Cut Rini Sblanjut
Cut Rini Sblanjut
Beban-beban pada struktur bangunan bertingkat, menurut arah bekerjanya dapat dibagi menjadi
dua, yaitu : (PBI, 1983)
1. Beban Vertikal (Gravitasi).
a. Beban Mati (Dead Load).
b. Beban Hidup (Live Load).
c. Beban Air Hujan.
A. Beban Mati
Beban mati adalah berat semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala
beban tambahan, finishing, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari gedung tersebut. (SNI 03-2847-2002, Pasal 3.10)
KERAMIK 4 Lantai 2 = 3 m
Lantai 3 = 4 m
PENUTUP LANTAI 4
Ruang kantor -
Koridor Lantai 1
Koridor ruang dosen kimia
dan ruang dosen
T.lingkungan lebar 2m,
panjang 7 m
Koridor area duduk kiri
bangunan=
Lebar 7 m
panjang 1.5 m.
Koridor tmpt duduk kanan
bangunan = 7x 4.5 m.
Koridor dari ruang dosen arsitek
ke ruang dosen IT =
panjang 49 m
lebar 2 m.
Area tangga dan koridor menuju
tangga : 3 m
Area koridor lantai 2 dan 3
bangunan SAINTEK sama
dengan lantai 1.
BEBAN ANGIN
BEBAN GEMPA
BEBAN HUJAN
n
Beban Hidup
Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat pemakaian dan penghunian suatu gedung,
termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah dan/
atau beban akibat air hujan pada atap.
tabel Beban Hidup
Beban Hidup Kg/m2
Beban Angin
Beban angin adalah beban yang bekerja pada bangunan atau bagiannya karena adanya selisih
tekanan udara (hembusan angin kencang). Beban angin ini ditentukan dengan menganggap
adanya tekanan positif dan tekanan negatif (isapan angin), yang bekerja tegak lurus pada bidang-
bidang bangunan yang ditinjau.
Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983, besarnya tekanan tiup angin ini
harus diambil minimum 25 kg/m2 luas bidang bangunan yang ditinjau. Sedangkan untuk di laut
sampai sejauh 5 km dari tepi pantai tekanan tiup angin ini diambil minimum 40 kg/m2, serta
untuk daerah-daerah di dekat laut dan daerah-daerah lain dimana kemungkinan terdapat
kecepatan angin yang mungkin dapat menghasilkan tekanan tiup yang lebih besar dari yang
ditentukan di atas, maka tekanan tiup angin tersebut harus dihitung dengan rumus:
p = V2/16 (kg/m2)
KERAMIK 4
PENUTUP LANTAI 4
terpusat:
1000(4.5)
kN
Ruang kantor
Koridor merata psf (kN / Lantai 1
m2): lobby = 10.6 m x 8 m
40(.1,92) koridor dosen = lebar 2.3 m
80
100 Lantai 2
terpusat ib (kN) kanan bangunan 4 m
1000 ( 4,5) kiri 3 m
tengah 2.5 m
Lantai 3
Area sisi kiri = 3 m
Area sisi kanan 2.5 m
Tengan 2.5 m.
BEBAN ANGIN
BEBAN GEMPA
BEBAN HUJAN