Kerangka Proposal PKM P 2016 Updated Down
Kerangka Proposal PKM P 2016 Updated Down
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
DIUSULKAN OLEH :
Ketua : Rio Madani Sitompul NIM: 4173141058/ Angkatan: 2017
Anggota : Novianti Panjaitan NIM: 20xxxxxxxx / Angkatan: 2017
Anggota : Adinda Rahma NIM: 20xxxxxxxx / Angkatan: 2017
Anggota : Verawaty Butar Butar NIM: 20xxxxxxxx / Angkatan: 2017
Edit
- Lengkapi data sumber dana lain (jika ada), jangka waktu pelaksanaan,
menyetujui Ketua Program Studi / Wakil Dekan III dan Wakil Rektor III
(WR3: Prof.Dr.Sahat Siagian,M.Pd., NIP. 19610104 198703 1 017).
- Setelah lengkap, klik cetak di kanan atas untuk save as pdf
save as pdf
i
- Print, lengkapi ttd, scan dan gabung ke dalam proposal (menggantikan
halaman ini).
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan umum dari penelitian ini adalah,
a. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh ekstrak bawang putih 60% dalam
menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans.
b. Untuk mengetahui zona hambat ekstrak bawang putih 60% dalam
menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans.
1.4 Kegunaan
Penelitian ini berguna unutk mengetahui kandungan yang dimiliki bawang
putih dan aktivitas anti bakteri didalamnya. Penelitian ini nantinya diharapkan
3
1.5 Luaran
1) Artikel Ilmiah “PENGARUH EKSTRAK KULIT EKSTRAK BAWANG
PUTIH (Allium sativum) 60% DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN
STREPTOCOCCUS MUTANS”
2) Potensi Paten
3) Pembuatan Moutwash dan produk kesehatan
4
Definisi Karies
Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu enamel, dentin
dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu
karbohidrat yang dapat diragikan, atau dapat diartikan hasil interaksi dari bakteri
dipermukaan gigi, plak atau biofilm, dan diet (khususnya komponen karbohidrat
yang dapat difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam laktat
dan asetat) sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi dan memerlukan
cukup waktu untuk kejadiannya. Jika demineralisasi melebihi air saliva dan faktor
remineralisasi lain seperti kalsium dan pasta gigi fluorida, jaringan ini semakin
rusak, sehingga akan memproduksi gigi karies (gigi berlubang) (Hongini dkk,
2015).
2.1.2 Etiologi Karies
Karies terjadi bukan disebabkan oleh satu kejadian saja, tetapi serangkaian
proses yang terjadi selama beberapa kurun waktu. Ada empat faktor utama yang
memegang peranan yaitu faktor host atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme,
substrat atau diet, dan waktu (Pintauli, 2016). Ke empat faktor tersebut
digambarkan sebagai empat lingkaran dimana bila ke empat lingkaran tersebut
tumpang tindih maka akan terjadi karies (Gambar 2.1) (Kidd dan Bechal, 2013).
terjadinya karies yang ditandai dengan adanya bercak putih (white spot) (Pintauli,
2016).
Kerusakan pertama dengan terbentuknya ruangan tanpa adanya proses
dekalsifikasi, kemudian diikuti dengan proses dekalsifikasi. Cara dan
penyebabnya adalah sama, sehingga kedua proses tersebut merupakan proses yang
terjadi secara bersamaan. Proses dekalsifikasi ini disebabkan oleh perubahan
kandungan kimia yang terdapat dalam komponen anorganik. Asam yang dibentuk
oleh bakteri asidogenik tidak dapat melarutkan permukaan enamel, tetapi ion-ion
dapat masuk secara difus ke permukaan dalam gigi enamel. Struktur enamel dari
gigi tegak lurus pada permukaan enamel dan ini merupakan jalan masuk secara
difus bagi ion-ion ke permukaan dalam dari enamel. Jika ion-ion sudah
melampaui bagian dari enamel yang tidak mudah larut, maka terjadilah reaksi
dimana kristal-kristal hidroksi apatit dilarutkan. Reaksi pelarutan ini bisa berhenti
apabila tidak ada asam yang dihasilkan mikroorganisme plak, tetapi apabila
makanan banyak mengandung karbohidrat akan terbentuk lagi asam laktat oleh
mikroorganisme dan reaksi ini akan berulang kembali (Panjaitan, 2015).
Mikroorganisme plak terutama mikroorganisme asidogenik yang
berperanan penting dalam pembentukan karies. Bila terdapat karbohidrat dalam
makanan, maka mikroorganisme ini dapat menambah ion secara terus-menerus
dan permukaan luar enamel yang masih utuh akan dirusak sehingga terjadi karies
(Putri dkk, 2012). Pencegahan karies gigi bertujuan untuk meningkatkan taraf
hidup dengan mempertahankan fungsi kegunaan gigi dan mulut. Tujuan utama
6
ditemukan pada rongga gigi manusia yang luka menjadi bakteri yang paling
kondusif menyebabkan karies untuk email gigi (Nugraha, 2008).
serta saling melekat satu sama lain. Plak makin lama akan semakin tebal, sehingga
fungsi saliva dapat terhambat dalam melakukan aktivitas bakterinya (Bachtiar
dkk, 2014).
Streptococcus mutans mempunyai sifat-sifat tertentu yang memegang
peranan utama dalam proses karies gigi, yaitu Streptococcus mutans
memfermentasi berbagai jenis karbohidrat menjadi asam sehingga mengakibatkan
penurunan pH, Streptococcus mutans membentuk dan menyimpan polisakarida
intraseluler dari berbagai jenis karbohidrat, simpanan ini dapat dipecahkan
kembali oleh mikroorganisme tersebut dengan demikian menghasilkan asam
terus-menerus. Streptococcus mutans mempunyai kemampuan untuk membentuk
polisakarida ekstraseluler (dekstran) yang menghasilkan sifat-sifat adhesif dan
kohesif plak pada permukaan gigi, Streptococcus mutans mempunyai kemampuan
untuk menggunakan glikoprotein dari saliva pada permukaan gigi (Panjaitan,
2015).
Interaksi molekuler yang menjelaskan proses karies gigi melibatkan
molekul adesin (protein permukaan) Streptococus mutans dengan reseptornya
yang merupakan komponen saliva, dan juga melibatkan protein permukaan sel
bakteri lainnya. Protein permukaan sel Streptococcus mutans yang dilaporkan
paling banyak terlibat dalam proses karies adalah Glucan binding protein (Gbp)
dan Antigen I/II (AgI/II). Selain itu, Streptococcus mutans menghasilkan molekul
yang berperan sebagai enzim dalam proses fermentasi karbohidrat, yaitu
glukosiltranferase (Gtf), Dextranase (Dex), dan frukosiltranfrase (Ftf). Setiap
enzim tersebut akan memecahkan sukrosa untuk pembentukan glukan, dextran,
dan fruktan. Glukan berpengaruh terhadap koloni Streptococcus mutans pada
permukaan gigi. Fruktan berfungsi pada perlekatan dan peningkatan koloni
bakteri yang berkaitan dalam pembentukan plak (Gani dkk., 2009). \
2.3 Allium sativum
Taksonomi Bawang Putih (Allium sativum L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium sativum . (Mochammad, 2005)
Allium sativum mengandung kurang lebih 100 senyawa bersulfur yang
secara mendasar memiliki potensi farmakologis, enzim allinase terdapat di sel
bundle sheath sedangkan alliin terdapat di sel mesofil. Alliin merupakan senyawa
bersulfur yang tidak berbau, stabil dan belum memiliki aktivitas biologis.
Kandungan kimia umbi bawang putih yang berfungsi sebagai antibakteri adalah
minyak atsiri, flavonoid, polifenol, dan saponin. Senyawa flavonoid yang
10
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka disusun berdasarkan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad
nama pengarang, tahun, judul tulisan, dan sumber. Hanya pustaka yang dikutip
dalam usulan penelitian yang dicantumkan di dalam daftar pustaka.
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
TTD
Nama Lengkap
Biodata Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
TTD
Nama Lengkap
Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi
4 NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
TTD
Nama Lengkap
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan penunjang
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Peralatan
penunjang 1
Peralatan
penunjang 2
Peralatan
penunjang 3
SUB TOTAL (Rp)
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Material 1
Material 2
Material 3
SUB TOTAL (Rp)
3. Perjalanan
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Perjalanan ke
tempat/kota - n
Perjalanan ke
tempat/kota - n
SUB TOTAL (Rp)
4. Lain-lain
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Sebutkan
Sebutkan
SUB TOTAL (Rp)
TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.)
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Nama :
NIM :
Program Studi :
Fakultas :
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Penelitian saya dengan judul
……………………………………………………………………............................
....................................................................................................................................
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2017 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.