Oleh:
Kelompok 8
Dewi Dermawanita
Hermita
Muhaimin
Pingky Anggraeny
Sri Widya Ningsih
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt, karena atas limpahan
rahmat-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan judul
“Hemothoraks”. Tujuan penulisan sebagai sumber bacaan yang dapat di gunakan
untuk memperdalam pemahaman mengenai materi ini. Makalah ini diselesaikan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah. Penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
TRAUMA/PENGHENTIHAN NAPAS,
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RISIKO TINGGI TERHADAP
Faktor risiko meliputi: 1. Penyakit saat ini/proses cedera
2. Tergantung pada alat dari luar (sistem
drainase dada)
3. Kurang pendidikan keamanan atau
pencegahan
Kemungkinan dibuktikan oleh: (tidak dapat diterapkan: adanya tanda-
tanda dan gejala-gejala membuat diagnose
aktual).
Hasil yang diharapkan criteria 1. Mengenal kebutuhan atau mencari
evaluasi-pasien akan: bantuan untuk mencegah komplikasi
2. Pemberi perawatan akan:
memperbaiki atau menghindari
lingkungan dan bahaya fisik.
TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Kaji dengan pasien tujuan/fungsi unit drainase dada, catat gambaran
keamanan
2. Pasangkan kateter torak ke dinding dada dan berikan panjang selang ekstra
sebelum memindahkan atau mengubah posisi pasien:
a. Amankan sisi sambungan selang
b. Beri bantalan pada sisi dengan kasa/plester
3. Amankan unit drainase pada tempat tidur pasien atau pada
sangkutan/tempat tertentu pada area dengan lalu lintas rendah
4. Berikan transportasi aman bila pasien dikirim keluar unit untuk tujuan
diagnostic. Sebelum memindahkan periksa botol untuk batas cairan yang
tepat, ada/tidaknya gelembung, adanya/derajat/waktu pasang surut. Perlu
atau tidak selang dada diklem atau dilepaskan dari sumber penghisap.
5. Awasi sisi lubang pemasangan selang, catat kondisi kulit,
adanya/karakteristik drainase dari sekitar kateter. Ganti atau pasang ulang
kasa penutup steril sesuai kebutuhan.
6. Anjurkan pasien untuk menghindari berbaring atau menarik selang.
7. Identifikasi perubahan/situasi yang harus dilaporkan pada perawat, contoh
perubahan bunyi gelembung, lapar udara tiba-tiba dan nyeri dada, lepaskan
alat.
8. Observasi tanda distress pernapasan bila kateter torak lepas/tercabut (rujuk
DK: Pola pernapasan, Takefektif, hal, 197).
KURANG PENGETAHUAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN (KEBUTUHAN BELAJAR) MENGENAI
KONDISI, ATURAN PENGOBATAN
Dapat dihubungkan dengan: Kurang terpajan pada informasi
Kemungkinan dibuktikan oleh: Mengekspresikan masalah, meminta
informasi. Berulangnya masalah
Hasil yang diharapkan atau 1. Menyatakan pemahaman penyebab
kriteria evaluasi pasien akan: masalah (bila tahu)
2. Mengidentifikasi tanda/gejala yang
memerlukan evaluasi medik.
3. Mengikuti program pengobatan dan
menunjukkan perubahan pola hidup
yang perlu untuk mencegah terulangnya
masalah.
TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Kaji patologi masalah individu
2. Identifikasi kemungkinan kambuh/komplikasi jangka panjang
3. Kaji ulang tanda/gejala yang memerlukan evaluasi medik cepat, contoh
nyeri dada tiba-tiba, dispnea, distres pernapasan lanjut.
4. Kaji ulang praktik kesehatan yang baik, contoh nutrisi baik, istirahat,
latihan.
BAB III
ANALISIS KASUS
Dingnosa I
Definisi :
Tujuan :
Definisi :
Tujuan :
Kriteria hasil :
Definisi :
Tujuan :
Nama : Ny. X
Umur : 40 tahun
Data Subjektif
- Pasien mengatakan nyeri pada dada kanan disertai sesak nafas setelah
jatuh dari pohon rambutan
- Pasien mengatakan nyeri dada dirasakan semakin kuat terutama saat
bernafas
- Pasien mengatakan jatuh dari pohon terlebih dahulu
Data objektif
a. Hasil pemeriksaan ttv
- Tekanan Darah 120/70 mmHg (normal)
- Frekunsi nadi 98 kali/menit (normal)
- Frekuensi napas 28 kali/menit (abnormal)
- Suhu 36,6°C (normal)
b. Hasil pemeriksaan inspeksi
- Perawat melihat pergerakan dada asimetris yaitu dada kanan tertinggal
- Konjugtiva anemis
- Sklera tidak iterik
- Bentuk dada tidak simetris
- Tidak ada luka abrasi pada abdomen
- Foto rontgen menunjukkan hemothoraks dekstra dan close fracture
costa VI-VIII dekstra.
c. Hasil pemeriksaan perkusi
Perawat mendengar suara napas paru kanan menjauh, tidak ditemukan
ronkhi,dan diperkusi paru kanan redup dan paru kiri sonor
d. Hasil laboratorium
RBC 3,85 105/uL, Hb 11,9 g/dl, Ht 33,9%, MCV 88,1 fl, MCH 30,9 pg,
MCHC 35,1 g/dl, platelet 244 103/uL, neutrophil 91,4%, limfosit 7,7%,
monosit 0,7%, basophil 0,1%, eosinophil 0,1%. SGOT 25,3 U/l. SGPT
17,1 U/l, BUN 13,4 mg/dl, creatinin 0,76 mg/dl, pH 7,5 , pO2 216 mmHg,
pCO2 21,9 mmHg, HCO3 24,7 mEq/l, BE 2,9.
e. Terapi obat yang diberikan kepada pasien
- Ketorolac 1x30 mg(iv)
- Ranitidine 1x50 mg(iv)
- Ondansentron 1x4 mg(iv)
- Ceftriaxone 1x1 gr(iv)
- Asam tranexamat 1x1000 mg
- Drip petidine 100 mg dalam 100cc D5% 10 tetes per menit.
Diangnosa utama pada kasus tersebut adalah Gangguan pertukaran gas b.d
ketidakseimbangan ventilasi perfusi
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hemothoraks adalah:
1. Hematotoraks merupakan suatu keadaan dimana darah terakumulasi
pada rongga pleura yang disebabkan karena adanya trauma pada dada
yang menjadi predisposisi terpenting perembesan darah berkumpul
dikantong pleura tidak bisa diserap oleh lapisan pleura. Hemothoraks
adalah adanya darah pada rongga pleura.
2. Penyebab utama hemothoraks adalah trauma, seperti luka penetrasi
pada paru, jantung, pembuluh darah besar, atau dinding dada. Trauma
tumpul pada dada juga menyebabkan hemothoraks karena laserasi
pembuluh darah internal.
5.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak
kekurangan, maka dari itu kami membutuhkan berbagai macam kritikan
maupun saran untuk makalah kami
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arif. 2012. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika
Bararah, Taqiyyah. 2013 Asuhan Keperawatan Panduan Lengkap Menjadi
Perawat Profesional. Edisi Jilid 1. Jakarta: Prestasi Pustakarya
Joyce M. Black. 2004. Medical Surgical Nursing. Elsever Saunder
Ignatavicus. 2006. Medical Surgical Nursing. New Mexico
Marylinn E. Doenges. Rencana Asuhan Keperawatan. Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.