Anda di halaman 1dari 2

Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian IPB 2012

PENGARUH KONDISI LANSKAP TERHADAP INTERAKSI TROPIK


ANTARA TANAMAN, HAMA DAN PARASITOID
(Effect of Agricultural Landscape on Shaping Trophic Interaction among Crop
Plant, Pest and Parasitoid)

Damayanti Buchori, Akhmad Rizali, Ali Nurmansyah, Sudarsono, M. Yasin


Farid, M. Nurhuda Nugraha, Adha Sari
Dep. Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB

ABSTRAK

Kondisi lanskap pertanian berpengaruh terhadap keberadaan musuh alami yang memiliki
peranan penting dalam mengendalikan populasi hama. Lanskap yang sederhana
cenderung lebih rentan terhadap serangan hama dibandingkan dengan lanskap yang
kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kondisi lanskap terhadap
interaksi antara tanaman, hama dan parasitoid. Melalui penelitian ini, akan diperoleh
informasi mengenai model hubungan parasitoid dan hama (inang)yang berguna dalam
membangun model pengelolaan habitat pertanian.Penelitian dilakukan pada 16 lanskap
pertanian yang tersebar di Kabupaten Bogor dengan kompleksitas lanskap yang berbeda
(kompleks vs sederhana) dan mencakup berbagai kondisi lingkungan meliputi perbedaan
jarak dengan hutan, keberadaan permukiman, ketinggian tempat dan sistem budidaya
pertanian. Di setiap lanskap dilakukan pengambilan contoh serangga dengan
menggunakan metode transek yaitu mengambil serangga hama yang ada pada pertanaman
sayuran untuk mengetahui keanekaragaman parasitoid yang ada pada lahan pertanian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lanskap pertanian mempengaruhi pola interaksi
antara hama dengan parasitoid. Berdasarkan analisis hubungan (network analysis)
menunjukkan bahwa kompleksitas dan perbedaan kondisi lingkungan dari lanskap
pertanian memiliki connectance, generality, vulnerability dan linkage density yang
berbeda. Hal tersebut menunjukkan bahwa manajemen lanskap pertanian sangat penting
untuk mendukung keberadaan musuh alami khususnya parasitoid pada habitat pertanian.

Kata kunci: Lanskap pertanian, parasitoid, analisis network, Q-GIS.

ABSTRACT

The conditions of agricultural landscape influence the presence of natural enemies which
play important role on controlling pest population. Agricultural area in simple landscape
is vulnerable in pest outbreak then complex landscape. The objective of this research is to
study the effect of landscape condition on trophic interaction among crop plant, pest and
parasitoid. The outcome of this research is a pivotal knowledge about associationpattern
between pest and parasitoid as basic information to construct the model of agricultural
habitat management. Ecological observations were conducted in 16 agricultural
landscapes around Bogor Regency with different landscape complexity (complex
vssimple) andcomprise several environmental conditions i.e. different distance to the
forest, the presence of settlement, altitude and agricultural management system. On each
landscape, immature insects include of eggs, larvae and pupae were sampled using hand
collecting methods in several transects (depend on patch size) which was focused on
vegetable crops. Our result showed that the condition of agricultural landscape have an
effect on shaping interaction between pest and parasitoid. Based on network analysis, the
landscape complexities as well as environmental condition of agr icultural landscape have
different connectance, generality, vulnerabilityand linkage density. Our conclusion

43
Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian IPB 2012

suggests that agricultural landscape management is crucial effort to conserve natural


enemies especially parasitoid in agricultural habitat.

Keywords: Agricultural landscape, parasitoid, network analysis, Q-GIS.

PENDAHULUAN

Penerapan intensifikasi pertanian memiliki dampak negatif terhadap musuh


alami seperti parasitoid dan predator. Sistem budidaya pertanian monokultur
sebagai contoh, menyebabkan penurunan keanekaragaman musuh alami sebagai
akibat ketidaktersediaan habitat yang mendukung untuk pakan dan
ketidaktersediaan inang alternatif bagi musuh alami sehingga serangga hama
menjadi dominan (Altieri, 1999). Aplikasi pestisida juga mempengaruhi
keberadaan musuh alami(Wanger et al. 2010) padahal keberadaan parasitoid dan
predator sangat berguna dalam menekan populasi hama. Hal tersebut menjadi
faktor penyebab intensifikasi pertanian tidak dapat diterapkan secara bersamaan
dengan pengendalian hayati karena dalam mengembalikan peran musuh a lami
diperlukan habitat yang mendukung dan menghindari penggunaan pestisida.

Dalam upaya mengoptimalkan pengendalian hayati khususnya pengendalian


hayati dengan menggunakan parasitoid, berbagai penelitian telah dilaksanakan
oleh Laboratorium Bioekologi Parasitoid dan Predator, Departemen Proteksi
Tanaman, Institut Pertanian Bogor (IPB), meliputi penelitian pada tingkat
individu, populasi maupun komunitas. Pada tingkat individu, telah dilakukan
penelitian untuk mengetahui hubungan aksi dan reaksi antara parasitoid dan
inangnya meliputi kemampuan parasitoid dalam memarasit inangnya (Buchori
et al. 1997; Sapdi et al. 2002) dan faktor yang menghambat keberhasilan
parasitisasi seperti enkapsulasi (Sahari 1999; Dono et al. 2006; Buchori et al.
2009). Pada tingkat populasi, telah dilakukan penelitian mengenai tanggap
fungsional dan tanggap numerik dari parasitoid terhadap inangnya (Nelly et al.
2005) dan kemampuan parasitoid untuk menekan populasi inangnya (Usyati et al.
2003). Pada tingkat komunitas, juga telah dilakukan penelitian meliputi
keanekaragaman jenis pada daerah geografis berbeda (Meilin et al. 2000; Yuliarti
et al. 2002; Hamid et al. 2003) maupun pada kondisi lanskap yang berbeda
(Hamid et al. 2003; Yaherwandi et al. 2007).

44

Anda mungkin juga menyukai