Anda di halaman 1dari 20

LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD


MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

NAMA : ROKIAH SABRINA AGUSTIN

NIM : 835865705

UPBJJ : PALEMBANG

KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Judul Percobaan : Ekosistem Darat

2. Tujuan :
Membandingkan komponen-komponen yang
terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.

3. Alat dan Bahan :


1. Seperangkat alat tulis
2. Loup/kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar

4. Teori Dasar : Semua organisme yang hidup di alam harus


berinteraksi baik dengan lingkungannya (alam).
Organisme hidup dalam sebuah system yang
ditopang oleh berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling berpengaruh baik secara
langsung maupun tidak langsung. Ekosistem
merupakan hubungan timbale balik antara
komponen biotik dengan komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup
yang hidup di ekosistem tersebut. Sedangkan
komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah.
Ekosistem juga dibagi menjadi 2 yaitu ekosistem
alami dan buatan.

5. Cara Kerja :
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar
tempat tinggal atau sekolah tempat anda
mengajar yang akan kita amati komponen-
komponennya.
2. Setelah anda temukan tempatnya, kemudian
amati komponen-komponen abiotiknya
meliputi suhu udara, pencahayaan, angin,
jenis/warna tanah.
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan
barometer, sementara untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah anda
dapat memperbaikiknya saja.
4. Catat semua dapat pada lembar kerja
5. Setelah mengamati komponen abiotik,
perhatikan pula komponen biotiknya. Catatlah
semua makhluk hidup yang ada di ekosistem
tersebut.
6. Catatlah jenis tumbuhan sebagai produsen
yang ada.
7. Catatlah semua jenis hewan sebagai konsumen
yang anda temui di ekosistem tersebut, baik
yang tetap maupun yang hanya singgah
(hewan terbang)
8. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang
mungkin terdapat di dalam tanah/dekat
permukaan, atau pada sela-sela daun/batang.
Gunakan kaca pembesar jika perlu.
9. Semua data dicatat pada table yang ada di
lembar kerja.
10. Sebagai pembanding, tentukan suatu
ekosistem darat buatan yang ada di sekitar
tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar
anda.

4. Data Pengamatan :
Tabel 2.1
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami

No. Komponen Abiotik Kondisi/ keadaan

1 Suhu 20ºC
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur
5 Air Sangat Cukup

Tabel 2.2
Komponen ABiotik Ekosistem Darat Alami

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1 Rumput Teki Ular Rayap


2 Pohon Pinus BurungElang Cacing
3 Rumut Ilalang Belalang Bakteri
4 Pegagan Katak Jamur
5 Pohon Beringin Ulat Bakteri

Tabel 2.3
Komponen biotik Ekosistem Darat Buatan

No. Komponen Abiotik Kondisi/ keadaan

1 Angin Semilir
2 Tanah Kering
3 Air Mengalir sedikit
4 Cahaya Sangat Cukup
5 Suhu 27ºC

Tabel 2.4
Komponen biotik Ekosistem Darat Buatan

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1 Padi Ayam Kampung


2 RumputPegagan Burung Bakteri
3 Gulma Ulat Jamur
4 RumputTeki Katak
5 Pohonpisang Tikus

5. Pembahasan :
Hubungan timbal balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang
terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini
sama sekali tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan
komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.

Gambar 3.1. Contoh Ekosistem Alami


Hubungan timbal balik antar komponen biotic dan komponen abiotik yang
terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur
campur tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen
biotic dan jumlah populasi komponen biotiknya.

Gambar 3.2. Contoh Ekosistem Buatan

6. Kesimpulan :

Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada
air, tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem
darat alami tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan
penyusun Ekosistem darat alami lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat
buatan.

7. Pertanyaan dan Jawaban

1. Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis


komponen biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara
singkat!

Jawab: Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak


dibandingkan dengan ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat
alami jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak
dikendalikan oleh manusia.

2. Ekosistem Perairan
A.Hasil Pengamatan

Tabel 2.5
Komponen Abiotik Ekosistem Perairan

No Komponen Abiotik Kondisi / Keadaan


1 Air Jernih, mengalir
2 Udara Cukup
3 Cahaya Sangat Cukup
4 Tanah berpH masam, ditempat rendah

Tabel 2.6
Komponen Biotik Ekosistem Perairan

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Lumut Ikan Lele Bakteri
2 Teratai Ikan Mas Mikroba lainnya
3 Ganggang Ikan Nila
4 Eceng gondok Katak

B. Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem perairan
Buatan, yaitu kolam ikan. Maka komponen penyusunya jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan Ekosistem Perairan Alami yang ada di laut.Komponen
biotic pada ekosistem perairan dilaut jauh lebih kompleks, ada berbagai jenis
macam ikan dan species lainya.
Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan-hewan air yang
dibudidayakan oleh pemiliknya untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya
untuk pemenuhan kebutuhan atau hanya sekedar hobi. Dibawah ini contoh
ekosistem perairan buatan :

C. Kesimpulan
Dari pengamatan dan data yang diperoleh dari percobaan dapat
disimpulkan bahwa didalam suatu ekosistem terjadi interaksi antar
individu satu dengan yang lain, dalam proses makan dimakan.
Tujuan interaksi ini hanyalah untuk mempertahankan kelangsungan
individu tersebut.

Gambar 4.1. Ekosistem perairan buatan

3. Rantai Makanan
a.Hasil Pengamatan Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan yg
ditemukan Pada Ekosistem Darat buatlah pyramid ekologi nya
Jawab :
Komponen yang sama terdapat pada ekosistem darat maupun
ekosistem perairan adalah ular, kata, dan bakteri.Sebab dai ketiga
komponen yaitu ular, katak, dan bakteri dapat hidup di ekosistem darat
maupun perairan

b. Hasil Pengamatan rantai makanan, jaring-jaring makanan yg ditemukan


pada ekosistem perairan dan buatlah pyramid ekologinya
Jawab :
Dari data yang diperoleh ternyata komponen biotik banyak terdapat
pada ekosistem darat. Karena ekosistem darat mempunyai bermacam-
macam ekosistem.Contoh : hutan, sawah, kebun.
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

NAMA : ROKIAH SABRINA AGUSTIN

NIM : 835865705

UPBJJ : PALEMBANG

KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Judul Percobaan : Pengaruh Detergen terhadap


pertumbuhan akar Bawang merah
(Allium Cepa)
2. Tujuan : Mengamati pengaruh detergen terhadap
pertumbuhan akar Bawang merah

3. Alat dan Bahan :


1. Neraca Analitik/sendok teh 1 buah
2. Tabung Reaksi 7 buah
3. Rak Tabung Reaksi
4. Gelas kimia 1000 ml 7 buah
5. Pengaduk 7 Buah
6. Mistar dengan skala mm 1 buah
7. Kertas untuk label secukupnya
8. Air ledeng /pam secukupnya
9. Bawang merah 14 Siung
10.Diterjen serbuk 1 Gram
4. Teori Dasar :

Pencemaran adalah masuk atau


dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/
atau komponen lain ke dalam air atau udara.
Pencemaran juga bisa berarti berubahnya
tatanan air atau udara oleh kegiatan manusia dan
proses alam, sehingga kualitas air/ udara
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya.

Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan


menjadi pencemaran air, udara, tanah, logam
berat, dan suara. Salah satu pencemaran air
adalah penggunaan deterjen. Sedangkan
deterjen sendiri adalah pembersih sintetis yang
terbuat dari bahan- bahan turunan minyak bumi,
yang terdiri dari bahan kimia yang dapat
memberikan dampak negatif.

5. Cara Kerja

1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%,


pengenceran
(50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%), serta control air
ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
a. Label I = 100 %
b. Label II = 50 %
c. Label III = 25 %
d. Label IV = 12,5 %
e. Label V = 6, 25 %
f. Label VI = 3,1 %
2. Cara menyediakan larutan dapat dilihat (lihat Buku Paket Prak
IPA SD Hal 2.10)

3. Sediakan bawang merah berukuran sama, yang memiliki


diameter hampir sama dengan diameter lubang tabung reaksi
berjumlah 7 Buah, Kupas kulit epidermis untuk menghindari
bahan kimia tersisa yang terdapat di kulit epidermis tersebut.
Kupas juga bagian akar primordial yang berwarna kecoklatan
dari bawang merah tersebut hati hati agar lingkaran primordian
itu tetap tersisa untuk pertumbuhan akar

4. Isikan larutan diterjen yang telah disediakan kedalam tabung


reaksi hingga penuh, perhatikan kesesuai larutan diterjen
dengan label pada tabung reaksi

5. Letakkan bawang merah denga posisi calon akar primordial


terletak di bagian bawah hingga menyentuh larutan diterjen

6. Letakkan juga bawang merah dengan posisi sama pada tabung


control

7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya


tampak berkurang tambahkan air diterjen lagi hingga penuh
sesuai konsentrasi masing masing

8. Setelah 72 jam angkat bawang merah tersebut lalu hitung


panjang akarnya rata ratakan panjang akar yang diperoleh untuk
setiap perlakuan bila ada panjang mencolok perbedaannya
diabaikan (tidak usah dirata ratakan) tulislah hasil pengamatan
mu ke dalam table 2.9

9. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi


larutan dengan menggunakan rumus

IG = rata rata panjang akar control – rata rata panjang akar konsentrasi x 100 %
Rata rata panjang akar control

Hasil Pengamatan
Tabel 2.9

Pengaruh diterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

No Konsentrasi Rata Rata Panjang IG %


Akar

1 Control

2 3.1 %

3 6.25 %

4 12.5 %

5 25 %

6 50 %

7 100 %

Grafik Hambatan pertumbuhan akar bawang Merah ( hal 2.25 pada modul)

6. Pembahasan :

Limbah domestik yang selama ini sering kali


digunakan dalamkehidupan sehari-hari adalah
deterjen. Deterjen mengandung surfaktan, builder,
filler dan aditif. Dua bahan terpenting dari
pembentuk deterjenyakni surfaktan dan builders,
diidentifikasi mempunyai pengaruh langsungdan
tidak langsung terhadap manusia dan
lingkungannya.

Percobaan inimenggunakan tanaman


bawang merah karena bawang merupakan salah
satutanaman yang sangat mudah diamati tahapan
mitosisnya karena bisa langsung diamati dengan
bantuan mikroskop dan tahapan pembelahanselnya
bisa terlihat jelas. Bagian yang digunakan adalah
akar karena padaakar primordial merupakan
meristem yang masih berkembang dengan baik
sehingga masih mudah untuk diamati.

7. Kesimpulan :
Dari kegiatan praktikum ini dapat
menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan
yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu
dapat mengganggu kehidupan organisme target
maupun non target. Ditandai dengan terhambatnya
pertumbuhan atau jika semakin parah akan
berakibat matinya makhluk hidup tersebut.

8. Pertanyaan dan Jawaban

1. Berapa konsentrasi larutan diterjen minimum yang


menghentikan proses pertumbuhan akar bawang merah

Jawab: Konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan


proses pertumbuhan akar bawang merah adalah 50%
LAMPIRAN PHOTO
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

NAMA : ROKIAH SABRINA AGUSTIN

NIM : 835865705

UPBJJ : PALEMBANG

KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Judul Percobaan : Pengaruh Detergen terhadap perkecambahan

2. Tujuan : Mengamati pengaruh detergen


terhadap

perkecambahan kacang hijau.

3. Alat dan Bahan :


1. Neraca Analitik/sendok the 1 buah
2. Gelas kimia 600 mL 10 buah
3. Kertas saring/tissue secukupnya
4. kertas timah secukupnya
5. mistar dengan skala mm 1 buah
6. ketas untuk label secukupnya
7. Gelas kimia 1000mL 1 buah
8. Air ledeng secukupnya
9. detergen serbuk 1 gram

4. Teori Dasar :

Perkecambahan merupakan tahap awal


perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada
tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan,
embrio didalam biji yang semula berada pada
kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan
fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji
berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan
muda ini dikenal dengan kecambah.

Perkecambahan diawali dengan penyerapan air


dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara,
maupun media lainnya. Perubahan yang teramati
adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahp
imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air
dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah
maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek
yang terjadi adalah membesarnya membesarnya
ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji
melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air
kehadiran air didalam sel mengaktivkan sejumlah
enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam
absisat menurun kadarnya, sementara giberelin
meningkat.

5. Cara Kerja :

1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%,


12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air ledeng.
Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
a. Label I = 100 %
b. Label II = 50 %
c. Label III = 25 %
d. Label IV = 12,5 %
e. Label V = 6, 25 %
f. Label VI = 3,1 %
2. Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada
percobaan 1
3. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control,
I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing diberi
lingkaran kertas saring/kertas tissue.
4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas
kimia. Buanglah kacang yang mengapung.
5. Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10
butir dalam larutan II,10 butir dalam larutan III,
10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan
V, 10 butir dalam larutan VI dan 10 butir dalam
larutan control
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan
label yang sesuai.
7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau
dengan larutan berlabel sama.
8. Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga
tidak ada cahaya masuk.
9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam.
Ukur panjang akar dengan mistar. Kacang hijau
yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki
panjang akar = 0 mm.
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah
per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam.

6. Data Pengamatan :

Hasil pengamatan pengaruh detergen terhadap pertumbuhan

Konsentrasi larutan deterjen


No. Hari ke-1 (24)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1. 3 3 4 6 3 4 0

2. 2 0 4 5 3 0 2

3. 1 3 4 0 3 0 0

4. 1 2 2 0 3 0 4

5. 2 3 2 2 2 2 3

6. 1 3 2 2 4 3 0
7. 1 3 3 2 4 3 0

8. 1 4 2 2 3 4 3

9. 1 2 3 3 2 3 5

10. 0 2 2 3 4 4 5

jml 14 25 28 25 31 26 26

Rata-
rata 1,5 2,7 2,8 3,1 3,1 3,25 3,7

Konsentrasi larutan deterjen


No. Hari ke-2 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1. 4 5 7 8 4 6 0

2. 3 0 6 7 4 6 4

3. 2 5 4 0 6 0 0

4. 2 3 4 0 5 0 7

5. 3 3 3 4 6 5 8

6. 3 4 5 4 6 4 5

7. 2 5 3 3 5 5 0

8. 2 5 6 4 4 4 6

9. 1 4 5 5 4 5 6

10. 0 5 4 5 5 6 8

Jml 22 41 46 40 49 49 44

Rata-
2,4 4,3 4,6 4,9 4,9 5,12 6,3
rata

7. Pembahasan :
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data
sebagai berikut: pada hari pertama larutan deterjen dengan
konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah 1,5mm
dan ada 1 biji yang tidak mengalami perkecambahan.
Larutan 50% rata-rata panjangnya 2,7mm, larutan 25%
2,8mm, untuk larutan 12,5% dan 6,25% rata-rata panjang
akarnya sama yaitu 3,1mm. Dan larutan 3,1% panjangnya
3,25mm. Sementara pada larutan kontrol, dengan
menggunakan air sumur sebagai pembanding, panjang akar
mencapai 3,7mm.
Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau
mengalami pertambahan panjang pada akarnya dari semua
jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pada hari
pertama 1,5mm menjadi 2,4mm. Larutan 50% dari 2,7mm
menjadi 4,3mm dan pada larutan 25% panjangnya 4,6mm.
Larutan 12,5% yang semula 3,1mm menjadi 4,9mm begitu
juga dengan larutan 6,25%. Sedangkan larutan 3,1%
panjangnya 5,12mm dari 3,25mm. Dan untuk larutan
kontrol menjadi 6,3mm.
8. Kesimpulan :
Semakin rendah persentase deterjen dalam air,
perkecambahan kacang hijau akan berlangsung dengan
baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi
perkecambahan terhambat.

9. Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)?

Jawab : Fungsi larutan kontrol adalah sebagai pembanding


dengan konsentrasi larutan deterjen dans ebagai bukti bahwa
larutan kontrol merupakan larutan yang aling baik untuk
perkecambahan kacang hijau.

2. Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau


yang mati?

Jawab : Jika pada larutan kontrol ada kacang hijau yang mati,
menndakan bahawa biji kacang hijau tersebut bukan merupakan
bibit yang unggul.
LAMPIRAN PHOTO

Anda mungkin juga menyukai