Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA BOGOR

DINAS KESEHATAN
Jalan Kesehatan No. 3 Telepon/Fax (0251) 8331753 Bogor-16161
Website: www.dinkes.kotabogor.go.id E-Mail: dinkes@kotabogor.go.id

KERANGKA ACUAN
PENGEMBANGAN UKGM INOVATIF DI WILAYAH KOTA BOGOR
TAHUN 2018

I. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut seperti sebagaimana tertera pada
pasal 93 UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan dilakukan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
peningkatan kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit
gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh Pemerintah melalui Puskesmas dan
atau masyarakat yang dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan gigi
perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, maupun melalui
kesehatan gigi sekolah.
Hasil Riskesdas 2013 menunjukan prevalensi nasional masalah gigi-
mulut adalah 25,9%, angka Jawa Barat sebesar 28%. Prevalensi pengalaman
karies adalah 72,1%. Prevalensi nasional Karies Aktif adalah 43,4%. Indeks
DMF-T secara nasional tahun 2013 sebesar 4,85, angka Jawa Barat sebesar
4,0 Ini berarti rata-rata kerusakan gigi pada penduduk Jawa Barat 4 buah
gigi per orang.
Berdasarkan Data Kota Bogor tahun 2015, penyakit gigi masih menempati
10 besar penyakit terbesar. Penyakit Pulpa dan jaringan periapikal
merupakan penyakit terbesar, yakni 43 %, disusul Gingivitis dan jaringan
periodontal sebesar 38%, dan Karies gigi 7% . Kasus ini sebenarnya mudah
dicegah dengan menanamkan kebiasaan/perilaku pemeliharaan kesehatan
gigi yang baik sejak dini.
Upaya pembinaan kesehatan gigi masyarakat dilaksanakan melalui
pendekatan UKGM dan UKGS secara promotif, preventif dan terpadu dengan
upaya kesehatan lainnya melalui posyandu, PAUD dan kegiatan UKGS di
Sekolah.
25 Puskesmas yang ada di Kota Bogor sudah memberikan pelayanan
kesehatan gigi, dengan jumlah SDM dokter gigi yang ada 47 orang, dan
jumlah perawat gigi sebanyak 22 orang. Jumlah sarana yang ada Dental unit
total 57 buah tersebar di Puskesmas induk dan Puskesmas Pembantu.
Kegiatan UKGM Inovatif pada daerah percontohan ini perlu dilaksanakan
secara terprogram guna membiasakan peserta didik untuk memelihara
kesehatan gigi dan mulut nya, sebagai tindakan promotif dan preventif guna
menurunkan prevalensi karies gigi bagi peserta didik. Peserta pertemuan
adalah dokter gigi dan perawat gigi puskesmas di kota Bogor. Diharapkan
pemegang program Kesehatan Gigi di Puskesmas akan dapat melaksanakan
kegiatan serupa di wilayah kerjanya masing-masing.

II. TUJUAN
Tujuan Umum:
Meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik dan
masyarakat yang optimal pada daerah yang ditunjuk di wilayah Kota Bogor.
Tujuan Khusus:
Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, perilaku peserta didik dalam
memelihara kesehatan gigi dan mulut.
Meningkatnya peran serta guru, dokter kecil dan orang tua murid
dalam upaya promotif dan preventif.
Terpenuhinya kebutuhan pelayanan gigi dan mulut bagi peserta didik.
Menurunnya prevalensi karies aktif bagi peserta didik.

III. RUANG LINGKUP


a. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan gigi-mulut, meliputi:
Pemberian pengetahuan tentang kesgilut.
Latihan atau demonstrasi memelihara kebersihan dan kesehatan
gigi-mulut, dengan kegiatan sikat gigi bersama setiap hari dengan
menggunakan pasta gigi yang mengandung Fluor.
Penanaman kebiasaan pola hidup sehat dan bersih (PHBS).
b. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi-mulut, meliputi:
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perorangan.
Pencegahan penyakit gigi dan mulut.
Perawatan kesehatan gigi dan mulut (di Puskesmas setempat).
Rujukan kesehatan gigi dan mulut.

IV. SASARAN
Murid PAUD Percontohan sebanyak : 200 siswa.

V.
KEGIATAN
a. Persiapan
Perencanaan rincian keperluan kegiatan pertemuan: SK Kegiatan,
Rencana Kegiatan, Peralatan Kesehatan Gigi, Surat menyurat kepada
Diknas dan Sekolah, Pembuatan kuisioner.
Penentuan wilayah Percontohan.
Audiensi ke wilayah Percontohan.
b. Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan: 28 September 2018
Tempat pelaksanaan: Lapangan di wilayah Kec.Tanah Sareal
Metode pelaksanaan:
Sikat Gigi Bersama :
Sikat gigi setiap hari dengan pasta gigi ber-flouride di PAUD.
Dimaksudkan untuk menciptakan perilaku kebiasaan menyikat gigi yang
baik dan benar.
Diberikan contoh terlebih dahulu tentang cara menyikat gigi yang
benar.
Guru mengawasi penggunaan pasta gigi, teknik penyikatan dan
penyelesaiannya serta pengembalian sikat gigi ke dalam wadah
semula.
Guru menunjuk dan melatih anak didik yang dapat mengatur teman
kelasnya selama kegiatan menyikat gigi.
Himbauan kepada anak-anak untuk memotivasi orang tua atau
saudara mereka untuk kebiasaan menggosok gigi terutama sebelum
pergi tidur.
c. Rundown Acara
VI. PELAKSANA
Pelaksana sebanyak 20 orang dokter gigi dan perawat gigi (terapis gigi dan
mulut) di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di Kota Bogor serta seluruh
staff Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional Dinas Kesehatan Kota
Bogor.

VII. NARASUMBER
Kabid Yankes Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Kasie Yankesprim Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Penanggung jawab Program Kesgimul Seksi Yankesprim.
Dokter gigi Puskesmas Kota Bogor.

VIII. OUTPUT
Menurunnya tingkat ketidakhadiran siswa yang disebabkan karena
sakit gigi.
Meningkatnya peran serta guru Paud dan orang tua murid dalam upaya
promotif dan preventif.
Menurunnya prevelensi karies gigi pada peserta didik.
Meningkatnya kemampuan pemegang program Kesgilut di puskesmas
dalam pembinaan UKGM Inovatif di wilayah kerja Puskesmas nya
masing-masing.

IX. PEMBIAYAAN
Kegiatan Pengembangan UKGM Inovatif ini dibebankan pada APBD Kota
Bogor tahun 2018.

X.
PENUTUP
Demikian kerangka acuan Kegiatan Pengembangan UKGM Inovatif ini dibuat
sebagai acuan atas kegiatan yang akan dilaksanakan di lapangan.

Bogor, 20 Agustus 2018


Kasie Yankesprim
Dinas Kesehatan Kota Bogor

dr. Armein Sjuhari Rowi, MKes.


NIP 19720510 200604 1 005

Anda mungkin juga menyukai