Anda di halaman 1dari 3

Jurnal KAJIAN LOKASI INDUSTRI PT.

NESTLE PASURUAN BERDASARKAN THEORY


OF OPTIMAL INDUSTRIAL LOCATION (LOSCH)

Kajian
Merujuk kepada suatu teori lokasi industri yang diungkapkan August Losch, maka Pabrik Kejayan
ini tidak bersinggungan langsung dengan asumsi-asumsi beliau. Asumsi beliau yaitu untuk
mendapatkan lokasi yang optimal lokasi industri, pabrik atau perdagangan haruslah mendekati
permintaan pasar (demand). Hal ini dimaksudkan supaya konsumen yang akan membeli produk
tidak kesulitan untuk mendapatkan barang dari penjual dengan mengeluarkan beban biaya
transportasi. Semakin dekat dengan permintaan maka akan semakin memudahkan pertemuan
antara produk penjualan dengan konsumen. Hal ini dikarenakan lokasi pabrik tidak berdekatan
langsung secara kasat mata dengan pasar. Tidak hanya itu, seiring kemajuan zaman, teori yang
diungkapkan oleh Losch adakalanya tidak sesuai diterapkan, namun apabila produk yang sudah
memiliki nama besar dan terkenal hal ini dapat sesuai. Sehingga memungkinkan jarak sejauh
apapun justru permintaanlah yang akan berusaha mendekati produk, karena dilihat dari kebutuhan,
kualitas dan nama besar tersebut. Selain itu cara industri PT. Nestle untuk mendekati pasar sesuai
dengan teori tetapi cara yang berbeda. Caranya yang lebih kreatif dan efisien disesuaikan dengan
pemanfaatan perkembangan zaman seperti pengiklanan dan lain-lain. Namun, pendekatan
permintaan yang dilakukan berbeda pula dengan tata cara langsung turun lapangan tetapi dengan
proses distribusi oleh industri.
Seperti halnya distribusi yang dilakukan oleh PT. Nestle Indonesia, tidak hanya tempat dagang
besar bahkan hingga ke toko-toko kecil. Distribusi ini bukan dari pihak Nestle. Sesuai kode etik
dagang, produk olahan yang diproduksi pabrik tidak boleh dipasarkan secara langsung ke toko-
toko kecil, namun harus melewati distributor. Kerjasama antara pihak Nestle dan distributor ini
juga pertimbangan besar dalam meraup keuntungan yang sebesar-besarnya. Faktor tersebut juga
yang pada akhirnya berkaitan erat dengan teori August Losch yang menitikberatkan pada
permintaan pasar. Walaupun pihak Nestle tidak berdekatan langsung dengan pasar, namun produk
yang mereka hasilkan telah bersinggungan langsung dengan konsumen.
Alur distribusi dari PT. Nestle Indonesia dialkukan pada dua hilir yaitu Supermarket dan Toko
atau warung. Pertama, Supermarket. Alur distribusi ke supermarket yaitu produk di produksi di
pabrik, lalu dibawa menuju ke gudang penyimpanan yang terletak di Cikarang, Jawa Barat,
selanjutnya distributor mendistribusikan produk ke supermarket. Kedua adalah lewat toko atau
warung. Alur distribusi ke toko atau warung yaitu produk diproduksi di pabrik, lalu dibawa menuju
gudang penyimpanan, selanjutnya oleh distributor disebar ke seluruh agen yang ada, kemudian di
distribusikan ke toko atau warung.
Dengan cara inilah permintaan pasar terhadap produk PT. Nestle dapat terus semakin tinggi.
Metode pendekatan yang dilakukan antara lokasi industri PT. Nestle dan pasar (demand)
berkembang seiring kemajuan zaman dan tata caranya. Dengan pertimbangan lokasi-lokasi yang
dilakukan pergerakan kegiatan dalam lokasi industri berada memberikan sisi keuntungan terutama
keadaan bahan baku. Selain itu tata cara pemasaran atau pendekatan terhadap permintaan
(demand) yang dilakukan sebagaimana kondisi dan aturan sekarang relevan dengan teori yang
dilakukan losch.

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa teori losch dapat berkembang di suatu
perusahaan karena sebelumnya para pengusaha mendirikan pabrik pengolahan yang jauh dari
pasar, tetapi seiring dengan berjalanya waktu, teori losch bisa berkembang karena permintaan
pasar yang sering meningkat sehingga pengolah pabrik berhasil mendirikan pabrik sesuai teori
losch

Galih
Dalam artikel Teori Lokasi Dalam Penentuan Pembangunan Lokasi Pasar Tradisional (Telaah
Studi Literatur) yang di tulis oleh Yosi Suryani di SEMINAR NASIONAL EKONOMI
MANAJEMEN DAN AKUNTANSI (SNEMA) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
Pembangunan pasar sebagai pusat pembelanjaan, dapat dilakukan dengan melakukan beberapa
penilaian terhadap pasar (market) agar target pasarnya tepat dan dapat menentukan konsep pusat
pembelanjaan yang akan dibangun nantinya. Analisis itu seperti, lokasi, aksesibilitas, lingkungan
sekitar, dan rencana kota. Kondisi demografi dan ekonomi juga harus diperhatikan, seperti jumlah
penduduk dan trend pertumbuhannya, pendapatan atau pengeluaran perkapita. Analisis makro
untuk overview pasar sebagai pusat pembelanjaan, yang melihat skala makro pasar pusat
pembelanjaan yang tersebar di area yang dekat lokasi pembangunan pusat pembelanjaan baru,
yang bisa dilihat dari segi pasokan, permintaan, trend harga, periode kontrak sewa dan cara
pembayaran, serta prospek. Analisis terakhir adalah analisis mikro, yaitu melakukan analisis lebih
detail dari pusat pembelanjaan yang akan dibangun, seperti target pasar, daerah cakupan, jumlah
konsumen, pesaing, konsumen yang akan berbelanja, perkiraan kebutuhan ruang pusat
pembelanjaan, dan lain-lain.
Lokasi sangat memegang peranan penting dalam percepatan pertumbuhan ekonomi suatu daerah,
demikian juga dengan lokasi pasar sebagai pusat pembelanjaan bagi masyarakat. Dengan demikian
teori lokasi merupakan teori dasar dalam analisis spasial dimana tata ruang dan lokasi kegiatan
ekonomi merupakan unsur utama. Teori lokasi ini memberikan kerangka analisis yang baik dan
sistematis mengenai pemilihan lokasi kegiatan ekonomi (dalam hal ini adalah lokasi pasar
tradisional sebagai pusat pembelanjaan). Salah satu teori lokasi yang ada adalah teori lokasi yang
dikembangkan oleh August Losch (1954)
lokasi pasar biasanya dekat dengan pemukiman penduduk, karena fungsi pasar secara umum
adalah untuk melayani kebutuhan penduduk yang lokasinya dekat dengan lokasi pasar tersebut.
Sedangkan lokasi bahan mentah atau baku yang dibutuhkan sebagai bahan untuk diproses menjadi
bahan jadi berada pada wilayah pinggiran yang jauh dari lokasi pasar. Lokasi bahan baku ini tidak
selalu bisa dekat dengan lokasi perusahaan atau pabrik, dan membutuhkan sarana transportasi
untuk membawa bahan mentah dari lokasinya ke pabrik untuk diolah menjadi bahan setengah jadi
atau barang jadi. Dengan demikian untuk memenuhi standar yang optimal tidak bisa selalu
diwujudkan, maka diperlukannya pengaplikasian teori dari august losch

Anda mungkin juga menyukai