Abstrak
Kanker serviks uteri merupakan salah satu jenis penyakit kanker tidak menular yang diperkirakan
meningkat setiap tahunnya. Di RSUP Dr.Kariadi Semarang, kunjungan kanker servik di poliklinik
ginekologi dari ke tahun semakin meningkat. Banyak faktor resiko yang mendukung timbulnya
penyakit kanker serviks uteri antara lain riwayat hubungan seksual pertama sebelum umur 20 tahun,
multiparitas, riwayat KB oral, faktor perilaku tidak sehat, dan faktor keturunan. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui faktor resiko kanker servik pada pasien poliklinik ginekologi RSUP Dr. Kariadi
Semarang tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian
observasional analitik korelatif menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini total sampling dengan teknik aksidental sampling sebanyak 103 responden, terdiri
dari 68 responden kanker serviks dan 35 responden bukan kanker servik. Hasil penelitian adalah ada
hubungan antara umur pertama kali berhubungan seksual (p-value=0.001, OR 4.56), status paritas (p-
value=0.000, OR 0.09), kontrasepsi KB hormonal (p-value=0.008, OR 3.36), riwayat keturunan dengan
sakit kanker (p-value=0.006, OR 5.1), dan perilaku vaginal hygiene (p-value=0.000, OR 6.5) dengan
kejadian kanker servik di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2016. Dari hasil penelitian ini diharapkan
tenaga kesehatan dapat menginformasikan faktor-faktor yang berhubungan dengan kanker servik
sehingga masyarakat mengerti dan melakukan tindakan preventif.
Abstract
[RISK FACTORS RELATED TO SERVICES CANCER COSTS; CASE STUDY IN DR. KARIADI
HOSPITAL SEMARANG] Cervical cancer is one type of cancer which is not a contagious disease. It
increases every year. The cervical cancer visit increases in the last years at gynecological clinic of
Semarang Kariadi Hospital. Many risks factors may contribute to the onset of cervical cancer including
history of first sexual intercourse before the age of 20 years, multiparity, history of oral contraceptive,
unhealthy behavioral factors, and heredity. The purpose of this study is to analysis the risk factors on
the patient of cervical cancer in gynecological clinic of Semarang Kariadi Hospital 2016.This research is
a quantitative study. The design is a correlative analytical observational study using a cross-sectional
approach. The sample used in this study is a total sampling. The technical sampling was an accidental
sampling. The number of sampel were 103 respondents consisting of 68 respondents cervical cancer
and 35 respondents were not cervical cancer patients. The result shows that there is a relationship
between the age of first intercourse (p-value=0.001, OR 4.56), the status of parity (p-value=0.000, OR
0.09), contraception hormonal (p-value=0.008, OR 3.36), history of descent with cancer pain (p-
value=0.006, OR 5.1), and vaginal hygiene behavior (p-value=0.000, OR 6.5) and uterine cervical cancer
at Semarang Kariadi Hospital 2016. It is expected that health workers can inform the factors associated
with cervical cancer so that the people understand and ultimately perform preventively.
menyebutkan bahwa penyakit kanker menjadi dengan umur 45-64 tahun, dan 12 orang dengan
penyebab kematian terbesar ke dua setelah umur lebih 65 tahun.
penyakit kardiovaskuler di seluruh dunia dan Di Rumah Sakit Kanker Dharmais, kejadian
pada tahun 2012 angka kejadiannya mencapai kanker servik menduduki peringkat kedua
8,2 juta kasus. Bahkan diperkirakan akan setelah kanker payudara dan dari tahun 2010
meningkat menjadi 14,1 juta kasus kanker sampai 2013 terus meningkat. Kasus baru
dalam 2 dekade berikutnya (Torre LA, dkk. kanker servik tahun 2010 adalah 296, tahun 2011
global cancer statistics, 2012). sebanyak 300, tahun 2012 sebanyak 343 dan
Sedangkan di Indonesia, penyakit kanker tahun 2013 adalah 356 (Data Riset Kesehatan
termasuk salah satu dari sepuluh besar Dasar 2013, Balitbangkes Kementerian
penyebab kematian. Diperkirakan jumlah Kesehatan RI).
penderita kanker sebanyak 347.792 orang Kanker serviks adalah kanker primer
dengan prevalensi tertinggi di Daerah Istimewa servik (porsio dan kanalis servikalis) yang
Yogyakarta sebanyak 4,1 per mil. Jawa Tengah disebabkan adanya infeksi Human Papilloma
menduduki peringkat kedua dengan kejadian Virus (HPV) (Andrijono, 2012). Faktor resiko
2,1 per mil. Apabila dilihat dari distribusi yang mendukung timbulnya penyakit kanker
kejadian kanker menurut umur, didapatkan servik adalah riwayat hubungan seksual
prevalensi tertinggi insiden kanker di Indonesia sebelum umur 20 tahun, multipartner, riwayat
pada umur 25-54 tahun. Jenis penyakit kanker obstetri hamil di usia muda, riwayat KB
bermacam-macam dan dapat menyerang semua hormonal, penyakit infeksi, dan adanya faktor
umur, jenis kelamin, berpendidikan tinggi perilaku serta pola makan tidak sehat (Rasjidi,I.
maupun rendah, mampu atau tidak mampu. 2008). Faktor yang meningkatkan resiko kanker
(Data Riset Kesehatan Dasar 2013, Balitbangkes diantaranya faktor genetik, seringnya infeksi,
Kementerian Kesehatan RI). tipe virus HPV, sistem hormon dan sistem
Dari berbagai jenis penyakit kanker yang imunologi.
menyerang wanita, penyakit kanker servik dan Menurut hasil penelitian Noor, HM (2010)
payudara merupakan penyakit kanker dengan menyebutkan bahwa umur menikah pertama
prevalensi tertinggi. Penyakit kanker servik kali kurang 20 tahun beresiko 6-7 kali terjadi
sebesar 0,8 per mil dan kanker payudara sebesar kanker servik dibanding umur lebih 20 tahun
0,5 per mil (Data Riset Kesehatan Dasar 2013, dan pendapat yang senada diungkapkan dalam
Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI). penelitian Yuniar, I.dkk (2009) bahwa terdapat
Di RSUP Dr. Kariadi Semarang yang hubungan antara usia pertama kali
merupakan Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan berhubungan seksual dengan kejadian kanker
Se-Jawa Tengah, pada tahun 2015 jumlah pasien servik. Sedangkan faktor paritas didapatkan
yang rawat inap dengan kanker servik lebih hubungan yang bermakna, paritas 3 atau lebih
tinggi dibanding kanker ginekologi yang lain, beresiko kanker servik (Noor, HM. 2010).
yaitu dengan jumlah mencapai 730 orang dan Selain riwayat umur pertama kali
yang meninggal dunia 49 orang. Sesuai melakukan hubungan seksual dan paritas,
distribusi menurut umur, ditemukan kasus riwayat menggunakan metode kontrasepsi
kanker servik tertinggi pada umur 45-64 tahun hormon juga berhubungan dengan kejadian
dan meninggal tertinggi juga pada umur 45-64 kanker servik. Penelitian Suryapratama, SA
tahun sebanyak 39 orang. (2012) menyampaikan bahwa di RSUP Dr.
Kunjungan pasien dengan kanker servik di Kariadi Semarang pasien dengan kanker serviks
poliklinik ginekologi RSUP Dr. Kariadi uteri paling banyak menggunakan metode
Semarang dari tahun ke tahun semakin kontrasepsi suntik 3 bulan dan Khoirunisa M,
meningkat. Pada tahun 2013 sebanyak 10.764 (2012) menuliskan hasil penelitiannya bahwa
kunjungan, tahun 2014 sebanyak 11.384 terdapat hubungan antara faktor kontrasepsi
kunjungan, dan tahun 2015 meningkat menjadi hormonal dengan kejadian kanker servik.
11.550 kunjungan, dengan kasus baru kanker Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik
servik sebanyak 171 dan 309 kasus kanker untuk melakukan penelitian tentang faktor-
ginekologi yang lain (kanker ovarium, kanker faktor resiko yang berhubungan dengan kanker
endometrium, kanker vagina, kanker vulva). servik uteri di poliklinik ginekologi RSUP
Distribusi kasus kanker servik baru menurut Dr.Kariadi Semarang tahun 2016. Dalam
umur adalah 7 orang dengan umur 15-24 tahun, penelitian ini faktor resiko yang akan diteliti
55 orang dengan umur 25-44 tahun, 97 orang adalah riwayat umur pertama kali melakukan
kanker servik pada keluarga dengan riwayat Andrijono. 2012. Kanker Serviks. Jakarta: Devisi
kanker servik. Onkologi Departemen Obstetri Ginekologi
Terdapat hubungan antara perilaku vaginal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
hygiene dengan kanker servik di RSUP Dr. Baziad, A.2008. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta:
Kariadi Semarang, p-value = 0.000, dan OR= Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
kecenderungan sebesar 6.5 kali lebih besar Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, Edisi
menderita kanker servik dengan hygiene Revisi Ketiga. Jakarta: EGC
vaginal yang negatif dibanding pada wanita Depkes RI. Data Riset Kesehatan Dasar
dengan personal hygiene positif. 2013.Jakarta: Balitbangkes Kementerian
Tenaga kesehatan dapat menginformasikan Kesehatan RI; 2013
kepada masyarakat luas tentang hasil penelitian Putra, A.A Gde. 2012. Hubungan Paritas Dan Usia
ini sehingga masyarakat mengerti dan dapat Perkawinan Sebagai Faktor Resiko Lesi
melakukan tindakan promotif dan preventif Prakanker Serviks Pada Ibu Pasangan Usia
seperti berperilaku vaginal hygiene yang baik. Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Sukasada
Perlunya penyebarluasan informasi tentang II.Program Pendidikan Dokter Fakultas
faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan Kedokteran Universitas Udayana
kanker servik. Perlunya upaya preventif dengan Hidayat, AA. 2014. Metode Penelitian Kebidanan
perilaku menjaga kebersihan organ kewanitaan, Dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba
dengan membersihkan/ membasuh vagina dari Medika
arah depan ke belakang, pada saat mestruasi Irianto, K. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat.
mengganti pembalut ≥ 3 kali sehari dan Bandung: Alvabeta
mencukur rambut kemaluan pada waktu Khoirunnisa, M. 2012. Hubungan Pernikahan
tertentu. Peneliti yang lain dapat meneruskan Usia Dini, Paaritas Dan Pemakaian
dengan variabel yang belum diteliti ataupun Kontrasepsi Hormonal Dengan Kejadian
belum terbukti, agar kejadian kanker servik Kanker Serviks di RSUD Soreang Kabupaten
dapat dicegah untuk menurunkan morbidity dan Bandung Tahun 2010-2012. Jurnal Care, vol.1,
mortality rate. No.3
Noor, HM. 2010. Analisa Beberapa Faktor Resiko
5. Ucapan Terimakasih Penderita Kanker Serviks di RSUP Dr.
Wahidin Sudiro Husodo Makassar Tahun 2010.
Penelitian ini mendapatkan surat Media Kebidanan Poltekkes Makassar
persetujuan atau ethical Clearance dari Komite Rasjidi, I. 2008. Manual Prakanker Serviks. Jakarta:
Etik Penelitian Kesehatan Poltekkes Kemenkes CV Sagung Seto
Semarang dengan nomor 08/ KEPK/ Poltekkes- Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif
Smg/ EC/2016 pada tanggal 11 April 2016. Kualitatif Dan R&D. Bandung: CV Alfabeta
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Suryapratama, SA. 2012. Karakteristik Penderita
Direktur RSUP Dr Kariadi Semarang, Direktur Kanker di RSUP Dr. Kariadi Semarang Tahun
Poltekkes Kemenkes Semarang, Ketua Jurusan 2013[Karya tulis Ilmiah] Program Pendidikan
Kebidanan, Ketua Prodi, keluarga, mitra sejawat Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
bidan, responden, dan semua pihak yang terlibat Diponegoro
dalam penelitian ini. Torre LA, et.al.2012. Global Cancer
Statistics.PubMed-NCBI.
6. Daftar Pustaka http://www.ncbi.nlm.gov/pubmed/25651
787. Dikutip 2 Februari 2016. 22:07
Alliance for Cervical Cancer Prevention (ACCP). Yuniar, I dkk. 2009. Faktor-faktor yang
2004. Planning and Implementing Cervical mempengaruhi kejadian kanker serviks di
Cancer Prevention and Control Programs, A Puskesmas Karanganyar. Jurnal Ilmiah
Manual for Managers. Seattle: ACCP Kesehatan Keperawatan, Vol.5, No. 2