Anda di halaman 1dari 9

PERBANDINGAN PENYELESAIAN ANALITIK DAN PENYELESAIAN

NUMERIK PERSAMAAN PANAS DIMENSI SATU


Setelah diperoleh penyelesaian analitik dan penyelesaian numerik dari
persamaan panas dimensi satu, selanjutnya akan dilihat bagaimana perbandingan
dari kedua penyelesaian tersebut. Perbandingan akan ditampilkan dalam bentuk
grafik pada 𝑡 yang telah dipilih, selain itu akan dihitung pula rata-rata error relatif
pada masing-masing 𝑡. Menurut (Rinaldi Munir, 2010 : 24), error relatif
berasosiasi dengan seberapa dekat solusi hampiran terhadap solusi sejatinya. Error
relatif dapat diperoleh dengan rumusan sebagai berikut :
|𝑎 − 𝑎̂|
𝜀𝑅 =
𝑎
Dimana 𝜀𝑅 merupakan error relatif, 𝑎 merupakan nilai nilai dari solusi analitik dan
𝑎̂ merupakan nilai hampiran (nilai dari solusi numerik). Hasil dari perbandingan
solusianalitik dan numerik adalah sebagai berikut.
1. Perbandingan solusi analitik dan solusi numerik persamaan panas dimensi
satu saat 𝑡 = 0.
Hasil dari penyelesaian analitik dan numerik pada saat 𝑡 = 0 dapat dilihat pada
tabel berikut ini.

Tabel 3.3 Hasil penyelesaian analitik dan numerik persamaan panas dimensi satu
saat 𝑡 = 0
Titik Analitik Numerik Error relatif

0 48.4142 50 0.0328
0.005 50.0062 50 0.0001
0.015 49.9806 50 0.0004
0.025 50.0352 50 0.0007
0.035 49.9438 50 0.0011
0.045 50.0874 50 0.0017
0.055 49.8609 50 0.0028
0.065 50.2372 50 0.0047
0.075 49.5376 50 0.0093
0.085 51.1826 50 0.0231
0.095 43.646 50 0.1456
0.1 0 50 0.0000

Rata-rata error 0.0185

Berdasarkan Tabel 3.3 akan dilihat perbandingan dari kedua penyelesaian berupa
grafik dua dimensi sebagai berikut.

suhu

Keterangan
Solusi analitik
Solusi numerik

Gambar 3.8 Grafik perbandingan penyelesesaian analitik dan numerik


persamaan panas dimensi satu saat 𝑡 = 0
Berdasarkan Gambar 3.8 dapat dilihat bahwa suhu di sebarang 𝑥 pada saat 𝑡 = 0
berkisar pada angka 50 dengan rata-rata error relatif sebesar 0,0185. Hal ini sesuai
dengan nilai awal yang ditentukan pada kasus ini, penyelesaian secara analitik dan
numerik tidak dapat memberikan hasil yang sama, akan tetapi metode numerik
dapat mendekati hasil perhitungan dari metode analitik. Maka dari itu, terdapat
beberapa perbedaan bentuk grafik dari kedua solusi karena hasil penyelesaian yang
memang tidak saam persis.

2. Perbandingan solusi analitik dan solusi numerik persamaan panas dimensi


satu saat 𝑡 = 80
Hasil dari penyelesaian analitik dan numerik pada saat 𝑡 = 80 dapat dilihat pada
Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Hasil penyelesaian analitik dan numerik persamaan panas dimensi satu
saat 𝑡 = 80.
Titik Analitik Numerik Error relatif

0 49.9996 50 0.0000
0.005 50 50 0.0000
0.015 49.9999 50 0.0000
0.025 50.0001 49.9999 0.0000
0.035 49.9998 49.9993 0.0000
0.045 49.9996 49.9927 0.0001
0.055 49.981 49.9378 0.0009
0.065 49.7175 49.5631 0.0031
0.075 47.5942 49.5521 0.0411
0.085 38.2166 39.4978 0.0335
0.095 15.3678 17.7222 0.1532
0.1 0 0 0.0000

Rata-rata error 0.0193


Berdasarkan Tabel 3.4 akan dilihat perbandingan dari kedua penyelesaian berupa
grafik pada Gambar 3.9

suhu

Keterangan

Solusi analitik
Solusi numerik

Gambar 3.9 Grafik perbandingan penyelesesaian analitik dan numerik


persamaan panas dimensi satu saat 𝑡 = 80

Berdasarkan Gambar 3.9 batang logam mulai mengalami penurunan sushu, hal ini
dapat dilihat dari grafik yang menuju ke nol dengan rata-rat error 0,0193. Rat-rata
error relative mengalami kenaikan sebesar 0,0008 dikarenakan system yang telah
berjalan pada saat 𝑡 > 0, sedangkan pada saat 𝑡 = 0 sistem belum berjalan dan
masih menggunakan nilai awal. Grafik untuk 𝑡 = 40 menunjukkan hal yang sesuai
dngan syarat batas 𝑊(0.1, 𝑡) = 0. Pada 𝑥 > 0,06, terjadi perbedaan suhu antara
solusi analitik dan solusi numerik, namun dari perbedaan tersebut kedua solusi
tersebut sama-sama menuju ke nol pada 𝑥 = 0,1.
3. Perbandingan solusi analitik dan solusi numerik persamaan panas dimensi
satu saat 𝑡 = 160
Hasil dari penyelesaian analitik dan numeric pada saat 𝑡 = 80 dapat dilihat pada
Tabel 3.5
Tabel 3.5 Hasil penyelesaian analitik dan numerik persamaan panas dimensi satu
data 𝑡 = 160
Error
Titik Analitik Numerik relatif

0 50 49.9998 0.0000
0.005 50 49.9998 0.0000
0.015 49.9999 49.9991 0.0000
0.025 49.9986 49.9941 0.0001
0.035 49.986 49.9668 0.0004
0.045 49.8946 49.8369 0.0012
0.055 49.4058 49.3064 0.0020
0.065 47.48 47.4842 0.0001
0.075 41.8875 42.355 0.0112
0.085 29.9132 30.9234 0.0338
0.095 11.0073 11.6429 0.0577
0.1 0 0 0.0000

Rata-rata error 0.0089

Berdasarkan Tabel 3.5 akan dilihat perbandingan dari kedua penyelesaian berupa
grafik pada Gambar 3.10

suhu

Keterangan
Solusi analitik
Solusi numerik

Gambar 3.10 Grafik perbandingan penyelesesaian analitik dan numerik


persamaan panas dimensi satu saat 𝑡 = 160
Berdasarkan Gambar 3.10 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan solusi dari
kedua penyelesaian, namun tidak sebesar pada saat 𝑡 = 80. Rata-rata error relative
saat 𝑡 = 160 adalah 0,0089, rata-rata error mengalami penurunan sebesar 0,0105.
Keseluruhan dari kedua solusi hamper sama, dengan memenuhi syarat batas yang
telah ditentuan.

4. Perbandingan solusi analitik dan solusi numerik persamaan panas dimensi


satu saat 𝑡 = 200
Hasil dari penyelesaian analitik dan numeric pada saat 𝑡 = 80 dapat dilihat pada
Tabel 3.6
Tabel 3.6 Hasil penyelesaian analitik dan numerik persamaan panas dimensi satu
saat 𝑡 = 200.
Titik Analitik Numerik Error relatif

0 49.9999 49.9991 0.0000


0.005 49.9999 49.9991 0.0000
0.015 49.9989 49.9959 0.0001
0.025 49.9912 49.9794 0.0002
0.035 49.9423 49.9073 0.0007
0.045 49.702 49.6307 0.0014
0.055 48.7776 48.7109 0.0014
0.065 45.9941 46.1059 0.0024
0.075 39.435 39.954 0.0132
0.085 27.3373 28.15 0.0297
0.095 9.8706 10.3033 0.0438
0.1 0 0 0.0000

Rata-rata error 0.0077


Berdasarkan Tabel 3.6 akan dilihat perbandingan dari kedua penyelesaian berupa
grafik dua dimensi sebagai berikut

suhu

Keterangan
Solusi analitik
Solusi numerik

Gambar 3.11 Grafik perbandingan penyelesesaian analitik dan numerik


persamaan panas dimensi satu saat 𝑡 = 200

Berdasarkan Gambar 3.11 dapat dilihat apabila penyelesaian dari kedua metode
memiliki hasil yang hamper sama pada 𝑡 = 200 dan rata-rata error sebesar 0,007.
Rata-rata error relative mengalami penurunan sebesar 0,0011 dari rata-rata error
pada 𝑡 sebelumnya. Tidak terlihat adanya jarak antara dua grafik garis masing-
masing solusi. Suhu pada saat 𝑡 = 320 mulai mengalami penurunan di 𝑥 > 0,02,
hingga mencapai nol pada 𝑥 = 0,1.

Setelah melihat 4 contoh grafik penyelesaian analitik dan numerik


persamaan panas dimendi satu, dapat dilihat bahwa metode numerik dengan
volume hingga dapat digunakan untuk mendekati solusi analitik dengan baik.
Selain itu terpenuhi juga nilai nilai awal dan syarat batas dengan 2 metode yang
berbeda.
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan, maka penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Model persamaan panas dimensi satu adalah sebagai berikut.
𝜕𝑊(𝑥, 𝑡) 𝜕 2 𝑊(𝑥, 𝑡)
= 𝑘2
𝜕𝑡 𝜕𝑥 2
dimana 𝑥 menggambarkan posisi titik antara 0 hingga 𝑙. 𝑊(𝑥, 𝑡)
merupakan suhu pada posisi 𝑥 saat waktu 𝑡. 𝑘 2 merupaka difusi thermal.
2. Penyelesaian analitik persamaan panas dimensi satu dengan nilai awal
syarat batas robin adalah sebagai berikut.

200 (−1)𝑛+1 2𝑛 − 1 2𝑛−1 2 2
𝑊(𝑥, 𝑡) = ∑ 𝑐𝑜𝑠 ( 𝜋𝑥) 𝑒 −( 0.2 𝜋) 𝑘 𝑡
𝜋 (2𝑛 − 1) 0.2
𝑛=1

3. Langkah-langkah metode volume hingga dalam menyelesaikan persamaan


panas dimensi satu adalah:
a. Membagi objek ke dalam beberapa kontrol volume
b. Melakukan diskritisasi pada persamaan dengan mengintegralkan kedua
ruas persamaan terhadap kontol volume dan terhadap waktu
c. Diperoleh system persamaan aljabar
d. Menyelesaikan persamaan aljabar yang telah diperoleh dengan
membentuknya sebagai matriks atau dapat diselesaikan dengan metode
lain yang telah dipilih
Dari persamaan panas dimensi satu dengan nilai awal 50, sistem
persamaan aljabar yang diperoleh sebagai berikut.
50𝑊1 = 49𝑊10 + 𝑊20
50𝑊2 = 49𝑊20 + 𝑊30 + 𝑊10
50𝑊3 = 49𝑊30 + 𝑊40 + 𝑊20
50𝑊4 = 49𝑊40 + 𝑊50 + 𝑊30

0
50𝑊10 = 49𝑊10 + 𝑊90
4. Setelah melihat 4 contoh grafik penyelesaian analitik dan numerik
persamaan panas dimensi satu, dapat dilihat bahwa metode numeric dengan
volume hingga dapat digunakan untuk mendekati solusi analitik dengan
baik, grafik juga menunjukkan apabila penyelesaian memenuhi nilai awal
yaitu 𝑊(𝑥, 𝑦) = 50, serta memenuhi syarat batas pula yaitu 𝑊𝑥 (0, 𝑡) = 0
dan 𝑊(0.1, 𝑡) = 0

Anda mungkin juga menyukai