Produk Urine
Produk Urine
1. Hamzah Jaenuloh
2. Indah Yuliani
3. Rifko Hartanto
Dalam keadaan normal, warna urin pagi (yang diambil sesaat setelah bangun pagi)
sedikit lebih gelap dibanding urin di waktu lainnya. Perubahan warna urin dapat
terjadi karena beberapa hal.
Hitam: baru mengkonsumsi tablet besi (ferri sulfat), sedang minum obat parkinson
(levodopa), methemoglobunuria.
Kuning gelap (seperti teh): hepatitis fase akut, ikterus obstruktif, kelebihan
vitamin B2 / riboflavin, antibiotika (nitrofurantoin dan kuinakrin).
Bening (tidak berwarna sama sekali): terlalu banyak minum, sedang minum obat
diuretik, minum alkohol, atau diabetes insipidus.
Seperti susu (disebut juga chyluria): filariasis atau tumor jaringan limfatik.
Berat jenis
Nilai ini dipengaruhi sejumlah variasi, antara lain umur. Berat jenis urin dewasa
berkisar pada 1.016-1.022, neonatus (bayi baru lahir) berkisar pada 1.012, dan bayi
antara 1.002 sampai 1.006.
Urin pagi memiliki berat jenis lebih tinggi daripada urin di waktu lain, yaitu sekitar
1.026.
Abnormalitas:
Berat jenis urin yang lebih dari normalmenunjukkan gangguan fungsi ginjal,
infeksi saluran kemih, kelebihan hormon antidiuretik, demam, diabetes melitus,
diare / dehidrasi.
Berat jenis urin yang kurang dari normal menunjukkan gangguan fungsi ginjal
berat, diabetes insipidus, atau konsumsi antibiotika (aminoglikosida).
pH
pH lebih basa: habis muntah-muntah, infeksi atau batu saluran kemih, dan
penurunan fungsi ginjal. Dari faktor obat-obatan: natrium bikarbonat, dan
amfoterisin B.
pH lebih asam: diet tinggi protein atau diet tanpa kalori, diabetes melitus, asidosis
tuberkulosis ginjal, dan fenilketonuria. Dari faktor obat-obatan: diazoksid dan
vitamin C.
Glukosa
Di Indonesia, glukosa urin biasanya diuji secara semikuantitatif dengan uji reduktor
(Benedict).
Warna Hasil
Biru Negatif
Hijau kekuningan +1
Kuning kehijauan +2
Coklat +3
Merah bata +4
Pemeriksaan Benedict ini sebenarnya ditujukan untuk mendeteksi adanya glukosa,
asam homogentisat, dan substansi reduktor lainnya (misalnya vitamin C) dalam
urin; sesuai dengan mekanisme reaksi yaitu reduksi tembaga sulfat. Asam
homogentisat bisa ada dalam urin dalam jumlah besar pada individu dengan
gangguan metabolisme asam amino alkohol (fenilalanin dan tirosin). Karena faktor
ini pemeriksaan glukosuria di negara maju telah diganti dengan Clinistix.
Glukosa urin positif tidak selalu berarti diabetes melitus, walaupun memang
penyakit ini yang paling sering memberi hasil positif pada uji glukosa urin. Makna
lain yang mungkin:
Protein
Nilai normal: negatif (uji semikuantitatif), 0.03-0.15 mg/24 jam (uji kuantitatif)
Protein dapat diuji dengan asam sulfosalisilat 20%, asam sulfat 6%, atau dengan
reagen strip. Pemeriksaan dengan reagen strip lebih banyak digunakan saat ini.
Untuk anak-anak di bawah 10 tahun nilai kuantitatif normal protein dalam urin
sedikit lebih rendah daripada dewasa, yaitu <100 mg/24 jam.
Proteinuria sementara (pada dehidrasi, diet tinggi protein, stres, demam, post-
pendarahan).
Pada anak-anak sering karena sindroma nefrotik atau penyakit bawaan (ginjal
polikistik).
Keton
Urobilinogen
Nilai normal: 0.1-1 Ehrlich U/dL (dipstik), atau positif s/d pengenceran 1/20
(Wallace-Diamond)
Tidak ada urobilinogen sama sekali dalam urin bermakna ada obstruksi komplit
pada saluran empedu (kolelitiasis atau karsinoma pankreas). Dari faktor
farmakologis: kloramfenikol dan vitamin C menyebabkan urobilinogen urin
berkurang.
Bilirubin
Nitrit
Nilai normal: negatif (kurang dari 0.1 mg/dL, atau kurang dari 100.000
mikroorganisme/mL)
Eritrosit
Eritrosit dalam urin yang berlebihan (mikrohematuria) dapat ditemukan pada urin
wanita menstruasi dan perlukaan pada saluran kemih; baik oleh batu, infeksi, faktor
trauma, maupun karena kebocoran glomerulus.
Leukosit
Leukosit yang berlebihan dalam urin (piuria) biasanya menandakan adanya infeksi
saluran kemih atau kondisi inflamasi lainnya, misalnya penolakan transplantasi
ginjal.
Sel epitel
Nilai normal: sekitar 10 sel per lapang pandang besar, berbentuk skuamosa.
Sel epitel yang lebih daripada jumlah normal berkaitan dengan infeksi saluran
kemih dan glomerulonefritis. Sedangkan bentuk sel epitel abnormal dikaitkan
dengan keganasan setempat.
Cast / inklusi
Nilai normal: ditemukan cast hialin dalam jumlah sedang, tanpa adanya inklusi.
Kristal
Kristal yang ditemukan dalam urin tergantung pada pH urin yang diperiksa. Pada
urin asam dapat ditemukan kristal asam urat. Pada urin netral ditemukan kristal
kalsium oksalat. Pada urin basa mungkin terlihat kristal kalsium karbonat dan
kalsium fosfat. Ada juga sejumlah kristal yang dalam keadaan normal tidak ada;
antara lain kristal tirosin, sistin, kolesterol, dan bilirubin.
Nilai normal bakteri: negatif. Kecuali untuk urin midstream: < 1000/mL
Bakteri yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih mungkin ditemukan dalam
urinalisa, antara lain E.coli, Proteus vulgaris, Neisseria
gonorrhoea dan Pseudomonas aeruginosa. Sedangkan parasit yang mungkin
ditemukan dalam urin adalah Schistosoma haematobiumdan mikrofilaria spesies
tertentu.
Referensi
Chernecky CC & Berger BJ. 2008. Laboratory Tests and Diagnostic Procedure.
Philadelphia: Saunders Elsevier,
Kasper DL et.al (eds). 2008. Harrison’s Principles of Internal Medicine. New York:
McGraw-Hill