Hubungan Lama Tinggal Dan Personal Hygiene Dengan Scabies (Proposal)
Hubungan Lama Tinggal Dan Personal Hygiene Dengan Scabies (Proposal)
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Epidemiologi Kesehatan
Masyarakat
Dosen Pengampu :
HJ. DIAN SARASWATI, S.Pd.., M.Kes
oleh :
Darmastuti Utami 164101073
Kelas A
Segala puji saya ucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia
yang telah diberikan, sehingga proposal penelitian ini bisa terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mempelajari
bagaimana hubungan personal hygiene dan lama paparan denga kejadian scabies.
Hal ini patut dipelajari karena Indonesia merupakan salah satu Negara tropis
dimana hal itu merupaka endemis scabies yang sering dijumpai di iklim tropis dan
sub tropis. Sehingga, dapat dilakukan pencegahan dan penanggulangan.
Proposal penelitian ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak yang
telah membantu kami yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Diharapkan, proposal ini bisa bermanfaat untuk semua pihak. Selain itu, kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca sekalian agar
makalah ini bisa lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Cover...................................................................................................... i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
Daftar Tabel .......................................................................................................... v
Daftar Gambar ....................................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN
iii
BAB III. METODE PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Jumlah Penderita Scabies berdasarkan umur Tahun 2019 .................... 5
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia Merupakan Negara Tropis dimana hal itu menyebabkan
mudahnya makhluk hidup untuk berkembang biak dikarenakan cuaca yang
sangat mendukung. Makhluk hidup yang dapat hidup di Negara tropis
cukup banyak dan beragam , mulai dari manusia, tumbuhan dan hewan.
Iklim Indonesia yang hanya memiliki 2 musim yaitu kemarau dan hujan
menjadi tempat yang medukung untuk bakteri atau tungau hidup di
lingkungan Indonesia dan dapat menyebabkan penyakit. Salah satunya
adalah scabies.
Scabies atau scabies atau juga disebut budug merupakan penyakit
menular yang disebabkan oleh tungau. Skabies adalah penyakit kulit
menular akibat infestasi dan sensitisasi tungau Sarcoptes scabiei var
hominis dan produknya (Menaldi dalam Yunita, 2018). Scabies
merupakan penyakit yang banyak dijumpai di Negara-negara tropis dan
Negara subtropi seperti Indonesia ini yang termasuk Negara tropis.
(Yunita,2018)
Sarcoptes scabiei varian hominis (sejenis kutu, tungau), ditandai
dengan keluhan gatal, terutama pada malam hari dan ditularkan melalui
kontak langsung atau tidak langsung melalui alas tempat tidur dan
pakaian. Infestasi tungau ini mudah menyebar dari orang ke orang melalui
kontak fisik dan sering menyerang seluruh penghuni dalam satu rumah.
Tungau betina membuat terowongan di bawah lapisan kulit paling atas dan
menyimpan telurnya dalam lubang. Beberapa hari kemudian akan menetas
tungau muda (larva). Infeksi menyebabkan gatal-gatal hebat, mungkinan
merupakan suatu reaksi alergi terhadap tungau. (Kemenkes, 2015)
Kejadian scabies ini dapt disebabkan oleh banyak faktor, kejadian
kasus scabies sering ditemui di pemukiman yang padat, perekonomian
rendah, tingkat pendeidikan rendah dan personal hygiene yang rendah
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Rumusan Masalah Umum
“ Bagaimana Hubungan Personal Hygiene dan Lama Paparan
dengan Kejadian Scabies di Puskesmas Cigeureung Kecamatan
Cipedes Kota Tasikmalaya”
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat Hubungan Personal
Hygiene dan Lama Paparan dengan kejadian Scabies di Puskesmas
Cigeureung Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya
2. Tujuan Khusus
a. Untuk Mengetahui Hubungan Personal Hygiene dengan kejadian
Scabies di Puskesmas Cigeureung Kecamatan Cipedes Kota
Tasikmalaya
b. Untuk Mengetahui Hubungan Lama Paparan dengan kejadian
Scabies di Puskesmas Cigeureung Kecamatan Cipedes Kota
Tasikmalaya
4. Lingkup Sasaran
Sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Puskesmas
Cigeureung Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya
5. Lingkup Tempat
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Cigeureung Kecamatan Cipedes
Kota Tasikmalaya
6. Lingkup Waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2019 hingga Mei 2019
E. Manfaat
1. Peneliti
Sebagai media belajar komprehensif dalam mengaplikasikan ilmu yang
telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Siliwangi.
2. Puskesmas Cigeureung
Sebagai masukan dan informasi di program kesehatan dalam rangka
mencegah meningkatnya kejadian penyakit scabies
3. Masyarakat/Responden
Diharapkan masyarakat mengetahui hubungan Personal Hygiene dan
lama paparan dengan kejadian scabies.
BAB II
HASIL PENGAMATAN
Jumlah Penderita
No Bulan/Tahun < 5 5 – 14 15-44 >44
Total
Tahun tahun tahun tahun
1 Januari 1 13 7 - 21
2 Februari 4 9 13 5 31
3 Maret 10 16 11 4 41
4 April 10 22 16 4 52
5 Mei 5 20 10 3 37
6 Juni 6 4 5 1 16
7 Juli 3 5 9 3 20
8 Agustus 4 13 6 2 25
B. Tinjauan Teori
1. Definisi Scabies
Scabies atau scabies atau juga disebut budug merupakan penyakit
menular yang disebabkan oleh tungau. Skabies adalah penyakit kulit
menular akibat infestasi dan sensitisasi tungau Sarcoptes scabiei var
hominis dan produknya (Menaldi dalam Yunita, 2018). Penyakit
5
6
skabies mempunyai nama lain seperti Kudis, Gudikan, the itch, Gatal
Agogo, Seven year itch, Budukan adalah nama lain dari penyakit
skabies ini (Handoko dalam Affandi, 2019).
Skabies merupakan penyakit endemi di masyarakat. Penyakit ini
banyak dijumpai pada anak dan orang dewasa muda, tetapi dapat
mengenai semua golongan umur Djuanda ( Djuanda dalam Ely, 2017).
Penyakit skabies pada umumnya menyerang individu yang hidup
berkelompok seperti di asrama, pesantren, lembaga pemasyarakatan,
rumah sakit, perkampungan padat, dan rumah jompo (Sudirman dalam
Ely, 2017).
2. Etiologi Scabies
Penyakit skabies adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi
dan sensitisasi kulit oleh tungau Sarcoptes scabiei varian hominis dan
produknya (Muttaqin dalam Affandi,2019). Penyebabnya penyakit
skabies sudah dikenal lebih dari 100 tahun lalu sebagai akibat infestasi
tungau yang dinamakan Acarus scabiei atau pada manusia disebut
Sarcoptes scabiei varian hominis. Sarcoptes scabiei termasuk filum
Arthropoda , kelas Arachnida , ordo Acarina, super famili Sarcoptes
(Sudirman dalam Rohmawati, 2010)
7
c. Kuku digunting pendek dan bersih, agar tak melukai kulit atau
menjadi sumber infeksi.
d. Pakaian perlu diganti sehabis mandi dengan pakaian yang habis
dicuci bersih dengan sabun/detergen, dijemur di bawah sinar
matahari dan disetrika
C. Review Jurnal
1. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di
Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2015
Jurnal ini ditulis oleh Sari Yunita M, Rina Gustia, dan Eliza Anas.
Scabies merupakan penyakit kulit akibat infestasi tungau Sarcoptes
scabiei var hominis. Penelitian ini bersifat analitik menggunakan
metode case control dengan matching yang dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Lubuk Buaya pada dari Januari sampai November 2015.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang
didiagnosis oleh dokter puskesmas menderita skabies di Puskesmas
Lubuk Buaya dari bulan Januari sampai September 2015. Sampel
kasus pada penelitian adalah seluruh masyarakat yang didiagnosis oleh
dokter puskesmas menderita skabies di Puskesmas Lubuk Buaya dari
bulan Januari sampai September 2015 dengan metode total sampling
yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Sampel kasus yaitu
penderita skabies yaitu 31.
Sampel kontrol pada penelitian ini adalah masyarakat yang tidak
menderita skabies dan tinggal di wilayah kerja puskesmas Lubuk
Buaya Kota Padang. Teknik pengambilan sampel kontrol dengan
teknik purposive sampling yaitu mencocokkan (matching) usia yang
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Jadi didapatkan jumlah
masingmasing kasus dan kontrol sebanyak 31 orang.
Variable dependen dalam penelitian ini adalah kejadian scabies
dan variable independen penelitian ini adalah personal hygiene,
ketersediaan air bersih, kepadatan hunian kamar, luas ventilasi kamar,
15
dan status gizi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder yang berasal dari data kunjungan pasien dan rekam
medik pasien di Puskesmas Lubuk Buaya. Data primer yang diperoleh
dari kuesioner.
Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji
Mc.Nemar. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang
bermakna antar personal hygiene (p=0,022, OR=5), kepadatan hunian
kamar (p=0,002, OR=4,5), luas ventilasi kamar (p=0,035, OR=3,67)
dengan kejadian skabies sedangkan ketersediaan air bersih (p=0,454,
OR=1,5) dan status gizi (p=0,23, OR=1,83) tidak memiliki hubungan
yang bermakna dengan kejadian scabies.
RENCANA PENELITIAN
21
22
kulit, (40%-
kebersihan 75%)
kuku dan 1=Buru
tangan dan k (<
kebersihan 40%)
genital
2 Lama Lama Wawancar Lembar 1 = >1 Nom
Paparan paparan a quisioner Bulan inal
penderita 2 = <1
dengan Bulan
penderita
scabies
sebelumnya
C. Metode Penelitian
Djuanda. A. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima, cetakan kedua.
Jakarta : FKUI
Kemenkes RI. 2015. Kajian Aspek Epidemiologi Skabies Pada Manusia. Jurnal
Penyakit Bersumber Binatang 2015; 2(2); 9-17
24