Bab Ii PDF
Bab Ii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
1. Anatomi Vertebra
disebut vertebra atau ruas tulang belakang. Diantara setiap dua ruas
2006).
9
10
a. Vertebra Servikal
Vertebra servikal terdiri dari tujuh tulang atau ruas tulang leher,
ruas tulang leher adalah yang paling kecil. Ruas tulang leher pada
besar, prosesus spinosus atau taju duri ujungnya dua atau bivida.
b. Vertebra Torakalis
taju sayap yang membantu mendukung iga adalah tebal dan kuat
c. Vertebra Lumbalis
(Pearce, 2006).
d. Vertebra Sakralis
e. Vertebra Kosigeus
(Pearce, 2006).
2. Artikulasio
3. Ligamentum
darah.
lumbal.
a. Erector spine
b. Abdominal
Sudaryanto, 2011).
2011).
16
5. Persarafan Vertebra
(Kapanji, 2010).
1. Definisi
otot atau kekakuan lokal di bawah batas kosta dan diatas yang
glutealis rendah lipatan, dengan atau tanpa sakit kaki. Hal ini dapat
2. Prevalensi
3. Klasifikasi
a. Akut
(Yuliana, 2011).
b. Subakut
c. Kronik
(Yuliana, 2011).
pangkal paha, gluteal, dan paha atas dan jarang sampai lutut.
“radiculopathy”.
25
adalah salah satu benuk yang paling umum dari nyeri punggung
4. Patologi
(Soedomo, 2002).
5. Etiologi
6. Faktor Resiko
1) Faktor individu
a. Usia
c. Jenis Kelamin
d. Merokok
e. Masa Kerja
Dewi, 2013).
2) Faktor Pekerjaan
a. Beban Kerja
b. Posisi Kerja
c. Repetisi
d. Durasi
<1 jam per hari, durasi sedang yaitu 1-2 jam per hari
(Andini, 2015).
a. Getaran
b. Kebisingan
(Andini, 2015).
adanya nyeri otot atau yang dikenal sebagai nyeri miogenik, yaitu
nyeri yang bersifat tidak wajar serta tidak sesuai dengan distribusi
yang khas ditandai dengan adanya nyeri tekan pada daerah yang
2002).
C. Ergonomi
1. Pengertian
2. Tujuan
(Prajoto, 2007)
1) Duduk tegak
3) Duduk menyandar
3. Ergonomi Duduk
dengan berat tubuh dan posisi stabil selama beraktifitas sambil duduk.
Duduk memerlukan lebih sedikit energi daripada berdiri karena hal itu
dapat mengurangi banyaknya beban otot statis pada kaki. Kegiatan yang
diasumsikan tekanan tersebut sekitar 100%, maka cara duduk yang tegang
4. Lama Bekerja
baik pada umumnya 6-8 jam dan sisanya untuk istirahat atau
(Suma‟mur, 2009).
antara lama duduk dengan LBP. Orang yang bekerja dengan posisi
duduk selama 12 jam waktu kerja atau lebih memiliki risiko relatif
1,6 lebih besar untuk terjadinya LBP. LPB tidak meningkat selama
duduk satu jam per hari. Namun LBP berhubungan dengan duduk
duduk di kelas yang terdiri dari 30% murid yang duduk selama 1
jam dan 70% murid yang duduk lebih dari 1 jam (Samara, 2004).
37
tidak stabil atau tidak terduga. Penerapan metode ini ditujukan untuk
terjadi kondisi kerja yang tidak tepat di tempat kerja (Tarwaka, 2010).
bersama dari posisi yang terjadi pada anggota tubuh bagian atas
seperti: beban, atau force atau gaya yang dilakukan, jenis pegangan
atau jenis aktivitas otot yang dilakukan oleh pekerja. Hal ini
mempunyai pegangan.
terjadinya cidera.
dalam dua grup: dimana grup A meliputi badan, leher dan kaki. Grup
awal pada grup A untuk skor individu terhadap badan, leher dan kaki.
Rating grup B diambil dari rating lengan atas, lengan bawah dan
leher dan kaki), tergantung pada beban atau force yang dilakukan,
yang selanjutnya disebut “Skor A”. Koreksi skor pada grup B (lengan
skor akhir pada metode REBA. Periksa tingkat aksi (action level),
a. Definisi
keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari rasa tidak nyaman (agak
diestimasi jenis dan tingkat keluhan otot skeletal yang dirasakan oleh
b. Prosudur aplikasi
kedua sisi kanan dan kiri (Tarwaka, Solichun dan Bakri, 2010)
c. Prosedur penilaian
E. Becak
1. Definisi
sikap badan berada pada posisi duduk tegak atau membungkuk, kaki
43
gerakan kedua telapak kaki mengayuh, dan anggota badan yang intens