Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Jenis-Jenis Crane dan Kegunaannya

Nama Mahasiwa :
No NIM NAMA
1. 1511517037 Muthiah Haris
2. 1511517046 Tiya Rahmadani
3. 1511517047 Dimas Junianto Firman Sahri
4. 1511517051 Alisa Yuki Azizah

PROGRAM STUDI D3 TRANSPORTASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
ABSTRAK
Crane merupakan alat bantu konstruksi, manukfaktur, dan otomotif yang berkaitan
dengan mobilisasi material atau alat berat pada suatu ketinggian tertentu. Crane sangat
mutlak diperlukan pada proyek pembangunan berskala besar, mulai dari pekerjaan
pondasi, struktur rangka badan, penutup badan bangunan, struktur atap, sampai tahap
finishing dan tahap maintenance. Crane ialah salah satu perangkat berat (heavy
equipment) yang dipakai sebagai perangkat pengangkat dalam proyek kontruksi. Crane
bekerja dengan mengusung material yang bakal dipindahkan, mengalihkan secara
horizontal, lantas menurunkan material ditempat yang diinginkan. Alat ini memilki
format dan keterampilan angkat yang besar dan dapat berputar sampai 360 derajat dan
jangkauan sampai puluhan meter. Crane seringkali digunakan dalam kegiatan pekerjaan
proyek, pelabuhan, perbengkelan, industri, pergudangan dll. Fungsi crane adalah untuk
mengangkat material berat, memindahkannya secara horizontal kemudian menurunkanya
ke tempat yang telah ditentukan. Disinilah mobilisasi material proyek itu dapt berjalan
dengan bantuan crane. Tanpa crane pekerjaan bangunan tinggi baik low rise (bangunan
bertingkat sedikit) dan high rise building (bangunan bertingkat banyak) menjadi sulit
dilakukan.

ABSTRACT
Crane is a tool for construction, manukfaktur, and automotive that is related to the
mobilization of materials or heavy equipment at a certain height. Crane is absolutely
necessary for large-scale development projects, starting from foundation work, body
frame structure, building body cover, roof structure, to finishing and maintenance stages.
Crane is a heavy equipment that is used as a lifting device in a construction project.
Crane works by carrying material that will be moved, diverting horizontally, then
lowering the material at the desired place. This tool has a large format and lifting skills
and can rotate to 360 degrees and reach up to tens of meters. Cranes are often used in
activities of project work, ports, workshops, industry, warehousing etc. The function of
the crane is to lift heavy material, move it horizontally then lower it to a predetermined
place. This is where the project material mobilization can be run with the help of a crane.
Without cranes high-rise buildings (low-rise buildings) and high rise buildings (many-
storey buildings) are difficult to do.
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah PTM dan ALAT BERAT
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Alat angkat berperan penting dalam mekanisme transportasi suatu barang dari
satu tempat tempat lain. Proses ini tidak dapat dikerjakan oleh tenaga manusia melainkan
teknologi permesinan yang mengambil alir dalam proses transportasi ini. Dewasa ini,
banyak sekali alat angkat dan angkut yang diproduksi dalam berbagai bentuk. Pemilihan
alat yang tepat tidak hanya memerlukan pengetahuan khusus tentang desain dan
karakteristik operasi suatu mekanisme mesin tetapi juga memerlukan pengetahuan yang
menyeluruh tentang peralatan tersebut dalam suatu lokasi tertentu. Crane ini sangat
berguna untuk memindahkan muatan satuan unit dengan mobilitas tinggi, dapat dengan
mudah digunakan dalam tempat-tempat yang memiliki luas terbatas yang tidak
memungkinkan untuk crane seperti mobile crane bekerja,serta memiliki desain sangat
mudah digunakan dan ringkas (bisa dibongkar pasang) sehingga mudah disimpan. Karena
desain bentuknya tidak terlalu besar, maka kapasitas angkatnya pun hanya 500 kg. Alat
ini dioperasikan secara manual menggunakan bantuan tenaga manusia.
RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja jenis-jenis crane?


2. Bagaimana dengan pemeriksaan ala berat tersebut?
3. Fungsi Crane
BAB II

PEMBAHASAN
A. Crane

Crane adalah alat pengangkat yang pada umumnya dilengkapi dengan drum tali
baja, tali baja dan rantai yang dapat digunakan untuk mengangkat dan menurunkan
material secara vertikal dan memindahkannya secara horizontal.
Crane dilengkapi dengan beragai peralatan untuk memudahkan pekerjaan atau
pergerakan dari crane tersebut. Crane biasanya digunakan pada industry transportasi
untuk memuat atau membongkar muatan barang, peti kemas dan lain sebagainya. Pada
industri konstruksi bangunan digunakan untuk memindahkan material bangunan atau
memasang peralatan berat di atas ketinggian tertentu. Pekerjaan mengangkat dan
memindahkan barang bisa jadi merupakan pekerjaan paling tua yang dikerjakan manusia.
Jika dulu semata-mata hanya mengandalkan tenaga, maka kini ada banyak alat bantu
angkat barang yang bisa membantu manusia. Penggunaan alat bantu angkat barang sudah
tidak asing lagi di dunia perindustrian dan konstruksi. Peralatan tersebut sangat
dibutuhkan untuk memperlancar kegiatan operasional. Selain itu, penggunaan peralatan
untuk mengangkat barang-barang juga dapat menghemat waktu kerja. Kehadiran alat-alat
yang memudahkan pekerjaan manusia ini otomatis mengurangi penggunaan tenaga
manusia. Beberapa sumber daya manusia hanya dibutuhkan untuk mengoperasikan dan
mengawasi penggunaan alat-alat tersebut. Nah, seiring dengan perkembangan teknologi,
saat ini ada begitu banyak pilihan alat-alat bantu angkat barang yang bisa digunakan.
Berikut ini beberapa contoh alat bantu angkat modern model crane.
1. Derrick Crane

Derrick crane terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu guy derrick dan stiffleg derrick. Tipe
guy derrick dapat mengangkat beban lebih dari 200 ton dan dapat berputar 360
derajat, sedangkan tipe stiffleg derrick dapat mengangkat beban antara 10-15 ton,
dan mempunyai sudut horizontal 40-90 derajat. Yang dapat berputar 270-290
derajat. Derrick crane mempunyai jangkauan kerja yang luas dan dapat
melakukan berbagai cara pengangkutan beban. Pengoperasian derrick crane
biasanya dilakukan secara otomatis dengan mesin diesel atau motor listrik, oleh
karena itu pergerakannya paling lambat disbanding jenis crane yang lain.

2. Tower Crane

Tower crane biasanya digunakan untuk mendirikan bangunan tinggi, pabrik serta
industri berat yang ketinggiannya mencapai lebih dari 100ft (1ft = 30,5cm). selain
itu tower crane bisa juga digunakan untuk mengangkut bagian-bagian dari
peralatan konstruksi. Tower crane dapat berdiri terpisah dan dapat pula
berhubungan langsung (terpasang) dengan bangunannya. Pengoperasian crane ini
menggunakan tenaga listrik. Penempatan tower crane harus memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
1.Lokasi penempatan tower crane minimal harus tersisa 10m untuk kepentingan
pemasangan dan pembongkaran dengan menggunakan kendaraan seperti mobile
crane ataupun truck crane.
2.Jarak penempatan material sebaiknya radius 10m dari dasar tower crane agar
pengontrolan pengangkatan bebannya lebih mudah.
3.Tersedianya tempat yang cukup untuk keperluan servis atau pemeliharaan di
sekitar dasar tower crane.
4.Ketinggian tower crane tergantung dari:
a. Ketinggian bangunan yang didirikan
b. Ketinggian banguan sekitar yang dilewati
c. Ketinggian limit tower crane agar berdiri tanpa pendukung
5. Penempatan fasilitas proyek tidak boleh menggangu tower crane. Sebaiknya
direncanakan bersama-sama pada awal perencanaan.
6. Tower crane mampu menjangkau 100% area bangunan danmampu mengangkat
beban terberat pada radius yang diperlukan.

3. Mobile Crane

Jenis crane ini bisa bergerak bebas karena dipasang pada kendaraan seperti truk
atau roda crawler. Truk dapat bergerak cepat, sedangkan pada roda crawler
bergerak lambat sesuai medan yang ditempuh.. kelebihan dari crawler adalah
dapat bergerak pada tanah yang mempunyai permukaan bergelombang (macadam),
dan memang biasa dipakai pada proyek yang memiliki keadaan tanah yang jelek.
Mobile crane biasanya menggunakan outrigger untuk menambah kestabilan
selama pengoperasian. Pengoperasian mobile crane biasanya menggunakan mesin
diesel tapi umumnya lebih disukai menggunakan motor listrik karena lebih halus
dan cepat.

4. Whirler Crane

Whirler crane merupakan kombinasi dari derrick crane dengan mobile crane, dan
diletakkan di puncak tower yang dapat bergerak secara longitudinal di atas rel.
Pusat gravitasi dari jenis crane ini selalu di dalam jalur putar (swing radius)
sehingga cukup stabil dalam segala posisi perputaran. Kapasitas beban yang dapat
diangkut oleh whirler yang mempunyai panjang boom 24m , dan jarak kerja 15m
adalah sebesar 45ton.
5. Crane Crawler

Crawler crane merupakan pesawat pengangkat material yang biasa digunakan


pada lokasi proyek pembangunan dengan jangkaun yang tidak terlalu panjang.
Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 360 Derajat. Dengan roda
crawler maka crane tipe ini dapat bergerak didalam lokasi proyek saat melakukan
pekerjaannya. Pada saat crane akan digunakan diproyek lain maka crane diangkut
dengan menggunakan lowbed trailer. Pengangkutan ini dilakukan dengan
membongkar boom menjadi beberapa bagian untuk mempermudah pelaksanaan
pengangkutan.

6. Hoist Crane

Hoist Crane adalah pesawat pengangkat yang biasanya terdapat pada pergudangan
dan perbengkelan. Hoist Crane ditempatkan pada langit-langit dan berjalan diatas
rel khusus yang yang dipasangi pada langit-langit tersebut. Rel-rel tadi juga dapat
bergerak secara maju-mundur pada satu arah.
7. Jip Crane

Jip crane merupakan pesawat pengangkat yang terdiri dari berbagai ukuran, jip
crane yang kecil biasanya digunakan pada perbengkelan dan pergudangan untuk
memindahkan barang-barang yang relatif berat. Jip crane memilki sistem kerja
dan mesin yang mirip seperti 'Hoist Crane' dan struktur yang mirip 'Hidraulik
Crane'.
B. Pemeriksaan Alat Berat
Setiap pekerjaan memiliki resiko bahaya yang berbeda tergantung
bagaimana pelaksanaan awal serta perhatian terhadap peralatan
maupun unit yang digunakan, apakah dalam kondisi yang baik atau
layak pakai. Selain pentingnya mengetahui bahaya saat bekerja,
diperlukan juga ketelitian dalam pelaksanaan pemeriksaan unit atau
alat kerja baik kendaraan, mesin, perlatan maupun alat berat yang
digunakan.

Kegagalan kerja alat angkat dan angkut seperti Crane, Forklift,


Overhead
Crane, Lifting Bucket, Gondola dan alat bantu angkatnya seperti web
sling,
shackle atau chain block dapat mengakibatkan kecelakaan yang serius
bahkan
dapat mengakibatkan fatality. Oleh karena itu inspeksi terhadap alat
angkat dan
angkut sangat penting, baik itu secara harian maupun bulanan. Catatan
perbaikan
harus dilakukan secara terus menerus, mengingat hal ini sangat penting,
karena
dapat mengetahui kerusakan kecil pada peralatan atau unit kerja yang
digunakan
sejak dini. Secara umum item yang harus diperiksa secara rutin dan
dimasukkan
dalam check list seperti :
1) Pemeriksaan Harian

Dalam sebuah Log Book dilakukan untuk memeriksa fungsi Garpu


& Teleskopik Boom Crane, Alat bantu jalan (roda,ban atau
rantai ) , Kebocoran Sistem Hidrolis, Fungsi panel indikator, Lampu,
Rem dan Mesin. Sedangkan Untuk pemeriksaan Bulanan dapat lebih
difokuskan pada bagian mesin ( penggantian oli atau kelistrikan)

2) Pemeriksaan Tahunan

wajib dilakukan dengan melaksanakan Sertifikasi Alat Angkat dan


Angkut melalui Depnaker untuk memenuhi peraturan perundangan
yang ada

3) Catatan perbaikan / service


harus disimpan dan terdokumentasi dengan baik agar kerusakan apa
saja yang pernah terjadi dapat diketahui

4) Pemeriksaan alat bantu angkat seperti chain block, shackle ,web


sling dan tali baja juga harus dilakukan secara rutin.

 Chain block, lakukan pemeriksaan pada rantai dan pengaitnya


apakah ada keretakan serta alat pengunci masih berfungsi dan
berikan pelumas apabila rantai sdh berkarat.
 Shackle atau segel pengunci, lakukan pemeriksaan pada ulir
baut pengunci dan pemeriksaan berkala untuk retak pada segel.

 Web sling, lakukan pemeriksaan apakah ada robek pada jalinan


kain dan sesuaikan dengan standar yang berlaku.
 Tali baja/ sling, lakukan pemeriksaan pada jalinan kawat baja
apakah ditemukan putus atau tidak dan sesuaikan dengan
standar yang berlaku dan jangan lupa simpan chain block dan
tali baja dengan cara digantung.

Apabila menemukan kondisi tidak aman pada alat angkat dan angkut
segera laporkan pada atasan, Ingat keselamatan rekan juga menjadi
tanggung jawab kita. Jadi diperlukan perhatian khusus untuk
mencegah bahaya-bahaya yang terjadi saat penggunaan peralatan
maupun unit yang digunakan.
BAB III
PENUTUP

Alat berat khususnya crane sangat membantu pekerjaan manusia yang


tidak dapat terlaksanakan dengan tangan kosong, crane dengan
berbagai macam bentuk dan jenis disesuaikan menurut fungsi dan
tugasnya dalam hal angkat
beban, yang demikian jika dilaksanakan sesuai spesifikasi beban muat,
tentu fungsi crane tidak akan menimbulkan kerugian atau bahkan
kecelakaan bagi penggunanya. Di samping itu, dalam berjalannya
tugas alat berat, harus diiringi dengan pemeliharaan alat utuk
memelihara fungsi dan umur alat berat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai