PENDAHULUAN
Fraud (kecurangan) hingga saat ini merupakan salah satu hal yang
1
2
manajemen puncak dengan lini operasi di dalam perusahaan ini dapat memicu
Ada tiga bentuk kecurangan (fraud), antara lain penyalahgunaan atas aset
palsu atas laporan keuangan salah saji atau pengabaian jumlah atau pengungkapan
yang disengaja dengan maksud menipu para pemakai laporan keuangan tersebut;
dan yang ketiga yaitu korupsi penyalahgunaan jabatan untuk keuntungan pribadi
(Karyono, 2013:47).
massa adalah kasus tindak pidana korupsi yang menyeret Direktur PT Pos
Indonesia. Sejumlah borok korupsi yang terjadi di PT Pos Indonesia kian terkuak.
Terminal (DPT) di perusahaan itu, kali ini Kejaksaan Agung kembali menemukan
dugaan korupsi terkait biaya pengiriman Kartu Perlindungan Sosial (KPS) tahun
2013. Penyidik Kejaksaan Agung telah menyidik kasus ini sejak awal Januari
Sejauh ini telah ada tiga orang yang ditetapkan tersangka. Mereka adalah Zulkifli
Assagaf bin Salim (mantan Senior Vice President PT Pos), Arjuna (karyawan
BUMN) dan Pamungkas Tedjo Asmoro. Menurut M Rum, kasus itu bermula dari
munculnya Surat Izin Tambahan Biaya Pendistribusian KPS dari 10 wilayah area
kantor pos sebesar Rp21,7 miliar. Surat ini ternyata tanpa adanya detail/rincian
3
kekurangan biaya dimaksud dari UPT yang direkapitulasi oleh kepala area
operasi. Surat itu ditandatangani tersangka Zulkifli Assagaf selaku Ketua II Satgas
pendistribusian kepada masing-masing UPT. Atas dasar surat izin itulah, kepala
kenyataannya sebagian dana itu digunakan antara lain untuk membeli telepon
kuitansi palsu atau kuitansi pembayaran yang di-mark up. Pada tahun sebelumnya,
Kejaksaan Agung juga telah membongkar kasus pengadaan PDT. Dari hasil
penghitungan BPKP ditaksir kerugian negara kasus ini mencapai Rp9,56 miliar.
Ada lima tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah Direktur Utama PT Pos
Indonesia Bandung. Selain itu ada pula Senior Vice Presiden Technologi
telah divonis bersalah dengan hukuman rata-rata satu tahun kurungan. Dalam
kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat portable data terminal (PDT)
bertugas untuk mengevaluasi suatu sistem dan prosedur yang telah disusun secara
benar dan sistematis serta apakah telah diimplementasikan secara benar, melalui
karena mereka menguasai ilmu audit dan akuntansi. Selain itu ada kegiatan audit
internal lainnya yaitu menguji dan menilai efektivitas dan kesuksesan sistem
untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur
Foundation, 2009:2).
kecurangan yang dapat terjadi, auditor perlu untuk mengerti dan memahami
5
dapat digunakan untuk mencegah kecurangan antara lain dengan tanda, sinyal,
atau red flags suatu tindakan yang diduga menyebabkan atau potensial
menimbulkan kecurangan. Red flags merupakan suatu kondisi yang janggal atau
berbeda dari keadaan normal. Dengan kata lain, red flags merupakan petunjuk
atau indikasi akan adanya sesuatu yang tidak biasa dan memerlukan penyidikan
lebih lanjut (Marcelina et al, 2009:53). Meskipun timbulnya red flags tidak selalu
setiap kasus kecurangan terjadi dan dapat membantu langkah selanjutnya bagi
auditor untuk dapat memperoleh bukti awal atau mendeteksi adanya kecurangan.
(Amrizal, 2004)
(Tuannakotta, 2007:107-111).
keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal efekifitas dan
efisiensi operasi, keandalan informasi keuangan dan keaatan terhadap hukum dan
dalam suatu organisasi, diperlukan peran aktif dari audit internal. Menurut laporan
aktifitas audit internal dapat menekan 35 % fraud. Peran audit internal diperlukan,
karena audit internal merupakan suatu bagian yang independen, yang disiapkan
penilaian dengan tujuan untuk menguji dan mengevaluasi berbagai kegiatan yang
Salah satu jenis kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh audit internal
aktivitas yang volumenya cukup tinggi dan secara normal dihadapi oleh audit
internal. Kecurangan adalah suatu bentuk kejahatan. Ada banyak jenis kecurangan
7
bergerak dalam bidang pelayanan jasa bagi masyarakat, yang penulis uraikan
dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul: “Peranan Audit Internal Dalam
PT Pos Indonesia.
Pos Indonesia.
Indonesia.
8
Indonesia.
Indonesia.
kegiatan dapat berjalan efektif dan efisien serta kinerja suatu organisasi
dapat ditingkatkan.
2. Penulis
3. Pihak Lain
suatu perusahaan.
penulis mengadakan penelitian dengan mengambil data primer pada PT. Pos
berlokasi di Jalan Gatot Subroto No.1 Cimahi. Penelitian ini dilaksanakan pada