Anda di halaman 1dari 13

BAB 11

SISTEM INJEKSI ELEKTRONIK

Mesin dengan karburator konvensional, jumlah bahan bakar yang diperlukan oleh
mesin diatur oleh karburator. Pada mesin modern dengan menggunakan sistem EFI maka
jumlah bahan bakar diatur (dikontrol) lebih akurat oleh komputer dengan mengirimkan
bahan bakarnya ke cylinder melalui injektor.
Sistem EFI menentukan jumlah bahan bakar yang optimal tetapi disesuaikan
dengan jumlah dan temperatur udara yang masuk, kecepatan mesin, temperatur air
pendingin, posisi throttle valve, pengembunan oksigen di dalam exhaust pipe dan
kondisi penting lainnya. Komputer EFI mengatur jumlah bahan bakar untuk dikirim ke
mesin pada saat penginjeksian dengan perbandingan udara– bahan bakar yang optimal
berdasarkan kepada karakteristik kerja mesin. Sistem EFI menjamin perbandingan
udara–bahan bakar yang ideal dan efisiensi bahan bakar yang tinggi pada setiap saat.

Penggolongan Sistem Injeksi


Ditinjau dari Sistem Pengontrol Penyemprotan

Ditinjau dari sistem pengontrol penyemprotan sistem injeksi dapat dibedakan


menjadi 3, yaitu Sistem Injeksi Mekanis, Sistem Injeksi Mekanis Elektronik, Sistem
Injeksi Elektronik.

Injeksi Bensin

Mekanis Mekanis Elektris Elektris

( K- Jetronik ) ( KE - Jetronik ) ( EFI )


Injektor menyemprot Injeksi K yang Injektor dibuka secara
terus menerus pada dikontrol dengan ECU elektromagnetik dengan
tekanan tertentu Kontrol Unit (ECU)

( L – Jetronik ) ( D – Jetronik ) ( Motronik )


Engine Management
System
Penginjeksian Penginjeksian
berdasarkan aliran berdasarkan tekanan Penggabungan beberapa
udara pada intake pada intake manifold control engine (injeksi,
manifold pengapian, isc, egr. dll)

Penggolongan pengontrol penyemprotan

1
Sistem injeksi elektronik dilengkapi dengan sensor-sensor yang dapat dibedakan
menjadi sensor utama dan sensor-sensor pengoreksi. Sensor utama digunakan untuk
menentukan jumlah penyemprotan injeksi dasar dan sensor-sensor pengoreksi untuk
merubah jumlah penyemprotan berdasarkan keadaan-keadaan kerja engine.
Sensor utama untuk mengetahui jumlah udara yang masuk ke engine merupakan
kombinasi dari sensor massa udara dan sensor putaran engine. Kedua sensor tersebut
menginformasikan kepada ECU berapa jumlah udara yang masuk ke engine pada
setiap putaran, lalu ECU memberi sinyal kepada injektor dengan durasi penyemprotan
tertentu. Harapan dari pengaturan menginginkan bahan bakar diinjeksikan dengan
jumlah yang perbandingannya sesuai dengan hukum stoichiometric , 14,7 Kg masa
udara untuk setiap 1 Kg bensin.
Karena keadaan kerja engine sangat beragam dan kebutuhan perbandingan
campuran juga beragam maka dipasangkan sensor-sensor lain.

Sensor utama dan pengaturanInjeksi dasar

Hubungan sensor dengan Injeksi bahan bakar

2
Sistem injeksi L-Jetronik

Keterangan:
1. Tanki bensin 8. injektor star dingin 15. sensor temperatur
2. Pompa 9. penyetel Rpm 16. thermo time switch
3. saringan 10. sensor TPS 17. sensor RPM
4. common rail 11. TPS 16. 18. Idle Speed Control
5. regulator tekanan 12. airflow meter 19. penyetel CO
6. ECU 13. relay EFI 20. baterai
7. injektor 14. lambda sensor 21. kunci kontak

Sensor kondisi yang sedang terjadi pada saat itu


(realtime) dan ECU akan merespon
Sensor merupakan bagian penting seketika juga dari informasi-informasi
pada sistem kontrol engine. Sensor- tersebut.
sensor menginformasikan kondisi-

Macam–Macam Sensor solid-state variable resistor terbuat dari


Pada sistem injeksi elektronik semiconductor. NTC (Negative
sensor-sensor memberikan informasi Temperature Coefficient). Sensor ini
berbagai hal ke ECU untuk nilai tahanannya akan berkurang bila
menentukan jumlah penyemprotan temperatur naik (nilai tahanan
bensin. berbanding terbalik terhadap
temperatur).
1. Sensor Temperatur

Sensor temperature menguna-kan


bahan thermistor, merupakan bahan

3
a. Engine Coolant Temperature
(ECT)
ECT terletak pada blok engine
dekat dengan selang menuju radiator,
sensor ini membaca temperatur air
pendingin pada engine.
Letak IAT pada engine

Letak ECT pada engine


Pengukuran IAT

Engine Coolant Temperature

Hubungan IAT dengan ECU

IAT dihubungkan seri dengan


tahanan dan diberi tegangan 5 V. Bila
tahanan pada IAT berubah (karena
temperatur), tegangan sinyal akan
Hubungan ECT dengan ECU mengalami perubahan. Perubahan
tegangan identik dengan perubahan
2. Intake Air Temperature (IAT) temperatur.
Sensor
3. Throttle Position Sensor (TPS)
IAT terletak pada saluran udara TPS merupakan sebuah tahanan
masuk (intake manifold) berfungsi geser dengan bahan karbon arang,
untuk mendeteksi suhu udara masuk. berfungsi untuk mengetahui posisi
Kisar temperatur yang dapat (derajat) pembukaan katup gas guna
terdeteksi – 40C s/d +120C. mengkoreksi AFR (Air Fuel Ratio),
pendeteksi perlambatan bersama sama
dengan sensor RPM untuk fuel cut-Off
dan untuk mendeteksi beban
maksimum.

4
Posisi air flow meter pada
kendaraan terletak pada saluran udara
masuk (setelah filter udara), dengan
demikian semua udara yang masuk akan
terukur. Oleh karena itu saluran dari
filter udara sampai ke engine tidak
boleh terdapat kebocoran.
Letak TPS
5. Sensor Flap (impact pressure) Air
Posisi pada kendaraan pada ujung
Flow Sensor
lain dari penggerak Katup Gas. Rentang
kerja dalam 0 % - 100 % pembukaan
Sensor air flow meter terbuat dari
katup gas, setara dengan 0,5 Volt - 4,7
karbon arang.
Volt.
Ketika pedal gas ditekan untuk
membuka katup gas. Udara diisap oleh
4. Air Flow Sensor (Sensor Udara motor jumlah udara yang mengalir
Masuk) diukur oleh pengukur jumlah udara.
Air flow sensor merupakan sensor
utama pada sistem injeksi yang
digunakan untuk mengukur jumlah
udara yang masuk ke engine dan dari
informasi jumlah udara yang masuk ke
engine oleh sensor ini ECU akan
menentukan seberapa jumlah bahan
bakar yang yang sesuai untuk Lokasi air flow meter pada kendaraan
disemprotkan pada perbandingan dasar
sesuai perbandingan stoichiometrik. Pengukur aliran udara memberikan
Ada bermacam-macam sensor informasi utama secara elektris ke unit
udara masuk, namun fungsinya sama, pengontrol elektronika, selnjutnya
selain mempengaruhi jumlah semprotan volume bensin yang diinjeksikan diatur
bensin juga digunakan untuk oleh unit pengontrol elektronika
mempengaruhi saat pengapian.
terangkat (Udara masuk), sementara air
flow meter model baru hasil pengukuran
tegangan akan turun bila plat sensor
terangkat (Udara masuk)

6. Sensor Massa Udara (Kawat dan Film


Panas)

Sensor masa udara model kawat


panas terbuat dari platinum, thermister,
Sirkuit Air Flow Meter metallic film.
Air flow meter model lama hasil ukur
tegangan akan naik bila plat sensor
5
7. Manifold Absolute Pressure (kevakuman = 0,2 bar) dan ruangan yang
(MAP) berhubung dengan intake manifold.
Perbedaan tekanan antara ruang
Beban engine dibaca dari sensor referensi dengan intake manifold berakibat
MAP juga diperhitungkan untuk perubahan lengkungan pada membran
menentukan durasi injeksi dan saat silicon chip. Pengolah sinyal merubah
pengapian yang tepat. menjadi tegangan sinyal. Tegangan paling
MAP sensor terbuat dari Piezo tinggi MAP sensor terjadi ketika tekanan
Resistive, berfungsi untuk mengetahui intake manifold paling tinggi yaitu saat
tekanan udara masuk yang akan kunci kontak ”ON” mesin ”MATI”, atau
menerjemahkan beban kendaraan. saat katup gas diinjak tiba-tiba/akselerasi.
Sebaliknya tegangan paling rendah terjadi
saat deselerasi/perlambatan yaitu ketika
katup gas menutup tetapi putaran engine
tinggi.

Lokasi MAP sensor


Kerja MAP sensor

MAP sensor memiliki 3 buah


konektor. Sumber tegangan 5 volt
memerlukan dua konektor dan satu
terminal sebagai tegangan sinyal menuju
inputan ECU. Data tegangan kerja MAP
sensor berkisar antara 0,2 volt sampai
dengan 4,5 volt.
Bagian-bagian MAP sensor

Keterangan:
1,3 = Konektor
2 = Vacum referensi
4 = Silicon Chip Ukur
5 = Gelas Isolator Hubungan MAP sensor dengan ECU
6 = Rumah Vacum
7 = Input Vacum
8. Sensor Putaran

Letak pada kendaraan di saluran Ada berbagai macam sensor putaran


udara masuk, salurannya setelah katup yang dapat ditemui di berbagai kendaraan,
gas. fungsi dari semuanya sama yaitu untuk
Piezo Resistive adalah bahan yang menentukan posisi TOP silinder,
nilai tahanannya tergantung dari menentukan saat injeksi bensin dan saat
perubahan bentuknya. Piezo resistive pengapian, juga untuk mengetahui
dibuat berbentuk diafragma/membran kecepatan putar engine yang selanjutnya
silicon chip antara ruangan referensi
6
data putaran akan digunakan untuk
menentukan jumlah injeksi bensi.

9. Sensor Induktif pada Distributor

Sensor putaran induktif terdiri dari


kumparan dan magnet.
Frekwensi dan amplitudo dari sinyal
AC ini dipengaruhi oleh putaran mesin.
Ketika poros distributor berputar
rotor sinyal ikut berputar, saat rotor sinyal
mendekati stator kutup terjadilah
perubahan kekuatan medan magnet pada Sensor putaran pada distributor
inti kumparan akibatnya timbul induksi
pada kumparan, begitu pula saat rotor Keterangan :
sinyal menjauhi kutup stator akan terjadi
induksi dengan arah kebalikan. Jika dilihat 1 = Rotor
2 = Stator
dengan osciloscope bentuk osilasi sinyal
3 = Kumparan Induktif
induksinya sebagai berikut: 4 = Plat Dudukan
5 = Busing Rotor
6 = Badan Stator
7 = Celah Udara
8 = Magnet Permanan
9 = Celah Dalam
10 = Plat Dudukan Tetap

Sensor CKP dan CMP pada distributor


Bentuk sinyal induktif
Untuk system injeksi skuensial dan
maka sinyal putaran (CKP) dilengkapi
dengan sensor posisi silinder (CMP). Hal
ini juga untuk mengatur pemajuan saat
pengapian.

7
2. Sensor Induktif pada Poros Engkol

Sensor induktif yang dipasangkan


pada poros engkol ada yang dengan satu
sensor dan ada yang dua sensor.

Satu sensor induktif pada poros engkol


Sensor CKP dan CMP pada distributor
Keterangan :
1. magnet permanen
2. bodi sensor
3. inti besi sensor
4. kumparan
5. roda gigi dengan dibuang satu
gigi sebagai referensi

Keuntungan satu sensor induktif


diperoleh dua data,yaitu data RPM dan
posisi TOP. Namun pengolahan sinyal
lebih rumit.

Dua sensor induktif pada poros engkol

Keterangan :
1. Sensor CKP
2. Sensor CMP
3. Magnet Permanen
4. Inti Besi Lunak
5. Kumparan
Pengaturan pemajuan pengapian
6. Rumah Poros Engkol
7. Tonjolan segmen
8. Roda Gaya

8
10. Sensor Knoking. 11. Sensor Gas Buang.

Sensor knocking terbuat dari bahan Sensor gas buang sering juga disebul
Piezoceramic, letak sensor knocking pada Lambda sensor atau O2 sensor. Lambda
blok engine. Sensor ini berfungsi untuk sensor terbuat dari Zirconium Dioxide
mendeteksi terjadinya detonasi pada (ZrO2) dan Platina (sebagai elektroda)
engine dan informasi ini dimanfaatkan Tidak semua sistem injeksi elektronik
untuk merubah saat pengapian. dilengkapi dengan sensor oksigen ini.
Bila terjadi knoking (pinking), akan Dengan semakin ketatnya aturan emisi gas
terjadi getaran pada sensor knoking buang maka sebagian besar kendaraan
berupa nois seperti terlihat pada gambar. baru sekarang dilengkapi dengan sensor
ECU akan memundurkan saat pengapian 2 ini.
kali sampai tidak terjadi detonasi lagi. Fungsi sensor gas buang untuk
membaca kualitas gas buang yang
selanjutnya digunakan untuk mengkoreksi
penginjeksian bensin. Sistem yang
menggunakan logika ini disebut dengan
Sistem Closed-loop A/F Rasio.

Sensor knocking
Letak sensor gas buang
Keterangan
Keterangan :
a. = Piezoceramic element
1. Lambda Sensor
b. = Seismic mass 2. Ceramic monolic
c. = Rumah sensor 3. Wire screen
d. = Baut pengencang 4. Heat resistant double shell
e. = Permukaan kontak
f. = Konektor
g. = Blok Silinder
Aktuator
V = Getaran
Ada berbagai macam aktuator yang
Jumlah sensor knocking yang mempengaruhi kerja sistem pembentuk
dipasangkan pada blok engine tergantung perbandingan campuran udara dan bensin
dari jumlah silinder. Engine dengan pada sistem injeksi elektronik, yaitu:
jumlah silinder 4 dipasangkan 1 buah 1. Relay Pompa Bensin
sensor, untuk engine dengan 5 atau 6 2. Injektor
silinder dipasangkan 2 sensor, untuk 3. ISC (Idle Speed Control)
engine bersilinder 8 atau lebih bisa 4. Lampu Kontrol (Engine Check)
terpasang 2 sensor atau lebih. 5. Lain-lain

9
1. Relay Pompa Bensin Jetronik dan masih ada tipe lain lagi.
Pebedaan tipe tersebut juga diikuti dengan
Sistem injeksi elektronik sangat perbedaan skema kelistrikan pada relai
beragam ditinjau dari penggunaan/ pompa bensin.
pemanfaatan sensornya. Penggolongan
oleh BOSCH mengenal tipe L-jetronik, D-
3 = Kumparan magnet listrik
a. Injektor 4 = Pegas
5 = Terminal
Injektor merupakan aktuator yang 6 = Saringan
7 = Saluran masuk bensin
berfungsi menyemprotkan bahan bakar
X = Celah pengangkatan katup jarum
kedalam mesin.

b. ISC (Idle Speed Control)/


IAC (Idle Air Control)

Idle speed control dipasangkan pada


saluran by-pass pada intake manifold, ISC
digunakan untuk kebutuhan penambahan
udara masuk ke engine. Perubahan jumlah
udara yang masuk ke engine menyebabkan
Letak injektor perubahan campuran bahan bakar dan
udara. Hal ini terjadi saat start dingin dan
Injektor bekerja berdasarkan elektro- selama pemanasan awal, serta saat
magnetis yang diatur oleh ECU. Bahan diperlukan kenaikan putaran saat ada
bakar disemprotkan dengan sangat halus. pembebanan ketika engine kerja idle.
Terkadang tiap injektor dirangkai dengan Ada juga yang mengatur putaran idel
tahanan luar dengan membuka katup gas sedikit yang
diterapkan pada single point injector.

Macam-macam ISC/IAC

a. Model Katup Bimetal

Katup dipasangkan dimesin dan


bersinggungan langsung dengan
temperatur mesin. Pada katup terdapat
pegas bimetal yang dilengkapi dengan
pemanas.
Ketika temperatur mesin dingin katup
terbuka sehingga ada tambahan udara
Bagian-bagian injektor
masuk dan putaran mesin idel tinggi.
Konstruksi Setelah temperatur berangsur naik bimetal
1 = Lubang penyemprot akan melengkung menekan katup menutup
2 = Batang katup jarum

10
saluran by pass secara bertahap dan
putaran idel akan turun.
Sistem diatas tidak dikontrol oleh ECU,
bukan termasuk bagian Sistem Injeksi
Elektronik.

ISC dengan katup selenoid

Ketika temperatur mesin masih


ISC dengan katup bimetal dingin dan putaran mesin idel, ECU akan
mengeluarkan sinyal untuk
Keterangan mengoperasikan selenoid menarik
1. bimetal strip katupnya melawan pegas yang ada
2. elemen pemanas
dibelakangnya, sehingga saluran by pass
3. katup plat
4. udara by-pass terbuka dan udara yang masuk kemesin
bertambah, akibatnya putaran idel jadi
b. Model Katup Selenoid tinggi.
Setelah temperatur mesin panas ECU
ISC ini bekerjanya diatur oleh ECU akan menghentikan sinyal yang menuju
yang disesuaikan dengan bermacam selenoid sehingga pegas yang ada
masukan sensor, selain itu juga beban- dibelakang katup selenoid akan
beban kendaraan. mendorong katup selenoid menutup
saluran dan putaran idel jadi turun karena
tambahan udara dihentikan.

c. Model Katup Rotari

Pada IAC ini didalam saluran by pass


dipasangkan katup rotary yang gerakannya
dibatasi 90°. Penggerak dari katup rotari
berupa motor DC.
Ketika temperatur mesin masih
dingin ECU mengeluarkan sinyal berupa
duty cycle yang besarnya tergantung dari
sensor temperatur dan RPM mesin.

ISC dengan katup rotari

11
Semakin dingin temperatur semakin motor step dikontrol oleh ECU dengan
besar duty cycle yang dikelurakan ECU sinyal yang urutannya tertentu.
sehingga semakin lebar pembukaan
saluran by pass dan semakin tinggi putaran
idel.

ISC dengan penggerak motor step

Skema sistem ISC dengan katup rotari

d. Model Katup dengan Motor Step


Motor step memiliki empat buah
kumparan dan memungkinkan digunakan Contoh ISC berbentuk motor step
sebagai penentu posisi yang presisi dengan
derajat tertentu. ISC yang menggunakan

e. Model Katup Selenoid Pembuka


Katup Gas
ISC jenis ini biasanya berupa motor
DC bergigi reduksi dan dilengkapi dengan
saklar. Jenis ini banyak dipasang pada
Mono Jetronics.
Ketika kondisi mesin idle dan dingin
ECU mengeluarkan tegangan dan
menggerakkan motor maju kedepan,
posisi motor akan tertahan disana oleh ISC pembuka katup gas
gigi reduksi. Motor ini baru akan mundur
jika ECU memberikan tegangan dengan Keterangan:
arah kebalikan. 1. Katup Gas
2. Motor DC
3. Terminal / konektor
4. Saklar Idel

12
MIL akan mati, sebaliknya bila ada
masalah MIL akan menyala.
Tidak semua masalah akan
menyalakan MIL. Umumnya terdapat
ketentuan kapan MIL akan menyala
kaitannya dengan permasalahan yang
terjadi. Apabila data yang terkirim oleh
sensor masih berada pada rentang kerja
sensor tersebut, walaupun data semestinya
jauh berbeda, maka MIL tetap tidak
Konstruksi ISC pembuka katup gas
menyala.
Keterangan:
1. ISC position sensor Aktuator-aktuator lain
2. Pegas pengembali
3. ISC aktuator Pada kebanyakan kendaraan
4. Throtle Position Sensor sekarang masih dilengkapi dengan
5. Saklar CTP (Closed throttle Position) beberapa aktuator lain, misalnya untuk
kebutuhan perbaikan emisi gas buang
c. Lampu Indikator Kerusakan (Engine dilengkapi dengan: pemanas sensor
Check) / MIL (Malfunction Indicator lambda, solenoid EGR, Selenoid/motor
Lamp) Pengatur Katup Elektronik, Katup
Lampu control/MIL umumnya Pernafasan Tanki, dan juga untuk efisiensi
terpasang di papan instrument pendinginan mesin dilengkapi dengan
(dashboard) ruang kemudi. Fungsi dari relay pengendali motor pendingin mesin.
MIL adalah untuk memberi informasi Semua aktuator tersebut prinsip
kepada pengemudi keadaan sistem, kerjanya sama dengan aktuator-aktuator
apakah sistem OK atau terdapat masalah. utama yang telah dijelaskan, hanya
Apabila sistem pada kendaraan tidak kondisi apa dan kapan semuanya diatur
terdapat masalah, maka saat mesin hidup dalam pemrograman yang ada di ECU.

13

Anda mungkin juga menyukai