PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga
unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau penerima asuhan
keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan
anggota keluarga yang sakit.
Hipertensi menjadi momok bagi sebagian besar penduduk dunia termasuk Indonesia.
Hal ini karena secara statistik jumlah penderita yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
Berbagai faktor yang berperan dalam hal ini salah satunya adalah gaya hidup modern.
Pemilihan makanan yang berlemak, kebiasaan aktifitas yang tidak sehat, merokok, minum
kopi serta gaya hidup sedetarian adalah beberapa hal yang disinyalir sebagai faktor yang
berperan terhadap hipertensi ini. Penyakit ini dapat menjadi akibat dari gaya hidup modern
serta dapat juga sebagai penyebab berbagai penyakit non infeksi. Hal ini berarti juga menjadi
indikator bergesernya dari penyakit infeksi menuju penyakit non infeksi, yang terlihat dari
urutan penyebab kematian di Indoensia.
Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan gagal ginjal. Disebut
sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang hipertensi sering tidak menampakkan gejala.
Institute Nasional Jantung, Paru dan Darah memperkirakan separuh orang yang menderita
hipertensi tidak sadar akan kondisinya. Begitu penyakit ini diderita, tekanan darah pasien
harus dipantau teratur karena hipertensi merupakan kondisi seumur hidup.
Sekitar 20% populasi dewasa mengalami hipertensi, lebih dari 90% diantara mereka
menderita hipertensi esensial (primer), dimana tidak dapat ditentukan penyebab medisnya.
Misalnya mengalami kenaikan tekanan darah dengan penyebab tertentu (hipertensi
sekunder), seperti penyempitan arteri renalis atau penyakit parenkim ginjal, berbagai obat,
disfungsi organ, tumor dan kehamilan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Keluarga ?
2. Bagaimana Konsep Keperawatan Keluarga ?
3. Bagaimana Konsep Penyakit Hipertensi ?
4. Bagaimana Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian dari Keluarga.
2. Mengetahui Konsep Keperawatan Keluarga.
3. Mengetahui Konsep Penyakit Hipertensi.
4. Mengetahui Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi.
BAB II
PEMBAHASAN
B. KONSEP PENYAKIT
a. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya
diatas 140 mmHg dan tekanan diastolic nya diatas 90 mmHg (Smith Tom,
1995). Menurut WHO penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan
sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic
sama dengan atau lebih besar 95 mmHg.
Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95-
104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105-114
mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih
(Smith Tom, 1995).
b. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat digolongkan menjadi 2
yaitu :
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat
diketahui. Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab
hipertensi primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan hereditas
(keturunan). Kurang lebih 90% penderita hipertensi tergolong hipertensi primer
sedangkan 10% nya tergolong hipertensi sekunder.
2. Hipertensi sekunder
c. Patofisiologi
f. Penatalaksanaan
Organ- organ tubuh sering terserang akibat hipertensi antara lain mata berupa
perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan, gagal jantung,
gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah otak.
K riteria Bobot
1. Sifat masalah 1
Skala : ancaman kesehatan 2
Tidak/kurang sehat(aktual) 3
Krisis 1
2. Kemungikan masalah dapat diubah 2
Skala : Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensia masalah untuk dicegah 1
Skala : Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 1
Skala : Masalah berat harus ditangani 2
Ada masalah tapi tidak perlu 1
segera ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Skoring :
1.Tentukan skor untuk tiap kriteria
2.Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot.
Skor X bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkanlah skor untuk semua kriteria , skor tertinggi 5 sama dengan seluruh
bobot.
1. TINJAUAN KASUS
Ny.S (45th) istri dari Tn.A (50th) mempunyai dua orang anak An. Z
(13 th) seorang laki-laki bersekolah di SMP dan anak kedua, An.D (6 th) laki-
laki, bersekolah di SD. Dalam keluarga Tn.A salah satu anggota keluarga,
yaitu Ny.S istri Tn.A menderita penyakit hipertensi, pasien nampak lemas dan
mengeluh pusing. Dua tahun yang lalu pasien pernah MRS karena pingsan
dan di diagnosa penyakit yang sama dan dulu ibu Ny.S juga memiliki riwayat
penyakit yang sama. Untuk mengatasi masalah tersebut, keluarga Tn.A hanya
membiarkan saja di rumah karena menurutnya masih bisa di tangani dirumah,
dan keluarga merawat Ny.S sendiri dengan berbekal pengetahuan seadanya,
keluarga hanya membantu dalam memenuhi aktifitas sehari-hari Ny.S
keluarga Tn.A termasuk keluarga yang kurang memperhatikan kesehatan,
meskipun mereka mengaku pernah ke dokter tapi jika hanya ada keadaan
yang sangat berbahaya dan keluarga Tn.A juga jarang memeriksakan tekanan
darah Ny.S meskipun pernah ada riwayat MRS karena hipertensi
sebelumnya.
2. FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum :
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
2. Alamat : Tanjungsari
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Pedagang
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
5. Komposisi Keluarga : Ayah, ibu, dan dua orang anak
4. An. D L Anak 6 th SD
6. Tipe Keluarga
Keluarga inti terdiri dari Tn. A , Ny.S dan kedua anak kandung.
7. Suku bangsa.
Sunda – Indonesia. Tn. A berasal dari Tanjungsari dan Ny.S dari Sumedang.
8. Agama.
Semua isi keluarga menganut agama Islam. Tidak ada keyakinan yang
berdampak buruk pada status kesehatan keluarga Ny.S
9. Status Sosial Ekonomi Keluarga.
Penghasilan keluarga kurang lebih 700.000/ bln itupun jika dagangan Tn.A
habis tepat waktu karena Tn. A adalah pedagang roti keliling yang tiap 2
minggu di kirim barang oleh pabrik roti, sedangkan Ny.S merupakan
pedagang toko kebutuhan sehari-hari dipasar. Tn. A dan Ny. S mengatakan
penghasilan yang mereka dapat lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan
setiap hari dan untuk membiayai kedua orang anknya yang masih sekolah.
10. Aktifitas Rekreasi Keluarga.
- Anak- anak mereka biasanya menghabiskan waktu liburannya dengan
bermain dengan teman sebayanya dan menonton TV dirumah.
- Kadang- kadang keluarga mereka pergi ke rumah neneknya yang ada di
Sumedang jika musim liburan panjang atau sekedar makan diluar bersama.
II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia
sekolah.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tidak ditemukannya tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi,
Anak pertama berusia 13 th dan yang kedua berusia 6 th masih bersekolah
masing-masing SMP dan SD. Tn. A dan Ny. S mengatakan komunikasi
dengan anak-anaknya bersifat terbuka dan masing-masing anak tahu akan
tugas dan kewajibannya sebagai anak.
3. Riwayat keluarga inti :
Ny.S mengatakan mempunyai riwayat penyakit keturunan yaitu darah tinggi
karena ayah Ny.S juga mengalami tekanan darah tinggi dan terkena stoke
ringan yang telah meninggal 4 tahun yang lalu. Ny.S juga pernah MRS
karena kolestrol yang tinggi sekitar 2 th yang lalu, sedangkan Tn.A dan kedua
anaknya tidak pernah mengalami penyakit yang parah. (sembuh dengan obat
yang dibeli di toko).
Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:
Nama Umur BB/ Keadaan Imunisasi Tindakan yang
Kg sehat (BCG/ Masalah telah dilakukan
Polio/ kesehatan
DPT/ HB/
Campak
Tn. A 50 thn 60 Baik Lengkap - -
Ny. S 45 thn 48 Sakit Lengkap Ggn nutrisi Membantu
An. Z 13 thn 27 Sakit Lengkap - pemenuhan
An. 6 thn 25 Baik Lengkap - nutrisi Ny.S
D tanpa membawa
ke pelayanan
kesehatan
III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah :
Luas rumah 55 m2 dengan panjang 11 m dan lebar 5 m terdiri dari tiga
kamar tidur,satu ruang tamu, satu ruang keluarga, satu ruang untuk
sholat,dua kamar mandi,satu dapur dan gudang tempat penyimpanan roti
dan motor box untuk menjual roti,merupakan rumah permanent dan milik
sendiri. Setiap ruangan memiliki jendela kecuali kamar mandi sehingga
sirkulasi udaranya cukup baik. Kamar mandi dengan WC, lantai rumah
terbuat dari keramik sehingga tampak bersih, sumber air adalah air tanah
atau sumur. Sedangkan untuk pembuangan saluran air dibuatkan pipa
menuju belakang rumah yang berdekatan dengan septitank kira-kira 10 m
dari jarak belakang rumah.
DENAH RUMAH:
Diagnosa keperawatan:
1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny.S keluarga
Tn.A b.d kekurangefektifan keluarga dalam membantu memenuhi kebutuhan
nutrisi anggota keluarga yang sakit.
2. Hipertensi pada Ny.S keluarga Tn.A b.d ketidak mampuan keluarga dalam
mengenal karakteristik penyakit dan perawatannya.
B. Perencanaan
Untuk menentukan skala prioritas pemecahan masalah dalam rencana perawatan
keluarga Tn. A terlebih dahulu dibuat sistem skoring masalah kesehatan sbb :
1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny.S
keluarga Tn.A b.d kekurangefekktifan keluarga dalam membantu secara
parsial anggota keluarga yang sakit.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenahan
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Masalah adalah keadaan
yang sudah terjadi dan
1.aktual (3) perlu di lakukan tindakan
segera.
2. resiko tinggi (2)
3. potensial (1)
2. Kemungkinan masalah dapat 1/2x 2 1 Sumber-sumber yang ada
diubah : dan tindakan untuk me-
mecahkan masalah dapat
1.tinggi (2) dijangkau keluarga.
2. sedang (1)
3. rendah (0)
3. Potensi untuk mencegah 3/3 x 1 3/3 Masalah dapat dicegah
masalah: untuk tidak memper-
buruk keadaan dapat
1. Mudah (3) dilakukan Ny.S dan
2. Cukup (2) keluarga dengan
3. Tidak dapat (1) memperbaiki perilaku
hidup sehat.
Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari
4. adanya masalah tetapi
1. Masalah dirasakan dan tidak didukung dengan
perlu penanganan segera. pemahaman yang ade-
(2) kuat tentang karakteristik
2. Masalah di rasakan, tidak penyakit .
perlu di tangani segera
(1)
3. Masalah tidak dirasakan
(0)
Total skor 3 3/3
2. Hipertensi pada Ny.S keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal karakteristik penyakit dan perawatannya.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenahan
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Adanya ancaman keseha-
tan tetapi tidak perlu
1. Actual (3) ditangani segera.
2. Resiko tinggi (2)
3. Potensial (1)
2. Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1 Membawa Ny.S ke
dapat diubah pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pengobatan
1. Tinggi (2) dan perawatan.
2. Sedang (1)
3. Rendah (0)
3. Potensi untuk mence-gah 2/3 x 1 2/3 Pencegahan bias dilakukan
masalah dengan menjaga pola hidup
dan pola makan.
1. Mudah (3)
2. Cukup (2)
3. Tidak dapat (1)
Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Tn.A dan Ny.S bisa
menerima keadaan mereka
1. Masalah dirasakan saat ini meskipun belum
4. dan perlu penanganan stabil.
segera (2)
2. Masalah dirasakan,
tidak perlu di tangani
segera (2)
3. Masalah tidak di
rasakan (0)
Total Skor 3 2/3
RENCANA PERAWATAN KELUARGA Ny.S
TANGGAL 10 November 2013
No Diagnosis Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana Intervensi
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standart
Keluarga
1 Gangguan Setelah di Setelah di lakukan Verbal : - Mengetahui 1. Memberitahu pasien dan keluarga
pemenuhan lakukan kunjungan sampai 1 hari Pasien dan tentang betapa pentingnya untuk tetap
nutrisi kurang tindakan selama 30 menit keluarga bisa pentingnya nutrisi menjaga kebutuhan nutrisi walau
dari kebutuhan diharapkan diharapkan pasien dan memahami bagi tubuh. saat sakit.
tubuh pada Ny.S kebutuhan keluarga mampu materi yang - Mengetahui 2. Memberitahu keluarga dan pasien
keluarga Tn.A nutrisinya memahami tentang di berikan. komposisi nutrisi tentang komposisi nutrisi yang
b.d pasien pentingnya nutrisi. yang seimbang. seimbang.
kekurangefektif terpenuhi 3. Memberitahu keluarga supaya lebih
an keluarga secara aktif dalam membantu Ny.S dalam
dalam sembang pemenuhan kebutuhan nutrisinya
membantu nya secara parsial, perlahan-lahan
memenuhi sambil melatih pasien agar mampu
kebutuhan melaksanakannya secara mandiri.
nutrisi keluarga
yang sakit.
A. Kesimpulan
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah
yang abnormal dengan diastol > 90 mmHg dan sistol > 140 mmHg yang
dipengaruhi oleh banyak faktor risiko. Hipertensi dibagi menjadi dua golongan
besar, yaitu hipertensi primer (essensial) dan hipertensi sekunder. Hipertensi
primer merupakan penyebab kematian terbesar dengan presentase 90%
dibandingkan dengan hipertensi sekunder dengan presentase 10% karena
penyebab dari langsung (etiologi) dari hipertensi primer tidak diketahui dan
penderita yang mengalami hipertensi primer tidak mengalami gejala
(asimtomatik). Terapi hipertensi dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu terapi
medis dan non-medis. Kontrol pada penderita hipertensi sangat diperlukan untuk
mencegah komplikasi lebih lanjut.
B. Saran
Untuk menurunkan resiko hipertensi, pasien yang menderita hipertensi
hendaknya melakukan terapi medis maupun non-medis secara kontinyu,
melakukan pola gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, diet teratur sesuai
dengan kebutuhan dan lain-lain.