhitungan kompensasi waktu Penyelesaian pekerjaan
PERISTIWA KOMPENSASI

Ketentuan mengenai kompensasi yang dapat diberikan kepada


Penyedia bilamana dapat dibuktikan merugikan Penyedia dalam hal
sebagai berikut:
1. PPK memodifikasi atau mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pekerjaan Penyedia;
2. Keterlambatan pembayaran kepada Penyedia;
3. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau
instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
4. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sebagaimana yang
diperjanjikan dalam kontrak;
5. PPK menginstruksikan kepada pihak Penyedia untuk melakukan
pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata
tidak diketemukan kerusakan/ kegagalan/penyimpangan;
6. Kompensasi lain yang dirinci dalam syarat khusus kontrak.
Perubahan Kontrak yang disebabkan peristiwa kompensasi bisa
dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, meliputi:
(1) Perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan
oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan
dalam kontrak;
(2) Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya
perubahan pekerjaan; dan/atau
(3) Perubahan nilai kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan,
perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan, dan/atau penyesuaian
harga.
Sanksi Keadaan Kahar dan
Peristiwa Kompensasi

Keadaan Kahar dan Peristiwa Kompensasi,


tidak dikenakan sanksi:
- Denda;

- Jaminan Pelaksanaan;

- Daftar Hitam.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai