DOSEN PEMBIMBING
LUCKY ENGGRANI FITRI, SE, M.Si
DI SUSUN OLEH
NUR FADHILAH
(C1A018009)
Puji syukur kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ujian tengah semester dari dosen mata kuliah
Ekonomi Islam. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
mengenai Hukum Islam Tentang Muamalah bagi pembacanya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Lucky Enggrani Fitri, SE,M.Si , selaku
dosen mata kuliah Ekonomi Islam yang telah memberi tugas ini, sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan saya.
Saya menyadari makalah yang saya buat ini jauh dari kata sempurna, baik dari
segi penyusunan, Bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari pembaca akan menjadi acuan bagi saya dalam pembuatan makalah
yang lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Muamalah secara bahasa berarti saling melakuakan atau saling menukar. Artinya
perbuatan muamalah adalah perbuatan yang melibatkan lebih dari satu orang yang
berakibat timbulnya hak dan kewajiban. Secara umum ulama fikih mengartikan
muamalah sebagai hokum Syariah atau perundang-undangan yang berkaitan
dengan keduniaan, atau dalam artian sempit adalah transaksi bisnis.
Aktifitas kehidupan manusia yang begitu kompleks yang terjadi dalam kehidupan
kita sehari-hari sangatlah rentan akan terjadinya konfilk antara orang perorang
maupun anggota masyarakat. Dalam bidang ekonomi contohnya banyak hal-hal
yang perlu kita waspadai karena dalam kegiatan ekonomi mengikat seseorang
dengan orang lain baik dalam bentuk jual beli, sewa menyewa, dan lain sebagainya.
Islam mengajarkan kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk saling mendapatkan
manfaat dari setiap transaksi ekonomi tanpa merugikan salah satu pihak, hubungan
antara seseorang dengan orang lain baik itu pribadi maupun berbentuk badan hukum
dan diatur dalam hukum-hukum islam.
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian muamalah
2. Menjelaskan asas-asas transaksi ekonomi dalam islam
3. Menjelaskan cara penerapan transaksi ekonomi dalam islam
BAB II
PEMBAHASA
1. PENGERTIAN MUAMALAH
4. Rukun dan syarat utang piutang atau pinjam meminjam, menurut hukum Islam
adalah:
a. Yang berpiutang (yang meminjami) dan yang berutang (peminjam), syaratnya
sudah balig dan berakal sehat.
b. Barang (uang) yang diutangkan atau dipinajmakan adalah milik sah dari yang
meminjamkan.
3. IJARAH
5. a. Pengertian
Berasal dari bahasa Arab yang artinya upah atau imbalan.
Definisi ijarah menurut ulama mazhab Syafi’i adalah transaksi tertentu terhadap
suatu manfaat yang dituju, bersifat mubah dan bisa dimanfaatkan dengan
imbalan tertentu.
b. Dasar Hukum Ijarah
Al-Qur’an yang dijadikan dasar hukum ijarah ialah Q.S. Az-Zukhruf, 43: 32, At-
Talaq, 65: 6 dan Q.S Al-Qasas, 28: 26.
c. Macam-macam ijarah
1. Ijarah yang bersifat manfaat, seperti sewa-menyewa.
2. Ijarah yang bersifat pekerjaan ialah dengan cara mempekerjakan seseorang
untuk melakukan suatu pekerjaan. Ex: tukang jahit,dsb.
d. Rukun dan Syarat Ijarah
1. Kedua orang yang bertransaksi (akad) sudah balig dan berakal sehat.
2. Kedua belah pihak tsb bertransaksi dengan kerelaan (Q.S. An-Nisa’,4: 29).
3. Barang yang akan disewakan (objek ijarah) diketahui kondisi dan manfaatnya
oleh penyewa.
4. Objek ijarah bisa diserahkan dan dipergunakan secara langsung dan tidak
bercacat.
5. Objek ijarah merupakan sesuatu yang dihalalkan syara’.
6. Hal yang disewakan tidak termasuk suatu kewajiban bagi penyewa.
7. Objek ijarah adalah sesuatu yang biasa disewakan.
8. Upah/sewa dalam transaksi ijarah harus jelas, tertentu, dan sesuatu yang
bernilai harta.
e. Sifat Akad/Transaksi Ijarah
Jumhur ulama berpendapat bahwa akad/transaksi ijarah bersifat mengikat,
kecuali ada cacat, atau barang tersebut tidak bisa dimanfaatkan.
f. Tanggung Jawab Orang yang Diupah/Digaji
Ulama fikih sepakat bila objek yang dikerjakan rusak di tangan pekerja bukan
karena kelalaiannya dan tidak ada unsur kesengajaan, maka pekerja tidak dapat
dituntut ganti rugi.
Penjual jasa bila melakukan suatu kesalahan sehingga benda orang yang sedang
diperbaikinya mengalami kerusakan bukan karena kelalaian maka menurut
Imam Abu Hanifah, Zufar bin Hudailbin Qais al-Kufi (wafat 158 H/775 M),
ulama Mazhab Hambali dan Syafi’i tidak dapat dituntut ganti rugi.
g. Berakhirnya Akad Ijarah
Akan berakhir apabila:
(1) Objek ijarah hilang/musnah.
(2) Habisnya tenggang waktu yang disepakati dalam akad/transaksi ijarah.
9. Atau qirad : pemberian modal dari pemilik modal kepada seseorang yang akan
memperdagangkan modal dengan ketentuan bahwa untung-rugi ditanggung
bersama sesuai dengan perjanjian antara keduanya pada waktu akad.
Ketentuan:
a. Muqrid (pemilik modal) dan muqtarid (yang menjalankan modal), sudah balig,
akal sehat, dan jujur.
b. Uang/ barang yang dijadikan modal hendaknya diketahuijumlahnya.
c. Jenis usaha dan tempat sebaiknya disepakati bersama.
d. Besarnya keuntungan bagi muqrid dan muqtarid, hendaknya sesuai dengan
kesepakatan pada akad.
e. Muqtarid hendaknya bersikap jujur dan tidak menggunakan modal tanpa izin
muqrid.
Hikmah:
a. Mewujudkan persaudaraan dan persatuan.
b. Mengurangi/menghilangkan pengangguran.
c. Memberikan pertolongan pada fakir miskin untuk dapat hidup mandiri.
3. Muzara’ah, Mukharabah, dan Musaqah
11. Bank Islam : lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan
jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran disesuaikan dengan prinsip syariat
Islam.
5. Sistem Asuransi yang Islami
12. Asuransi : akad antara penanggung dan yang mempertanggungkan sesuatu. (Q.S.
Al-Ma’idah, 5: 2)
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari makalah ini dapat disimpulkan muamalah adalah
hukum islam yang berkaitan dangan hak dan harta yang muncul dari transaksi
antara seseorrang dengan orang lain, atau seseorang dengan badan hukum, atau
antara badan hukum yang satu dengan badan hukum yang lainnya.
Asas-asas transaksi ekonomi islam hendaknya diterapkan dalam jual beli
serta kerja sama ekonomi yang islami, seperti syirkah, mudarabah, muzara’ah,
mukhabarah, musaqah, usaha perbankan yang islami dan asuransi yang islami.
DAFTAR PUSTAKA