Oleh :
0
KARYA ILMIAH
ABSTRAK
PENDAHULUAN
1
pendidikan . Tantangan yang dihadapi lembaga pendidikan seperti perubahan-
perubahan lingkungan bisnis, lingkungan kerja, menghendaki lembaga pendidikan
harus melakukan pengembangan sumber daya manusianya secara proaktif,
sehingga tidak terjadi keusangan kemampuan pegawai dan juga untuk
meningkatkan produktivitas. Untuk dapat melakukan pengembangan dan
peningkatan produktivitas diperlukan pemahaman mengenai berbagai aspek
seperti perencanaan pelatihan dan mengelola karier. Setelah mereka dilatih dan
kemudian bekerja dengan baik, kebutuhan-kebutuhan dasar sebagai manusia harus
dipenuhi untuk memelihara dan meningkatkan loyalitas sumber daya manusia
terhadap organisasi, meningkatkan kinerja. Untuk itu perlu direncanakan sistem
penggajian, insentif dan tunjangan-tunjangan serta kesejahteraan yang baik.
Tujuan akhir dari manajemen sumber daya manusia adalah meningkatkan
produktifitas. Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan
keseluruhan daya, apakah hasil yang dicapai lebih, memenuhi atau kurang.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam suatu lembaga pendidikan disamping faktor yang lain, elemen
utama organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal, teknologi, dan
uang sebab manusia itu sendiri yang mengendalikan yang lain. Manusia memilih
teknologi, manusia yang mencari modal, manusia yang menggunakan dan
memeliharanya, di samping manusia dapat menjadi salah satu sumber keunggulan
bersaing dan sumber keunggulan bersaing yang langgeng. Oleh karena itu,
pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi harus dikelola dengan baik
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi sebagai salah satu fungsi
dalam lembaga pendidikan yang dikenal dengan manajemen sumber daya
manusia (MSDM).
2
pelepasan sumber daya manusia agar tercapai tujuan organisasi dan masyarakat.”
Dengan kata lain, aktivitas yang dilakukan merangsang , mengembangkan,
memotivasi, dan memelihara kinerja yang tinggi didalam organisasi. Manajemen
sumber daya manusia sangatlah penting dan memiliki banyak tantangan, sebab
manusia memiliki karakteristik yang sangat berbeda dibandingkan dengan sumber
daya yang lain. Manusia mempunyai perasaan, pikiran, bisa malas, bisa rewel,
tidak seperti mesin atau sumber daya lain yang dapat diatur sesuka hati
pengaturnya. Manajemen sumber daya manusia merupakan program, aktivitas
untuk mendapatkan sumber daya manusia, mengembangkan, memelihara, dan
mendayagunakan, untuk mendukung organisasi mencapai tujuannya.
3
KAJIAN TEORITIK DAN EMPIRIS
4
tekanan dari luar. Sehingga motivasi negatif tumbuh akibat ancaman dan paksaan.
Motivasi negatif tidak akan menjamin dapat meningkatkan prestasi kerja.
Motivasi negatif sebenarnya mempunyai tujuan yang sama dengan motivasi
positif yakni usaha-usaha untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok
pekerja agar melakukan pekerjaan sesuai dengan kehendak atasan dengan
menggunakan cara-cara kekerasan, ancaman dan tekanan.
5
pengertian tentang produktivitas itu dari berbagai sudut, sebagai berikut: Dari
sudut philosofis, Produktivitas adalah suatu sikap mental yang selalu berusaha dan
mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari hari
kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini. Dari sudut teknis, Produktivitas
adalah perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan
sumber daya yang dipergunakan (input). Dari sudut ukuran tingkat efisiensi dan
efektivitas dari setiap sumber yang digunakan selama produksi berlangsung.
Produktivitas dikatakan sebagai perbandingan efektivitas
PEMBAHASAN
6
Peran utama kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan adalah
menciptakan situasi belajar mengajar sehingga tenaga kependidikan dapat
mengajar dan murid-murid dapat belajar dengan baik. Dalam melaksanakan peran
tersebut, kepala sekolah memiliki tanggungjawab ganda yaitu melaksanakan
administrasi sekolah sehingga tercipta situasi belajar mengajar yang baik, dan
melaksanakan supervisi sehingga tenaga kependidikan bertambah dalam
menjalankan tugas-tugas pengajaran dan dalam membimbing pertumbuhan murid-
murid. Kepala sekolah harus mampu menciptakan situasi belajar mengajar yang
baik. Ini berarti bahwa ia harus mampu mengelola “school plant”, pelayanan-
pelayanan khusus sekolah, dan fasilitas-fasilitas pendidikan sehingga tenaga
kependidikan dan murid-murid memperoleh kepuasan menikmati kondisi-kondisi
kerja; mengelola personalia pengajar dan murid; membina kurikulum yang
memenuhi kebutuhan anak; dan mengelola catatan-catatan pendidikan.
Kesemuanya ini diharapkan, agar ia dapat memajukan program pengajaran di
sekolahnya. (Soetopo,1988:19). Dalam dunia pendidikan, peran kepala sekolah
sangat menentukan dalam memperlancar kegiatan belajar mengajar (KBM).
Peranannya bukan hanya menguasai teori teori kepemimpinan, lebih dari itu
seorang kepala sekolah harus bisa mengimplementasikan kemampuannya dalam
aplikasi teori secara nyata. Untuk itu seorang kepala sekolah sudah sepatutnya
memiliki ilmu pendidikan secara menyeluruh.
7
berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan
dan pendokumenan seluruh program sekolah. Kepala sekolah sebagai Supervisor,
harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk
meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Kepala sekolah sebagai Leader, harus
mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga
kependidikan, membuka komunikasi dua arah dan mendelegasi tugas.
Dalam hal ini secara sederhana dapat kita identifikasi mana yang dapat
kita lakukan, misalnya dalam hal: Motivasi Sering-sering memberi apresiasi
kepada bawahan yang memang layak memperolehnya. karena hasil kerja yang
baik atau karyawan yang rajin Disiplin dimulai dari diri sendiri, Tepati semua
peraturan jadilah teladan dalam disiplin kerja, tegakan peraturan tegur yang
melanggar dengan cara yang baik, bersifat mendidik dan jangan kasar. Cara
menegur yang salah justru dapat menimbulkan kontra produktif sikap dan etika
kerja (budaya kerja). Kenali kebiasaan kerja, kebiasaan ini menjadi norma umum,
norma yang secara tidak tertulis disepakati oleh semua karyawan. Secara perlahan
norma dapat dipengaruhi atau dibentuk. Jika norma-norma berjalan dengan baik,
8
peran peraturan menjadi berkurang, Pelihara norma dan etika kerja pendidikan.
Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin luas pula pandangan atau
wawasannya. Dukunglah karyawan yang berminat melakukan pengembangan diri
dengan melanjutkan studi setelah jam kerja. Kemudahan yang masih dalam
wewenang anda dapat diberikan.
Karyawan yang melakukan self study (belajar secara mandiri) juga dapat
dipakai sebagai tanda adanya kemauan untuk maju. Keterampilan hasil kerja yang
baik hanya dihasilkan oleh karyawan yang terampil. Oleh karena itu, latihlah agar
semua karyawan yang berada dibawah tanggung jawab anda memiliki
keterampilan yang memadai. Tugas mendidik merupakan salah satu tugas yang
tidak dapat didelegasikan. Manajemen, kemungkinan terdapat ketidakpuasan
karyawan karena ulah oknum pimpinan. Hal ini perlu dinetralisasi, perlu diredam
agar tidak berkembang, agar tidak mempengaruhi semangat kerja yang pada
akhirnya dapat mengurangi produktivitas kerja. Hubungan industrial. Hubungan
antara karyawan serta hubungan antara karyawan dan pimpinan perlu dijaga agar
serasi, saling memahami dan saling menghargai. Sehingga dapat saling bekerja
sama untuk kemajuan bersama untuk kemajuan bersama melalui persahaan.
9
baik seluruh personil bawahannya. Tempatkan bawahan pada pekerjaan yang
sesuai dengan minat, kemampuan dan keahlian serta kesenangannya. Tidak ada
bawahan yang ”dekat” dan ”jauh” atau ”anak emas” dan ”perak”. Kembangkan
kondisi bahwa produktivitas kerjanya baik adalah memberi kesempatan yang
sama dan tidak memprioritaskan seseorang atau sekelompok kerja saja.
Menerapkan strategi yang dirumuskan oleh Ki Hajar Dewantara yakni : (a) Ing
ngarso sung tulodo, (b) Ing Madyo Mangun Karso, (c) Tut Wuri handayani.
PENUTUP
10
fisik” hal tersebut biasanya dihubungkan dengan industri-industri secara
keseluruhan pada sektor-sektor dalam suatu perekonomian. Produktivitas kerja
kelompok memberi peluang kepada orang-orang yang bekerja untuk mengambil
bagian yang maksimal dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan. Mengingat
pentingnya peranan manusia dalam suatu lembaga pendidikan , yang apabila salah
memanfaatkan tenaga kerja manusia tersebut akan dapat menimbulkan masalah
yang sangat rumit, yang justru bisa menghancurkan tujuan lembaga pendidikan
yang bersangkutan. Untuk itu, tenaga pendidikan di SMP N 1 nalumsari sangat
perlu mendapatkan perhatian yang khusus karena pemakaian tenaga kerja manusia
secara efektif merupakan kunci dari peningkatan produktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, R., Purwanto, Y., & Yuwono, S. (2008). Kecerdasan Emosi, Stres Kerja
dan Kinerja Karyawan. Jurnal Psikologi, 2(1), 91- 96.
Kemenperin. (2015, November 26). Tahun 2016, Target Pertumbuhan Industri 5,7
persen. Kemenperin.go.id. Diunduh dari
http://www.kemenperin.go.id/artikel/13740/Tahun-2016,- Target
Pertumbuhan-Industri-5,7-Persen.
11
Latief, B. (2012). Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan PT.
Mega Mulia Servindo di Makasar. Jurnal Manajemen dan
Akuntansi , 1 (1), 61- 70.
Mulyasa, E, 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosda karya
Suryadi, A., & Rosyidi, H.(2013). Kinerja Karyawan Ditinjau dari Analisis Faktor
Budaya Lembaga pendidikan . Jurnal Penelitian Psikologi, 04(02),
166-180.
12