MAKALAH Abad Pertengahan
MAKALAH Abad Pertengahan
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing kami atas bantuannya dalam
proses pembuat makalah ini.Dan juga tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada teman
teman kami yang telah membantu penulisan makalah ini secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyempurnaan makalah ini.
Dengan selesainya makalah ini, kami mengharapkan jika makalah yang telah kami
susun ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang berguna bagi para pembaca.Kami
sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu kami harapkan
adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya selanjutnya agar
menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Akhir kata tim penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi siapa saja
yang memperlukannya dimasa yang akan datang.
Jogorogo, 28 Oktober
2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
B. Saran ....................................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Eropa memiliki bentangan waktu yang panjang dimulai dari zaman
paleolithikum ribuan tahun yang lalu. Secara garis besar, sejarah Eropa dibagi
menjadi 3 periode, yaitu: Eropa klasik, Eropa pertengahan, dan Eropa modern. Di sini
kita akan membahas tentang Eropa abad pertengahan pada masa abad pertengahan
(kegelapan). Abad pertengahan adalah periode sejarah yang terjadi di daratan
Eropa yang ditandai sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan
Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 hingga munculnya monarkhi-monakhi
nasional. Dimulainya penjelajahan samudera, kebangkitan humanisme, serta
reformasi Protestan dengan dimulainya renaissance pada tahun 1517.Abad
pertengahan sering diwarnai dengan kesan-kesan yang tidak baik. Hal ini
mungkin disebabkan oleh banyaknya kalangan yang memberikan stereotipe
kepada abad pertengahan sebagai periode buram sejarah Eropa mengingat
dominasi kekuatan agama yang begitu besar sehingga menghambat
perkembangan ilmu pengetahuan, prinsip-prinsip moralitas yang agung
membuat kekuasaan agama menjadi begitu luas dan besar di segala bidang.
Abad pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada
masa ini agama berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan
manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah
berkembang di zaman klasik dipinggirkan dan dianggap sebagai ilmu sihir yang
mengalihkan perhatian manusia dari pemikiran ketuhanan.Eropa dilanda Zaman
Kegelapan sebelum tiba Zaman Pembaharuan. Yang dimaksud Zaman Kelam
atau Zaman Kegelapan ialah zaman masyarakat Eropa menghadapi kemunduran
intelektual dan kemunduran ilmu pengetahuan.Menurut Ensikopedia Amerika,
zaman ini berlangsung selama 600 tahun, dan bermula antara zaman kejatuhan
Kerajaan Romawi dan berakhir dengan kebangkitan intelektual pada abad ke-15
Masehi.
Gelap juga dianggap sebagai tidak adanya prospek yang jelas bagi
masyarakat Eropa. Keadaan ini merupakan wujud kekuasaan agama, yaitu
gereja Kristiani yang sangat berpengaruh.Gereja serta para pendeta mengawasi
pemikiran masyarakat serta juga politik. Mereka berpendapat hanya gereja saja
1
yang pantas untuk menentukan kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu
pengetahuan.Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri daripada ahli-ahli sains
merasa mereka ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran mereka pun ditolak dan
timbul ancaman dari gereja, yaitu siapa yang mengeluarkan teori yang
bertentangan dengan pandangan gereja akan ditangkap dan didera masalah,
malah ada yang dibunuh.
Segala keputusan pemerintah dan hukum negara tidak diambil
berdasarkan demokrasi di parlemen seperti ketika zaman kekasiaran Roma.
Keputusan tersebut diambil oleh majelis dewan Gereja. Tidak setiap individu
berhak berpendapat, karena pada zaman itu yang berhak mengeluarkan
pendapat-keputusan adalah para ahli agama.Bahkan segala sesuatu yang
bertentangan dengan penafsiran dewan gereja merupakan pelanggaran hukum
berat.
Akibatnya setiap inovasi yang berasal dari kaum ilmuan selalu
digagalkan oleh dewan gereja. Ya itu tadi pokoknya bila dewan gereja tidak
paham dan tidak memiliki dasar argumen yang kuat di dalam injil maka inovasi
tersebut merupakan perkara pelanggaran agama berat. Salah satu yang menjadi
korbannya adalah Nicholas Coppernicus yang berakhir tragis akibat teorinya
yang mengatakan.
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana Latar Belakang abad pertengahan?
2) Apa saja ciri-ciri abad pertengahan?
3) Apa itu feodalisme?
4) Apa itu kerjaan franka?
5) Bagaimana perkembangan agama Kristen pada abad pertengahan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tanah,bahkan ada yang membayar dengan kemerdekaanya,tuan tanah bertindak
sebagai pelindung kaum tani dan harta kekayaannya digunakan untuk biaya perang
dan untuk memberi bantuan dalam bahaya kelaparan.Sebaliknya,balas jasa
mengerjakan tanah untuk kepentingan tuan tanahnya.Dengan adanya kenyataan
tersebut terjadilah hubungan foedal,para petani bersumpah setia dalam ikatan foedal
untuk memenuhi kebutuhan hidup para tuan tanah yang memberi bantuan dan
perlindungan,keselamatan hidup demi tuan tanah.
C. FEODALISME
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, feodalisme adalah system sosial atau
politik yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan, system
social yang menagung-agungkan jabatan atau pangkat dan bukan mengagung-
agungkan prestasi kerja, sistemsosial di Eropa pada abad Pertengahan yang ditandai
oleh kekuasaan yang besar ditangan tuan tanah.
Sejak itu muncul orang-orang kuat sebagai tuan tanah yang mengatur
pemakaian tanah diwilayah kekuasaannya. Tempat tingga mereka yang disebut kastil
atau puri. Kekuasaan mereka ditopang oleh bawahannya. System ini kemudian
berkembang luas. Bangsawan menjadi kelompok yang sangat istimewa dan
melakukan regenerasi berdasarkan keturunan.
4
terbangun pada masa itu ditentukan oleh perpaduan antar para militer legal maupun
tidak atau warlord, tuan tanah, bangsawan raja, yang lantas tersusun hirarki dalam
masyarakat yang khas : ada raja, ada bangsawan, tetapi juga ada pelayan dan budak
(vassal). Kata kuncinya tetap hirarki.
D. KERAJAAN FRANKA
Suku Franka telah tinggal cukup lama di Jerman utara ketika melemahnya
Kekaisaran Romawi membuat mereka menyerbu wilayah Romawi pada 400-an M.
Dibandingkan suku Visigoth, Ostrogoth, dan bahkan Vandal, suku Franka tiba relatif
terlambat di wilayah Romawi. Karena sebelumnya mereka tidak banyak menjalin
kontak dengan Romawi, orang Franka masih menyembah dewa-dewi lama pada 400-
an M, dan belum memeluk Kristen.
Pada awalnya mereka tinggal di Prancis utara dan Belgia, tapi sekitar 490 M,
di bawah raja baru yang mudah dan ambisius bernama Klovis, suku Franka memeluk
Katolik dan mulai bergerak ke selatan. Mereka mungkin ingin tiba di Prancis selatan
karena di sana lebih hangat lebih mudah untuk ditinggali. Namun mereka juga
berharap untuk mencapai Laut Tengah, untuk kemudian berlayar dan memperoleh
berbagai barang yang bagus, misalnya sutra, dari Asia, yang sulit didapat melalui
darat. Kemungkinan Klovis bahkan sempat berpikir untuk mendatangi Roma dan
menjadi kaisar.
5
menyerah dan mundur ke Spanyol, sementara suku Franka di bawah Klovis merebut
seluruh Prancis (kecuali Burgundia). Bahkan Anastasius, Kaisar Romawi,
mengirimkan ucapan selamat kepada Klovis atas kemenangannya.
Para raja Merovongia awal cukup kuat, misalnya Brunhilde dan Childebert,
yang membangun biara Santo Germain des Pres. Namun seperti paraja raja Visigoth,
para raja Meroving melemahkan kekuasaannya sendiri dengan memberikan tanah
sebagai hadiah bagi para pendukungnya. lama-kelamaan mereka menjadi lebih lemah
daripada menteri-menterinya, dan pada akhirnya para menterinya mengusir penguasa
Merovingai terkahir, dan kemudian merebut kekuasaan serta mendirikan dinasti
Karoling.
Pada waktu itu maria sedang hamil tua, saat itu juga dia melahirkan di
kandang domba anak yang dilahirkan Maria itu ternyata nanti menjadi orang besar,
hal itu berdasarkan ramalan orang-orang yahudi. Anak maria tersebut kemudian
bernama yesus, pada masa kanak-kanak dan masa remaja Yesus sudah menampakan
sifat,sikap dan peilaku yang berbeda dengan teman-teman sebayanya. Ketika dia
dewasa dia disuruh menjadi raja. Tetapi esus tidak bersedia karena dia hanya akan
menjadi raja akhirat, bukan raja dunia. Karena menolak di jadikan raja,Yesus di fitna
dan di tuduh akan mengangkat dirinya sebagai raja karena tuduhan tersebut yesus
kemudian di salib,sesudah Yesus wafat dijelaskan oleh teman-teman yang disebut
rasul-rasul. Ajaran nasrani didasarkan perilaku kemanusiaan seperti misalnya harus
6
menyayangi musuh,tidak boleh saling menyakiti baik jasmani maupun rohani dan
sebagainya. Ajaran nasrani mula-mula dalam bangsa arameah (bahasa yang
digunakan yesus) tetapi kemudian ketika agama nasrani di anut oleh bangsa Yahudi
gologan rendah,ajaran nasrani di tulis dalam bahasa Koine (bangsa yahudi rendah).
Menurut paulus, yesus adalah putra tuhan yang datang di dunia untuk mati di atas
saib dengan kematian itu dosa manusia di lebur oleh penganut ajaran nasrani yesus
di anggap sebagai seorang Nabi yang melepaskan manusia dari belenggu dosa.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Abad Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali
daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja
Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional,
dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan humanisme, serta Reformasi Protestan
dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517. Sebagai konsekuensinya, sains yang
telah berkembang di masa zaman klasik dipinggirkan dan dianggap lebih sebagai ilmu
sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari ketuhanan.
Eropa dilanda Zaman Kelam (Dark Ages) sebelum tiba Zaman Pembaharuan
(Renaisans). Masyarakat Eropa menghadapi kemunduran intelek dan ilmu
pengetahuan. Menurut Ensiklopedia Amerika, tempo zaman ini selama 600 tahun, dan
bermula antara zaman kejatuhan Kerajaan Roma dan berakhir dengan kebangkitan
intelektual pada abad ke-15 Masehi.Gelap juga bermaksud tiada prospek yang jelas
bagi masyarakat Eropa. Keadaan ini merupakan wujud tindakan dan cengkraman kuat
pihak berkuasa agama.Yaitu Gereja Kristen yang sangat berpengaruh.
B. Saran
Didalam pembuatan makalah ini kami masih banyak mendapatkan kesulitan.
Diantaranya dalam pencarian sumber referensi. Dan kepada Guru Pembimbing dan
rekan-rekan sekalian, kami selaku pemapar menyadari masih benyak kekurangan dan
kesalahan oleh karena itu kami masi mengharapkan saran dan arahan dari rekan-rekan
sekalian.
8
DAFTAR PUSTAKA