Mna 65-74
Mna 65-74
Tabel 3.3 Hasil penyelesaian analitik dan numerik persamaan panas dimensi satu
saat 𝑡 = 0
Titik Analitik Numerik Error relatif
0 48.4142 50 0.0328
0.005 50.0062 50 0.0001
0.015 49.9806 50 0.0004
0.025 50.0352 50 0.0007
0.035 49.9438 50 0.0011
0.045 50.0874 50 0.0017
0.055 49.8609 50 0.0028
0.065 50.2372 50 0.0047
0.075 49.5376 50 0.0093
0.085 51.1826 50 0.0231
0.095 43.646 50 0.1456
0.1 0 50 0.0000
Berdasarkan Tabel 3.3 akan dilihat perbandingan dari kedua penyelesaian berupa
grafik dua dimensi sebagai berikut.
suhu
Keterangan
Solusi analitik
Solusi numerik
Tabel 3.4 Hasil penyelesaian analitik dan numerik persamaan panas dimensi satu
saat 𝑡 = 80.
Titik Analitik Numerik Error relatif
0 49.9996 50 0.0000
0.005 50 50 0.0000
0.015 49.9999 50 0.0000
0.025 50.0001 49.9999 0.0000
0.035 49.9998 49.9993 0.0000
0.045 49.9996 49.9927 0.0001
0.055 49.981 49.9378 0.0009
0.065 49.7175 49.5631 0.0031
0.075 47.5942 49.5521 0.0411
0.085 38.2166 39.4978 0.0335
0.095 15.3678 17.7222 0.1532
0.1 0 0 0.0000
suhu
Keterangan
Solusi analitik
Solusi numerik
Berdasarkan Gambar 3.9 batang logam mulai mengalami penurunan sushu, hal ini
dapat dilihat dari grafik yang menuju ke nol dengan rata-rat error 0,0193. Rat-rata
error relative mengalami kenaikan sebesar 0,0008 dikarenakan system yang telah
berjalan pada saat 𝑡 > 0, sedangkan pada saat 𝑡 = 0 sistem belum berjalan dan
masih menggunakan nilai awal. Grafik untuk 𝑡 = 40 menunjukkan hal yang sesuai
dngan syarat batas 𝑊(0.1, 𝑡) = 0. Pada 𝑥 > 0,06, terjadi perbedaan suhu antara
solusi analitik dan solusi numerik, namun dari perbedaan tersebut kedua solusi
tersebut sama-sama menuju ke nol pada 𝑥 = 0,1.
3. Perbandingan solusi analitik dan solusi numerik persamaan panas dimensi
satu saat 𝑡 = 160
Hasil dari penyelesaian analitik dan numeric pada saat 𝑡 = 80 dapat dilihat pada
Tabel 3.5
Tabel 3.5 Hasil penyelesaian analitik dan numerik persamaan panas dimensi satu
data 𝑡 = 160
Error
Titik Analitik Numerik relatif
0 50 49.9998 0.0000
0.005 50 49.9998 0.0000
0.015 49.9999 49.9991 0.0000
0.025 49.9986 49.9941 0.0001
0.035 49.986 49.9668 0.0004
0.045 49.8946 49.8369 0.0012
0.055 49.4058 49.3064 0.0020
0.065 47.48 47.4842 0.0001
0.075 41.8875 42.355 0.0112
0.085 29.9132 30.9234 0.0338
0.095 11.0073 11.6429 0.0577
0.1 0 0 0.0000
Berdasarkan Tabel 3.5 akan dilihat perbandingan dari kedua penyelesaian berupa
grafik pada Gambar 3.10
suhu
Keterangan
Solusi analitik
Solusi numerik
suhu
Keterangan
Solusi analitik
Solusi numerik
Berdasarkan Gambar 3.11 dapat dilihat apabila penyelesaian dari kedua metode
memiliki hasil yang hamper sama pada 𝑡 = 200 dan rata-rata error sebesar 0,007.
Rata-rata error relative mengalami penurunan sebesar 0,0011 dari rata-rata error
pada 𝑡 sebelumnya. Tidak terlihat adanya jarak antara dua grafik garis masing-
masing solusi. Suhu pada saat 𝑡 = 320 mulai mengalami penurunan di 𝑥 > 0,02,
hingga mencapai nol pada 𝑥 = 0,1.
0
50𝑊10 = 49𝑊10 + 𝑊90
4. Setelah melihat 4 contoh grafik penyelesaian analitik dan numerik
persamaan panas dimensi satu, dapat dilihat bahwa metode numeric dengan
volume hingga dapat digunakan untuk mendekati solusi analitik dengan
baik, grafik juga menunjukkan apabila penyelesaian memenuhi nilai awal
yaitu 𝑊(𝑥, 𝑦) = 50, serta memenuhi syarat batas pula yaitu 𝑊𝑥 (0, 𝑡) = 0
dan 𝑊(0.1, 𝑡) = 0