Anda di halaman 1dari 2

Gording diletakkan tegak lurus bidang penutup atap, beban mati (g) bekerja vertical .

𝑔𝑥 = 𝑔 cos 𝛼
𝑔𝑦 = 𝑔 sin 𝛼

Karena gording diletakkan diatas beberapa kuda-kuda , jadi dapat dianggap sebagai balok yang terletak
diatas dua tumpuan statois tertentu dengan mereduksi momen lentur , rumusnya sbb:

Akibat 𝑔𝑥 → 𝑀𝑥𝑙 = 0,80 (1⁄8 . 𝑔𝑥 . 𝑙 2 )

= 0,80 (1⁄8 . 𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝑙 2 )

Akibat 𝑔𝑦 → 𝑀𝑦𝑙 = 0,80 (1⁄8 . 𝑔𝑦 . 𝑙 2 )

= 0,80 (1⁄8 . cos 𝛼 . 𝑙 2 )

 Beban Hidup
Beban Hidup P = 100 kg bekerja ditengah-tengah gording
𝑀𝑚𝑎𝑥 = 80% (1⁄4 𝑃𝐿)

Akibat 𝑃𝑋 → 𝑀𝑥2 = 0,80 (1⁄4 . 𝑃𝑥 . 𝐿)

= 0,80 (1⁄4 . 𝑃 𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝐿)

Akibat 𝑃𝑦 → 𝑀𝑦2 = 0,80 (1⁄4 . 𝑃𝑦 . 𝐿)

= 0,80 (1⁄4 . 𝑃 cos 𝛼 . 𝐿)

 Beban Angin (W)


Ikatan angin hanya bekerja menahan gaya normal/aksial Tarik saja. Apabila yang satu
bekerja sebagai batang Tarik maka yang lainnya tidak menahan apa-apa dan begitu pula
sebaliknya. Beban angin dianggap bekerja tegak lurus beban atap.
Beban angin yang ditahan gording
𝑘𝑔
𝑊 = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝐺𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑥 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑔𝑖𝑛 ( ⁄ 2 )
𝑚
1 2 1
𝑀𝑚𝑎𝑥 = 80% ( ⁄8 𝑊𝐿 ) = 0,80( ⁄8 𝑊𝐿 ) 2

Akibat 𝑊𝑋 → 𝑀𝑥3 = 0

Akibat 𝑊𝑦 → 𝑀𝑦3 = 0,80 (1⁄8 . 𝑊𝑦 . 𝐿2 ) = 0,80 (1⁄8 . 𝑊𝐿2 )

 Kombinasi Pembebanan
𝑀𝑥 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑀𝑥1 + 𝑀𝑥2
𝑀𝑦 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑀𝑦1 + 𝑀𝑦2 + 𝑀𝑦3

Anda mungkin juga menyukai