A. Pengkajian
Setiap melakukan pengkajian, tulis tempat klien dirawat dan tanggal dirawat.
1. Identitas
Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak
dengan klien tentang: nama klien, panggilan klien, jenis kelamin , usia,
pendidikan (segala jenis/ tingkat pendidikan beresiko menggunakan
NAPZA), pekerjaan (tingkat keseriusan/ tuntutan dalam pekerjaannya dapat
menimbulkan masalah), status (belum menikah, menikah atau bercerai),
kemudian nama perawat, tujuan, waktu, tempat pertemuan, topik yang
akan dibicarakan.
2. Alasan Masuk
Biasanya karena timbul gejala-gejala penyalahgunaan NAPZA
(psikososial) atau mungkin klien mengatakan tidak tahu, karena yang
membawanya ke RS adalah keluarganya.Alasan masuk tanyakan kepada
klien dan keluarga.
3. Faktor Predisposisi
Kaji hal-hal yang menyebabkan perubahan perilaku klien menjadi pecandu/
pengguna NAPZA, baik dari pasien maupun keluarga.
4. Fisik
Pengkajian fisik difokuskan pada sistem dan fungsi organ akibat gejala
yang biasa timbul dari jenis NAPZA yang digunakan seperti tanda-tanda
vital, berat badan,dll.
5. Psikososial
a. Status hubungan keluarga
b. Konsep diri
1) Gambaran diri : Klien mungkin merasa tubuhnya baik-baik saja
2) Identitas : Klien mungkin kurang puas terhadap dirinya
sendiri
3) Peran : Klien merupakan anak pertama dari dua
bersaudara
4) Ideal diri : Klien menginginkan keluarga dan orang lain
menghargainya
5) Harga diri : Kurangnya penghargaan keluarga terhadap
perannya
c. Hubungan sosial
Klien penyalahgunaan NAPZA biasanya menarik diri dari aktivitas
keluarga maupun masyarakat.Klien sering menyendiri, menghindari
kontak mata langsung, sering berbohong dan lain sebagainya.
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan : Menurut masyarakat, NAPZA tidak baik
untuk kesehatan.
2) Kegiatan ibadah : Tidak menjalankan ibadah selama menggunakan
NAPZA.
6. Status Mental
a. Penampilan.
Penampilan tidak rapi, tidak sesuai dan cara berpakaian tidak seperti
biasanya dijelaskan.
b. Pembicaraan
1) Amati pembicaraan yang ditemukan pada klien, apakah cepat,
keras, gagap, membisu, apatis dan atau lambat
2) Biasanya klien menghindari kontak mata langsung, berbohog atau
memanipulasi keadaa, bengong/linglung.
7. Aktivitas motorik
Klien biasanya menunjukkan keadaan lesu, tegang, gelisah, agitasi, Tik,
grimasen, termor dan atau komfulsif akibat penggunaan atau tidak
menggunakan NAPZA
8. Alam perasaan.
Klien bisa menunjukkan ekspresi gembira berlebihan pada saat
mengkonsumsi jenis psikotropika atau mungkin gelisah pada pecandu
shabu.
9. Afek
Pada umumnya, afek yang muncul adalah emosi yang tidak terkendai.Afek
datar muncul pada pecandu morfin karena mengalami penurunan
kesadaran.
10. Interaksi selama wawancara
Secara umum, sering menghindari kontak mata dan mudah
tersingung.Pecandu amfetamin menunjukkan perasaan curiga.
11. Persepsi.
Pada pecandu ganja dapat mengalami halusinasi pengelihatan
12. Proses pikir
Klien pecandu ganja mungkin akan banyak bicara dan tertawa sehingga
menunjukkan tangensial. Beberapa NAPZA menimbulkan penurunan
kesadaran, sehingga klien mungkin kehilangan asosiasi dalam
berkomunikasi dan berpikir.
13. lsi pikir
a. Pecandu ganja mudah percaya mistik, sedangkan amfetamin
menyebabkan paranoid sehingga menunjukkan perilaku phobia.
b. Pecandu amfetamin dapat mengalami waham curiga akibat
paranoidnya.
14. Tingkat kesadaran
Menunjukkan perilaku bingung, disoreientasi dan sedasi akibat pengaruh
NAPZA.
15. Memori.
Golongan NAPZA yang menimbulkan penurunan kesadaran mungkin
akan menunjukkan gangguan daya ingat jangka pendek.
16. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Secara umum klien NAPZA mengalami penurunan konsentrasi.Pecandu
ganja mengalami penurunan berhitung.
17. Kemampuan penilaian
Penurunan kemampuan menilai terutama dialami oleh klien alkoholik.
Gangguan kemampuan penilaian dapat ringan maupun bermakna.
18. Daya tilik diri
Apakah mengingkari penyakit yang diderita atau menyalahkan hal-hal
diluar dirinya.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan koping
2. Distress spiritual
3. Gangguan Konsep diri
4. Koping keluarga tidak efektif
5. Ketidakberdayaan
C. INTERVENSI
Tujuan dan Kriteria Hasil
Diagnosa Keperawatan Intervensi (NIC)
(NOC )
a. Domain 9 1. Decision making Dicision making
(Koping/Toleransi Stress), 2. Role inhasmet 1. Menginformasika
Kelas 2 : 00069 3. Sosial support n pasien alternatif
Ketidakefektifan koping Kriteria hasil : atau solusi lain
a. Mengidentifikasi pola penanganan
Definisi : Ketidakmampuan koping yang efektif 2. Memfasilitasi
untuk membentuk penilaian b. Mengungkapkan secara pasien untuk
valid tentang stressor, verbal tentang kopIng membuat
ketidakadekuatan yang efektif keputusan
pilihan respon yang dilakukan c. Mengatakan penurunan 3. Bantu pasien
dan/atau ketidak mampuan stres mengidentifikasi,
untuk menggunakan sumber d. Klien mengatakan telah keuntungan,
daya yang tersedia menerima tentang kerugian dari
keadaannya keadaan
Batasan Karakteristik : e. Mampu
a. Akses dukungan sosial Mengidentifikasi strategi Role inhancemet
tidak adekuat tentang koping a. Bantu pasien untuk
b. Ketidakmampuan identifikasi
memenuhi kebutuhan bermacam-macam
dasar nilai kehidupan
c. Ketidakmampuan b. Bantu pasien
memenuhi harapan peran identifikasi strategi
d. Kurangnya perilaku yang positif untuk
berfokus pada mengatur pola nilai
pencapaian tujuan yang dimiliki
e. Penyalahgunaan zat Coping enhancement
f. Menggunakan koping a. Anjurkan pasien
yang mengganggu untuk
perilaku adaptif mengidentifikasi
gambaran
Faktor Yang Berhubungan : perubahan peran
a. Gangguan dalam pola yang realistis
penilaian ancaman, b. Gunakan
melepas tekanan pendekatan
b. Gangguan dalam pola tenang dan
melepaskan tekanan / menyakinkan
ketegangan c. Hindari
c. Perbedaan gender dalam pengambilan
srategi koping keputusan pada
d. Derajad ancaman yang saat pasien berada
tinggi dalam stress berat
e. Ketidakmampuan untuk d. Berikan informasi
mengubah energi yang actual yang
adaptif terkait dengan
f. Sumber yang tersedia diagnosis, terapi
tidak adekuat dan prognosis
g. Dukungan sosial yang
tidak adekuat
h. yang diciptakan oleh
karekteristik hubungan
i. Tingkat percaya diri yang
tidak adekuat dalam
kemampuan mengatasi
masalah
j. Tingkat persepsi kontrol
yang tidak adekuat
k. Ketidakadekuatan
kesempatan untuk
bersiap terhadap stresor
l. Krisis maturasi, Krisis
situasi, ragu
a.
2. Distress spiritual Spiritual Support
Definisi : Gangguan Ansietas kematian Gunakan
kemampuan untuk Konflict pembuatan komunikasi
mengalami dan keputusan terapeutik untuk
mengintegrasikan makna Koping, ketidakefektifan membangun
dan tujuan hidup melalui Distress spiritual, resiko kepercayaan dan
hubungan dengan diri Kriteria hasil : kepedulian
sendiri, orang lain, seni, 1. Mampu mengontrol empatik
music, litelatur, alam, dan kecemasan
atau kekuatan yang lebih 2. Mampu Mengontrol Memanfaatkan alat
besar daripada diri tingkat depresi dan Ievel untuk memonitor
sendiri. stress dan mengevaluasi
Batasan karakteristik : 3. Mampu memproses kesejahteraan
Hubungan dengan diri informasi rohani
sendiri 4. Penerimaan atau Mendorong
Marah kesiapan menghadapi individu untuk
Mengungkapkan kematian meninjau
kurang dapat 5. Berpartisipasi dalam kehidupan masa
menerima (kurang pengambilan keputusan lalu dan fokus
pasrah) untuk mendapatkan pada peristiwa dan
Mengungkapkan pelayanan kesehatan hubungan yang
kurangnya motivasi 6. Penerimaan terhadap memberi kekuatan
Mengungkapkan status kesehatan spiritual dan
kurang dapat 7. Mampu beradaptasi dukung
memaafkan diri terhadap Perlakukan
sendiri ketidakmampuan fisik / individu dengan
Mengungkapkan cacat fisik bermartabat dan
kekurangan harapan 8. Adaptasi anak terhadap hormat
Mengungkapkan hospitalisasi Mendorong
kekurangan cinta 9. Psikososial penyesuaian: pratinjau hidup
Mengungkapkan perubahan hidup melalui kenangan
kekurangan makna 10. Kesehatan spiritual Mendorong
hidup 11. Menunjukkan harapan partisipasi dalam
arti hidup
Mengungkapkan interaksi dengan
12. Terlibat dalam anggota keluarga,
kekurangan tujuan
lingkungan sosial teman, dll
hidup
Mengunkapkan Menyediakan
kurangnya ketenangan privasi dan cukup
(mis, kedamaian) waktu untuk
Merasa bersalah kegiatan spiritual
Koping tidak efektif Mendorong
partisipasi dalam
kelompok
pendukung
Ajarkan metode
relaksasi, meditasi,
dan citra dipandu
Bagi keyakinan
sendiri tentang arti
dan tujuan, sesuai
Berbagi perspektif
spiritual sendiri,
sesuai
Memberikan
kesempatan untuk
diskusi tentang
berbagai sistem
kepercayaan dan
pandangan dunia
Jadilah terbuka
untuk ekspresi
individu yang
menjadi perhatian
Mengatur
kunjungan oleh
penasihat spiritual
individu
Bermain dengan
individu
Menyediakan
musik spiritual,
sastra, atau
program radio atau
TV ke individu
Jadilah terbuka
untuk ekspresi
individu kesepian
dan
ketidakberdayaan
Mendorong
kehadiran kapel
layanan, jika
diinginkan
Menyediakan
artikel spiritual
yang diinginkan,
sesuai dengan
preferensi individu
Mengacu pada
penasehat spiritual
pilihan individu
Gunakan
klarifikasi nilai
teknik untuk
membantu
individu
memperjelas
keyakinan dan
nilai-nilai, yang
sesuai
Selalu siap untuk
mendengarkan
perasaan individu
Mengungkapkan
empati dengan
perasaan individu
Memfasilitasi
penggunaan
individu meditasi,
doa, dan tradisi
keagamaan lain
nya dan ritual
Mendengarkan
dengan seksama
komunikasi
individu, dan
mengembangkan
rasa waktu untuk
berdoa atau ritual
spiritual
Yakinkan individu
yang perawat akan
tersedia untuk
mendukung
individu dalam
saat-saat
penderitaan
Jadilah terbuka
untuk perasaan
individu tentang
penyakit dan
kematian
Membantu
individu untuk
mengekspresikan
dengan benar dan
mengurangi
kemarahan dengan
cara yang tepat