PENDAHULUAN
Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan adalah
aspek kurikulum, kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran
strategis dalam system pendidikan. Kurikulum merupakan suatu system program
pembelajaran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga
kurikulum memegang peranan penting dalam mewujudkan lembaga pendidikan yang
bermutu/berkualitas.
Dan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan kurikulum adalah
pemberdayaan bidang manajemen atau pengelolaan kurikulum di lembaga pendidikan
yang bersangkutan, pengelolaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan atau
sekolah perlu dikoordinasi oleh pihak pimpinan lembaga yang dikembangkan secara
integral dalam konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) serta disesuaikan dengan visi dan misi lembaga
pendidikan yang bersangkutan.1
133
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
2 Muhaimin, Materi perkuliahan Manajemen Kurikulum Bahasa Arab, disampaikan pada 31 Maret
2011
3 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), 1
134
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
4 Rusman, Manajemen, 3
5 Oemar hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), 10
135
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
6 Ibid., 16
7 Ibid., 33
8 Ibidd, 16-17
9 Rusman, Manajemen, 3
136
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
10 Ibid., 3
11 Ibid., 4.
137
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
kategori materi PAI. Juga ketiadaan rumusan bentuk kata dan struktur kalimat yang
menyertai SK dan KD pada MA program bahasa terdapat plus-minus dalam
pengembangan kurikulum bahasa Arab di program.
Selanjutnya terkait dengan kurikulum bahasa Arab pada Perguruan Tinggi
diserahkan pada Perguruan Tinggi masing-masing, mengingat Perguruan Tinggi
diberikan otonomi untuk mengelolanya,
12 Ibid., 4
138
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
139
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
13 Ibid., 5
14 Ibid., 17
15 Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, 12
140
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
perencanaan atau desain kurikulum baik berupa silabus maupun rencana pelaksanaan
pembelajaran perlu dikembangkan secara spesifik, efektif, efisien, relevan dan
komprehensif.16
Perencanaan tersebut tentu harus didukung oleh kesiapan daerah dan satuan
pendidikan, sehingga standar tersebut bisa terrealasi, namun perlu diketahui bahwa
standar yang yang ditentukan oleh pemerintah merupakan standar minimal, paling
tidak satuan pendidikan mengembangkan standar tersebut sesuai dengan kebutuhan
lokal, pemenuhan kebutuhan tersebut haruslah diawali dengan analisa kebutuhan,
sehingga bisa diketahui tujuan perencanaan kurikulum. Selanjutnya tujuan tersebut
dituangkan dalam indikator pencapaian. Hal ini selaras dengan bunyi Undang-undang
No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat (2) "Kurikulum
pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik".17
Dalam konteks manajemen kurikulum Bahasa Arab, pemerintahh telah
menetapkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) melalui Permenag
No. 2 tahun 2008, namun satuan pendidikan haruslah mengembangkan SK & KD
tersebut, satuan pendidikan dituntut untuk lebih cermat dalam mengelola
perencanaan dan pengembangan kurikulum yang tertuang dalam silabus dan rencana
pembelajaran, satuan pendidikan harus melakukan analisa kebutuhan dan
menentukan tujuan, memang dalam Permenag telah tertuang tujuan pembelajaran
bahasa Arab, namun itu masih sangat umum, dengan demikian kurikulum yang telah
tersusun menjadi kurikulum yang bermakna dan tidak sia-sia, misalkan disebuah
satuan pendidikan yang peserta didiknya membutuhkan kompetensi membaca untuk
telaah teks-teks berbahasa Arab, maka satuan pendidikan tersebut harus menekankan
pada penguasaan kompetensi membaca dengan tidak meninggalkan kompetensi-
kompetensi kebahasaan yang lain.
Perencanaan tersebut haruslah diawali oleh analisa kebutuhan (need assassment),
apa yang dibutuhkan oleh peserta didik dan lingkungan bisa dituangkan dalam
kurikulum, sehingga pembelajaran yang akan dilaksanakan menjadi pembelajaran
yang bermakna sesuai dengan kebutuhan peserta didik, misal peserta didik
141
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
membutuhkan materi untuk memahami al-Qur’an maka kurikulum bahasa Arab perlu
memuat tentang materi- materi yang mendorong peserta didik pada penguasaan alat
untuk memahami al-Qur’an.
Perencanaan kurikulum bahasa Arab juga harus memperhatikan pendekatan
pembelajaran bahasa Arab, menggunakan pendekatan strukturalis atau komunikatif,
ini menjadi sangat penting karna pembelajaran bahasa Arab masih banyak didominasi
pendekatan struturalis, pendekatan komunikatif kiranya perlu untuk lebih banyak
digunakan mengingat fungsi dominan bahasa adalah sebagai alat komunikasi.
18 Rusman, Manajemen, 18
19 Qodri Azizy, Pendidikan Agama untuk Membangun Etika Sosial, (Semarang:Aneka Ilmu, 2002), 29
142
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
20 Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 28 ayat (1)
21 Oemar, Manajemen, 170
143
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan,
dan jenis pendidikan".22
Kegiatan evaluasi harus dilakukan secara sistemik, sistematis dan komprehensif
yang mengacu pada visi, misi dan tujuan kurikulum.pengendalian mutu (quality control)
hasil pelaksanaan kurikulum dapat ditentukan oleh kegiatan evaluasi kurikulum
maupun pembelajaran. Kegiatan merumuskan kisi-kisi, instrumen dan melaksanakan
evaluasi kurikulum dan pembelajaran harus dikelola secara profesional. Salah satu
pengaruh dari otonomi sekolah yang terkait dengan evaluasi pembelajaran
diantaranya guru perlu merumuskan kisi-kisi, membuat instrumen dan melaksanakan
evaluasi kurikulum serta pembelajaran, oleh karena itu, setiap guru harus memiliki
kemampuan dalam melakukan evaluasi kurikulum daan pembelajaran secara tepat
dan benar.23
Pengelolaan evaluasi kurikulum bahasa Arab secara berkala, namun yang kita
dapati masih banyak satuan pendidikan tidak melakukan pengelolaan evaluasi
kurikulum bahasa Arab, sehingga tidak pernah mendapati kelemahan dan kekurangan
kurikulum bahasa Arab yang selama ini dilaksanakan, ini sangat ironi di kala
pembelajaran bahasa Arab selalu dinamis seiring dengan dinamisasi dunia
pembelajaran dan kebahasa Araban.
4. Mengelola perumusan kriteria ketuntasan kurikulum
Kriteria ketuntasan kurikulum harus dipahami betul oleh pengelola satuan
pendidikan husunya pendidik sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menganbil suatu
keputusan yang keliru. Kegiatan ini harus mempertimbangkan kompleksitas, daya
dukung dan intake yang dimiliki satuan pendidikan. Pemberlakuan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan menuntut perolehan hasil belajar ssecara tuntaas (mastery
learning), oleh karena itu, penetapan kriteria ketuntasan perlu dilakukan secara tepat
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Mengelola pengembangan bahan ajar, media pembelajaran dan sumber
belajar
Bahan yang dipelajari siswa sebaiknya tidak hanya berdasarkan pada buku teks
pelajaran, melainkan perlu menggunakan dan mengembangkan berbagai bahan ajar
22 Rusman, Manajemen, 18
23 Ibid., 18-19
144
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
melalui media dan sumber belajar yang sesuai dengan topik bahasan. Demikian pula,
keterlibatan masyarakat sekelilingnya (community based experiental learning) harus mulai
dikembangkan secara strategis supaya menghasilkan kemampuan siswa yang
terintegrasi dengan lingkungan.24
Bahan ajar yang digunakan juga harus memperhatikan tujuan pembelajaran,
sehingga pendekatan dalam pembelajarannya dapat relevan dengan tujuan, apabila
tujuan pembelajarannya diperuntukkan agar siswa mampu berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Arab, maka bahan ajar diupayakan memuat materi yang
mendukungnya, begitu juga jika pembelajarannya diperuntukkan agar siswa mengenal
struktur-struktur bahasa Arab, maka bahan ajarnya memuat materi yang
mendukungnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat tentunya
merupakan tantangan sekaligus peluang bagi para pendidik dan peserta didik dalam
memanfaatkan (by utilization) dan mengembangkan (by design) ICT sebagai
mediapembelajaran dan sumber belajar yang efektif dan efisien untuk
mengoptimalkan kegiatan pembelajaran. Kita dapat merancang dan memanfaatkan
ICT, seperti internet dengan e-learning, e-book, m-learning, e-education dan lain-lain,
kemudian memanfaatkan media dan sumber belajar, seperti media audio, TV, video,
dan lain sebagianya.
6. Mengelola pengembangan ekstrakurikuler dan kokurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan
pelayanan konseling untuk membantu pengembangan siswa sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat dan minat (interest) mereka melalui kegiatan yang secara
khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan ddan berkewenangan di sekolah atau madrasah.25
Keberhasilan suatu kurikulum akan optimal apabila didukung oleh kegiatan
ekstrakurikuler dan kokurikuler yang dikelola secara efektif dan profesional. Kegiatan
ini sering terabaikan karena pihak sekolah merasa bahwa kegiatan ini bukan prioritas
utama program satuan pendidikan. Padahal hasil kegiatan ini dapat lebih
mengoptimalkan kemampuan peserta didik dan dapat mengembangkan kemampuan
24 Ibid., 19
25 Ibid., 20
145
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
mereka sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki. Oleh karena itu, kegiatan ini
perlu dikelola secara komprehensif dan terpadu dengan kegiatan intra kurikuler.26
Dalam konteks kurikulum bahasa Arab, misalnya untuk mengasah kecakapan
peserta didik yang mempunyai bakat tulis menulis maka diakomadasi dalam kegiatan
ekstrakurikuler tertentu, untuk yang mempunyai bakat terjemah maka diakomadasi
dalam kegiatan ekstra kurikuler tertentu. Adapun kegiatan kokurikuler dilakukan
untuk peserta didik berdasarkan analisa hasil evaluasi, seperti remidial dan pengayaan,
dalam rangka memaksimalkan kemampuan peserta didik berdasarkan
kemampuannya.
Secara umum manajemen kurikulum bahasa Arab harus juga harus
memperhatikan dua hal, yaitu Karakteristik Bahasa dan Karakteristik Bahasa Arab.
Diantar karakteristik bahasa yang harus diperhatikan adalah bahwa bahasa itu adalah:
1. Fenomena sosial, dalam artian bahwa manusialah yang berbahasa sedangkan
hewan tidak, bahasa jugalah yang membedakan manusia dengan hewan, Bahasa
merupakan kebutuhan pokok manusia untuk mengekspresikan gagasan dan
sebagi alat komunikasi antar sesama27
2. Ujaran (ucapan), Bahasa pada mulanya lahir dalam bentuk ujaran yang kemudian
disusul oleh bahsa tulis.28
3. Simbol, simbol mengacu pada sebuah obyek yang mempunyai, simbol bisa
terbuat dari ujaran atau tulisan.29
4. Sistem, sistem berarti bahwa sesuatu terdiri atas unsur yang teratur yang saling
berhubungan secara baik.pada bahasa aturan ini bisa terlihat dalam dua hal yaitu
sistem bunyi dan sistem makna.30
5. Alat komunikasi, fungsi bahasa yang paling menonjol adalah sebagai alat
komunikasi dan media untuk mengekspresikan gagasan dan fikiran.31
26 Ibid., 20
27 Acep, Metodologi, 14
28 Ibid, 12
29 Terjemah dari Thuruq Tadris al-lughat al-Arabiyyah, Zakariyah Ibrahim, (Dar al-Ma'rifah al-Jami'iyyah) 25
30 Acep, Metodologi, 20
31 Ibid.,14
146
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
سمعوا.35
32 Terjemah dari al-Usus al-Mu'jamiyah wa al-Tsaqafiyyah li Ta'lim al-Lughat al-Arabiyyah li ghair Nathiqin
biha, Rusydy Ahmat Thu'aimah, (Makkah:Jami'ah Um al-Qura), 24
33 Ibid 18
34 Terjemah dari al-Taujih fi Tadris al-Lughah al-Arabiyyah, Mahmud Ali al-Siman, (Qahirah: Dar al-
Ma'rifat) 19
35 Terjemah dari Ta'lim al-Lughah al-Arabiyyah li Ghair Nathiqin biha: Manahijuh wa Asalibuh, Rusydy
147
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
KESIMPULAN
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan:
1. Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang
kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum.
2. Dalam melaksanakan manajemen kurikulum harus memperhatikan prinsip dan
fungsi manajemen kurikulum.
3. Karakteristik manajemen kurikulum bahasa Arab meliputi mengelola
perencanaan bahasa Arab, mengelola implementasi kurikulum bahasa Arab,
mengelola pelaksanaan kurikulum bahasa Arab, Mengelola perumusan kriteria
ketuntasan kurikulum, Mengelola pengembangan bahan ajar, media pembelajaran
dan sumber belajar, Mengelola pengembangan ekstrakurikuler dan kokurikuler.
4. Pelaksanaan manajemen kurikulum bahasa Arab juga harus memperhatikan
karakteristik bahasa dan karakteristik bahasa Arab.
148
MIYAH VOL.XI NO. 02 AGUSTUS TAHUN 2015
DAFTAR PUSTAKA
Al-Siman, Mahmud Ali, al-Taujih fi Tadris al-Lughah al-Arabiyyah, (Qahirah: Dar al-
Ma'rifat)
Azizy, Qodri, Pendidikan Agama untuk Membangun Etika Sosial, (Semarang: Aneka
Ilmu, 2002)
Permenag RI. Nomor 2 tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan
Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah
149