Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MODUL III
PENGAMATAN TUMBUHAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : ANNISA GUNAWAN
NIM : G 101 19 032
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEN : ELIF FITRIANA
SEPTEMBER , 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Di antara sekian banyak jenis tumbuhan yang ada di dunia, tumbuhan biji
(Spermatophyta) merupakan jenis tumbuhan yang memiliki tingkat perkembangan
paling tinggi sehingga jumlahnya sangat banyak dan mendominasi seluruh jenis
tumbuhan yang ada. Untuk mempertahankan jenisnya dari kepunahan, tumbuhan
tersebut menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakannya. Biji terbentuk di
dalam bakal biji yang terdapat pada bagian bunga. Tumbuhan biji memiliki bunga
sehingga sering disebut Anthophyta. Jika dilihat dari alat perkawinannya yang
tampak jelas dan mudah diamati, maka tumbuhan biji disebut pula dengan
Phanerogamae. Jenis tumbuhan lain yang alat perkawinannya tersembunyi
dinamakan Cryptogamae (Kadaryanto dkk, 2006).
Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang bijinya tidak ditutupi oleh daging
buah. Contoh tumbuhan ini adalah pinus. Tumbuhan berbiji tertutup adalah
tumbuhan yang bijinya ditutupi oleh daging buah. Contoh tumbuhan ini adalah
mangga, nangka, dan jeruk. Tumbuhan berbiji tertutup dibagi lagi menjadi dua
yaitu monokotil dan dikotil. Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang bijinya
memiliki satu daun lembaga. Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan yang bijinya
memiliki dua daun lembaga (Panut dkk, 2008).
Dapat di ketahui bahwa perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil terletak
pada berkas pembuluh, berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih
teratur, sedangkan berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat berkas
pembuluh yang tidak teratur. Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat
transportasi yang digunakan untuk mengangkut sari makanan dan unsur hara dari
tanah keseluruh tubuh tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai
pengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan (Aryuliana,
2004).
Pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat kambium,
sedangkan pada akar tumbuhan monokotil di antara xylem dan floem tidak di
jumpai kambium. Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder kearah dalam
membentuk xylem dan kearah luar membentuk floem. Sedangkan pada batang
monokotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang
tua sama. Dan untuk batang dikotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi
batang muda dan batang tua berbeda yaitu di temukannya empelur pada batang
muda dan sebaliknya pada batang tua (Atinirmala, 2006).
Pada Gymnospermae dan dikotil terdapat suatu jaringan meristem yang disebut
kambium pembuluh (kambium vaskuler) yang mengililingi xilem. Pertumbuhan
meristem pucuk menyebabkan pertumbuhan memanjang pada organ tumbuhan.
Kambium pembuluh menyebabkan pertumbuhan menjari dengan penebalan organ.
Sel kambium pembuluh membelah dan menghasilkan elemen xilem ke arah dalam
dan elemen floem ke arah luar. Jaringan pembuluh yang berasal dari kambium
disebut jaringan sekunder yang terdiri atas xilem dan floem (Mulyani, 2006).
Pada batang dikotil, jaringan dewasa primer berasal dari sistem apikal (protoderm,
ground meristem, dan procambium) dan terdiri dari jaringan epidermis, korteks,
endodermis, dan ikatan pembuluh (floem, xylem, dan kambium). Pada tumbuhan
dikotil terdapat kambium. Adanya kambium dikotil dapat mengadakan
pertumbuhan sekunder dan periderm. Pada batang monokotil, jaringan permanen
primer selain dari meristem apikal juga berasal dari meristem interkalar. Jaringan
monokotil primer terdiri dari jaringan dasar fundamental dimana letak ikatan
pembuluh terbesar. Pada batang monokotil tidak terdapat kambium, kecuali pada
beberapa spesies. Karena itu tidak mempunyai jaringan sekunder, walaupun tidak
dapat mengadakan pertumbuhan sekunder, batang monokotil dapat mempunyai
batang yang besar karena adanya pertumbuhan meristem menebal. Pada anatomi
batang dikotil dan monokotil tersebut, memiliki perbedaan pada tipe ikatan
pembuluh pada batang. Pada dikotil, tipe ikatan pembuluhnya yaitu tipe kolateral
terbuka dan bikolateral. Sedangkan pada monokotil, tipe ikatan pembuluhnya yaitu
bertipe kolateral tertutup yang umumnya di bungkus oleh sarung sklerenkim.
Susunan anatomi akar lebih sederhana daripada susunan anatomi batang walaupun
susunan anatomi akar bervariasi. Pada penampang melintang akar primer dijumpai
tiga sistem jaringan pokok yaitu epidermis, korteks, dan sistem jaringan
pengangkut. Di ujung akar terdapat bagian akar primer yang lain, yaitu akar yang
berfungsi melindungi promeristem akar (David, 2013 ).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini di laksanakan pada hari rabu tanggal 25 September 2019 pada
pukul 13:00 sampai dengan 15:00 WITA, bertempat di Laboratorium
Biosistematika Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Tadulako.
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah kaca arloji, pisau silet, kuas
kecil, jarum preparat, mikroskop, kaca pembesar, silet, gelas obyek, dan gelas
penutup. Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu tumbuhan
dikotil lengkap (akar, batang, daun), tumbuhan monokotil lengkap (akar,
batang, daun), bunga kertas (Bougainvillea), kembang sepatu (Hibiscus
rosasinensis), rumput teki (Cyperus rohtundus), jarak merah (Jatropha
gossypiifolia), dan bayam berduri (Aamaranthus spinosus).
4.1 Pengamatan
Akar monokotil
2. 1. pangkal akar
1 2. cabang akar
3. batang akar
2 4. serabut akar
4
5. ujung akar
3
4
4
4
Akar dikotil
2. 1. Tulang daun
(Midrib)
2. Ujung daun
2 (Apexfilli)
1 3. Daging daun
(Intervenium)
Daun monokotil
3. 1. Tulang daun
(Midrib)
2. Daging daun
3 1
(Intervenium)
3. Pangkal daun
2
Daun dikotil
4. 1. Kelopak (Sepal)
1
2. Putik (Carpel)
Bunga dikotil
5. 1. Benang sari
2
1 3 (Stamen)
2. Putik (Carpel)
3. Mahkota (Petal)
Bunga monokotil
6. 1. epidermis
4 1 2. xilem
1 3
2 3. floem
5 3 2
1
1
1 2 3
3 4. endodermis
3 1 1
6 2 5. korteks
2 3
1
1 6. rambut akar
1 2
3
1
2
1 Akar monokotil
7. 4 1 1. epidermis
1 3 2. xilem
53 2
3. floem
12 1
31 3 4. endodermis
6 2
2 1 5. korteks
1 1
1 3
3 6. rambut akar
2
2
1
1
Akar dikotil
1. epidermis
2. xilem
1
3 3. floem
2
2
4 4. endodermis
1
1
1
33 5. korteks
3
21
2 6. rambut akar
13
1
2
Batang monokotil 1
1. kutikula
4 1
3 2. epidermis
5 22 3. stomata
1 11
4. xilem
3 3
3
2 1
2 5. floem
1 3
1
2
1
Melintang daun
4.2 Pembahasan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Aryuliana, Diah dan Muslim choirul. 2004. Biologi 2 SMA. Jakarta: Erlangga.
Muslimin. 2016. Panduan Praktikum Konsep Dasar IPA 2. Makasar: FIP UNM.
Zhao. 2005. The Xilem and Floem Transcriptomes from Secondary Tissues of the
Arabidopsis Roof Hypocotyl.
http://jxb.oxfordjournals.org/content/51/351/1721. full. (diakses tanggal 13
Oktober 2019).
LEMBAR ASISTENSI
Kelompok : IV
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.