Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya jualah kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah “Mollusca” ini.
Sholawat dan salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW beserta keluarga, kerabat, dan pengikut beliau hingga akhir
zaman.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Merty Triyanti, M.pd atas bimbingan yang diberikan dalam proses
pembuatan makalah ini selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar
Pendidikan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari
kesalahan dan sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Kami berharap semoga makalah “Mollusca” ini dapat digunakan sebagaimana
mestinya dan bisa memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT
mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita. Amin ya rabbal ‘alamin.

Lubuklinggau, 24 September 2014

Tim Penyusun
i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
............................................................................................... i

DAPTAR
ISI............................................................................................................... ii

BAB
I PENDAHULUAN...........................................................................................
1

BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................
2

A. Pengertian..........................................................................................................
2

B. Ciri-ciri
Mollusca…………………………………………………………….. 2

a. Ciri Tubuh
Mollusca……………………………………………………… 2
b. Sistem Organ
Mollusca…………………………………………………... 3

C. Klasifikasi
Mollusca………………………………………………………….. 4
a. Kelas
Gastropoda………………………………………………………… 5
b. Kelas
chepalopoda……………………………………………………….. 6
c. Kelas
Bivalvia……………………………………………………………. 8
d. Kelas
Amphineura………………………………………………………... 11
e. Kelas
Scaphopoda………………………………………………………... 12

D. Peranan Mollusca Bagi Kehidupan


Manusia………………………………… 14

BAB
III PENUTUP.....................................................................................................
15

A. Kesimpulan.......................................................................................................
15

B. Daftar
Pustaka……………………………………………………………….. 16

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah
filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis
dalam bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung
benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di
sekitar rumah kita. Moluska (filum Mollusca, dari bahasa Romawi: molis = lunak)
merupakan hewantriploblastikselomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya
termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai
jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.

B. Rumusan Masalah
ü Apa yang dimaksud mollusca?
ü Bagaimana ciri-ciri mollusca?
ü Molllusca terbagi dalam berapa jenis?

C. Tujuan Masalah
ü Untuk mengetahui pengertian mollusca
ü Untuk mengetahui cirri-ciri mollusca
ü Untuk menetahui jenis-jenis molusca

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Mollusca berasal dari bahasa romawi yaitu molis yang artinya lunak. Jadi Filum
Mollusca adalah kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh
lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.
Mollusca yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan salah
satu Mollusca yang termasuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu berjalan dengan
menggunakan perutnya. Filum Mollusca dibagi menjadi 5 kelas : Gastropoda,
Chepalopod, Pelecypoda, Amphineura dan Scaphopoda. Tubuh Mollusca simetri
bilateral, tertutup mantel yang menghasilkan cangkang, dan mempunyai kaki
penteral.

B. Ciri-ciri Mollusca:
Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
Habitatnya di air tawar, air laut maupun daratan.
Merupakan hewan triploblastik selomata.
Struktur tubuhnya simetri bilateral.
Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf.
Organ ekskresi berupa nefridia.
Memiliki radula (lidah bergigi).
Hidup secara heterotroph.
Reproduksi secara seksual.
a. Ciri tubuh Mollusca
Molusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot.
Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi
menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.

2. Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa
viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
Massa viseral dilindungi oleh mantel
Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk
suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan.
Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
b. Strukur dan fungsi tubuh
Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan, dan mantel.
1. Sitem syaraf
Mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus dengan
serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap
terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah
bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut
radula. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang berada pada rongga
mantel.

2. Pencernaan Mollusca
Saluran pencernaan lengkap, dimulut terdapat radula, kecuali pada pelecypoda dan
mulut berhubungan dengan esophagus, perut dan usus yang melingkar. Anus
terletak pada tepi dorsal rongga mantel di bagian posterior. Sisa pencernaan
berbentuk pellet yang padat.

3. Pernapasaan Mollusca
Alat pernapasan mollusca kebanyakan adalah sepasang insang atau lebih yang
dinamakan ctenidia, beberapa jenis mempunyai “paru-paru” atau kedua-
duanya.Tiap insang terdiri atas sebuah sumbu pipih yang memanjang di bagian
tengah, dan pada sisi-sisinya terdapat filament pipih berbentuk segitiga.
4. Peredaran Darah Mollusca
Jantung mollusca terdiri atas dua serambi (auricle) dan sebuah bilik (ventricle),
terdapat dalam rongga pericardium. Bilik memompa darah ke aorta, beberapa arteri
dan menuju sinus dalam organ atau jaringan. Peredaran darah terbuka, artinya darah
tidak melalui pembuluh darah, tetapi melalui sinus darah yaitu rongga di antara sel-
sel dalam organ.

5. Reproduksi Mollusca
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan
betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski
begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan
secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut
berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.

C. Klasifikasi Mollusca
a. Kelas Gastropoda
Biasanya disebut siput dan bekicot. siput (Lymnea) dan bekicot (Achatina)
kedua hewan ini adalah jenis hewan kelas Gastropoda. Jenis hewan ini juga ada
yang hidup di laut, air tawar dan banyak pula yang hidup di
darat. Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan populer. Ada
sekitar 60.000 jenis/spesies Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis
yang telah menjadi fosil. Karena banyaknya jenis Gastropoda, maka hewan ini
mudah ditemukan.
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk
kerucut terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok.
Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya simetri bilateral. Namun ada
pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok, sehingga sering disebut siput
telanjang (vaginula). Gastropoda berasal dari kata Gaster artinya perut,
dan podos artinya kaki. Jadi Gastropoda adalah hewan yang bertubuh lunak,
berjalan dengan perut yang dalam hal ini disebut kaki.
Gerakan Gastropoda disebabkan oleh kontraksi-kontraksi otot seperti
gelombang, dimulai dari belakang menjalar ke depan. Pada waktu bergerak,
kaki bagian depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir yang berfungsi
untuk mempermudah berjalan, sehingga jalannya meninggalkan bekas. Hewan
ini dapat bergerak secara mengagumkan, yaitu memanjat ke pohon tinggi atau
memanjat ke bagian pisau cukur tanpa teriris.
Di kepala siput terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel
pendek. Pada tentakel panjang, terdapat mata. Mata ini hanya berfungsi untuk
membedakan gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi
sebagai indera peraba dan pembau.
Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi dengan rahang dari zat
tanduk. Di dalam mulut terdapat lidah parut atau radula dengan gigi-gigi kecil
dari kitin. Selanjutnya terdapat kerongkongan, kemudian lambung yang bulat,
usus halus dan berakhir di anus. Gastropoda umumnya pemakan tumbuh-
tumbuhan atau disebut hewan herbivore, dan karnivore

.
Gambar 1. Anatomi pada kelas Gastropoda
Pernafasan bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru,
sedangkan Gastropoda yang hidup di air, bernafas dengan insang.

Alat ekskresi adalah sepasang protonephridia pada ordo Archeogastropoda,


sedangkan pada Gastropoda yang lain nephridium kanan lenyap. Nephridium
terletak didalam massa visceral, urine dibuang bersama aliran air keluar dalam
bentuk amonia atau senyawa anomium.

Sistem saraf terdiri atas sepasang ganglion otak (ganglion cerebral)di bagian
posterior esofagos yang berhubungan dengan saraf mata, tentakel dan
statocyst, sepasang ganglion mulut berhubungan dengan rongga mulut. Dari
ganglion otak terdapat sepasang benang saraf ventral yang berhubungan dengan
ganglon kaki, dan sepasang lagi ke ganglion sisi yang berhubungan dengan
mantel dan otot columella.

Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung dan saluran darah sebagai organ
transportasi. Darah mengalir dari ventricle (bilik) menuju aorta pendek, kearteri
posterior dan arteri anterior. Arteri posterior memasok darah ke massa visceral
sedangkan arteri anterior memasok darah ke kepala dan kaki.

Sistem pencernaan makanan meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar


ludah, tembolok, lambung kelenjar, dan usus.

Alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga
ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu
melakukan autofertilisasi. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot
(Achatina fulica), siput air tawar (Lymnaea javanica), siput laut (Fissurella sp),
dan siput perantara fasciolosis (Lymnaea trunculata).

b. Kelas Chepalopoda
Tubuh Cephalopoda dilindungi oleh cangkok, kecuali Nautillus. Yang termasuk
kelas Cephalopodacumi-cumi (Loligo), sotong (Sepia) dan gurita (Octopus)
disebut jenis Cephalopoda. Cephalopoda berasal dari
kata cephale artrinya kepala, sedangkan podos artinya kaki
adalah Mollusca yang berkaki di kepala. Cumi-cumi dan sotong memiliki 10
tentakel yang terdiri dari 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek.
Gambar 2. Cumi-cumi / Loligo

Gambar 3. gurita / Otopus


Gambar 4. Nautilus

Di bagian perut tepatnya sebelah sifon akan ditemukan cairan tinta berwarna
hitam yang mengandung pigmen melanin. Fungsinya untuk melindungi diri. Jika
dalam keadaan bahaya cumi-cumi menyemprotkan tinta hitam ke luar sehingga
air menjadi keruh. Pada saat itu cumi-cumi dapat meloloskan diri dari lawan.

Sistem pembuluh darah cumi-cumi adalah sistem pembuluh darah tertutup, jadi
darah seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah. Hewan ini bernafas dengan
insang yang terdapat di rongga mantel yang juga menyediakan oksigen untuk
pernapasan.

Alat ekskresi dilakukan dengan ginjal. Alat reproduksinya terpisah, masing-


masing dengan gonad yang terletak dekat ujung rongga mantel.

Sistem pencernaan makanan terdiri atas: mulut, lambung, usus dan anus. Juga
dilengkapi dengan kelenjar pencernaan yaitu kelenjar ludah, hati dan pankreas.
Makanan cumi-cumi berupa ikan, udang dan Mollusca.
Cephalopoda memiliki sistem saraf yang terdiri atas beberapa pasang ganglia
yang terletaknya berjauhan dan beberapa saraf penghung dan berpusat di
kepalanya menyerupai otak.

Reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual. Cephalopoda memiliki organ


reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal dan
menghasilkan telur.
c. Kelas Bivalvia (Pelecypoda)
Hewan Bivalvia ialah berbagai jenis kerang, remis dan kijing. Bisa hidup di air
tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya banyak mengandung
zat kapur. Zat kapur ini digunakan untuk membuat cangkoknya.

Gambar 6. Struktur luar kerang air tawar

Hewan ini memiliki dua kutub (bi = dua, valve = kutub) tubuh berbentuk pipih
secara lateral dan seluruh tubu tertutup dua keping cangkang yang berhubungan
di bagiandorsl dengan adanya “hinge ligament” yaiyu semacam pita elastik yang
terdiri dari bahan organik seprti zat tanduk conchiolin sama dengan periostrakum,
bersambung dengan periostrakum cangkang.sehingga disebut Bivalvia. Kelas ini
mempunyai dua cangkok yang dapat membuka dan menutup dengan
menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkok ini berfungsi untuk
melindungi tubuh. Cangkok di bagian dorsal tebal dan di bagian ventral tipis.
Kepalanya tidak nampak dan kakinya berotot. Fungsi kaki untuk merayap dan
menggali lumpur atau pasir.
Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
aa Periostrakum adalah lapisan terluar dari zat kitin yang berfungsi sebagai
pelindung.
b Lapisan prismatik, tersusun dari kristal-kristal kapur yang berbentuk
prisma.
c. Lapisan nakreas atau sering disebut lapisan induk mutiara, tersusun dari
lapisan kalsit (karbonat) yang tipis dan paralel.

Hal ini sesuai dengan arti Pelecypoda (pelekis = kapak kecil; podos = kaki).
Kerang bernafas dengan dua buah insang (ctenidia) dan bagian mantel. Insang ini
berbentuk lembaran-lembaran (lamela) yang banyak mengandung batang insang.
Sementara itu antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel. Rongga ini
merupakan jalan masuk keluarnya air.
Sistem pencernaan dimulai dari mulut, esofagus yang pendek, lambung, usus,
rektum dan akhirnya bermuara pada anus. Anus ini terdapat di saluran yang sama
dengan saluran untuk keluarnya air. Sedangkan makanan golongan hewan kerang
ini adalah hewan-hewan kecil yang terdapat dalam perairan berupa plankton,
terutama fitoplankton. Makanan ini dicerna di lambung dengan bantuan getah
pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus.

Gambar 7. Struktur dalam kerang air tawar

Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah dua.
Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal, menghasilkan telur dan
sperma pada bagian yang berbeda didalam gonad yang sama dan mempunyai
gonaduct yang sama. Keadaan ini terdapadat pada Tridacnidae, Pectinidae,
Teredinidae, Sphaeriidae air tawar.
Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari
ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi
pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah
dibuahi berkembang menjadi larva glochidium. Larva ini pada beberapa jenis ada
yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar
dari induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista.
Setelah beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda.
Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di alam.

Gambar 8. Diagram daur hidup kerang air tawar

Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara


(Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.),
dan kerang hijau (Mytilus viridis). Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki
berbentuk pipih seperti kapak.Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan
untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur.Pelecypoda ada yang hidup
menetap dan membenamkan diri di dasar perairan.Pelecypoda mampu melekat
pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat
perekat.
Maka makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis
lainnya.Insang Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga
Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella = lembaran, branchia =
insang).Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang
masuk kedalam rongga mantel melalui sifon.
Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling
berhubungan. Tiga ganglion adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan
ganglion posterior.
Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual. Organ seksual terpisah pada
masing-masing individu. Fertilisasi terjadi secara internal maupun
eksternal. Pembuahan menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva.

d. Kelas Amphineura
Hewan Mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat pantai atau di pantai.
Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut (ventral) memanjang.
Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur,
sedangkan permukaan lateral mengandung insang.

Gambar 9. Anatomi Chiton sp.

Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi eksternal (pertemuan


sel teur dan sperma terjadi di luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton.
Hewan ini juga mempunyai fase larva trokoper.
Saat ini sudah dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu:
1) Aplacophora (tidak bercangkang)
2) Monoplacophora (bercangkang tunggal/satu sisi)
3) Polyplacophora.
Hewan ini memiliki ciri-ciri, yaitu cangkangnya memiliki susunan yang
bertumpuk-tumpuk seperti susunan genting, hidupnya melekat di dasar perairan.
Pada mulutnya dilengkapi dengan lidah parut atau radula. Contohnya adalah
Chiton
Sistem peredaran darah terbuka; jantung terdapat dalam rongga perikardium,
terdiri dari sepasang auricle dan sebuah ventricle. Sistem ekskresi terdiri atas
sepang nephridia yang besar, terletak memanjang di setiap sisi tubuh.

Sistem saraf chiton masih sederhana, terdiri atas seraf melingkari mulutyang
berhubungan dengan 2 pasang benang saraf ventral, namuntidak berbentuk
ganglion. Alat indera yang utama adalah organ subradula esthetes. Organ
subradula berisi sel-sel indera yang dapat di julurkan untuk memeriksa subrtrat
guna mendapatkan makanan.
Sistem pencernaan Organ pencernaan dimualai dari mulut yang dilengkapi radula
dan gigi – faring – perut – usus halus – anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati
yang berhubungan dengan perut.
Sistem reproduksi Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuanovum dan
sperma. Terdapat individu jantan dan betina.

e. Kelas Scaphopoda
Scaphopoda disebut juga “tusk shells” atau siput taring, karena bentuk
cangkangnya mirip gading gajah atau taring pada umumnya. Scphopoda hidup
membenamkan diri pada substrat pasir atau lumpur yang bersih di laut dangkal
tetapi beberapa jenis spesies terdapat pada kedalam 1.850 m.
Gambar 10. Cangkang kelas Scaphopoda

Hewan ini juga memiliki cangkok yang berbentuk silinder yang kedua ujungnya
terbuka. Panjang tubuhnya sekitar 2,5 s.d 5 cm. Dekat mulut terdapat tentakel
kontraktif bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan
mikrofauna. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan
silia, sementara itu pertukaran gas terjadi di mantel. Hewan ini mempunyai
kelamin terpisah.
Kaki dan kepala Scaphopoda yang kecil berbentuk seperti probosis, pada kepala
terdapat mulut dan captacula, tetapi tidak ada mata dan tentakel pada alat indera.
Captacula berbentuk filamaen yang kontraktil, dan pada ujungnya terdapat pentolan
yang adhesif. Fungsi captacula untuk menangkap makanan. Makanannya adalah
organisme mikroskopis, terutama foraminifera yang berda di sekitarnya.
Sistem peredaran darah berupa berupa sistem sinus darah, dan tidak mempunyai
jantung. Sistem saraf ganglion dan tidak berpusat. Sistem ekskresi terdiri dari
sepasang nephridia; nephridiopore terdekat dekat anus.

Semua scaphopoda berreproduksi secara seksual, telur atau sperma keluar melalui
nephridia kanan, dankeluar tubuh melalui aperture posterior. Pembuahan eksternal;
hasil pembuahan ialah larva trochophore ang berenang bebas, menjadi veliger yang
simetri bilateral. Metamorfosa menjadi anak schaphopoda teerjadi secara bertahap,
disertai perpanjangan tubuh.

D. Peranan Mollusca bagi kehidupan manusia


Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang
menguntungkan ataupun bersifat merugikan bagi kehidupan manusia.
Mollusca yang menguntungkan
1. Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang
(Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp. , sotong (Sepia sp.)
cumi-cumi (Loligo sp.), dan bekicot (Achatina fulica).
2. Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen
banyak yang berwarna sangat indah.
3. Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas
ekspor non migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.
Mollusca yang merugikan
1. Teredo sp, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal
2. Achatina fulica, sebagai hama bagi petani karena merusak tanaman.

Selain sebagai bahan makanan yang bergizi, cangkok hewan ini bisa dimanfaatkan
untuk membuat hiasan dinding, perhiasan wanita, atau dibuat kancing. Ada pula
yang suka mengumpulkan berbagai macam cangkang Mollusca untuk koleksi atau
perhiasan. Bahkan ada cangkang Mollusca yang digunakan untuk bahan mainan,
seperti kuwuk.
Sejak abad ke-17 mutiara merupakan barang perhiasan mewah yang diburu kaum
jutawan dan harganya cukup mahal contohnya mutiara. Mutiara dihasilkan dari
tiram mutiara seperti Pinctada margaritifera dan Pinctada mertensi dari
kelas Pelecypoda (Bivalvia).
Mutiara ini ada yang dihasilkan secara alami, dan adapula yang dibudidayakan. Saat
ini banyak orang yang membudidayakan tiram untuk menghasilkan mutiara.
Caranya, benda asing (kerikil, pasir atau arang) dimasukkan diantara mantel dan
cangkok tiram. Ketika benda asing itu ada di tubuhnya, tiram berusaha
mengeluarkan dengan cara membungkusnya dengan lendir. Lendir ini akhirnya
mengeras dan menjadi mutiara.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Mollusca berasal dari bahasa Romawi yaitu molis yang artinya lunak. Jadi Filum
Mollusca adalah kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Angota
dari filum Mollusca memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam, dari berbentuk
silindris seperti cacing dan tidak mempunyai kaki maupun cangkang , sampai
bentuk irri bulat tanpa kepala dan tertutup dua irrig cangkang besar. Filum Mollusca
dibagi menjadi 5 kelas : Gastropoda, Chepalopod, Pelecypoda,
Amphineura dan Scaphopoda. Filum Mollusca memiliki irri-ciri sebagai berikut
Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
Habitatnya di ait maupun darat
Merupakan hewan triploblastik selomata.
Struktur tubuhnya simetri bilateral.
Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
Organ ekskresi berupa nefridia
Memiliki radula (lidah bergigi)
Hidup secara heterotrof (berkelamin ganda)
Reproduksi secara seksual
2. Daftar Pustaka
ü Suwignyo, sugiarti, dkk. 2005. Anvertebrata Air jilid 1. Jakarta: Penebar
swadaya
ü Rusyana, adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Jakarta: Alfabeta
ü
2.1.2 MOLLSCA

A. Pengertian Mollusca

Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum
Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh
lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.
Mollusca yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan salah satu
mollusca yang termasuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu berjalan dengan
menggunakan perutnya.

Mollusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:

1. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki
berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi
tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.

2. Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral
terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral
dilindungi oleh mantel.

3. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu
rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan
tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.

Sistem syaraf mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi
esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah
terbilang lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga
memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu
disebut radula.

Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya


ganggan, ikan, ataupun mollusca lainnya. Mollusca hidup di air maupun di darat.
Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat
contohnya siput. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang berada pada
rongga mantel.

Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan
betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu
jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal
ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi
larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.
B. Karakteristik Mollusca

Moluska adalah anggota dari filum sangat besar dan beragam aminals invertebrata
yang dikenal sebagai mollusca. filum menyediakan beberapa hewan paling akrab,
termasuk univalves (kelas Gastropoda), bivalvia (kelas Bivalvia) dan cephalopoda (kelas
cephalopoda). Filum mollusca juga termasuk kurang dikenal froms menyedot sebagai
Chitons (kelas Polyplacophora) dan gading menjual (kelas Scaphopoda), antara lain.

The mollusca dari sektor Antartika dan sub-Antartika Samudra selatan dijelaskan
cukup baik, sedikit pun beberapa 1.200 moluska diidentifikasi dari daerah, yang
didominasi oleh gastropoda diikuti oleh bivalvia (Lince et al. 2006). Sampai saat ini kita
tahu kira-kira tujuh puluh enam morfospesies molluscan dari lima kelas dari wilayah
HIMMI. banyak di antaranya terlalu kecil untuk ditangkap sebagai bycatch dan hanya
taksa yang lebih besar seperti cumi, siput besar atau kerang akan akrab bagi pengamat.
Namun penting untuk membuat pengamat menyadari Divercity moluska mereka
cenderung encounther.

Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik
{ mempunyai 3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan
tengah) dan endoderm (lapisan dalam) }, bilateral simetri, umumnya memiliki
mantelyang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok
tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya
kerang tiram, siput sawah dan bekicot.(Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 86)

Cangkok kerang ini terdiri dari dua belahan, sedangkan cangkok siput berbentuk
seperti kerucut yang melingkar. Perbedaan lainnya, kaki siput tipis dan rata. Fungsinya
adalah untuk berjalan dengan cara kontraksiotot. (Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 87).

Mollusca mempunyai alat pencernaan yang sempurna mulai dari mulut yang
mempunyai radula (lidah perut) sampai dengan anus terbuka didaerah rongga mantel.
Pernapasan dilakukan dengan menggunakan insang atau “paru-paru”, mantel atau oleh
bagian epidermis. Alat eksresi berupa ginjal. Sistem syaraf terdiri atas tiga pasang
ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion pedal yang ketiganyadi
hubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. (Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 87).

Ciri-ciri Mollusca:

1. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.


2. Habitatnya di ait maupun darat
3. Merupakan hewan triploblastik selomata.
4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
6. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
7. Organ ekskresi berupa nefridia
8. Memiliki radula (lidah bergigi)
9. Hidup secara heterotrof
10. Reproduksi secara seksual

Anda mungkin juga menyukai