Anda di halaman 1dari 18

KERAGAMAN CIRI SUATU SIFAT

(Laporan Praktikum Biologi Dasar)

Oleh

MHD. AFIF ALIM NASUTION

1917011066

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019
Judul Percobaan : Keragaman Ciri Suatu Sifat

Tanggal Percobaan : 10 Oktober 2019

Tempat Percobaan : Laboratorium Zoologi

Nama : Mhd. Afif Alim Nasution

NPM : 1917011066

Jurusan : Kimia

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Kelompok : III (Tiga)

Bandar Lampung, 10 Oktober 2019

Mengetahui,
Asisten

Atiyyah Rizki Sulaiman


1617021085
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya makhluk hidup terbagi dalam berbagai macam jenis, ras, genus,
species, dan klasifikasi atau pengelompokan makhluk hidup lainnya, yang
diciptakan oleh manusia untuk mempermudah pengelompokan makhluk hidup
baik berdasarkan sifat, morfologi, fisiologi dan lain sebagainya. Dari
keberagaman inilah nantinya terdapat sifat yang berbeda-beda antara individu
satu dengan individu lainnya. Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor hereditas
atau sifat-sifat yang diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya yang
disebut dengan gen. Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata
genos yang berarti suku bangsa atau asal-usul. Genetika bisa digunakan
sebagai ilmu pengetahuan murni, bisa pula sebagai ilmu pengetahuan terapan.
Sebagai ilmu pengetahuan murni genetika harus ditunjang oleh ilmu
pengetahuan dasar lain seperti kimia, fisika, dan matematika juga ilmu
pengetahuan dasar dalam bidang biologi sendiri seperti bioseluler, histologi,
biokimia, fisiologi, anatomi, embriologi, taksonomi, dan evolusi. Sebagai ilmu
pengetahuan terapan ia menunjang banyak bidang kegiatan ilmiah dan
pelayanan kebutuhan masyarakat. Genetika perlu dipelajari agar kita dapat
mengetahui sifat-sifat keturunan sendiri serta setiap makhluk yang ada di
lingkungan kita. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup otonom
dan terisolir dari makhluk lain di dalam suatu lingkungan atau ekosistem.
Karena itu selain harus mengetahui sifat herediter, juga harus mempelajari
genetika pada hewan dan tumbuhan, karenanya dilakukan praktikum ini untuk
membuktikan adanya keragaman ciri suatu sifat pada makhluk hidup.
B. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari dilakukannya percobaan ini adalah sebagai berikut:


1. Mahasiswa dapat menjelaskan tipe-tipe (ciri) keragaman sifat pada
manusia.
2. Mahasiswa dapat menyebutkan minimal tiga ciri yang berbeda untuk suatu
sifat atau karakter tertentu.
3. Mahasiswa dapat membedakan minimal tiga ciri yang berbeda untuk suatu
sifat atau karakter tertentu.
4. Mahasiswa dapat mengidentifikasi alel dominan dan alel resesif pada sifat
atau karakter tertentu.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Genetika

Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang gen, keragaman genetik, dan
hereditas pada organsime hidup. Gregor Mendel, bapak Genetika, adalah
ilmuwan akhir abad 19 yang mempelajari alur ‘warisan sifat’ yang diwariskan
dari tetua ke turunannya. Mekanisme warisan sifat dan warisan molekuler tetap
menjadi pelajaran penting di genetika pada abad 21, tetapi genetika modern
memperluas pelajaran sampai ke fungsi dan kelakuan gen. Struktur, fungsi,
keragaman dan distribusi gen dipelajari dalam konteks sel, organisme, dan
dalam konteks populasi. Genetika dibagi menjadi beberapa sub bidang
seperti epigenetik, dan populasi genetik. Organisme yang dipelajari meliputi
bakteri, tanaman, hewan dan manusia. Secara umum, bidang genetika (baik
genetika klasik atau genetika molekuler) berusaha menjelaskan 3 poin utama
yaitu:

 Bahan Genetik: material pembawa informasi atau gen dalam DNA


organisme yang diwariskan.
 Ekspresi Genetik: bagaimana suatu informasi atau gen diekspresikan oleh
organisme.
 Pewarisan Genetik: Bagaimana suatu informasi tersebut dipindahkan
atau diwariskan dari suatu organisme ke organisme lainnya.
(Sumber:https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/pengertian-genetika).

Kata genetika pada dasarnya merupakan kata saduran yang diambil dari bahasa
Inggris yaitu kata genetics. Kata genetics sendiri berasal dari salah satu kata
yang ada dalam Bahasa Yunani yaitu Genno yang memiliki arti melahirkan.
Jika diartikan dari arti katanya, maka genetika merupakan salah satu ilmu yang
mempelajari mengenai seluk beluk lahirnya gen makhluk hidup. Jika diartikan
secara lengkap, pengertian genetika adalah sebuah cabang ilmu biologi yang
terfokus pada bidang pewarisan sifat yang terjadi pada organisme makhluk
hidup (tumbuhan, hewan, dan manusia) maupun suborganisme makhluk hidup
(virus dan prion). Sederhananya, genetika merupakan ilmu yang mempelajari
tentang gen dan berbagai macam aspek yang terkait dengannya.
(Sumber:https://pengertiandefinisi.com/pengertian-genetika-dan-sejarah-
perkembangannya/).

Genetika berkembang baik ilmu murni dan ilmu terapan. Cabang-cabang ilmu
pengetahuan dibentuk terutama sebagai hasil dari pendalaman aspek-aspek
tertentu dari objek penelitian.

Cabang murni genetika:

1. genetika molekular
2. genetika sel (sitogenetika)
3. genetika populasi
4. genetika kuantitatif
5. genetika perkembangan

Cabang terapan genetika:

1. Genetika kedokteran
2. Ilmu pemuliaan
3. Rekayasa genetika atau rekayasa gen

Bioteknologi adalah ilmu terapan yang tidak secara langsung cabang genetika
tetapi sangat terkait dengan perkembangan di bidang genetika. (Sumber:
https://www.gurupendidikan.co.id/5-pengertian-genetika-menurut-para-ahli-
beserta-cabangnya/).
B. Hukum Mendel

Hukum mendel merupakan hukum hereditas yang menjelaskan tentang prinsip-


prinsip penurunan sifat pada organisme. Sebelum menjadi suatu hukum,
banyak ahli biologi yang belum mengakui pendapat atau teori mendel tentang
hereditas. Pada tahun 1865, mendel menulis sebuah makalah berjudul “
experiment in Plant Hybridization”. Makalah tersebut berisi hasil percobaan
persilangan-perdilangan tanaman serta hipotetsisi mendel tentang pewarisan
material genetic dari induk (tertua) kepada anaknya. Berdasarkan percobaan
mendel,tersebut lahirlah konsep genetika adanya factor yang menentukan sifat
organisme. Konsep mendel belum dapat diterima oleh para ahli biologi pada
waktu itu hingga muncul penemuan kromosom secara mikroskopik yang
mendukung teori mendel.

(Sumber:https://oktavianipratama.com/science/biology/hukum-mendel/).

Tercatat pada bukunya yang berjudul “Percobaan Mengenai Persilangan


Tanaman”, Gregor Mendel menjelaskan bahwa Hukum Mendel dibagi menjadi
dua, yaitu hukum pemisahan dan hukum berpasangan secara bebas.

Hukum Mendel 1

Hukum Mendel 1 sering disebut sebagai segregasi yang mana merupakan


sebuah gen dan alel yang terjadi saat pembentukan sel gamet. Gamet ini
merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu persilangan tanaman.
Dalam istilah biologinya, hal ini sering disebut dengan suatu cara
perkembangbiakan secara seksual. Pembentukan sel gamet pada saat proses
persilangan pengembangbiakan secara seksual disebut sebagai
“Gametogenesis”. Pada saat proses pembentukan sel ini, akan adanya suatu
kegiatan reduksi. Reduksi ini merupakan suatu tindak pengurangan jumlah dari
kromosom sel anak yang telah terbentuk. Tindak pengurangan bertujuan untuk
menjaga kestabilan jumlah kromosom sel anak yang terbentuk saat proses
fertilisasi. (Sumber:https://www.ahlipengertian.com/hukum-mendel/).
Hukum Mendel 2

Hukum Mendel 2 dikenal juga sebagai Hukum Asortasi atau Hukum


Berpasangan Secara Bebas. Menurut hukum ini, setiap gen/sifat dapat
berpasangan secara bebas dengan gen/sifat lain. Meskipun demikian, gen untuk
satu sifat tidak berpengaruh pada gen untuk sifat yang lain yang bukan
termasuk alelnya. Hukum Mendel 2 ini dapat dijelaskan melalui persilangan
dihibrida, yaitu persilangan dengan dua sifat beda, dengan dua alel berbeda.
Misalnya, bentuk biji (bulat+keriput) dan warna biji (kuning+hijau).Pada
persilangan antara tanaman biji bulat warna kuning dengan biji keriput warna
hijau diperoleh keturunan biji bulat warna kuning. Karena setiap gen dapat
berpasangan secara bebas maka hasil persilangan antara F1 diperoleh tanaman
bulat kuning, keriput kuning, bulat hijau dan keriput hijau.
(Sumber:https://biologyeducationforcampus.com/2016/06/14/prinsip-hukum-
mendel-1-2/).

C. Hereditas dan Pewarisan Sifat

Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan sifat dari induk (orang
tua) kepada keturunannya (anak). Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan
sifat ini disebut genetika. Sifat-sifat suatu makhluk hidup diwariskan melalui
sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Bagian sel yang bertanggung jawab
terhadap penurunan sifat ini terdapat di bagian inti sel (nukleus). Di dalam inti
sel terdapat kromosom. Kromosom merupakan benang-benang halus yang
berfungsi sebagai faktor pembawa sifat keturunan. Di dalam kromosom
terdapat substansi pembawa sifat keturunan yang terdiri atas senyawa kimia
yang disebut gen. Gen berfungsi sebagai penentu sifat-sifat suatu makhluk
hidup. Kromosom dan gen inilah yang mengendalikan pewarisan sifat pada
makhluk hidup. (Sumber:https://blog.ruangguru.com/konsep-pewarisan-sifat-
pada-makhluk-hidup).

Menurut definisi oleh sebagian besar kamus biologi, gen adalah unit molekul
karakter. Gen menentukan karakter atau ciri-ciri dari suatu organisme, yang
biasanya diwariskan dari orang tua atau kadang-kadang ini dihasilkan dari
mutasi. Gen adalah bagian dari molekul DNA atau RNA yang menyediakan
urutan kodon untuk mensintesis protein. Warna kulit seseorang atau mata
adalah ciri-ciri, yang dikendalikan oleh gen atau set gen. Hanya ciri-ciri yang
terlihat dapat dipahami saat orang-orang yang dikendalikan oleh gen, tetapi
jumlah gen yang mengatur sifat biologis internal dalam setiap organisme akan
hampir tak terhitung. (Sumber:https://hisham.id/2015/01/perbedaan-gen-dan-
kromosom.html).

Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel pada semua
makhluk hidup, kromosom berbentuk deret panjang molekul yang disusun oleh
DNA dan protein-protein. Setiap sel terdiri dari tiga bagian utama, yaitu
nukleus (inti Sel), Sitoplasma (cairan sel), dan Membran pelindung sel. Di
dalam nukleus, terdapat benang-benang halus yang disebut ‘kromatid’, apabila
terjadi pembelahan sel, maka benang-benang halus itu dipintal membentuk
kromosom. Seperti yang saya jelaskan di atas, Kromosom adalah struktur padat
yang terdiri dari dua komponen molekul, yaitu protein dan DNA. Struktur pada
kromosom ini hanya akan tampak jelas pada metafase pembelahan sel.
Kromosom ini berfungsi sebagai penyimpanan bahan materi genetik
kehidupan. Ia terdiri dari DNA, kita tahu DNA memiliki peran sangat penting,
yaitu untuk menjalankan tugas sehari-hari, dan juga menyimpan setiap
informasi genetik, ia dapat juga membantu langsung suatu organisme untuk
tumbuh. Jadi kromosom ini memiliki fungsi yang besar dalam tubuh kita.
(Sumber:https://www.softilmu.com/2014/08/pengertian-dan-tipe-
kromosom_11.html).
III. METODOLOGI PERCOBAAN

A. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Zoologi, Gedung Jurusan Biologi


lantai 1, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lampung. Pada hari Kamis, 10 Oktober 2019. Pukul 7:30 – 9:30 WIB.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah alat tulis untuk
mencatat keragaman sifat atau karakter setiap anggota kelompok.
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu keragaman sifat atau
karakter yang ada pada anggota setiap kelompok praktikum.

C. Cara Kerja

Adapun cara kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Diamati setiap sifat atau karakter yang dimiliki setiap anggota kelompok
2. Dicatat kedalam bentuk tabel keragaman yang ditemukan dan bila perlu
digambar.
3. Ditentukan alel dominan dan resesif pada setiap sifat atau karakter yang
dijumpai.
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan yang didapat dari percobaan ini adalah sebagai
berikut:

Tabel 1. Keragaman sifat/karakter pada anggota kelompok

No. Sifat/Karakter Keragaman Jumlah

1. Jenis Rambut Lurus 5


Ikal 4
keriting 0
2. Mata Sipit 1
Belo 8
3. Lesung pipi Ada 1
Tidak 8

4. Dagu Belah Ada 1


Tidak 8

5. Bulu Mata Panjang 2


Pendek 7

6. Hidung Mancung 5
Tidak 4
Tabel 2. Prediksi alel dominan atau resesif pada keragaman sifat atau karakter

No Sifat/karakter Alel Fenotip

1. Jenis Rambut A=Lurus AA= Lurus


a= Ikal Aa= Ikal
2. Mata A=Belo AA= Belo
a=Sipit Aa=Sipit
3. Lesung Pipi A=ada Aa= Ada
a=Tidak aa= Tidak
4. Dagu Belah A=Tidak Aa= Belah
a=Belah AA= Tidak
5. Bulu Mata A=Panjang Aa= Panjang
a=Pendek aa= Pendek
6. Hidung A=Mancung AA= Mancung
a=Pesek aa= Pesek

Gamet Keterangan
AA Dominan Hemozigot
Aa Dominan Heterozigot
aa Resesif Hemozigot

B. Pembahasan

Pada praktikum ini dilakukan percobaan pengamatan keragaman ciri suatu sifat
atau karakter pada makhluk hidup, dimana pada percobaan ini objek yang
digunakan adalah setiap anggota kelompok praktikum, seperti yang diketahui
dari berbagai referensi dan literatur, bahwa Gregor Mendel seorang Ilmuwan
yang mempelajari pewarisan sifat mengatakan bahwa terdapat sesuatu yang
disebut dengan gen, dimana gen ini adalah sesuatu yang berfungsi membawa
faktor herediter atau pewarisan sifat dari suatu generasi ke generasi yang
berikutnya.
Seperti pada praktikum ini diamati pada karakter jenis rambut terdapat 5
individu dengan karakter rambut lurus, 4 individu dengan karakter berambut
ikal dan tidak ada yang berambut keriting. Pada karakter mata, terdapat 8
individu bermata belo dan hanya 1 individu yang memiliki mata sipit. Pada
karakter lesung pipi, hanya teramati 1 individu saja yang memiliki lesung pipi
dan sisanya 8 individu tidak memiliki lesung pipi. Pada karakter dagu belah,
teramati hanya 1 individu yang memiliki dagu belah dan sisanya 8 individu
tidak memiliki karakter dagu yang belah. Pada karakter bulu mata diamati
hanya terdapat 2 individu yang memiliki karakter bulu mata panjang dan
sisanya 7 individu lainnya memiliki karakter bulu mata yang pendek. Pada
karakter hidung diamati bahwa terdapat 5 individu dengan karakter berhidung
mancung dan sisanya 4 individu memiliki karakter hidung yang tidak atau
kurang mancung.

Hal-hal tersebut diatas tentunya dipengaruhi oleh faktor herediter atau


pewarisan sifat kepada keturunan seperti yang dimaksud oleh Gregor Mendel.
Gen pada orang tua dari masing-masing individu lah yang nantinya akan
menentukan seperti apa karakter atau sifat, baik morfologis ataupun fisiologis
keturunannya kelak. Pada perpaduan gen parental atau faktor herediter ini,
tidak semuanya nantinya akan dimunculkan sebagai karakter bagi sang anak
atau keturunan, tetapi ada yang dimunculkan sifatnya atau disebut dengan alel
dominan dan ada juga yang tidak dimunculkan sifatnya atau disebut dengan
alel resesif. Gen yang tidak dimunculkan sifatnya atau bersifat resesif, bukan
berarti bahwa karakter tersebut tidak ada. Karakter tersebut bisa saja muncul
pada keturunan atau filial selanjutnya dari garis keturunan tersebut. Seperti
pada ibu bermata sipit dan ayah bermata sipit, tidak berarti mata keturunan dari
ayah dan ibu bermata sipit ini nantinya juga akan sipit. Boleh jadi gen dengan
karakter bermata belo pada sang ibu dan ayah adalah alel resesif, yang
kemudian alel resesif itulah yang dimunculkan pada keturunannya sebagai
suatu karakter atau sifat.
Adapun manfaat dari mempelajari ilmu genetika adalah

1. Dapat mengetahui informasi terkait garis keturunan keluarga.


2. Dapat memberi informasi terkait penyakit yang mungkin saja dibawa oleh
faktor keturunan.
3. Pada hewan dan tumbuhan, dapat dipelajari untuk melakukan rekayasa
genetika, agar dapat menghasilkan produk yang lebih bermanfaat bagi
manusia, seperti tanaman yang lebih cepat berbuah, sapi yang
menghasilkan susu lebih banyak dengan kualitas baik, dan lain sebagainya.
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Ada suatu faktor herediter yang mewariskan sifat atau karakter seseorang dari
generasi ke generasi yang disebut dengan gen.
2. Karakter atau sifat yang dimunculkan pada keturunan disebut dengan alel
dominan, dan karakter atau sifat yang tidak dimunculkan pada keturunan
disebut dengan alel resesif.
3. Faktor orang tua dan garis keturunan sangat mempengaruhi karakter atau sifat
pada keturunan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Adistiana, K.D. 2018. Konsep Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup.


https://blog.ruangguru.com/konsep-pewarisan-sifat-pada-makhluk-hidup
Diakses pada 17 oktober 2019, pukul 2:28 WIB.

Hadi, A. 2014. Pengertian, Struktur, dan Fungsi Kromosom.


https://www.softilmu.com/2014/08/pengertian-dan-tipe-
kromosom_11.html. Diakses pada 17 oktober 2019, pukul 2:35 WIB.

Hisham, S. 2015. Perbedaan Gen dan Kromosom.


https://hisham.id/2015/01/perbedaan-gen-dan-kromosom.html. Diakses
pada 17 oktober 2019, pukul 2:31 WIB.

Ibrahim, A. 2016. Pengertian Genetika Dan Sejarah Perkembangannya.


https://pengertiandefinisi.com/pengertian-genetika-dan-sejarah-
perkembangannya/. Diakses pada 16 oktober 2019, pukul 20:44 WIB.

Kurniawan, A. 2019. 5 Pengertian Genetika Menurut Para Ahli Beserta


Cabangnya. https://www.gurupendidikan.co.id/5-pengertian-genetika-
menurut-para-ahli-beserta-cabangnya/. Diakses pada 16 oktober 2019,
pukul 21:23 WIB.

Putra, M. 2017. Bunyi Hukum Mendel 1 dan 2, Penyimpangan, Pola Pewarisan,


Pengertian, Contoh Soal. https://www.ahlipengertian.com/hukum-
mendel/. Diakses pada 16 oktober 2019, pukul 22:10 WIB.
Putri, O.P. 2016. Hukum Mendel.
https://oktavianipratama.com/science/biology/hukum-mendel/. Diakses
pada 16 oktober 2019, pukul 21:52 WIB.

Salman, M. 2017. Pengertian Genetika, Hukum, Uji, Persilangan, dan Variasi.


https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/pengertian-genetika. Diakses pada
16 oktober 2019, pukul 20:33 WIB.

Salviola, S. 2016. Prinsip Hukum Mendel 1&2.


https://biologyeducationforcampus.com/2016/06/14/prinsip-hukum-
mendel-1-2/. Diakses pada 17 oktober 2019, pukul 2:25 WIB.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai