Anda di halaman 1dari 9

FENOMENA KEMISKINAN YANG MERAJALELA

OLEH:

YASINTHA MEGA DEVIA


MAHASISWI S1
SEMESTER I
PRODI MANAJEMEN
A. PENDAHULUAN

Kemiskinan adalah masalah yang sangat penting. Masalah kemiskinan merupakan salah
satu masalah yang masih begitu banyak masyarakat yg mengalami di Negara ini. Keadaan ini
pada umumnya diukur dengan tingkat pendapatan. Dilihat dari keadaan penduduk yg ditandai
dengan pengangguran dan keterbelakangan yang nantinya menjadi ketimpangan antar sektor,
wilayah dan antar kelompok atau golongan masyarakat (sosial). Kemiskinan dapat dimaknai
sebagai keadaan dari masyarakat yang hidup serba kekurangan.

Keadaan Perekonomian dewasa ini sangat memprihatinkan. Yang kita ketahui khususnya
di Indonesia kini terdapat berbagai permasalahan yang menyangkut mengenai kehidupan
bermasyarakat, antara lain masalah kemiskinan, masalah pengangguran, masalah lingkungan
hidup, dll. Permasalahan tersebut timbul akibat semakin meningkatnya keadaan ekonomi yang
tidak disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Khususnya masyarakat menengah kebawah.
Hingga kini kemiskinan masih menjadi bagian dari persoalan terberat dan paling krusial di
dunia ini.

Dengan demikian kemiskinan merupakan masalah bersama antara pemerintah, masyarakat


dan segenap pelaku ekonomi. Untuk itu, saya selaku warga negara disini ingin mengajak semua
mayarakat di Negara tercinta ini untuk membahas solusi kemiskinan yg merajalela ini dan
semoga nanti Negara kita menjadi Negara yang berkembang, Negara maju, dan jauh dari
masalah kemiskinan. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.

B. DAFTAR PUSAKA

Amin, Zainul Ittihad. 2018. MKDU4111 Pendidikan Kewarganegaraan Edisi 1. Tangerang


Selatan: Universitas Terbuka.
mages.soemarno.multiply.multiplycontent.com/.../Bab3PENGENTASAN%20MISKIN.doc
http://pustaka.uns.ac.id/?menu=news&nid=153&option=detail
https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan_di_Indonesia
www.erhan-math.page.tl/Pendidikan-Gratis.htm
www.smeru.or.id/newslet/2004/news11.pdf-
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-kemiskinan.html

https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/artikel-tentang-kemiskinan-92

http://zmilglobs.blogspot.com/2018/01/makalah-kemiskinan-di-indonesia.html

http://zmilglobs.blogspot.com/2018/01/makalah-kemiskinan-di-indonesia.html

C. PEMBAHASAN

Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah yang besar meskipun dalam beberapa tahun
terakhir angka resmi menunjukkan tren yang menurun sedikit demi sedikit. Dikarenakan
daerah pedesaan yang padat di Jawa, Bali, Lombok, dan sebagian Sumatra, kemiskinan dapat
diklasifikasikan ke dalam kemiskinan pedesaan dan perkotaan.

Kekeliruan kebijakan pemerintah adalah dengan menyerahkan pengelolaan Sumber Daya


Alam (SDA) Indonesia kepada pihak swasta (asing) dengan alasan demi efisiensi, kelancaran
dan persaingan yang kompetitif dalam mekanisme pasar. Dengan kebijakan tersebut,
sesungguhnya telah menjadi boomerang bagi negara sendiri. Karena otomatis perusahaan-
perusaan asing seperti Exxon Mobil Oil, Caltex, Newmount, Freeport dan yang lainnya bebas
mengeksploitasi kekayaan alam yang ada di Indonesia.

Akibatnya, bukan pemasukan negara yang bertambah, tetapi pemasukan asing yang
bertambah. Sedang pemasukan negara tidak juga bertambah (malah berkurang). Dalam
kondisi yang seperti ini, tampak jelas bahwa pemerintah sesungguhnya telah gagal dalam
melindungi aset-aset atau kekayaan negara yang menguasai hajat hidup orang banyak, agar
sepenuhnya tetap berada dalam kekuasaan atau kepemilikan negara. Kalau setiap kebijakan
yang telah ditetapkan pemerintah tidak juga memikirkan dampak buruknya terhadap tingkat
kesejahteraan rakyat dan hanya mementingkan kepentingan para pengusaha dengan tujuan
mencari laba (keuntungan pihak-pihak tertentu saja), rasanya kemiskinan akan sulit untuk
dituntaskan. Karena dampak dari kekeliruan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah
imbasnya justru telah memporak-porandakan kehidupan perekonomian masyarakat bawah
yang selalu saja menjadi objek penderita yang harus menerima segala kegagalan. Sehingga
upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan kini tak ubahnya seperti sebuah
pertaruhan antara hidup dan kematian.
Faktor Penyebab Kemiskinan:

1. Laju Pertumbuhan Penduduk

Angka kelahiran yang tinggi akan mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk suatu
negara menjadi besar. Bila laju pertumbuhan ini tidak sebanding dengan pertumbuhan
ekonomi, maka hal ini akan mengakibatkan angka kemiskinan akan semakin meningkat di
suatu negara.

2. Angka Pengangguran Tinggi

Lapangan kerja yang terbatas menyebabkan angka pengangguran di suatu negara menjadi
tinggi. Semakin banyak pengangguran maka angka kemiskinan juga akan meningkat.

Peningkatan angka pengangguran juga dapat menimbulkan masalah lain yang


meresahkan masyarakat. Misalnya munculnya pelaku tindak kejahatan, pengemis, dan lain-
lain.

3. Tingkat Pendidikan yang Rendah

Masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah cenderung tidak memiliki keterampilan,


wawasan, dan pengetahuan yang memadai. Sehingga mereka tidak bisa bersaing dengan
masyarakat yang berpendidikan tinggi di dunia kerja maupun dunia usaha. Hal ini kemudian
membuat angka pengangguran dan kemiskinan menjadi bertambah.

4. Bencana Alam

Bencana alam merupakan faktor penyebab kemiskinan yang tidak dapat dicegah karena
berasal dari alam. Bencana alam seperti tsunami, banjir, tanah longsor, dan lain-lain, akan
menimbulkan kerusakan pada infrastruktur maupun psikologis. Peristiwa bencana alam yang
besar dapat mengakibatkan masyarakat mengalami kemiskinan karena kehilangan harta.

5. Distribusi yang Tidak Merata

Ketidaksamaan pola kepemilikian sumber daya akan menimbulkan ketimpangan dalam


distribusi pendapatan. Pada umumnya, masyarakat yang hanya memiliki sumber daya
terbatas dan berkualitas rendah berada di bawah garis kemiskinan.
Kemiskinan juga dapat disebabkan oleh keterbatasan kesempatan sebagian besar rakyat
Indonesia untuk mengakses sumber daya yang sebenarnya dapat berfungsi untuk
menghasilkan income (pendapatan), seperti keterbatasan modal dan asset untuk usaha dan
keterbatasan akses terhadap pelayanan sarana dan prasarana kesehatan dan sanitasi. Selain
itu, tingginya tingkat kemiskinan di negara kita juga disebabkan oleh rendahnya kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM).

Dalam kaitannya dengan kualitas SDM, tentu kita dapat melihat bagaimana kondisi dunia
pendidikan kita. Apakah usaha pemerintah untuk melakukan pemerataan dan memajukan
dunia pendidikan di negara kita sudah benar-benar terwujud. Seperti kebijakan sertifikasi
guru yang telah ditetapkan pemerintah. Karena nyatanya hingga kini banyak guru yang
mengajar di sekolah (baik SD, SMP maupun SMU) kualitas keilmuannya masih sangat
memprihatinkan.

Meskipun para guru telah mendapatkan kenaikan gaji dan tunjangan profesi guru. Lalu,
bagaimana kualitas SDM Indonesia akan meningkat? kalau SDM (tingkat keilmuan) gurunya
saja masih rendah. Tentu kondisi ini lagi-lagi akan menjadi kendala pemerintah untuk
meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Padahal pendidikan merupakan modal terpenting
untuk meningkatkan taraf kesejahteraan hidup rakyat Indonesia. Maka tak salah kalau
akhirnya Human Development Indeks (HDI) yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga
internasional menunjukkan bahwa posisi kualitas SDM Indonesia sangatlah rendah.

Penyebab kemiskinan lain adalah budaya atau etos kerja rakyat Indonesia yang kini sudah
terdegradasi oleh pengaruh perkembangan zaman. Kini, semangat untuk terus bekerja
(melakukan apa saja) yang penting bisa menghasilkan uang (penghasilan) dengan cara yang
halal demi mencukupi kebutuhan hidup keluarga telah beralih pada etos kerja yang
menghalalkan segala macam cara. Dan kini, budaya atau etos kerja itu telah mengalami
penurunan dan beralih menjadi budaya malas yang tahunnya hanya “meminta-minta saja”.
Makanya kini tidak heran kalau para pengemis, pengamen dan anak-anak jalanan kian
menjamur di kota-kota besar dan merupakan suatu bukti bagaimana pola pikir masyarakat
kita yang telah terdegradasi.

Maraknya tindakan korupsi di berbagai lembaga pemerintahan kita juga merupakan


penyebab lain, mengapa tingkat kemiskinan belum juga dapat ditekan. Karena miliaran
hingga triliunan uang negara yang telah diselewengkan oleh berbagai pejabat di pemerintahan
kita telah menimbulkan kerugian besar bagi keuangan negara. Di satu sisi negara ingin
mengentaskan kemiskinan dengan mengucurkan berbagai aliran dana kepada rakyat miskin.
Tetapi di sisi lain, ternyata banyak aliran dana yang malah diselewengkan oleh pejabat-
pejabat kita di pemerintahan hanya untuk kepentingan (memperkaya diri sendiri). Seharusnya
dana yang diselewengkan oleh para koruptor tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan
perekonomian di negara kita, termasuk membantu rakyat miskin.

Dampak Kemiskinan:

Pada umumnya kemiskinan akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat. Berikut
ini adalah beberapa dampak kemiskinan yang sering terjadi:

1. Kriminalitas Meningkat

Kemiskinan seringkali dikaitkan dengan kriminalitas. Bukan tanpa sebab, karena


masyarakat miskin cenderung melakukan apa saja untuk memenuhi kebuhtuhan hidup
mereka, termasuk melakukan kriminalitas. Beberapa bentuk kriminalitas tersebut yaitu
pencurian, perampokan, begal, penipuan, bahkan pembunuhan.

2. Angka Kematian yang Tinggi

Masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan umumnya tidak mendapatkan akses
kesehatan yang memadai. Hal ini menyebabkan tingginya angka kematian pada masyarakat
miskin.

Selain itu, gizi yang buruk juga merupakan masalah yang sering terjadi pada masyarakat
miskin. Asupan gizi yang kurang menyebabkan kesehatan dan perkembangan fisik
masyarakat miskin sangat buruk.

3. Akses Pendidikan Tertutup

Biaya pendidikan yang cukup tinggi mengakibatkan masyarakat miskin tidak dapat
menjangkau dunia pendidikan. Hal ini semakin memperburuk situasi masyarakat yang
kekurangan karena kurangnya pendidikan membuat mereka tidak bisa bersaing dan tidak bisa
bangkit dari keterpurukan.

4. Pengangguran Semakin Banyak


Masyarakat miskin yang tidak mendapatkan akses pendidikan akan sulit bersaing di dunia
kerja maupun usaha. Hal ini kemudian akan menyebabkan pengangguran semakin meningkat.

5. Munculnya Konflik di Masyarakat

Rasa kecewa dan ketidakpuasan masyarakat miskin biasanya dilampiaskan dengan


berbagai tindakan anarkis. Bahkan seringkali konflik bernuansa SARA timbul di masyarakat
sebagai cara pelampiasan kekecewaan masyarakat miskin.

Bangsa Indonesia perlu mewaspadai dampak kemiskinan yang terjadi saat ini. Walaupun
secara statistik tahun 2012 terjadi penurunan kemiskinan menjadi 28,59 juta orang atau 11,6
persen, secara kualitas kemiskinan justru mengalami involusi dan cenderung semakin kronis.
Hal itu dilontarkan anggota Kaukus Ekonomi Fraksi PDI Perjuangan, Arif Budimanta, saat
menghubungi Kompas, Kamis (3/1/2013). Menurut Arif, hal itu ditunjukkan oleh semakin
meningkatnya indeks keparahan kemiskinan, terutama di wilayah pedesaan yang meningkat
hampir dua kali lipat selama tahun 2012.

"Badan Pusat Statistik mencatat, indeks keparahan pada Maret 2012 sebesar 0,36.
Padahal, pada September 2012 menjadi 0,61. Kenaikan indeks ini menunjukan dua hal, yaitu
semakin melebarnya kesenjangan antarpenduduk miskin dan, juga, semakin rendahnya daya
beli dari masyarakat kelompok miskin karena ketidakmampuan mereka memenuhi kebutuhan
dasar untuk hidup sampai dengan batas pengeluaran garis kemiskinan yang hanya sebesar Rp
259.520 per bulan. Kondisi penduduk miskin di wilayah pedesaan yang semakin parah ini,
tambah Arif, diakibatkan karena tingginya tingkat inflasi wilayah pedesaan, yakni 5,08
persen, jika dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 4,3 persen selama tahun 2012.

Laporan Bank Pembangunan Asia (ADB) menyebutkan bahwa dalam lima tahun terakhir
keadaan kemiskinan di Indonesia semakin memburuk. Hal ini diduga karena pesatnya
pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan meningkatnya Gross Domestic Product
(GDP) dan atau disebabkan semakin luasnya kesenjangan social.

Hingga kini kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang menjadi isu


sentral di Indonesia. Lebih dari 110 juta orang Indonesia hidup dengan penghasilan kurang
dari US$ 2 per hari. Jumlah ini sama dengan jumlah penduduk Malaysia, Vietnam, dan
Kamboja jika digabungkan. Sebagian besar penduduk miskin di Asia Tenggara tinggal di
Indonesia.
Kemiskinan menjadi alasan rendahnya Human Development Index (Indeks Pembangunan
Manusia) Indonesia. Secara menyeluruh, kualitas manusia Indonesia relatif sangat rendah jika
dibandingkan dengan kualitas manusia di negara-negara lain di dunia. United Nations
Development Programme (UNDP) menempatkan HDI Indonesia di peringkat 124 dari 187
negara pada tahun 2011. Di tahun yang sama, jumlah penduduk miskin di Indonesia
mencapai 30 juta orang, sebesar 37% dari jumlah tersebut berada di daerah perkotaan dan
63% di daerah pedesaan.

Kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan


papan secara terbatas, membuat anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang
berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya kemampuan untuk menabung dan
berinvestasi, minimnya akses ke pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan dan
jaminan sosial, serta menguatnya arus urbanisasi ke kota.

D. PENUTUP

Kemiskinan di indonesia, sampai saat sekarang masih banyak dan masih belum bisa
ditangani secara keseluruhan makin bertambah dan banyak, dapat disimpulkan bahwa
masalah dasar pengentasan kemiskinan bermula dari sikap pemaknaan kita terhadap
kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan. Dalam artian bahwa
semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan pun akan
semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari
pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah
tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.

Upaya penanggulangan kemiskinan pada hakekatnya merupakan upaya bersama dari


semua pemangku kepentingan, sehingga membutuhkan sinergi dan kemitraan dengan semua
pihak. Pemerintah, termasuk pemerintah daerah, kalangan swasta, kalangan organisasi
kemasyarakatan, kalangan universitas dan akademisi, kalangan politik dan tentunya
masyarakat sendiri perlu membangun visi yang sama, pola pikir dan juga pola tindak yang
saling menguatkan dengan difokuskan pada upaya penanggulangan kemiskinan. Pemerintah
sangat mendukung setiap prakarsa dan inovasi yang dijalankan serta dikembangkan oleh
semua pihak dalam mendukung upaya peningkatan kesejahteraan rakyat ini.

Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu secara serius dan bertanggung jawab
agar dapat segera mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia. Sebagai warga negara
Indonesia yang baik, mari kita dukung semua program pemerintah dengan sungguh-sungguh
demi masa depan bangsa dan negara Indonesia terbebas dari kemiskinan. Marilah kita
tingkatkan kepedulian dan kepekaan sosial untuk membantu saudara kita yang masih
mengalami kemiskinan.

Anda mungkin juga menyukai