BAB I
PENDAHULUAN
Jadi, pikiran seperti ini tidak menerima bukti sesuai apa yang kelihatan
dipermukaan; tetapi mencari hal-hal yang ada di balik asersi dan angka-angka
guna menemukan kebenaran. Auditor internal menguji semua sersi dengan
ketidakpastian-dengan pikiran tidak begitu saja percaya dan senantiasa
mempertanyakan.
BAB II
PEMBAHASAN
Bisa jadi kejadian yang mendorong inovasi ini menjadi menonjol adalah
pengembangan konsep COSO tentang kontrol internal. Konsep ini
mengidentifikasi aspek-aspek kontrol internal yang kurang substantif
dibandingkan metode tradisional yang sedang dipertimbangkan. Control self-
assessment memperbaiki kekurangan ini dengan menggunakan staf untuk
mengevaluasi aspek-aspek kontrol internal ini berdasarkan apa yang mereka
lihat, alami, dan praktikkan.
Penuh makna
8
Tepat waktu
Sensivitas
Keandalan
Dapat diukur
Praktis
Evaluasi
Aspek-aspek Operasi
II.11 Pengujian
Pengujian harus bertanggung jawab untuk memenuhi satu atau lebih tujuan-
tujuan di atas, tergantung pada arahan, baik implisit atau eksplisit, yang
dinyatakan organisasi audit dalam membuat penugasan proyek audit.
Merencanakan Pengujian
Populasi yang akan diuji harus dipertimbangkan sesuai tujuan audit. Jika
tujuannya adalah memberi opini atas transaksi yang terjadi sejak audit terakhir,
total transaksi mencerminkan populasi. Pada kondisi ini, manajemen tidak tertarik
pada apa yang terjadi di masa lampau. Perhatian dipusatkan pada saat ini dan
masa depan. Apakah sistem bekerja dengan semestinya? Jika tidak, bgaimana
kita memperbaikinya?
Mengamati
Mengajukan pertanyaan
Menganalisis
Memverifikasi
Menginvestigasi
Mengevaluasi
13
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
Meskipun kami menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini. Tetapi, kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu kami perbaiki.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami
harapkan untuk perbaikan makalah ini kedepannya.