Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siwi Nurkharismawanti

NPM : 1117500006

OBSERVASI SLB KOTA TEGAL

Tidak semua anak yang dilahirkan selalu mengalami perkembangan normal. Banyak
diantara mereka yang dalam perkembangannya mengalami hambatan, gangguan, kelambatan.
Dalam memahami anak berkebutuhan khusus atau anak luar biasa sangat diperlukan adanya
pemahaman mengenai jenis – jenisnnya. Anak berkebutuhan khsus memerlukan sebuah
pendidikan dan layanan khusus untuk mengembangkan mereka menjadi lebih baik.

Namun, bukan berarti anak berkebutuhan khusus tidak dapat berpikir atau bodoh. Justru
anak berkebutuhan khusus atau “anak luar biasa” disebut mereka memiliki kelebihan yang luar
biasa dibanding manusia yang normal pada umumnya. Mereka memiliki potensi yang sama
seperti anak normal lainnya atau bahkan lebih jenius. Kemampuan intelektual yang luar biasa,
memiliki kreatifitas yang tinggi dalam temuan-temuan yang luar biasa.

Mereka berkomunikasi pun seperti manusia pada umumya, saling mengenal sesama
temannya, namun yang membedakan adalah bagaimana cara mereka berkomunikasi karena tidak
semua anak berkebutuhan khusus sama. Terdapat Tuna netra, Tuna rungu, Tuna daksa, Tuna
wicara, Autis, Tuna Grahita dll. Dalam materi, Agresi yaitu menurut Byrne adalah perilaku
individu yang bertujuan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak
menginginkan datangnya tingkah laku tersebut.

Pada observasi di SLB (Sekolah Luar Biasa) di Tegal, kami mahasiswa UPS sempat agak
kaget karena sangat berbeda dengan sekolah-sekolah biasa. Kami melihat banyak siswa atau
anak yang sedang bermain sebelum masuk kedalam kelas, ada yang bersama orang tua mereka,
ada yang sedang duduk. Ternyata tidak semua anak berkebutuhan khusus anti sosial terhadap
orang lain, justru disana banyak siswa yang menyapa, senyum,bahkan meminta salaman kepada
mahasiswa UPS. Banyak tawa dan senyuman yang dilontarkan mereka kepada kami.

Disana kami melihat guru-guru SLB sangat telaten, sabar, bahkan harus ekstra tenaga
dalam membimbing dan mengajari anak-anak SLB ada yang hyperaktif, diam, bahkan
memberontak. Disana setiap ada sesuatu yang menurut mereka baru keinginan tahuan mereka
sangat tinggi, yang berarti mereka sangat cerdas dalam keinginan tahuan. Mereka mampu cepat
tanggap, cepat beradaptasi, dan cepat memahami pelajaran dari guru mereka.

Guru-guru disana pun menggap mereka seperti teman sendiri, mengajak bermain atau
bercanda tanpa membeda-bedakan siswanya. Disana memiliki kelas masing-masing dari Tuna
netra, Tuna rungu, Tuna daksa, Tuna wicara, Autis, Tuna Grahita, Debill. Tidak ada batasan usia
saat mereka memasuki sekolah tersebut, paling hanya usia 2-6 tahun yang memasuki TK ABK.

Anak berkebutuhan Khusus di SLB Tegal saat dikelas dimasukan dengan pengelompokan
yang sesuai masalah anak tersebut. Disana juga bukan hanya pelajaran biasa yang disiapkan,
namun ada kelas-kelas yang dapat membuat Anak berkebutuhan Khusus mampu mengasah
kreatifitas seperti kelas memasak, kelas Seni yang memiliki banyak catatan dalam juara antar
Sekolah Luar Biasa. Di SLB sendiri juga, orang tua diperbolehkan untuk menunggu atau
menjaga anaknya didalam sekolah, misalnya seperti jadwal istirahat mereka makan jajan yang
telah disiapkan oleh orang tuanya, bahkan ada yang membawa bekal sendiri tanpa bantuan orang
tuanya. Saat jam istirahat pula mereka bermain seperti anak lainnya, berkomunikasi dengan cara
mereka sendiri.

Di SLB juga memiliki fasilitas yang bisa dibilang baik, karena mempunyai alat atau
fasilitas yang sesuai dengan masalah anak disana misalnya untuk anak autis yang tidak semua
anak dapat mempelajari dipapan tulis, guru menyiapkan sebuah huruf kotak untuk memancing
kesenangan anak berkebutuhan khusus. Mereka diajarkan untuk menjadi mandiri tanpa bantuan
orang lain, misalnya dalam hal keseharian makan, buang air, atau bahkan mengucap salam
mereka diajari dengan sangat telaten.
Tidak semua anak berkebutuhan khusus memiliki IQ yang rendah atau bahkan tidak
dapat apa-apa, mereka masih dapat belajar, mendapat pendidikan, mengasah kreatifitas, bahkan
beberapa ada yang sudah sembuh dalam takaran Psikologis. Mereka mampu mengenal, mandiri,
bahkan tidak malu kepada orang lain yang baru mereka temui. Mereka mempunyai kelebihan
yang bahkan manusia normal tidak dapati dihidupnya, mereka hanya istimewa dan mereka juga
akan merasa tersakiti bila terdapat orang lain yang mengolok atau bahkan meledeknya. Karena
kebanyakan orang lain memandang “aneh” kepada orang luar biasa, mereka akan marah dan
memberontak bila mereka tau bahwa dikucilkan atau didiskriminasi oleh orang lain.

Anda mungkin juga menyukai