Hasanah
SMP Negeri 2 Lubuklinggau Jl. Letkol Sukarno Kel. Air Kuti Kec. Lubuklinggau Timur I
e-mail: hasanah1968@gmail.com
Abstract: This research aim to describe of internal and eksternal factors which influence
satisfaction of teacher in activity. Any kind of becoming supplementary factor and resistor
influencing teacher performance. Research instrument to be used by interview in study of
deskiptif qualitative. Expected by result of this research will give optimal usefulness either through
academic or theoretical and also practically. Thereby result of this research is expected can give
contribution to science world and technology. From result of research, can be concluded that
satisfaction of activity learn in yunior high school Town of Lubuklinggau can be influenced by
service in school, prosperity of teacher, and positive factor able to improve result learn student.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi kepuasan kerja guru. Setiap jenis menjadi faktor pendukung dan penghambat yang
mempengaruhi kinerja guru. Instrumen penelitian adalah wawancara, dalam pembelajaran
deskiptif kualitatif. Diharapkan hasil penelitian ini akan memberikan manfaat yang optimal baik
melalui akademis atau teoritis dan praktis juga. Dengan demikian hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi bagi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari hasil penelitian,
dapat disimpulkan bahwa kepuasan aktivitas belajar di yunior Kota SMA Lubuklinggau dapat
dipengaruhi oleh layanan di sekolah, kesejahteraan guru, dan faktor positif dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
86
Hasanah, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Guru 87
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas dalam suatu unit atau organisasi akan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya . tercapai dengan baik. Kalau setiap bidang atau
Menurut Rivai (2004:309) “kinerja unit kerja dapat mencapai kinerja yang
adalah: “merupakan perilaku yang nyata yang ditargetkan maka kinerja organisasi akan
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja tercapai dengan baik. Dengan demikian kinerja
yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan organisasi merupakan komulasi kinerja individu-
perannya dalam perusahaan”. individu dan kelompok kerja dalam organisasi.
Jadi dapat kita mengambil kesimpulannya Atas dasar ini maka ada dugaan bahwa semakin
bahwa kinerja adalah suatu pekerjaan yang baik kinerja individu maka akan semakin baik
terencana, bertanggung jawab dan dilakukan pula kinerja organisasi.
dengan sengaja dan mempunyai kompetensi Kepuasan kerja dimaksud menjadi penting
(cakap, berpengetahuan dibidangnya, berwenang untuk dibahas dibicarakan disini dalam dunia
serta mempunyai tolak ukur yang jelas atas hasil pendidikan karena kepuasan kerja akan
kerja). Hal ini juga bisa disimpulkan dengan mempengaruhi kinerja guru, produktivitas
kalimat “berkerja dengan Profesional” Kedua, lembaga dan hasil belajar siswa. Fenomena di
pengertian guru ini banyak di artikan dengan atas antara lain dapat dilihat di SMP N 2
kalimat juga beragam sesuai dengan latar LubukLinggau. Buruknya kinerja sebagian guru
belakangnya namun pada dasarnya sama jadi di lembaga ini diduga akibat dari rendahnya
kita langsung saja pada pengertian secara kamus kepuasan kerja dari guru-guru tersebut.
besar bahasa Indonesia, Guru ialah : orang yg Sedangkan rendahnya kepuasan kerja itu sendiri
pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) merupakan akibat dari kurangnya penghargaan
mengajar . namun dari pengertian di atas bisa terhadap guru dari pihak SMP N 2, rendahnya
sedikit kita kembangkan dalam persepsi motivasi berprestasi guru dan kurangnya
pemakalah bahwa guru adalah suatu pekerjaan komunikasi interpersonal di lembaga pendidikan
yang dilakukan seseorang, yang telah di akui SMP N 2 LubukLinggau. Indikasi ini
oleh suatu institusi Pemerintah atau Swasta mencerminkan pada kurangnya kepedulian guru
(Swadaya Masyarakat) serta mempunyai terhadap tugasnya, sering mengeluh dan selalu
Kompetensi dan mempunyai Kualifikasi menganggap rumit setiap pekerjaan yang
Pendidikan khusus guru. Jika kita telah sama diberikan, masih kurang puas terhadap
persepsi Kinerja dan Guru maka kita akan lebih kesejahteraan yang diberikan oleh lembaga
mudah untuk membahas judul di atas. pendidikan SMP N 2, tidak ada keinginan untuk
Dikarenakan judul mempunyai dua hal yang bisa bermotivasi dan berprestasi.
kita bahas secara terpisah terlebih dahulu yaitu Rumusan umum penelitian adalah
pemakalaj mengupas kalimat kinerja guru. “Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi
Idealnya setiap lembaga pendidikan tidak kepuasan kerja guru di SMP N 2 Kota
hanya banyak menuntut pada guru, tetapi LubukLinggau?”. Rumusan masalah tersebut
sebaliknya harus di iringi dengan memenuhi selanjutnya dibagi ke dalam sub masalah sebagai
kebutuhan guru, memberikan penghargaan baik berikut: a) bagaimana kondisi kepuasan kerja
secara lisan, tulisan maupun dalam bentuk guru di SMP N 2 kota LubukLinggau?; b)
barang berharga, peningkatan kesejahteraan faktor-faktor internal apakah yang
(transportasi, tunjangan pendidikan anak, mempengaruhi kepuasan kerja guru?; c) faktor-
tunjangan kesehatan, dan intensif-intensif faktor eksternal apakah yang mempengaruhi
lainnya). Ada simbiosis mutualisme atau kepuasan kerja guru?; d) faktor pendukung dan
hubungan yang saling menguntungkan. Pihak penghambat apakah yang mempengaruhi kinerja
managemen pun ikut dalam kaitannya dengan guru?; f) bagaimanakah respon guru terhadap
kepuasan kerja guru melakukan komunikasi faktor pendukung dan penghambat tersebut?
interpersonal secara intensif, tidak mem- Tujuan penelitian secara umum adalah
bicarakan kelemahan seorang guru di dalam untuk mengetahui faktor-faktor yang mem-
rapat umum, santun dalam berbicara dan pengaruhi kepuasan kerja guru di SMP Negeri 2
berargumentasi tanpa emosi. Lubuklinggau. Sedangkan yang menjadi tujuan
Setiap pekerja yang dilakukan seseorang khusus adalah untuk mengetahui: a) kondisi
atau sekelompok orang dalam suatu organisasi kepuasan kerja guru di SMP N 2 kota
selalu ada hasilnya. Kalau setiap orang atau LubukLinggau; b) faktor-faktor internal yang
sekelompok kerja (guru) dapat mencapai kinerja mempengaruhi kepuasan kerja guru; c) faktor-
yang ditetapkan, maka kinerja setiap bidang faktor eksternal yang mempengaruhi kepuasan
88 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor1, Maret 2015, hlm. 86-94
kerja guru; d) faktor pendukung dan penghambat berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja
yang mempengaruhi kinerja guru; d) Respon guru SMP N 2 paradigma Lubuklinggau.
guru terhadap faktor pendukung dan penghambat Layanan sekolah berupa pemenuhan
tersebut? kebutuhan guru baik yang bersifat adminitrasi,
sosialisasi dan analisis kurikulum berhubungan
METODE dengan kepuasan kerja . Kesejahteraan tidak
Rancangan Penelitian yang digunakan hanya berupa uang atau materi. Kesejahteraan
dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. kerja juga berhubungan dengan lingkungan
Metode deskriptif digunakan untuk mendes- sosial, suasana kerja, komunikasi antar guru dan
kripsikan pokok pembicaraan secara sistematis, dengan kepala sekolah. Kesejahteraan juga dapat
faktual dan akurat, mengenai sifat-sifat serta berupa upah, insentif, bonus, atau promosi.
hubungan dari dua fenomena yang dimiliki Layanan sekolah dan kesejahteraan dua variable
(Arikunto, 1997:245). Dari pengertian diatas yang sudah tentu berpengaruh terhadap kepuasan
maka dapat dirumuskan desain dalam penelitian sekolah kerja. Layanan sekolah dan kesejah-
ini dengan menggunakan metode deskriptif teraan guru secara simultan berpengaruh
kualitatif, yaitu untuk mendeskripsikan bagai- signifikan terhadap kepuasan kerja guru SMP N
mana kepuasan kerja guru dilingkungan sekolah 2 LubukLinggau baik hingga menjadi Sekolah
Sekolah Menengah Pertama Negeri dua Kota Standar Nasional (SSN).
Lubuklinggau. b. Faktor Internal yang Mempengaruhi
Subyek Penelitian untuk mengetahui Kepuasan Kerja Guru
kepuasan kerja guru dilingkungan sekolah di Dalam implementasi penyelesaian tugas,
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kota seseorang tidak sekedar memerlukan motivasi,
Lubuklinggau, maka subyek penelitiannya tetapi lebih menuntut komitmen seseorang dalam
adalah guru yang berada dilingkungan Sekolah menjalankan tugas yang menjadi tanggung-
Menengah Pertama Negeri dua Kota jawabnya. Komitmen berkaitan dengan kese-
Lubuklinggau. diaan, kepedulian, ketertarikan atas sesuatu
Teknik pengumpulan data dan dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu,
pengembangan instrumen penelitian: a) teknik komitmen menjalankan tugas dinyatakan sebagai
pengumpulan data terdiri dari: wawancara, salah satu kemampuan yang digunakan untuk
observasi, angket atau kuesioner, dan mengukur kinerja guru. Dengan demikian dapat
dokumentasi; b) pengembangan instrument dinyatakan bahwa kinerja seseorang terhadap pe-
pengumpulan data terdiri dari: teknik analisis kerjaan tertentu dalam kurun waktu tertentu
data, dan pertanggung jawaban penelitian. dapat diukur berdasarkan kemampuan dan
komitmen dalam menjalankan tugas.
HASIL DAN PEMBAHASAN Kemampuan yang terkait dengan tugas guru
Hasil adalah pengusaan terhadap bahan ajar yang akan
a. Kondisi Kepuasan Kerja Guru di SMP diajarkan dan kemampuan mengelola proses
Negeri 2 Kota Lubuklinggau pembelajaran.
Penelitian dilakukan di Sekolah Agar proses belajar mengajar berlangsung
Menengah Pertama (SMP) N 2 Kota lancar, guru harus menciptakan situasi yang
LubukLinggau. Sekolah ini mulai beroperasi menyenangkan di antara tugas-tugas guru yang
tahun 1978 yang terletak di kelurahan air kuti pokok adalah melaksanakan pendidikan dan
kec. LubukLinggau Timur II Kota Lubuk- pengajaran di sekolah berdasarkan kurikulum
linggau. Pada tahun pelajaran 2008/2009 yang berlaku dan membantu kepala sekolah
merupakan Sekolah Standar Nasional (SSN). dalam bidang program-program lainnya.
Untuk ini SMP Negeri 2 Kota LubukLinggau Suasana yang gembira, harmonis dan
berbenah diri serta berusaha melengkapi meyenangkan baru dapat tercipta apabila seluruh
kebutuhan/ ketentuan yang harus terpenuhi personil SMPN 2 (dari pimpinan sampai dengan
selaku Sekolah Standar Nasional. pesuruh) dapat memotivasi bagi terlaksananya
Faktor yang mempengaruhi kepuasan proses belajar yang penuh kegairahan, keakraban
kerja guru di SMP N 2 Lubuklinggau yaitu: (1) dan persaudaraan itu. Proses ini akan
faktor psikologis, (2) faktor sosial, (3) faktor berpengaruh pula pada semangat belajar, mutu
fisik, (4) faktor financial. Pengaruh layanan akademik yang kompetitif dan disiplin
sekolah dan kesejahteraan secara parsial kehidupan beragama.
Hasanah, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Guru 89
segi-segi perbedaan tadi tetapi lingkungan sosial dan tenaga tata usaha. (2) Mengatur dan
yang harmonis yang dapat membangun rasa memeriksa kegiatan 5 K di sekolah (Keamanan,
percaya diri peserta didik. Menurut Faftah kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluar-
(1988:182) “kelancaran penyelenggara pen- gaan). (3) Memeriksa program satuan pelajaran
didikan di SMPN 2 lubuklinggau juga guru dan persiapan lainnya yang menunjang
ditentukan oleh tersedianya lingkungan social proses belajar mengajar. (4) Menyelesaikan
yang baik”. surat-surat, menerima tamu, dan menye-
Kepala sekolah sangat berpengaruh di lenggarakan pekerjaan kantor (5) Mengatasi
lingkungan kerja mereka terutama terhadap guru hambatan-hambatan terhadap berlangsungnya
dan staf administrasi. Tugas utama kepala proses belajar mengajar. (6) Mengatasi kasus
sekolah adalah mendorong para guru dan staf yang terjadi pada hari itu, (7) Memeriksa segala
administrasi untuk mengembangkan kemampuan sesuatu menjelang sekolah itu usia.
mereka untuk menciptakan iklim sekolah yang Kegiatan Mingguan di samping kegiatan
kondusif serta membantu guru tenaga harian perlu dilaksanakan pula kegiatan
administrasi murid dan orang tua murid untuk mingguan sebagai berikut: (1) Upacara bendera
mempersatukan kehendak pikiran dengan pada hari Senin dan pada hari-hari istimewa
tindakan untuk mencapai tujuan yang lainnya, (2) Senam pagi pada hari Senin, (3)
dikehendaki. Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat-
Kepala sekolah mempunyai tugas surat, (4) Mengadakan rapat mingguan (hari
merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi, Sabtu) guna membahas jalannya pelajaran dan
dan mengevaluasi, seluruh kegiatan pendidikan kasus yang belum terselesaikan untuk menjadi
di sekolah dengan perincian sebagai berikut: a. bahan rencana kegiatan mingguan berikutnya,
Mengatur proses belajar mengajar (1) Program (5) Memeriksa keuangan sekolah, antara lain
tahun, semesteran, caturwulan berdasarkan biaya rutin SPP/DPP, (6) Mengatur penyediaan
kalender pendidikan (2) Jadwal pelajaran keperluan perlengkapan kantor sekolah .
tahunan, per semesteran, per caturwulanan Pada awal bulan dilakukan kegiatan antara
termasuk penetapan jenis mata pelajaran / lain: (a) Melaksanakan penyelesaian setoran
keterampilan dan pembagian tugas baru. (3) SPP. Gaji pegawai/guru, laporan bulanan,
Program satuan pelajaran (teori dan praktek) rencana keperluan kantor/sekolah dan rencana
berdasarkan buku kurikulum (4) Pelaksanaan bulanan, (b) Melaksanakan pemeriksaan umum,
jadwal satuan pelajaran (teori dan praktek) antara lain:(1) Buku kelas, (2) Daftar hadir guru
menurut alokasi waktu yang telah ditentukan dan pegawai tata usaha, (3) Kumpulan bahan
berdasarkan kalender pendidikan. (5) Pelak- evaluasi berikut analisisnya, (4) Kumpulan
sanaan ulangan/tes hasil evaluasi belajar untuk program satuan pelajaran, (5) Diagram daya
kenaikan dan EBTA (6) Penyusunan kelompok serap murid/siswa, (6) Diagram pencapaian
murid/siswa berdasarkan norma kepengurusan, kurikulum, (7) Program perbaikan dan
(7) Penyusunan nama penilaian, (8) Penetapan pengadaan, (8) Buku bulanan pelaksanaan BP.
kenaikan kelas, (9) Laporan kemajuan hasil (c) Memberikan petunjuk catatan kepada guru-
belajar murid/siswa (10) Penetapan dalam guru tentang siswa yang perlu diperhatikan,
peningkatan proses belajar mengajar. (b) kasus yang perlu diketahui dalam rangkaian
Mengatur administrasi kantor, (c) Mengatur pembinaan kegiatan siswa.
administrasi murid/siswa, (d) Mengatur adminis- Pada akhir bulan dilakukan kegiatan
trasi pegawai, (e) Mengatur administrasi per- antara lain: (a) Penutupan buku, (b)
lengkapan, (f) Mengatur administrasi keuangan, Pertanggungjawaban keuanganc. Evaluasi
(g) Mengatur administrasi perpustakaan, (h) terhadap persediaan dan penggunaan alat dan
Mengatur pembinaan kemuridan/kesiswaan, (i) bahan praktek, (d) Kegiatan caturwulan/
Mengatur hubungan dengan masyarakat. semesteran. Setiap caturwulan/semesteran perlu
Agar kegiatan kepala sekolah dapat dilaksanakan kegiatan antara lain: (1)
mencapai sasaran secara optimal diperlukan Menyelenggarakan perbaikan alat-alat sekolah
adanya jadwal kerja kepala sekolah yang (alat kantor, alat praktek, gedung, pagar sekolah
meliputi kegiatan-kegiatan rutin harian, dan lain-lain bila diperlukan, (2) Menye-
mingguan, bulanan, caturwulanan, semesteran, lenggarakan pengisian daftar induk siswa/buku
dan tahunan. induk siswa, (3) Menyelenggarakan persiapan
Kegiatan Harian, adalah: (1) Memeriksa evaluasi caturwulan/semesteran, (4) Menye-
daftar hadir guru, tenaga teknis kependidikan lenggarakan evaluasi caturwulan /semesteran
Hasanah, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Guru 91
termasuk kegiatan: (a) Kumpulan nilai (lagger), seseorang berbeda dengan pemenuhan kepuasan
(b) Ketetapan nilai rapor, (c) Catatan tentang yang dimiliki orang lain.
siswa yang perlu mendapat perhatian khusus, (d) Masalah penentuan pemenuhan kepuasan
Pengisian nilai caturwulan /semesteran, (e) kerja yang sesuai bagi pegawai adalah masalah
Pembagian rapor, (f) Pemberian, pemanggilan yang sangat pelik bagi seorang kepala sekolah.
orang tua siswa bila diperlukan untuk konsultasi, Agar biasa menentukan pemenuhan kepuasan
(5) Menyelenggarakan evaluasi BP. OSIS, UKS, kerja yang tepat, pertama kali ia harus mengenal
dan ekstrakurikuler lainnya. berbagai kebutuhan yang diperlukan oleh setiap
Setiap akhir tahun ajaran dilaksanakan individu setiap saat.
kegiatan tertentu dalam rangka penutupan tahun Dengan demikian dari berbagai faktor
ajaran sekaligus melaksanakan kegiatan terutama faktor-faktor pendukung dalam
persiapan untuk tahun ajaran yang akan datang; menjalankan tugas untuk mengajar guru sangat
antara lain: (1) Menyelenggarakan penutupan merespon dengan baik dan terasa fropesional
buku inventaris dan keuangan, (2) Menye- dalam menjalankan tugas. Sedangkan dari
lenggarakan persiapan kenaikan kelas/ tingkat faktor-faktor penghambat dalam menjalankan
yang meliputi: (a) Pengisian daftar nilai (lagger), tugasnya, guru meresponkan dari faktor-faktor
(b) Penyiapan bahan-bahan untuk rapat guru, (c) penghambat tetap berusaha menjalankan
Pengisian rapor dan EBTA, (d) Upacara akhir tugasnya secara efektif dan efesiensi yang
tahun ajaran, kenaikan kelas, pembagian rapor, dilakukan oleh guru-guru SMP Negeri 2 Kota
penyerahan STTB dan pelepasan lulusan, (3) Lubuklinggau.
Menyelenggarakan EBTA, (4) Menyelenggara-
kan evaluasi pelaksanaan kegiatan belajar Pembahasan
mengajar tahun ajaran yang bersangkutan, (5) a. Kondisi Kepuasan Kerja Guru di SMP
Menyeleng-garakan penyusunan rencana Negeri 2 Kota Lubuklinggau
keuangan tahun yang akan dating, (6) Menye- Penelitian dilakukan di Sekolah
lenggarakan penyusunan rencana perbaikan dan Menengah Pertama (SMP) N 2 Kota
pemeliharaan sekolah dan alat batu pendidikan, LubukLinggau. Sekolah ini mulai beroperasi
(7) Menyelenggarakan pembuatan laporan akhir tahun 1978, merupakan integrasi dari Sekolah
tahun ajaran, (8) Melaksanakan kegiatan Menengah Pertama (SMP) Negeri Lubuklinggau
penerimaan siswa baru yang meliputi kegiatan: yang terletak di kelurahan air kuti kec.
(a) Penyiapan formulir dan pengumuman LubukLinggau Timur II Kota LubukLinggau.
penerimaan siswa baru, (b) Pembentukan panitia Pada tahun pelajaran 2008/2009 merupakan
penerimaan dan pendaftaran, (c) Penyusunan Sekolah Standar Nasional (SSN). Untuk ini SMP
syarat-syarat penerimaan dan pendaftaran. Negeri 2 Kota LubukLinggau berbenah diri serta
Kegiatan Awal tahun ajaran; Menetapkan berusaha melengkapi kebutuhan/ ketentuan yang
rencana kegiatan sekolah pada tahun ajaran yang harus terpenuhi selaku Sekolah Standar
akan datang meliputi: (a) Kebutuhan gurub. Nasional.
Pembagian tugas mengajar, (c) Program satuan Faktor yang mempengaruhi kepuasan
pelajaran, dan jadwal pelajaran, (d) Perleng- kerja guru di SMP N 2 LubukLinggau yaitu: (1)
kapan alat-alat dan bahan pelajaran, (e) Rapat faktor psikologis, (2) faktor sosial, (3) faktor
guru. fisik, (4) faktor financial. Pengaruh layanan
e. Respon Guru terhadap Faktor Pen- sekolah dan kesejahteraan secara parsial
dukung dan Penghambat Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja
Guru guru SMP N 2 paradigma Lubuklinggau.
Pemenuhan kepuasan kerja beragam Kesejahteraan tidak hanya berupa uang
sesuai dengan beragamnya kebutuhan manusia. atau materi. Kesejahteraan kerja juga
Tidak mungkin satu pemenuhan kepuasan bias berhubungan dengan lingkungan sosial, suasana
memuaskan seluruh kepuasan kerja. Pemenuhan kerja, komunikasi antar guru dan dengan kepala
kepuasan itu dalam praktiknya sangat berbeda sekolah. Kesejahteraan juga dapat berupa upah,
satu sama lainnya sesuai dengan tingkat insentif, bonus, atau promosi. Layanan sekolah
kekurangan kepuasannya. Oleh karenanya, tidak dan kesejahteraan dua variable yang sudah tentu
mungkin satu pemenuhan kepuasan berperan berpengaruh terhadap kepuasan sekolah kerja.
persis seperti peran pemenuhan kepuasan kerja Tetapi di duga variable kesejahteraan akan lebih
di berbagai individu yang berbeda perfoma dominan mempengaruhi kepuasan kerja guru.
kerjanya. Artinya, pemenuhan kepuasan Layanan sekolah dan kesejahteraan guru secara
92 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor1, Maret 2015, hlm. 86-94
simultan berpengaruh signifikan terhadap financial, yang terdiri dari sistem dan besarnya
kepuasan kerja guru SMP N 2 Lubuklinggau gaji, dan tunjangan.
baik hingga menjadi Sekolah Standar Nasional Sebagai suatu lembaga pendidikan formal,
(SSN). sekolah merupakan suatu sistem, dalam arti
b. Faktor Internal yang Mempengaruhi bahwa sekolah terdiri dari berbagai komponen
Kepuasan Kerja Guru dan masing-masing komponen tersebut saling
Dalam implementasi penyelesaian tugas, berhubungan dan mempengaruhi secara timbale
seseorang tidak sekedar memerlukan motivasi, balik, oleh karena itu, keberhasilan atau
tetapi lebih menuntut komitmen seseorang dalam kegagalan suatu proses pendidikan di SMP N 2
menjalankan tugas yang menjadi tanggung- LubukLinggau tidak dapat dibebankan hanya
jawabnya. Komitmen berkaitan dengan pada salah satu komponen saja.
kesediaan, kepedulian, ketertarikan atas sesuatu d. Faktor Pendukung dan Penghambat yang
dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu, Mempengaruhi Kepuasan Kerja Guru
komitmen menjalankan tugas dinyatakan sebagai Faktor pendukung dan penghambat dari
salah satu kemampuan yang digunakan untuk faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
mengukur kinerja guru. Dengan demikian dapat kerja guru yaitu (a) keterlibatan semua
dinyatakan bahwa kinerja seseorang terhadap pe- stakeholders sangat dibutuhkan dalam
kerjaan tertentu dalam kurun waktu tertentu menyusun, melaksanakan, dan mengawasi
dapat diukur berdasarkan kemampuan dan pelaksanaan rencana program sekolah, (b)
komitmen dalam menjalankan tugas. tersedianya tenaga, sarana prasarana, fasilitas
Kemampuan yang terkait dengan tugas guru dan pembiayaan yang cukup untuk setiap
adalah pengusaan terhadap bahan ajar yang akan program yang ada, (c) adanya dukungan semua
diajarkan dan kemampuan mengelola proses stakeholders, masyarakat, dan instansi aktif
pembelajaran. terkait dalam kepuasan kerja guru, (d)
Agar proses belajar mengajar berlangsung melakukan monitoring dan evaluasi secara
lancar, guru harus menciptakan situasi yang teratur dan terjadual. Sedangkan factor
menyenangkan di antara tugas-tugas guru yang penghambat diantaranya: (a) kurangnya
pokok adalah melaksanakan pendidikan dan sosialisasi baik pihak sekolah maupun instansi
pengajaran di sekolah berdasarkan kurikulum terkait akan arti pentingnya kepuasan kerja bagi
yang berlaku dan membantu kepala sekolah guru, (b) kurangnya tenaga sarana prasarana, dan
dalam bidang program-program lainnya. fasilitas, serta dana untuk pendukung
Suasana yang gembira, harmonis dan pelaksanaan program, (c) lingkungan sekolah
meyenangkan baru dapat tercipta apabila seluruh yang kurang kondusif karena berada di pusat
personil SMPN 2 (dari pimpinan sampai dengan kota dan berdekatan dengan rumah penduduk,
pesuruh) dapat memotivasi bagi terlaksananya (d) sekolah belum mengefektifkan manajemen
proses belajar yang penuh kegairahan, keakraban berbasis sekolah dengan baik Suasana Sosial
dan persaudaraan itu. Proses ini akan lingkungan SMPN 2 lubuklinggau Setiap anak
berpengaruh pula pada semangat belajar, mutu memiliki perbedaan individual, baik dilihat dari
akademik yang kompetitif dan disiplin latar belakang ekonomi, etnis, pendidikan orang
kehidupan beragama. Mursel (1989:212) tua. Perbedaan ini ada yang menguntungkan
menyatakan bahwa: “mutu makna dan efektifitas siswa ada juga yang sebaliknya. Sehubungan
belajar sebagian besar tergantung pada kerangka dengan hal ini, SMPN 2 hendaknya dapat
sosial tempat belajar itu berlangsung”. menciptakan suatu lingkungan sosial yang tidak
b. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi menonjolkan segi-segi perbedaan tadi tetapi
Kepuasan Kerja Guru lingkungan sosial yang harmonis yang dapat
Ada empat faktor-faktor yang membangun rasa percaya diri peserta didik.
mempengaruhi kepuasan kerja yaitu: (a) faktor Karena menurut Faftah (1988 : 182) “kelancaran
psikologis, (b) faktor sosial, (d) faktor fisik, dan penyelenggara pendidikan di SMPN 2
(d) faktor financial. Faktor psikologis terdiri dari lubuklinggau juga ditentukan oleh tersedianya
faktor yang berhubungan dengan interaksi social lingkungan social yang baik dimaksud”.
antara sesama anggota organisasi, hubungan e. Respon guru terhadap factor pendukung
dengan direktur, atasan langsung, karyawan dan penghambat kepuasan kerja guru.
yang berbeda fungsi tugasnya, relawan. Faktor Pemenuhan kepuasan kerja beragam
fisik terdiri dari faktor-faktor yang berhubungan sesuai dengan beragamnya kebutuhan manusia.
dengan kondisi fisik lingkungan kerja. Faktor Tidak mungkin satu pemenuhan kepuasan biasa
Hasanah, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Guru 93
antara lain: ada kemungkinan saya untuk Fattah, Nanang. 1988. Konsep Manajemen
memperoleh jabatan structural atau tugas Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan
tambahan. Keempat Bagi peneliti lain, untuk Sekolah. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
menindaklanjuti lebih jauh hasil penelitian ini Fattah, Nanang, 1996. Landasan Manajemen
dengan mengembangkan variable-variabel bebas Pendidikan. Bandung: Remaja
yang lain sehingga dapat meningkatkan Rosdakarya
kepuasan kerja guru di SMP N 2 Lubuklinggau. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2001.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: PT. Remaja
DAFTAR RUJUKAN Rosdakarya.
Rifai, M. Moh. 2004. Administrasi dan Supervisi
Anthony, Robert N, Jhon Dearden, Northonc M, Pendidikan 1 (Bagian Administrasi
Bedfong. 1987. Management Control Pendidikan). Bandung : Jemmars.
System, terjemahan Agus Maulana, Sistem Sasongko, Rambat Nur, dkk.2010. Pedoman
Pengendalian. Jakarta: Erlangga Penurisan Karya llmiyah. Bengkulu:
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Program Studi MMP Universitas
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Bengkulu.