Anda di halaman 1dari 7

Kegiatan Pelayanan di Terminal Peti Kemas KOJA

Di susun oleh :

Alisa Yuki Azizah

1511517051

Program Studi D-III Transportasi

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Jakarta

2019
Daftar isi

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Metodelogi Penelitian

Bab II Pembahasan
2.1 Kegiatan Pelayanan di TPK KOJA
2.2 Kegiatan Bongkar
2.3 Kegiatan Muat
2.4 Penerimaan Peti Kemas Ekspor
2.5 Pengeluaran Peti Kemas Impor
2.6 Layanan Peti Kemas Ekspor
2.7 Layanan Pengeluaran Peti Kemas Ekspor

Bab III Kesimpulan dan Saran


Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

KSO TPK Koja adalah Sebuah Kerja sama Operasi antara Badan
Usaha Milik Negara PT Pelindo II Tanjung Priok dengan PT. Hutchison
Port Holding yang bergerak di bidang usaha pelayanan jasa terminal
bongkar muat dan penumpukan petikemas. TPK Koja merupakan salah
satu terminal petikemas terbesar di Tanjung Priok secara langsung maupun
tidak langsung berperan aktif dalam pembangunan ekonomi nasional.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana kegiatan pelayanan di Terminal Petikemas Koja?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui kegiatan pelayanan di Terminal Petikemas KOJA

1.4 Metodologi Pengumpulan Data

Metode–metode yang digunakan dalam mengamati objek penelitian selama


kerja praktek adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan langsung

Metode ini merupakan pengumpulan data dengan cara pengamatan secara


langsung di lapangan.

b. Wawancara

Metode ini adalah metode pengumpulan data dengan cara bertanya kepada
pihak Terminal Petikemas Koja terkait objek penelitian.
Bab II
Pembahasan

2.1 Kegitan Pelayanan di TPK KOJA


Kegiatan yang ada di Terminal Petikemas KOJA diantaranya adalah
kegiatan bongkar, kegiatan muat, penerimaan petikemas ekspor,
pengeluaran petikemas impor, layanan petikemas ekspor dan layanan
petikemas impor.
2.2 Kegiatan Bongkar
Kegiatan bongkar di Terminal Petikemas KOJA di awali ketika kapal
akan datang di Terminal Petikemas Koja, pihak chief officer kapal akan
menghubungi bagian pengendalian dan perencaan Terminal Petikemas
Koja untuk mengirimkan bay plan kepada ship planner di Terminal
Petikemas KOJA. Kemudian ship planner dari Terminal Petikemas KOJA
menerima bay plan dari chief officer kapal untuk di tinjau kembali, kemudian
ship planner Terminal Petikemas KOJA melakuakan revisi kembali terhadap
bay plan. Lalu setelah kapal sandar di dermaga, ship planner Terminal
Petikemas KOJA akan menemui chief officer di kapal untuk menunjukkan
hasil dari revisi bay plan yang di buat oleh ship planner Terminal Petikemas
KOJA. Kemudian jika chief officer kapal telah menyetejui, maka bay plan
akan di berikan kepada pihak yard planner Terminal Petikemas KOJA untuk
merencanakan peletakkan penumpukan petikemas di lapangan.
Setelah yard planner Terminal Petikemas KOJA selesai melakukan
perencanaan lapangan penumpukan, yard planner akan mengirimkan bay
plan kepada petugas solo, lalu petugas solo akan mengarahkan operator
QCC untuk melakukan kegiatan bongkar. Di saat QCC melakukan kegiatan
bongkar terhadap petikemas, petugas solo akan melakukan konfirmasi
tentang petikemas yang telah di bongkar me nggunakan HHT (Hand Held
Terminal) kepada bagian pengendalian.
Petikemas yang di bongkar akan langsung di terima oleh headtruck
Terminal Petikemas KOJA. Headtruck tersebut akan di pandu oleh whiskey.
Whiskey pun akan melakukan update informasi bongkar petikemas
menggunakan HHT. Kemudian update informasi bongkar petikemas tersebut
di terima oleh bagian pengendalian sebagai pemantau. Lalu petikemas akan
di bawa oleh headtruck ke lapangan penumpukkan. Pihak Perencaan akan
mngirim VMT (Vehicle Mounted Terminal) ke operator RTG, lalu operator
RTG akan melalukan pembongkaran sesuai job list VMT.

2.3 Kegiatan Muat

Kegiatan Muat di Terminal Petikemas KOJA di awali oleh bagian


perencanaan. Bagian perencanaan membuat rencana muat, setelah di
setujui chief officer kapal, data akan di berikan kepada Whiskey, lalu data
petikemas yang akan di muat di kirimkan ke operator RTG via VMT (Vehicle
Mounted Terminal) yaitu alat yang ada di dalam truk pembawa petikemas
yang akan d i muat didalam kapal yang berisikan keterangan mengenai QCC
mana yang akan mengambil petikeas dari truk tersebut sehingga truk bisa
mengondisikan berhenti sesuai posisi yang bisa dijangkau oleh QCC.
Operator RTG akan melakukan pemuatan petikemas ke headtuck lalu
headtruck akan menuju ke dermaga dengan di pandu oleh Whiskey. Lalu
Solo akan melakukan panduan eksekusi pada operator QCC.
Petikemas lalu di muat ke kapal berdasarkan letak yang sesuai
denganpeletakkan yang direncanakan oleh bagian perencanan TPK Koja.
Pemuatan tersebut akan di awasi oleh Solo dan di bantu oleh TKBM
(Tenaga Kerja Bongkar Muat). Saat petikemas di muat di kapal, Solo akan
melakukan update terbaru tentang data petikemas ke bagian perencaan
melalui HHT (Hand Held Terminal) yang merupakan alat bantu untuk
mempermudah pekerjaan Solo dalam mengkonfirmasi posisi terkini dari
petikemas saat proses bongkar/muat.

2.4 Penerimaan Petikemas Ekspor

Proses penerimaan petikemas ekspor yang akan di muat di kapal


dimulai dari, pengemudi truk dari pemilik barang menuju ke In-Gate
(Gerbang Masuk), bersama muatan petikemasnya dan membawa gate pass.
Lalu gate pass di scan di alat scan yang terletak di gerbang masuk.
Kemudian palang akan secara otomatis terbuka. Lalu supir truk menuju
lapangan penumpukan.
Gate pass yang terscan akan otomatis melakukan transaksi
pemasukan truk ke ruang kendali TPK Koja, lalu ruang kendali TPK Koja
akan mengirimkan data petikemas ke operator RTG melaui VMT. Kemudian
setelah truk sampai di lapangan penumpukan, maka operator RTG akan
mengambil petikemas dari truk, dan petikemas tersebut di letakkan di
lapangan penumpukan. Lalu operator RTG akan memverivikasikan ke ruang
kendali TPK Koja bahwa petikemas sudah di terima dan truk menuju gerbang
keluar.
Setelah itu, ruang kendali akan melakukan transaksi pengeluaran truk
ke gerbang keluar. Seteah truk sampai di gerbang keluar, lalu supir truk akan
menscan kembali gate pass dan secara otomatis palang pintu akan terbuka.

2.5 Pengeluaran Peti Kemas Impor

Proses pengeluaran petikemas impor yang telah di bongkar oeh kapal


dimulai saat pengemudi truk menuju ke In-Gate (Gerbang Masuk) dan
membawa gate pass. Lalu gate pass di scan di alat scan yang terletak di
gerbang masuk. Kemudian palang akan secara otomatis terbuka. Lalu supir
truk menuju lapangan penumpukan.
Gate pass yang terscan akan otomatis melakukan transaksi
pemasukan truk ke ruang kendali TPK Koja, lalu ruang kenda li TPK Koja
akan mengirimkan data lokasi petikemas yang akan di ambil truk ke operator
RTG melaui VMT. Kemudian setelah truk sampai di lapangan penumpukan,
maka operator RTG akan mengambil petikemas, dan petikemas tersebut di
letakkan di chasis truk. Lalu operator RTG akan memverivikasikan ke ruang
kendali TPK Koja bahwa petikemas sudah di terima oleh truk, dan truk
menuju gerbang keluar.
Setelah itu, ruang kendali akan melakukan transaksi pengeluaran truk
ke gerbang keluar. Seteah truk sampai di gerbang keluar, lalu supir truk
akan menscan kembali gate pass dan secara otomatis palang pintu akan
terbuka.

2.6 Layanan Petikemas Ekspor

Layanan petikemas ekspor di mulai saat eksportir meminta booking


tempat ke pihak pelayaran. Setelah pihak pelayaran menyetujui dan
memberikan ketersediaan ruang untu memnuat kontainer, lalu ekportir
membuat PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) dan menyerahkannya ke
bea dan cukai. Pihak bea dan cukai akan melakukan pengesahan terhadap
PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) ke TPK Koja, lalu pihak terminal akan
mengirimkan data tagihan petikemas dan tagihan penumpukan ke pihak
pelayaran dan pihak eksportir.
Setelah eksportir menerima tagihan yang berisikan sejumlah nominal
yang harus dibayarkan, maka bank akan memberikan informasi instruksi
pembayarannya ke eksportir, lalu eksportir membayar sesuai tagihan yang
di minta TPK Koja ke bank. Setelah pelunasan di lakukan eksportir, bank
akan mengirimkan informas i pelunasan kepada TPK Koja, dan kemudian
TPK Koja akan memberikan nota pelunasan dan gate pass kepada eksportir.
Gate pass berguna saat truk akan masuk ke gerbang masuk TPK Koja.

2.7 Layanan Pengeluaran Peti Kemas Impor

Untuk proses pengeluaran petikemas impor diawali dengan Pihak


pelayaran akan mengirimkan Delivery Order kepada TPK Koja, bea dan
cukai, serta pihak importir. Kemudian bea dan cukai akan melakukan
pengesahan terhadap SPPB (Surat Persetujuan Pengeluaran Barang) dan
di serahkan ke TPK Koja. Kemudian TPK Koja akan memberikan data
pengeluaran petikemas dan tagihan penumpukan petikemas kepada pihak
importir. Lalu importir akan melakukan perintah pembayaran ke bank dan jika
sudah transaksi pelunasan maka bank akan memberikan informasi
pelunasan kepada pihak importir dan TPK Koja.
Bab III
Kesimpulan dan Saran

Kegiatan Pelayanan di Terminal Petikemas KOJA diantaranya adalah


kegiatan bongkar, kegiatan muat, penerimaan petikemas ekspor,
pengeluaran petikemas impor, layanan petikemas ekspor dan layanan
petikemas impor.

Saran untuk meningkatkan kualitas pelayanan di TPK KOJA, yaitu


menambah pegawai untuk memproses dokumen supaya lebih cepat, membina
hubungan secara terus-menerus kepada pelanggan, mengembangkan sistem
informasi angkutan barang, serta menentukan standar waktu pelayanan
pemrosesan dokumen

Anda mungkin juga menyukai